Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Knowledge, Attitude, and Culture as The Main Determinants of The Referral Behavior of Pregnant Women in The Community Health Center of Sukosewu Abdul Latip; Indrayanti Indrayanti; Mariya Ulfah
Health Notions Vol 5, No 11 (2021): November
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn51106

Abstract

The high maternal mortality rate can be caused by the lack of referral behavior of pregnant women. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the referral behavior of pregnant women. The design of this research is an analytic study with a cross sectional approach. The population were all pregnant womens in the working area of The Community Health Center of Sukosewu as many as 599 people. The sample size of 175 pregnant womens was selected using proportional random sampling technique. The independent variables were knowledge, attitude, accessibility, husband's support and culture. The dependent variable was the referral behavior of pregnant women. Collecting data using a questionnaire. Data were analyzed using logistic regression with p<0.05. The results indicate that there was an influence of knowledge (p=0.000), attitude (p=0.012), and culture (p=0.038) on the referral behavior of pregnant women. There was no effect of accessibility (p=0.490) and husband's support (p=0.377) on the referral behavior of pregnant women. Good knowledge, positive attitudes, and a strong culture can improve the referral behavior of pregnant women to facilitate the referral process for pregnant women to reach referral health facilities.Keywords: pregnant women; referral behavior; knowledge, attitudes, culture
Pelatihan Kader Tentang Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Abdul Latip; Lilik Triyawati; Sri Wahyuni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10021

Abstract

ABSTRAK Pencapaian Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil oleh kader di Desa Sumberagung pada tahun 2020 lebih rendah dibandingkan pencapaian wilayah Puskesmas Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Tujuan kegiatan ini adalah  meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang deteksi dini risiko tinggi ibu hamil. Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab, diskusi, demonstrasi, praktik, pre tes dan post tes tentang deteksi dini risiko tinggi ibu hamil. Media yang digunakan adalah modul, Kartu Skor Poedji Rochjati, audiovisual dan brosur. Peserta pelatihan adalah kader. Tempat pelatihan di Kantor Desa Sumberagung. Tahapan pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan pelatihan, dan tindak lanjut. Hasil pelatihan adalah  peserta pelatihan mempunyai pengetahuan, keterampilan, penyuluhan, tentang deteksi dini risiko tinggi ibu hamil  dalam kategori baik dan sangat baik.  Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pelatihan Kader Tentang Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader tentang deteksi dini risiko tinggi ibu hamil, pengabdian masyarakat berhasil memenuhi target capaian kegiatan Deteksi Dini Risiko Tinggi Ibu Hamil oleh kader. Kata Kunci: Deteksi Dini, Ibu Hamil, Kader, Pelatihan, Risiko Tinggi  ABSTRACT The achievement of Early Detection of High Risk Pregnant Women by cadres in Sumberagung Village in 2020 is lower than the achievement in the Ngumpakdalem Health Center area, Dander District, Bojonegoro Regency. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of cadre regarding early detection of high-risk pregnant woman. The method used is a question and answer lecture, discussion, demonstration, practice, pre-test and post-test about early detection of high-risk pregnant women. The media used are modules, Poedji Rochjati Scorecard, audiovisual and brochures. The trainees are cadres. Training venue at the Sumberagung Village Office. The implementation stage consists of the preparation stage, training implementation, and follow-up. The results of the training were that the training participants had knowledge, skills, counseling on early detection of high-risk pregnant woman in the good and very good categories. The conclusion of this community service activity is that Cadre Training on High Risk Early Detection of Pregnant Women can increase the knowledge and skills of cadres regarding early detection of high risk pregnant women, community service has succeeded in the achievement targets for Early Detection of High Risk Pregnant Women by cadre. Keywords: Early Detection, Pregnant Women, Cadre, Training, High Risk
Hubungan Pola Pemberian MP-ASI dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitidu Kabupaten Bojonegoro LILIK INAYATI LILIK INAYATI
Gema Bidan Indonesia Vol. 11 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.002 KB)

Abstract

Masalah gizi adalah keadaan gizi seseorang yang ditunjukkan oleh keadaan antropometri, klinis, dan laboratorium. Sampai saat ini Indonesia masih memiliki beberapa masalah gizi, yaitu dalam bentuk masalah kekurangan gizi makro dan kekurangan gizi mikro. Berdasarkan laporan hasil SSGI 2021, angka prevalensi balita wasting di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2021 mencapai 9,5 persen, menempati urutan tertinggi ke-5 di Jawa Timur (3). Pada tahun 2020 jumlah kasus malnutrisi di Puskesmas Kalitidu mencapai 10,96 % . Namun pada tahun 2021 kasus malnutrisi mengalami peningkatan mencapai 13,38 %.(PSG Bojonegoro, 2021). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan antara Pola pemberian MP-ASI dan Pengetahuan gizi ibu dengan Status Gizi Balita usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini bersifat cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu dan balita usia 6-59 bulan yang terpilih dengan teknik proportional random sampling sejumlah 155 responden. Variabel independen adalah pola pemberian MP-ASI dan pengetahuan gizi ibu, sedangkan variabel dependen adalah Status Gizi balita usia 6-59 bulan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan bahwa sebagian besar balita dengan pola pemberian MP-ASI yang baik memiliki status gizi yang baik pula yaitu sejumlah 91,8 %, sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan gizi baik memiliki balita dengan status gizi yang baik yaitu sejumlah 87,1 %. Hasil analisis hubungan pola pemberian MP-ASI p=0,000, pengetahuan p=0,000, yang mana p=0,000 < α (0,05). Kata Kunci: MP-ASI, Pengetahuan, Status Gizi, dan Balita
Hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemic covid-19 di puskesmas balen Bojonegoro Suhartatik Tatik; Abdul Latip; Esti Yuliani; Lilik Triyawati
Gema Bidan Indonesia Vol. 12 No. 1 (2023): March
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.47 KB)

Abstract

Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama hamil. Pembatasan akses pelayanan kesehatan selama pandemi Covid-19 termasuk pelayanan antenatal menyebabkan penurunan ibu hamil memanfaatkan dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian ini analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi 110 orang dengan sampel 86, menggunakan tehnik simple random sampling. Variabel independent penelitian ini adalah pengetahuan dan dukungan suami, sedangkan variable dependent adalah kepatuhan pemeriksaan kehamilan. Analisis data menggunakan Uji Coefisient Contingency. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil yaitu sebanyak 4 orang (66,7%) yang mempunyai pengetahuan kurang, tidak patuh melakukan ANC pada masa pandemi Covid-19, dan sebagian besar ibu hamil yaitu sebanyak 20 ibu hamil (66,7%) yang tidak mendapat dukungan suami tidak patuh dalam melakukan ANC pada masa pandemi Covid-19. Berdasarkan uji statistik Coefisient Contingency didapatkan hasil, ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan (p value = 0,000), dan ada hubungan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan (p value = 0,000). Kesimpulannya kepatuhan pemeriksaan kehamilan ibu hamil dipengaruhi pengetahuan dan dukungan suami. Diharapkan ibu hamil mempertahankan perilaku sehatnya selama kehamilan maupun pada kehamilan selanjutnya dan suami mempertahankan dukungannya sehingga ibu hamil mempunyai motivasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan Pada Masa Pandemic Covid-19 di Puskesmas Balen Bojonegoro Suhartatik Tatik; Abdul Latip; Esti Yuliani; Lilik Triyawati
Gema Bidan Indonesia Vol. 12 No. 3 (2023): September
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v12i3.119

