Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATOR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Suryani, Pudji; Lala, Handy
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v7i1.2392

Abstract

Stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi stunting secara nasional adalah 37,2%. Prevalensi status gizi balita berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) di Jawa Timur tahun 2013 adalah 35,8% . Prevalensi stunting tersebut terdiri dari 16,8% sangat pendek dan 19% pendek. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). Kota dan Kabupaten Malang merupakan wilayah di Jawa Timur yang juga memprioritaskan program untuk mengatasi masalah 1000 HPK. Mengingat masalah gizi 1000 HPK merupakan masalah yang multifaktorial, maka program pengentasan masalah 100 HPK harus bersifat sensitif dan spesifik dan harus diselesaikan secara integratif melalui koordinasi yang baik antar berbagai sektor terkait serta didasarkan akar masalah yang ada. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). Peningkatan pengetahuan kader melalui peer educator merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan stunting. Pemberian informasi secara efektif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan berdampak positif terhadap pengetahuan kader dalam mencegah stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode peer educator terhadap peningkatan pengetahuan kader Posyandu dalam pencegahan stunting di Kota Malang. Metode yang digunakan pre dan post test, dengan jumlah sampel kader sesuai kriteria di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan sasaran 1000 HPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan stunting secara signifikan sebelum dengan sesudah diberikan intervensi dan setelah diberikan peer educator terdapat peningkatan pengetahuan kelompok sasaran tentang pencegahan stunting secara signifikan.
Educational Model for Cadres and Housewives Against Changes in Family Knowledge and Behavior in Efforts to Prevent Complications of Type II DM in Bunut Wetan Village, Malang Regency Fiashriel Lundy Lundy; Pudji Suryani; Prima Soultoni Akbar
Health Notions Vol 4, No 12 (2020): December
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn41205

Abstract

The prevalence of DM has doubled every year. Therefore, preventive promotional efforts are needed to prevent complications. This study aims to determine the effect of educational models on changes in knowledge and behavior of families in efforts to prevent complications of diabetes mellitus. This research design is a quasi-experimental. The research was conducted in Bunut Wetan Malang. The population in this study were housewives. The sample of research was 45 housewives who were divided into 3 groups. Treatment group 1 was housewives who were given training by health workers, treatment group 2 were housewives who were given training from cadres, and group 3 was the control group. The sampling technique used was purposive sampling. The dependent variable is knowledge and coping mechanisms. The independent variable is the family education model. The collected data were analyzed using paired sample t-test. The results of this study indicate that there is an effective effect on treatment groups 1 and 2 with a significance of 0.000 (p
EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATOR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Pudji Suryani; Handy Lala
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v7i1.2392

Abstract

Stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Seperti masalah gizi lainnya, tidak hanya terkait masalah kesehatan, namun juga dipengaruhi berbagai kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi stunting secara nasional adalah 37,2%. Prevalensi status gizi balita berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) di Jawa Timur tahun 2013 adalah 35,8% . Prevalensi stunting tersebut terdiri dari 16,8% sangat pendek dan 19% pendek. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). Kota dan Kabupaten Malang merupakan wilayah di Jawa Timur yang juga memprioritaskan program untuk mengatasi masalah 1000 HPK. Mengingat masalah gizi 1000 HPK merupakan masalah yang multifaktorial, maka program pengentasan masalah 100 HPK harus bersifat sensitif dan spesifik dan harus diselesaikan secara integratif melalui koordinasi yang baik antar berbagai sektor terkait serta didasarkan akar masalah yang ada. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK (periode emas atau periode kritis/windows of opportunity). Peningkatan pengetahuan kader melalui peer educator merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan stunting. Pemberian informasi secara efektif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan berdampak positif terhadap pengetahuan kader dalam mencegah stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas metode peer educator terhadap peningkatan pengetahuan kader Posyandu dalam pencegahan stunting di Kota Malang. Metode yang digunakan pre dan post test, dengan jumlah sampel kader sesuai kriteria di Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan sasaran 1000 HPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan stunting secara signifikan sebelum dengan sesudah diberikan intervensi dan setelah diberikan peer educator terdapat peningkatan pengetahuan kelompok sasaran tentang pencegahan stunting secara signifikan.
Edukasi Gizi pada Ibu Hamil Mencegah Stunting pada Kelas Ibu Hamil Ni Wayan Dian Ekayanthi; Pudji Suryani
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.069 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i3.1389

