Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA Anisa Wahyuniarti; Moch Bahrudin; Fathiyah Safithri
Saintika Medika Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4135

Abstract

Hubungan Antara Hipertensi Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Pada Lansia. Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor terjadinya penurunan fungs kognitif. Pada orang lanjut usia terjadi penurunan kapasitas fungsional otak yang akan menimbulkan berbagai gangguan neuropsikologis salah satunya yaitu penurunan fungsi kognitif. Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi penurunan fungsi kognitif. Tujuan: Mengetahui Hubungan Antara Hipertensi dengan Penurunan Fungsi Kognitif Pada Lansia. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 63sampel. Dilakukan uji hipotesis Chi-Square untuk menentukan hubungan antar variable,dan dikatakan signifikan bila nilai P < 0,05 Hasil dan Diskusi: Didapatkan penurunan fungsi kognitif pada laki-laki sebanyak 22% sedangkan perempuan 54%, pada umur 60-69 tahun sebanyak 42%, umur 70-74 tahun sebanyak 38% dan pada hipertensi Staduim I sebanyak 20 %, hipertensi stadium II sebanyak 38% sedangkan pada penderita yang tidak hipertensi sebanyak 5%, pada uji Chi Square didapatkan x2 = 0,015 dan p < 0,05 Kesimpulan: Ada hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif.Kata Kunci: hipertensi, lansia, penurunan fungsi kognitif.
PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PEKERJA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DIBANDING NON-PEKERJA Dinda Faullya Zein; Moch Bahrudin; Indra Setiawan
Saintika Medika Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i1.4196

Abstract

PERBEDAAN WAKTU TRANSPORTASI MUKOSILIAR HIDUNG PADA PEKERJA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DIBANDING NON-PEKERJA. Sistem transportasi mukosiliar hidung merupakan sebuah mekanisme pertahanan yang penting dalam sistem pernapasan, jika fungsinya terganggu akan menimbulkan infeksi dan berbagai penyakit pada saluran pernapasan. Pada industri penyamakan kulit terdapat berbagai paparan uap zat kimia yang merupakan suatu zat iritan yang dapat menyebabkan terganggunya sistem transportasi mukosiliar. Tujuan: Mengetahui perbedaan kecepatan waktu transportasi mukosiliar hidung pada pekerja industri penyamakan kulit dibanding non-pekerja. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran waktu transportasi mukosiliar hidung menggunakan uji sakarin. Sampel penelitian diambil secara simple random sampling dari Kecamatan Singosari dan Kecamatan Lawang dengan jumlah sampel pekerja dan non-pekerja total 50 orang, dianalisis dengan uji t berpasangan. Hasil Penelitian: Penelitian ini mendapatkan hasil rerata waktu transportasi mukosiliar hidung kelompok pekerja 7,32 menit (SD±3,54) dan rerata waktu kelompok non-pekerja 3,49 menit (SD±1,65). Tingkat waktu transportasi mukosiliar hidungantara kelompok pekerja dan non-pekerja menunjukkan perbedaan yang bermakna, diperoleh nilai p = 0,000.  Kesimpulan: Terdapat perbedaan kecepatan waktu transportasi mukosiliar hidung antara pekerja industri penyamakan kulit dibanding non-pekerja.