Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PROFICIO: Jurnal Pengabdian Masyarakat

EDUKASI MENGHADAPI MASA AKIL BALIGH (PUBERTAS) PADA SISWA KELAS 6 SD AL ISLAM 2 JAMSAREN SURAKARTA Kusumawati, Eny; Nawang Ramandani; Dinar Mahdalena Leksana
Jurnal Pengabdian Masyarakat FKIP UTP Vol 7 No 1 (2026): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v7i1.5792

Abstract

Masa akil baligh (pubertas) merupakan fase perkembangan penting yang menandai peralihan dari masa kanak-kanak menuju remaja awal. Pada tahap ini, anak mengalami perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang memerlukan pemahaman dan kesiapan diri yang baik. Namun, banyak siswa sekolah dasar belum memperoleh edukasi yang memadai mengenai pubertas sehingga menimbulkan kebingungan, kecemasan, serta kesalahpahaman terhadap perubahan yang mereka alami. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 6 SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta mengenai pubertas melalui layanan bimbingan klasikal berbantuan media audio-visual. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-evaluatif dengan tiga tahapan utama, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Subjek kegiatan berjumlah 32 siswa (15 laki-laki dan 17 perempuan) berusia 11–12 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner pre-test dan post-test serta observasi partisipatif, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman siswa, dari 21,9% kategori “paham” pada pre-test menjadi 90,6% pada post-test. Siswa juga menunjukkan penurunan kecemasan dan peningkatan kesiapan dalam menghadapi perubahan fisik dan emosional. Hasil ini membuktikan bahwa layanan bimbingan klasikal dengan media audio-visual efektif dalam memberikan edukasi pubertas yang komprehensif, menciptakan ruang aman psikologis, serta mendorong siswa membangun sikap positif terhadap masa akil baligh. Kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi di sekolah lain dengan penyesuaian konteks dan melibatkan peran orang tua sebagai pendukung utama pendidikan kesehatan reproduksi anak.