Abstract

Stunting reflects the existence of chronic malnutrition problems, which influenced by the condition nutrition status of the prospective mother, during pregnancy, and baby 1000 first days of life (1000 HPK) It’s also influenced by health status on 1000 HPK. Stunting has a long-term adverse impact of declining cognitive ability and learning achievement decreased immunity and high risk for the emergence of diabetes, obesity, cardiovascular disease, cancer, stroke, and disability when they adults. It’s will lead to poor quality of work. Improvement efforts have needed for stunting prevention through specific nutritional interventions, particularly during pregnancy. Antenatal class is one measurement that can be used to disseminate information for behavior change relating to nutrition and healthiness during pregnancy to prevent stunting. This study aims to obtain the influence of the antenatal class toward knowledge and attitude improvement on stunting prevention. Pre-experimental design (one group pre-test post-test) with a sample of 35 first trimester pregnant women without complications, which are given antenatal class three times. Data retrieved with instruments of pre and post-intervention (antenatal class). Data were analyzed using a paired t-test for the knowledge variables and the Wilcoxon test for attitudinal variables. There was a significant influence of the antenatal class toward knowledge and attitude improvement on stunting prevention (p-value<0,05). The antenatal class increases pregnant women’s knowledge and attitude on stunting prevention.
PENGEMBANGAN METODE EDUKASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI REMAJA SMA DI WILAYAH KOTA MALANG Pudji Suryani
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low nutritional knowledge will have an impact on balanced nutrition attitudes and behavior in adolescents, so that the peer educator approach is expected to convey nutritional information and change the knowledge and behavior of their peers to be healthier. From peer education methods, it needs to be developed to measure the effectiveness of educational methods. The research design used was a pre-experimental design, namely one group pre-test post-test. The target population of the study were female high school students of class XII at MA Nurul Ulum. The results showed that in groups 1 to 3 showed a significant value of less than 0.05, which means that there is a difference in knowledge before and after the intervention through peer education. Meanwhile, groups 4 and 5 showed a significance value of more than 0.05, which means that there was no difference in knowledge before and after the intervention through peer education in Senior High School girls about adolescent nutrition. It can be concluded that the results of this study indicate that the development of peer education methods is effective in increasing the nutritional knowledge of Senior High School girls up to group 3. The general conclusion of this research is the development of an effective peer education method for increasing the nutritional knowledge of adolescent girls up to group 3 (3 levels) at MA Nurul Ulum Malang City. Keywords: peer education, nutrition, youth
PENGARUH APLIKASI EDUKASI E-BOOK DALAM PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TYPE II (DMT II) PADA REMAJA DI ERA PANDEMI COVID 19 Fiashriel Lundy; Pudji Suryani; Farida Halis
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam pendidikan kesehatan khususnya dalam pencegahan Diabetes Melitus Tipe2. E-Book merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk menginformasikan atau mengedukasi klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi e-book terhadap pencegahan Diabetes Melitus tipe II di era pandemi covid 19. Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment pada remaja di mojolangu kota malang. Sampel peneltian ini sebanyak 60 responden, dibagi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel Independent pada penelitian ini adalah Aplikasi Edukasi E-Book pada Remaja dan Variabel Dependentnya adalah Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe II melalui Monitoring Kadar Gula darah dan IMT.Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Selanjutnya Data dianalisis dengan Uji Wilcoxon. Hasil: Dari Hasil uji Wilcoxon diperoleh p-value sebesar <0,001 sehingga artinya terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan terhadap pengetahuan dengan pemberian edukasi dengan menggunakan aplikasi e-book. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan tetapi tidak diikuti perubahan IMT dan kadar gula darah. Dari Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan pengaruh Edukasi menggunakan booklet terhadap pengetahuan, indeks massa tubuh dan kadar gula darah, antara sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan hasil p-value sebesar 0,317 pada IMT dan 0.362 terhadap kadar gula darah dengan kriteria apabila p-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan apabila p-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan: Model Edukasi menggunakan Aplikasi E-Book dapat digunakan sebagai alternatif model Edukasi pada remaja dalam meningkatkan upaya pencegahan Diabetes Mellitus Tipe II Kata kunci: e-book, education, diabetes mellitus, covid 19
PENGARUH APLIKASI EDUKASI E-BOOK DALAM PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS TYPE II (DMT II) PADA REMAJA DI ERA PANDEMI COVID 19 Fiashriel Lundy; Pudji Suryani; Farida Halis
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v8i2.3746

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam pendidikan kesehatan khususnya dalam pencegahan Diabetes Melitus Tipe2. E-Book merupakan salah satu metode alternatif yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk menginformasikan atau mengedukasi klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi e-book terhadap pencegahan Diabetes Melitus tipe II di era pandemi covid 19. Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment pada remaja di mojolangu kota malang. Sampel peneltian ini sebanyak 60 responden, dibagi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel Independent pada penelitian ini adalah Aplikasi Edukasi E-Book pada Remaja dan Variabel Dependentnya adalah Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe II melalui Monitoring Kadar Gula darah dan IMT.Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Selanjutnya Data dianalisis dengan Uji Wilcoxon. Hasil: Dari Hasil uji Wilcoxon diperoleh p-value sebesar <0,001 sehingga artinya terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan terhadap pengetahuan dengan pemberian edukasi dengan menggunakan aplikasi e-book. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan tetapi tidak diikuti perubahan IMT dan kadar gula darah. Dari Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan pengaruh Edukasi menggunakan booklet terhadap pengetahuan, indeks massa tubuh dan kadar gula darah, antara sebelum dan sesudah perlakuan didapatkan hasil p-value sebesar 0,317 pada IMT dan 0.362 terhadap kadar gula darah dengan kriteria apabila p-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan apabila p-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat perubahan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan: Model Edukasi menggunakan Aplikasi E-Book dapat digunakan sebagai alternatif model Edukasi pada remaja dalam meningkatkan upaya pencegahan Diabetes Mellitus Tipe II
EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATOR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DINOYO KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG Pudji Suryani; Handy Lala
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v7i1.2392

