Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Sterilisasi Terhadap Kadar Unsur Hara Limbah Cair Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Tangguda, Sartika; Prasetia, I Nyoman Dodik
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan pada kegiatan budidaya udang vaname, selain mengandung unsur hara, juga mengandung kontaminan berupa zooplankton dan diatom yang mengganggu pertumbuhan Chlorella sp. sehingga diperlukan sterilisasi limbah untuk mengurangi resiko kontaminasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlakuan sterilisasi terhadap kadar unsur hara pada limbah cair tambak udang vaname. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan 2 perlakuan, yaitu limbah tidak steril (perlakuan A) dan limbah steril (perlakuan B). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi efektif digunakan untuk mengurangi jumlah kontaminan. Kadar unsur hara pada perlakuan A adalah 38,7650 mg/l C organik; 0,4570 mg/l N; 0,3800 mg/l P; 6,3380 mg/l K; 1,5307 mg/l Fe; 38,8920 mg/l Na; 0,0232 mg/l Cu; 0,0138 mg/l Zn; dan 0,0106 mg/l Mg. Kadar unsur hara pada perlakuan B adalah 42,8087 mg/l C organik; 0,4850 mg/l N; 0,4140 mg/l P; 6,9640 mg/l K; 1,6250 mg/l Fe; 40,4160 mg/l Na; 0,0247 mg/l Cu; 0,0154 mg/l Zn; dan 0,0118 mg/l Mg. Kadar unsur hara pada perlakuan B lebih tinggi dibandingkan kadar unsur hara pada perlakuan A sehingga apabila digunakan untuk menumbuhkan Chlorella sp. maka pertumbuhannya akan lebih baik pada perlakuan B dibandingkan dengan perlakuan A.Kata kunci: kontaminan, sterilisasi, limbah steril
Karakterisasi Limbah Padat Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) untuk Kultur Murni Chlorella sp. Tangguda, Sartika; Arfiati, Diana; Ekawati, Arning Wilujeng
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat tambak udang vaname mengandung 1,92% C organik, 0,54% N total, dan 1,70% P. Limbah organik ini harus diubah menjadi bahan anorganik untuk dapat dimanfaatkan oleh mikroalga dalam bentuk amonium, nitrat, dan fosfat. Perendaman merupakan salah satu cara untuk merubah bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan berbagai kelompok bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan unsur hara pada limbah padat tambak udang, mengetahui jenis bakteri yang terkandung pada limbah padat tambak udang, dan mengkaji waktu penguraian bahan organik menjadi bahan anorganik dalam proses perendaman limbah padat tambak udang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian menggunakan 7 perlakuan (24, 48, 72, 96, 120, 144, dan 168 jam) serta 3 ulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar amonium, nitrat, dan fosfat. Data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan aplikasi statistik, yaitu SPSS versi 16.0. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perendaman limbah selama 24 jam memberikan pengaruh terbaik pada kadar amonium (0,673 ppm), nitrat (1,213 ppm), dan fosfat (0,165 ppm). Kadar bahan anorganik tersebut mencukupi kebutuhan Chlorella sp. sehingga diharapkan limbah padat tambak udang vaname dapat dijadikan media kultur alternatif untuk pertumbuhan Chlorella sp.Kata kunci: perendaman, limbah padat tambak udang vaname, Chlorella sp.AbstractWhite shrimp pond solid waste containing 1.92% organic C; 0.54% N total; and 1.70% P. Organic waste is to be converted into inorganic matter to be used by microalgae in the form of ammonium, nitrate, and phosphate. Soaking is one method to convert organic matter to inorganic matter by various bacteria. The purpose of this research was to know nutrients in shrimp pond solid waste, to know species bacteria in shrimp pond solid waste, and to assess the time decomposition of organic matter into inorganic matter in the soaking process of white shrimp pond solid waste. The method used in this research was experimental method. This research consisted of 7 treatments (24, 48, 72, 96, 120, 144, and 168 hours) and three replications. The parameters observed in this research was the content of ammonium, nitrate, and phosphate. The results obtained from this research is soaking of waste for 24 hours gives the best effect on ammonium (0.673 ppm), nitrate (1.213 ppm), and phosphate content (0.165 ppm). Anorganic contents sufficient for Chlorella sp. so white shrimp pond solid waste can be used as alternative medium for Chlorella sp. growth.Kata kunci: soaking, white shrimp pond solid waste, Chlorella sp
Pemanfaatan Kotoran Kelelawar sebagai Pupuk Guano di Desa Bolok, Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur Tangguda, Sartika; Valentine, Riris Yuli; Hariyadi, Dimas Rizky; Sudiarsa, I Nyoman
Agrikultura Vol 33, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i3.40690

