Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Development of Artificial Live Rock in Supporting Ornamental Coral Cultivation Activities Safi’i, Imam; Prasetia, I Nyoman Dodik; Yudasmara, Gede Ari
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 27 No. 3 (2022): October
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Artificial live rock is an artificial live rock that is shaped like living rock in nature. Artificial live rock is designed to mimic natural living rock which is capable of being a substrate for corals, a habitat for epibenthic and the biological filter of a saltwater aquarium. The purpose of this research is to know the technique of making artificial live rock and the development of artificial live rock that are suitable for export on an export scale. The method used in this research is an experimental method with quantitative descriptive analysis. The level of suitability and product standards uses a simultaneous regression coefficient test analysis or the F test. The manufacture of artificial live rock does not have a special pattern, but artificial live rock is made as attractive as possible and resembles the shape in nature. Product standardization is carried out by using artificial live rock materials consisting of: 1 kg of pumice stone, ½ kg of cement, ½ kg of sand, 500 g of calcium and 1.5 L of water. The type of substrate that is good and ideal for algae on the surface of artificial live rock is an area with a bottom of coral sand mixed with coral rubble. Artificial live rock can be harvested for 3 months in water, with the characteristics of the surface of the artificial live rock covered algae which is then cleaned and placed in a treatment pond before being exported
ANALISA USAHA BUDIDAYA PEMBESARAN IKAN LELE DI KECAMATAN BULELENG Komang Agus Wira Arsana; I Nyoman Dodik Prasetia; Alexander Korinus Marantika
JURNAL LEMURU Vol 5 No 3 (2023): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v5i3.2830

Abstract

The objectives of this study are to: 1) calculate the cost of raising catfish in Buleleng District; 2) calculate the revenue and profit from raising catfish in Buleleng District; and 3) evaluate the viability of the catfish-rearing industry in Buleleng District as measured by the R/C Ratio, Payback Period (PP), and Break Even Point (BEP). The research method used is descriptive quantitative research. Interviews, documentation, and literature reviews are the data collection techniques employed. The findings revealed that: 1) Catfish rearing costs in Buleleng District range from IDR 2,498,125 to IDR 10,414,573. 2) The receipt of catfish enlargement farming business costs between IDR 3,150,000 and IDR 16,800,000, and earnings between IDR 2,607,500 and IDR 25,541,708 (in Indonesian rupiah). 3) Analysis of the catfish enlargement farming industry in Buleleng District. The R/C ratio runs from 1.2 to 1.6 per rupiah, the payback period ranges from 4.7 to 7.8 months, and the break event threshold ranges from Rp 13,018/kg to Rp 16,654/kg. According to the findings of the business feasibility analysis study, it is viable to carry out catfish cultivation expansion in the Buleleng District
REKRUTMEN KARANG DI KAWASAN WISATA LOVINA Dodik Prasetia, I Nyoman
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 1 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.699 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v1i2.6037

Abstract

Rekrutmen karang merupakan masuknya individu karang baru ke populasi terumbu karang karena reproduksi atau migrasi. Kemampuan rekrutmen karang adalah kemampuan dari suatu koloni individual atau suatu sistem terumbu karang untuk mempertahankan diri dari dampak lingkungan, menjaga kemampuan pemulihan dan perkembangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2011, bertujuan mengetahui pola penyebaran planula karang, jenis, kelimpahan dan pola bertahan hidup planula karang serta  kondisi fisik, kimia, dan biologis perairan. Penelitian dilakukan pada kedalaman 5 meter dengan 3 buah rak penelitian pada setiap stasiun penelitian. Sebuah rak terdiri dari 24 buah substrat dengan 4 posisi yang berbeda terhadap arus. Planula karang yang ditemukan terdiri dari jenis 9 karang dan 109 individu.  Planula karang ditemukan pada semua stasiun penelitian dengan jumlah terbesar pada Stasiun 3 sebanyak 59 individu. Kondisi fisik, kimia, dan biologis perairan di Lovina relatif masih mendukung pertumbuhan dan perkembangan planula karang untuk dapat menjadi koloni karang.
STRUKTUR KOMUNITAS TERUMBU KARANG DI PESISIR KECAMATAN BULELENG SINGARAJA Dodik Prasetia, I Nyoman
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.368 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v4i2.6050

Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya alam kelautan yang dimiliki Kabupaten Buleleng, dimana sumberdaya alam ini mempunyai peran penting baik ditinjau dari aspek konservasi, produksi maupun pariwisata dan rekreasi. Penelitian Struktur Komunitas Terumbu Karang di Pesisir Kecamatan Buleleng, bertujuan untuk mengetahui potensi dan kondisi ekosistem terumbu serta struktur komunitas ekosistem terumbu karang di Pesisir Kecamatan Buleleng. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dan kondisi ekosistem terumbu karang untuk dapat memberikan data sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kawasan terumbu karang yang lestari.  Metode yang akan dipergunakan adalah manta tow survey, line intercept transect, survey sensus dan analisa sifat fisik kimia perairan. Penelitian menunjukkan penutupan karang hidup di pesisir Kecamatan Buleleng dari 3 stasiun penelitian dengan kategori buruk sampai baik, pada kedalaman 3 meter berkisar antara 16,78 % sampai 51,98 % dan kedalaman 10 meter dengan penutupan 19,06% sampai 22,98%.  Ikan karang yang berasosiasi dengan karang ditemukan 34 jenis dengan jumlah 665 individu pada stasiun 1, stasiun 2 dengan jumlah 359 individu dari 26 jenis, serta di stasiun 3 ditemukan 36 jenis dengan 186 individu.  Kondisi fisik dan kimia air laut yang masih dalam ambang batas kategori toleransi pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang.
Pemetaan Potensi Bambu Laut (Isis sp.) Prasetia, I Nyoman Dodik; I Gede Iwan Setiabudi; Kadek Lila Antara; Jasmine Masyitha Amelia; Ni Luh Putu Ananda Saraswati
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.974 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v11i2.49448

Abstract

Potensi bambu laut hidup untuk dijadikan produk budidaya yang bernilai ekonomi tinggi. Program konservasi bambu  laut (Isis sp) merupakan kegiatan yang berkelanjutan untuk memetakan potensi bambu laut secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Penelitian studi pemetaan potensi bambu laut (Isis sp) merupakan bagian dari program konservasi bambu laut. Kegiatan saat ini bertujuan untuk memetakan potensi bambu laut (Isis sp) hidup untuk dijadikan produk budidaya yang bernilai ekonomi tinggi. Lokasi penelitian di Kawasan Perairan. Metode yang digunakan Manta Tow survey, Line Transect dengan pencatatan jumlah koloni pada daerah reef flat dan reef slope. Pencatatan jumlah koloni dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada daerah reef flat dan reef slope, selain jumlah koloni juga dilakukan pengukuran koloni berdasarkan pengelompokan ukuran yaitu 10 - 30 cm, 30 - 50 cm, dan lebih dari 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan perairan Lovina memiliki potensi bambu laut (Isis sp) yang ditemukan di semua stasiun penelitian, dengan rincian: Stasiun 1 dengan kelimpahan 255 koloni / 500 m2 dalam kategori melimpah dan Stasiun 2 dengan 17 koloni dan Stasiun 3 dengan 25 koloni dalam kategori jarang.