Abstract

Latar Belakang: Stunting menggambarkan adanya masalah gizi kronis, dipengaruhi dari kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita. Upaya intervensi gizi spesifik difokuskan pada kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1.000 HPK. Peningkatan pengetahuan kader melalui peer educator merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan stunting. Subjek dan Metode: Metode yang digunakan pre dan post test, dengan jumlah sampel kader sejumlah 30 orang dari Kelurahan Dinoyo Kota Malang dan sasaran ibu hamil dan ibu menyusui sejumlah 30 orang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu kader yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari 7 RW. Adapaun variabel independent adalah metode peer educator dan variabel dependen adalah peningkatan pengetahuan kader dalam pencehgahan stunting. Hasil: Hasil menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata (mean) pengetahuan kader sebelum intervensi, yaitu 69,77 dan sesudah intervensi, yaitu 89,97. berdasarkan uji Wilcoxon sebesar <0,001 artinya setelah diberikan intervensi, terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang pencegahan stunting secara signifikan sebelum dengan sesudah diberikan intervensi. Adanya peningkatan rata-rata (mean) pengetahuan kelompok sasaran sebelum peer educator yaitu 70,67 dan sesudah peer educator yaitu 76,10. untuk pengetahuan berdasarkan uji Wilcoxon sebesar 0,016. artinya setelah diberikan peer educator terdapat peningkatan pengetahuan kelompok sasaran tentang pencegahan stunting secara signifikan sebelum dan sesudah diberikan peer educator. Keseimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan kelompok sasaran sebelum peer educator atau dengan kata lain peer educator efektif meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting.
PENGEMBANGAN METODE EDUKASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI REMAJA SMA DI WILAYAH KOTA MALANG Pudji Suryani; Fiashriel Lundy
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v8i1.2699

Abstract

Low nutritional knowledge will have an impact on balanced nutrition attitudes and behavior in adolescents, so that the peer educator approach is expected to convey nutritional information and change the knowledge and behavior of their peers to be healthier. From peer education methods, it needs to be developed to measure the effectiveness of educational methods. The research design used was a pre-experimental design, namely one group pre-test post-test. The target population of the study were female high school students of class XII at MA Nurul Ulum. The results showed that in groups 1 to 3 showed a significant value of less than 0.05, which means that there is a difference in knowledge before and after the intervention through peer education. Meanwhile, groups 4 and 5 showed a significance value of more than 0.05, which means that there was no difference in knowledge before and after the intervention through peer education in Senior High School girls about adolescent nutrition. It can be concluded that the results of this study indicate that the development of peer education methods is effective in increasing the nutritional knowledge of Senior High School girls up to group 3. The general conclusion of this research is the development of an effective peer education method for increasing the nutritional knowledge of adolescent girls up to group 3 (3 levels) at MA Nurul Ulum Malang City. Keywords: peer education, nutrition, youth
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT REMAJA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID 19 MELALUI PHBS DI KELURAHAN MOJOLANGU KEC.LOWOKWARU MALANG Fiashriel Lundy; Pudji Suryani; Rahmadyo Yudhi
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 6 No 2 (2022): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This Covid 19 disease does not only attack the elderly but also teenagers, especially if they have an unfavorable lifestyle. This disease also causes high mortality. For this reason, promotive and preventive efforts are needed. The role of youth/youth who are expected to be able to bring forward their village and create a healthy and prosperous youth community life through Youth Organization activities through youth health cadres is the right step. Each element in the community plays a maximum role in accordance with its position. The cooperation of Karang Taruna youth and the community will have a major impact on healthy community life. The activities carried out were in the form of training which was carried out for 3 days to determine the knowledge of teenagers in preventing the transmission of covid 19 with PHBS through the Implementation of the V_D_J Health Protocol and Immunity Improvement. The results of the implementation of the activities were evaluated using a questionnaire that was measured pre-post, with an average pre-test score of 10% in the poor knowledge category, while the post-test results obtained 90% in the good knowledge category, with an increase in knowledge about Prevention of the Spread of Covid 19 with PHBS (Application of the VDJ Health Protocol and Immunity Enhancement).Training for Youth in Mojolangu Lowokwaru Village, Malang City is effectively carried out, in addition to increasing knowledge about preventing the transmission of Covid 19 with PHBS, teenagers in Mojolangu Lowokwaru Village, Malang City are expected to be able to further educate peers, families and communities in their area through Youth Health Cadres. formed.