Abstract

Kotoran kelelawar mengandung banyak unsur hara yang tinggi (N, P, K, Ca, Mg, S), namun di sisi lain hasil buangan kelelawar ini mengandung C/N rasio yang rendah sehingga perlu dilakukan suatu proses untuk meningkatkan C/N rasio yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar nitrat dan fosfat pada pupuk guano serta pemanfaatannya untuk pertumbuhan anggur laut (Caulerpa racemose). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2021 bertempat di Teaching Factory Budidaya, Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pembuatan pupuk guano dilakukan menggunakan kotoran kelelawar, EM4, gula merah, terasi, dan air tawar sebagai pelarut yang difermentasikan selama 12 hari dan dilakukan pengujian sampel setiap tiga hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kotoran kelelawar secara alami mengandung kadar fosfat dan nitrat berturut-turut sebesar 1,030 mg/L dan 2,308 mg/L. Kadar fosfat dan nitrat selama 12 hari fermentasi mengalami penurunan dan kenaikan dan diperoleh hasil kadar fosfat dan nitrat pada hari ke-12 sebesar 1,302 mg/L dan 2,296 mg/L. Peningkatan dan penurunan kadar fosfat dan nitrat berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme yang terdapat di dalam EM4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk guano mengandung kadar fosfat dan nitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman dan terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan anggur laut (C. racemose) dengan menaikkan bobot anggur laut dan panjang serta jumlah ramuli. Pupuk guano yang diperoleh dapat dijadikan alternatif pengganti pupuk organik yang harganya relatif mahal di Kota Kupang.
Analisis Kualitas Air dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) pada Padat Tebar Berbeda Kusuma, Ni Putu Dian; Tangguda, Sartika; Lau, Juniar Regina
Jurnal Galung Tropika Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v13i2.1219

Abstract

Due to high demand, Sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) is a widely cultivated consumption fish. This study aimed to analyze the relationship between water quality parameters such as temperature, pH, and water brightness with catfish growth. In addition, different stocking densities on catfish growth should be analyzed. The research was conducted at Omah Lele Catfish Farm from March to May 2023. The treatments consisted of Pond A, with a stocking density of 740 fish/m3, and Pond B, with a stocking density of 864 fish/m3. Growth data such as length, average body weight (ABW), and average daily growth (ADG) were analyzed using a T-test, and the relationship between water quality and growth was regression analysis. The interaction between temperature and catfish growth showed a negative/weak relationship, while the interaction between pH and water brightness on catfish growth was dominated by positive/strong. The stocking density variation of 740 fish/m3 showed better length and weight growth compared to the higher stocking density of 864 fish/m3.
PENGECEKAN KESEHATAN LARVA SECARA MIKROSKOPIS DALAM UPAYA PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BENUR UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) goru bere, maria margaretha; Tangguda, Sartika; Amalo, Pieter
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v5i2.63

Abstract

Udang vaname adalah salah satu komoditas yang menguntungkan negara dan telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai komoditas andalan sektor perikanan budidaya. Perkembangan budidaya udang vaname meningkat  dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, Hal ini tentu dapat meningkatkan permintaan pasar yang tinggi pada nauplis udang vaname tersebut. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengetahui cara penegecekan kesehatan larva secara mikroskopis dalam upaya pengendalian hama dan penyakit pada benur udang vaname yang terdiri dari pengamatan isi usus, lipid, epibion, bolitas, nekrosis dan pigmentasi. Kegiatan ini dilakukan pada bulan April 2023 di PT. Matahari Cipta Sentosa, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dimulai dari pengambilan sampel kemudian dilanjutkan dengan pengamatan larva mengunakan mikroskop. Hasil pengamatan yang didapatkan pada PL10 adalah Isi Usus 70% dikategorikan standar, Lipid 55% dikategorikan standar, Bolitas 20% dikategorikan standar, Epibion 10% dikategorikan standar, Nekrosis 0% dikategorikan bagus, Pigmentasi 10% dikategorikan standar, dari hasil pengamatan tersebut dikatakan benur pada PL10 dinyatakan memiliki tubuh yang sehat dan berkualitas dari hasil pengecekan mikroskop.  
MANAJEMEN PAKAN PADA KEGIATAN PENDEDERAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) DI LABORATORIUM PENGUJI KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN MUNTILAN, JAWA TENGAH Tage Tenga, Maria Rosaline; Tangguda, Sartika; Kusuma, Ni Putu Dian
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v5i2.65