Abstract

Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama hamil. Pembatasan akses pelayanan kesehatan selama pandemi Covid-19 termasuk pelayanan antenatal menyebabkan penurunan ibu hamil memanfaatkan dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi Covid-19 di Puskesmas Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Jenis penelitian ini analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi 110 orang dengan sampel 86, menggunakan tehnik simple random sampling. Variabel independent penelitian ini adalah pengetahuan dan dukungan suami, sedangkan variable dependent adalah kepatuhan pemeriksaan kehamilan. Analisis data menggunakan Uji Coefisient Contingency. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu hamil yaitu sebanyak 4 orang (66,7%) yang mempunyai pengetahuan kurang, tidak patuh melakukan ANC pada masa pandemi Covid-19, dan sebagian besar ibu hamil yaitu sebanyak 20 ibu hamil (66,7%) yang tidak mendapat dukungan suami tidak patuh dalam melakukan ANC pada masa pandemi Covid-19. Berdasarkan uji statistik Coefisient Contingency didapatkan hasil, ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan (p value = 0,000), dan ada hubungan dukungan suami dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan (p value = 0,000). Kesimpulannya kepatuhan pemeriksaan kehamilan ibu hamil dipengaruhi pengetahuan dan dukungan suami. Diharapkan ibu hamil mempertahankan perilaku sehatnya selama kehamilan maupun pada kehamilan selanjutnya dan suami mempertahankan dukungannya sehingga ibu hamil mempunyai motivasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
Hubungan Dukungan Suami Dan Pendidikan Dengan Keikutsertaan Kb Pasca Salin Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Balen Kabupaten Bojonegoro Siti Rohmah; Rodiyatun; Abdul Latip; Esti Yuliani
Gema Bidan Indonesia Vol. 12 No. 4 (2023): December
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v12i4.102

Abstract

Masih banyak ditemukan ibu nifas sampai dengan hari ke-42 yang belum memakai KB pasca salin karena kurangnya dukungan dari suami dan pendidikan rendah. Untuk membuktikan bahwa dukungan suami dan pendidikan cenderung memiliki resiko terhadap keikutsertaan KB pasca salin maka ingin diteliti tentang adanya hubungan dukungan suami dan pendidikan dengan keikutsertaan KB pasca salin. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat kohort. Sampel diambil dengan teknik consecutive sejumlah 54 responden. Variabel independent adalah dukungan suami dan pendidikan, sedangkan variabel dependent adalah keikutsertaan KB pasca salin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Untuk menganalisis adanya hubungan digunakan uji Chi Square dengan taraf nyata 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dukungan suami mendukung sebanyak 38 responden (70,4%), pendidikan tamat SMA sebanyak 47 responden (87,0%) dan keikutsertaan KB pasca salin ikut menggunakan KB pasca salin sebanyak 39 responden (72,2%). Dari hasil analisis dengan uji chi square dapat disimpulkan ada hubungan dukungan suami dan pendidikan dengan keikutsertaan KB pasca salin pada ibu nifas.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan suami dan pendidikan berhubungan dengan keikutsertaan KB pasca salin pada ibu nifas. Sehingga disarankan pada ibu-ibu nifas untuk mengikuti KB pasca salin. Kata kunci: Dukungan Suami, Pendidikan, KB pasca salin.
Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Perilaku Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Pada BADUTA Di Puskesmas Bubulan Kabupaten Bojonegoro Ida Fahriani; Esti Yuliani; Aris Handayani; Abdul Latip
Gema Bidan Indonesia Vol. 12 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v12i2.107

