Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension

Keragaan Produktivitas, dan Analisis Usaha Tani Kentang Granola di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Pada Masa Pandemi Covid-19 Wagiono Wagiono; Sulistyo Sidik Purnomo; Slamet Abadi
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 1 No. 1 (2020): September
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v1i1.4746

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberlakuan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) akibat adanya pandemi Covid-19 terhadap keragaan produktivitas, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan efisiensi usaha tani tanaman kentang varietas Granola di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukamanah dan Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, selama masa pandemi Covid-19, yaitu periode bulan Maret sampai Juli tahun 2020. Data primer didapatkan dari jawaban kuisioner oleh 41 responden petani kentang Granola di Desa Sukamanah dan Margamukti yang sedang mengalami panen kentang Granola selama waktu penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kentang Granola pada masa pemberlakuan PSBB akibat pandemi Covid-19 di Kecamatan Pangalengan sebanyak 19,8 ton per hektar, biaya produksi mencapai Rp.152.068.490/ha, penerimaan sebesar Rp. 240.810.000/ha dengan harga rata-rata kentang Granola konsumsi yang diterima petani adalah sebesar Rp.10.200 per kg dan harga rata-rata kentang Granola sebagai benih yang diterima petani adalah sebesar Rp.19.500 per kg. Rata-rata pendapatan bersih di luar pajak sebesar Rp.88.741.510 per hektar. Serta rasio R/C mencapai 1,58. Pendapatan petani kentang di Kecamatan Pangalengan tersebut tergolong besar sehingga petani kentang memiliki keberanian untuk mengambil resiko tetap menanam kentang Granola pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru mendatang.
Persepsi Masyarakat Pesisir Mengenai Pelestarian Hutan Mangrove dan Wisata Bahari di Tangkolak Karawang Slamet Abadi; Kuswarini Sulandjari; Nana Suryana Nasution; Mulyanto Mulyanto
Jurnal Agrimanex: Agribusiness, Rural Management, and Development Extension Vol. 1 No. 2 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/agrimanex.v1i2.5283

Abstract

Masyarakat merupakan komponen penting dalam pelestarian hutan mangrove dan kawasan pesisir. Pelibatan masyarakat melalui pemahaman persepsi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat mengenai fungsi, faktor pendukung, kinerja pelestarian mangrove dan wisata bahari, mengetahui hubungan antara karakteristik masyarakat, faktor pendukung dengan kinerja pelestarian hutan mangrove dan wisata bahari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Data diambil dari 125 sampel anggota masyarakat Tangkolak yang ditentukan secara random. Pengumpulan data melalui kuisioner berskala rating atau linked. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan korelasi antar peubah yang teramati. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar masyarakat menyetujui fungsi pelestarian hutan mangrove dan wisata bahari. Kunjungan masyarakat merupakan suatu pendukung pelestarian mangrove dan wisata bahari. Dukungan dan donasi dari pemerintah dan perusahaan (corporate social responsibility=CSR) sangat kurang. Penyuluhan dan pembinaan belum optimal. Sanitasi lingkungan berupa sampah dan kurangnya pemilikan jamban keluarga tidak mendukung wisata bahari. Kinerja pemanfaatan kawasan mangrove lebih tinggi dari kinerja kreativitas membangun kemitraan, pengelolaan hutan mangrove, pengelolaan wisata bahari/laut, pengelolaan trumbu karang. Perusakan atau pembiaran mangrove cukup parah (55.10%). Terdapat hubungan (0,12) pengalaman responden dengan kinerja pemanfaatan mangrove. Korelasi antara dukungan dan donasi dengan kinerja dan antara kinerja pelestarian mangrove dan wisata bahari kurang dan sangat kurang. Perlu upapa pelestarian mangrove dan wisata bahari melalui penyuluhan, pembinaan serta dukungan fasilitas, dana dan kegiatan secara terintegrasi dan berkelanjutan dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat.