Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STRATEGI BRANDING DAN PEMASARAN UNTUK DESA WISATA SAWARNA YANG BERKELANJUTAN Juliana, Juliana; Sihombing, Sabrina O.; Pramono, Rudy; Lemy, Diena M.; Hulu, Meitolo; Djakasaputra, Arifin
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan untuk memperkuat kapabilitas pemasaran dan branding di Desa Wisata Sawarna. Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku pariwisata lokal dalam mempromosikan desa wisata Sawarna secara efektif dan berkelanjutan. Melalui program pelatihan ini, peserta dibekali dengan pengetahuan tentang konsep dasar branding, teknik pemasaran digital, penggunaan media sosial, dan strategi pengembangan konten yang menarik. Pendekatan praktis dan studi kasus diterapkan untuk memberikan gambaran nyata tentang tantangan dan peluang dalam pemasaran desa wisata. Pelatihan ini juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal dalam setiap aktivitas pemasaran, sehingga keberlanjutan pariwisata dapat tercapai. Dengan penerapan strategi yang tepat, diharapkan Desa Wisata Sawarna dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memperkuat citra positif di mata publik, serta mengoptimalkan potensi ekonomi lokal secara berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan pariwisata yang lebih inovatif dan bertanggung jawab di Desa Wisata Sawarna, sekaligus menginspirasi desa-desa wisata lainnya untuk mengikuti langkah yang tepat dalam mengembangkan sektor pariwisata.
PERAN STRATEGIS SDM DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PARIWISATA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR CARITA, BANTEN Nadya, Nadya; Hulu, Meitolo
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 2 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i2.26981

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan daya saing industri pariwisata, khususnya di kawasan pesisir Carita, Kabupaten Pandeglang. Transformasi industri pariwisata pasca-pandemi dan percepatan digitalisasi menuntut penguatan kapasitas SDM yang adaptif, profesional, dan berbasis keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, FGD, dan studi dokumentasi terhadap 15 informan kunci dan 20 peserta diskusi kelompok. Analisis data dilakukan secara tematik dengan bantuan perangkat lunak NVivo 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan kompetensi SDM antara wilayah perkotaan dan kawasan pesisir menjadi hambatan utama dalam pengelolaan destinasi wisata. Meskipun tersedia infrastruktur wisata yang memadai, rendahnya literasi digital, keterampilan pelayanan, dan akses pelatihan menyebabkan kualitas layanan belum optimal. Strategi penguatan SDM yang kolaboratif melibatkan pemerintah, industri, dan komunitas serta pendekatan pelatihan berbasis proyek dan digitalisasi kontekstual terbukti mampu meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat lokal. Temuan ini menegaskan pentingnya penyelarasan program pelatihan dengan kebutuhan lokal, serta perlunya model pembangunan SDM pariwisata yang inklusif, digital, dan berbasis komunitas sebagai fondasi menuju destinasi wisata berdaya saing dan berkelanjutan.Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Daya Saing Destinasi, Pariwisata Pesisir, Digitalisasi, Pemberdayaan Komunitas. ABSTRACTThis study aims to analyze the strategic role of human resource (HR) development in enhancing the competitiveness of the tourism industry, particularly in the coastal area of Carita, Pandeglang Regency. The post-pandemic transformation of the tourism sector and the acceleration of digitalization demand the strengthening of HR capacity that is adaptive, professional, and sustainability-oriented. A descriptive qualitative approach was employed through in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and document analysis involving 15 key informants and 20 FGD participants. Data were analyzed thematically using NVivo 14 software. The findings reveal that competency gaps between urban and coastal areas pose significant challenges to effective destination management. Although tourism infrastructure is relatively adequate, limited digital literacy, service skills, and training access hinder the optimization of service quality. Collaborative HR strengthening strategies—engaging government, industry, and communities—combined with project-based training and contextual digitalization have proven effective in enhancing local community capacity and participation. These findings underscore the need for aligning training programs with local needs and highlight the importance of inclusive, digitally adaptive, and community-based HR development models as a foundation for building competitive and sustainable tourism destinations.Keywords: Human Resources, Destination Competitiveness, Coastal Tourism, Digitalization, Community Empowerment
Kajian Fenomena Overtourism di Kawasan Wisata di Bali dan Pengelolaannya Hm, Fhaaris; Hulu, Meitolo
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 6 No. 3 (2025): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v6i3.4166

Abstract

The phenomenon of overtourism has become a significant issue in tourism management in Bali, particularly in areas such as Canggu, Kuta, Ubud, Kintamani, and Penglipuran Village. The post-pandemic surge in tourist arrivals has brought positive economic impacts, but it has also exerted pressure on the environment, infrastructure, and the social and cultural life of local communities. This study employs a descriptive qualitative method, with data collected through in-depth interviews, field observations, and documentation. The primary aim of this research is to examine the condition of overtourism in Bali and analyze the management efforts undertaken by local governments. The findings indicate that the management of overtourism remains suboptimal. There is a need for the implementation of the carrying capacity concept and visitor management strategies to prevent further degradation. The recommendations provided include limiting the number of tourists, ensuring a more even distribution of visits, involving local communities in policy-making, and strengthening sustainable tourism regulations.