Abstract

Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak meninggal karena berbagai penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi.. Pemerintah telah menetapkan bahwa setiap anak harus mendapat imunisasi lanjutan untuk mempertahankan masa perlindungnya, jika salah satu jenis imunisasi lanjutan tidak di berikan maka anak tersebut termasuk dalam status imunisasi lanjutan tidak lengkap. Oleh karena itu, tujun dari penelitian ini ingin meneliti tentang adanya hubungan pendidikan, pengetahuan dan sikap ibu berhubungan dengan perilaku kelengkapan imunisasi lanjutan pada Baduta. Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bersifat cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Proportional Random Sampling sejumlah 127 responden. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bubulan Kabupaten Bojonegoro. Variabel independent adalah Pendidikan, Pengetahuan dan sikap sedangkan variabel dependent adalah Perilaku kelengkapan imunisasi lanjutan. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Untuk menganalisis adanya hubungan digunakan uji Chi Square dengan taraf nyata 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk responden pendidikan dasar dengan perilaku imunisasi lanjutan tidak lengkap sebanyak 15 responden (68,2%),  responden berpengetahuan kurang dengan perilaku imunisasi lanjutan tidak lengkap sebanyak 16 responden (80,0%) dan Sikap ibu negatif dengan perilaku imunisasi lanjutan tidak lengkap sebanyak 19 responden (90.5%). Dari hasil analisis dengan uji chi square dapat disimpulkan ada hubungan pendidikan, pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku kelengkapan imunisasi lanjutan pada Baduta. Kesimpulan penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan dan sikap ibu berhubungan dengan Perilaku imuisasi lanjutan. Sehingga disarankan pada ibu baduta untuk melengkapi status imunisasi lanjutan.
Efektifitas Metode Ceramah Dan Small Group Discussion tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Aris Handayani; Abdul Latip; Kharisma Kusumaningtyas; Titi Maharrani; Ervi Husni; Domas Nurchandra Pramudianti
Gema Bidan Indonesia Vol. 13 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v13i1.214

Abstract

Background: adolescents are in a phase of rapid growth and development both physically, psychologically, intellectually, socially and sexually, causing great curiosity and tend to take risky attitudes without adequate consideration, which can lead to various consequences including Sexually Transmitted Infections and unwanted pregnancies.This study aims to explain the effectiveness of sexual and reproductive health education with lecture and small group discussion methods on the level of knowledge, attitudes and behavior of adolescents.Method: this study is a Quasy -Experimental Research (pre-post test control group design) with two treatment groups and one control group. A total of 68 adolescents from 135 respondents were involved using proportional random sampling method. Each group was treated with different learning methods, namely lecture method and small group discussion consisting of 68 respondents. Data collection was carried out using pre and post questionnaires, then analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test and Mann Whitney Test with a significant level of P, 0.005. Results: This study shows that the effectiveness of the lecture and small discussion methods are: 1) knowledge about the small group discussion method and the lecture method have the same significant value P = 0.000 (<0.05). 2) attitudes and behaviors towards the lecture method are significantly different from the Small Group Discussion method p = 0.000 (<0.05). Conclusion: This study states that the small group discussion method is better used to improve knowledge and attitudes towards sexual and reproductive health behavior in adolescents than the lecture method because in this phase it is a phase of growth in adolescents so that adolescents want to know more about sexual and reproductive health material. Keywords: Reproductive health, knowledge, behavior, adolescent, attitude
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Terhadap Kejadian Hemorrhage Postpartum (HPP) Primer Di Puskesmas Dander Bojonegoro Ernawati, Masfuah; Triyawati, Lilik; Latip, Abdul
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 10 No 2 (2024): August 2024
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v10i2.956

Abstract

Primary Postpartum Haemorrhage (PPH) is bleeding of more than 500 cc that occurs after the baby is born vaginally or more than 1000 cc after vaginal delivery within 24 hours after birth. In Bojonegoro Regency, the most common cause of maternal death in 2019 was postpartum hemorrhage at 30.8% (8 cases). Based on the LB3 KIA report at the Dander Community Health Center, there was an increase in cases of postpartum hemorrhage by 0.86% from 2019 to 2020. The aim of this study was to analyze the relationship between knowledge and attitudes of postpartum mothers on the incidence of Haemorrhage Postpartum Primary at the Dander Bojonegoro Community Health Center. The type of research used is analytical research with a cross sectional approach. The population of this study was all postpartum mothers in April – June 2021 at the Dander Community Health Center, totaling 135 postpartum mothers. The sample for this study was all postpartum mothers in April – June 2021 who met the inclusion criteria at the Dander Bojonegoro Community Health Center, totaling 101 postpartum mothers. Sampling used simple random sampling. Data analysis used inferential analysis with chi-square using SPSS. The results of this study were that the majority of postpartum mothers' knowledge was sufficient, 45 (44.56%), more than the majority of postpartum mothers' attitudes were negative, 59 (58.41%), more than the majority of postpartum mothers had no primary PPH, 95 (94.05% ), there is a significant relationship between knowledge (P=0.019) and attitude (P=0.033) towards the incidence of primary PPH. It is hoped that postpartum mothers will increase their knowledge by listening to education provided by health workers, newspapers and television about the importance of antenatal care to prevent postpartum bleeding.
Relationship Between Perceived Benefit And Perceived Barrier Of Pregnant Women With K6 Visiting Behavior Muallifah, Hajiah; Latip, Abdul; Triyawati, Lilik
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 1 (2025): Volume 11 No 1 Januari 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i1.18668

Abstract

Latar Belakang : Data laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) Puskesmas Dander tahun 2021, didapatkan masalah capaian K6 di Puskesmas Dander yaitu belum mencapai target, dengan kesenjangan sebanyak 33,9% dengan target K6 tahun 2021 sebesar 100% sementara Puskesmas Dander pada tahun 2021 capaian K6 sebesar 66,1% dari jumlah ibu hamil sebanyak 563. Tujuan : Untuk menganalisis hubungan perceived benefit dan perceived barrier ibu hamil dengan perilaku kunjungan K6. Metodologi : Rancangan penelitian ini adalah analitik cross sectional. Sampelnya adalah ibu hamil trimester 3 (usia kehamilan 30-40 minggu) di Puskesmas Dander Kabupaten Bojonegoro bulan Desember 2022 berjumlah 53 orang. Analisa data menggunakan uji Chi square dengan uji alternatif Fisher Exact dengan taraf signifikan ɑ = 0,05. Hasil Penelitian : Perceived benefit didapatkan nilai P value = 0,730 artinya tidak ada hubungan perceived benefit ibu hamil dengan perilaku kunjungan K6 dan perceived barrier didapatkan nilai P value = 0,464 artinya tidak ada hubungan perceived barrier ibu hamil dengan perilaku kunjungan K6. Kesimpulan : Perceived benefit dan perceived barrier ibu hamil tidak berhubungan dengan perilaku kunjungan K6 . Saran : Ibu hamil diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tentang manfaat melakukan kunjungan K6 sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu 6 kali selama hamil. Kata Kunci : Perceived Benefit, Perceived Barrier, Perilaku Kunjungan K6 ABSTRACT Background :Data from the Local Area Monitoring Report for Maternal and Child Health (PWS KIA) of Dander Health Center in 2021, found that the K6 achievement problem at Dander Health Center had not reached the target, with a gap of 33.9% with the 2021 K6 target of 100% while Dander Health Center in 2021 achieved K6 of 66.1% of the total number of pregnant women as many as 563. Objective: To analyze the relationship between perceived benefits and perceived barriers of pregnant women with K6 visit behavior. Methodology: The design of this study was cross-sectional analytic. The sample was 53 pregnant women in the third trimester (gestational age 30-40 weeks) at Dander Health Center, Bojonegoro Regency in December 2022. Data analysis used the Chi-square test with the Fisher Exact alternative test with a significance level of ɑ = 0.05. Research Results: Perceived benefit obtained a P value = 0.730, meaning there is no relationship between perceived benefit of pregnant women and K6 visiting behavior and perceived barrier obtained a P value = 0.464, meaning there is no relationship between perceived barrier of pregnant women and K6 visiting behavior. Conclusion: Perceived benefit and perceived barrier of pregnant women are not related to K6 visiting behavior.Suggestion :Pregnant women are expected to increase their knowledge about the benefits of conducting K6 visits in accordance with government regulations, namely 6 times during pregnancy. Keywords: Perceived Benefit, Perceived Barrier, K6 Visit Behavior.