Abstract

Ikan nila merah (Oreochromis  niloticus) adalah salah satu jenis ikan yang sangat diminati oleh pembudidaya karena mudah dirawat, cepat berkembangbiak dan tahan terhadap hama dan penyakit. Walaupun ikan nila merah mudah dibudidayakan, namun terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat keberhasilan produksi ikan nila merah yaitu pemberian pakan secara berkelanjutan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan budidaya adalah pakan. Biaya terbesar dalam budidaya ikan adalah pakan, biasanya sekitar 60-75% dari total biaya produksi. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen pakan terhadap pendederan ikan nila merah di kolam tanah. Metode pengamatan dilakukan dengan memantau pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate, SR) dan parameter kualitas air. Hasil yang diperoleh adalah melakukan mengontrol pemberian pakan saat pendederan ikan  nila merah, menghasilkan biomassa sebesar 467 kg, nilai konversi pakan (Feed Conversion Ratio, FCR) 1,56, nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) sebesar 58,66%, berat rata-rata 4,4 gr/ekor, dan tingkat kelangsungan hidup sebesar 83%. Hal ini menunjukan bahwa ketika manajemen pakan diterapkan serta didukung  parameter kualitas air yang optimal, maka pertumbuhan akan meningkat dan tingkat kelangsungan hidup akan tinggi. 
Kontaminasi Mikroplastik pada Rumput Laut dari Beberapa Lokasi Budidaya di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Serihollo, Lukas Giovani Gonzales; Tangguda, Sartika; Cahyanurani, Annisa’ Bias; Sudiarsa, I Nyoman; Pietoyo, Atiek; Deo, Alkuinus Fransisko Gahol; Ndoen, Gilbert Ronelsto DJ
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 24, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.24.1.37-45

Abstract

Latar belakang: Sampah plastik merupakan salah satu isu global dan masalah utama dunia saat ini. Ketika di lingkungan, sampah ini akan terpecah menjadi beberapa bagian kecil yang akan kita kenal dengan sebutan mikroplastik. Salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia adalah rumput laut. Rumput laut sendiri menjadi komoditas budidaya utama di Nusa Tenggara Timur terkhususnya kabupaten kupang. Beberapa penelitian tentang pencemaran mikroplastik pada rumput laut telah dilakukan di beberapa daerah namun di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terkhususnya Kabupaten Kupang belum dilakukan.Metode: Lokasi atau stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan pada karakteristik masing-masing lokasi atau stasiun yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 titik yang merupakan desa yang melakukan budidaya rumput laut. Selanjutnya, sampel diekstraksi menggunakan 3 tahapan yakni Washed, Stirrer dan NaOH. Hasil ekstraksi kemudian diidentifikasi karakteristik (bentuk dan warna) dengan menggunakan mikroskop. Analisis data menggunakan Uji One Way ANOVA untuk membandingkan kelimpahan total pada setiap lokasi pengamatan dan membandingkan kelimpahan antar setiap bentuk.Hasil: Bentuk fiber menduduki urutan pertama dengan total partikel terbanyak yakni 51,19% MP, disusul fragmen dengan 30,56% dan film dengan 18,25%. Untuk warna yang mendominasi adalah transparan dengan 34,48%, disusul biru dengan 32,57%, kemudian hitam 9,58% dan kuning dengan 5,75%. Tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk kelimpahan MP antara setiap lokasi pengamatan. Diduga adanya pengaruh pergerakan arus pada setiap lokasi sehingga kelimpahan masing-masing lokasi cenderung sama. Perbedaan signifikan terjadi pada setiap bentuk yang diamati. Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh perbedaan masa jenis dari setiap bentuk MP yang mempengaruhi kelimpahannya pada rumput laut. 
Hubungan Panjang-Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.) Kusuma, Ni Putu Dian; Tangguda, Sartika; Betty, Ellysabet M. A.
Akuatika Indonesia Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v9i2.53606

Abstract

Produktifitas, kesehatan, dan kegemukan Kerapu Cantang ditentukan oleh variasi panjang dan bobot. Sementara itu, informasi tentang kesejahteraannya didasarkan pada faktor kondisi. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi pada ikan Kerapu Cantang yang berada di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2023. Ikan Kerapu cantang yang digunakan berasal dari tambak pembesaran dengan sampel ikan yang digunakan sebanyak 390 ekor. Ukuran panjang dan berat awal masing-masing antara 24-29 cm dan 240-580 gr. Ikan dipelihara dalam petak tambak A, B, dan C dengan ukuran 41 m x 23,8 m dan padat tebar 6 ekor/m3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara panjang dan berat pada masing-masing petak yaitu 0,962; 0,906 dan 0,844. Pada analisis panjang-bobot diperoleh nilai “b” masing-masing 2,803; 2,642 dan 1,785. Pada uji lanjut dengan uji-t, diketahui t-hitung < t-tabel (b ≠ 3) dengan nilai masing-masing t-hitung 0,385; 0,363; dan 0,919. Berdasarkan uji regresi dan uji-t, pola pertumbuhan bersifat Isometrik. Laju pertumbuhan dan koefisien pertumbuhan pada petak A lebih besar dibandingkan dengan Petak B dan C yaitu 0,926. Faktor kondisi ikan Cantang pada masing-masing petak yaitu 1,0031; 1,0026 dan 1,0034.
Sosialisasi Budidaya Perikanan Dalam Ember Sebagai Solusi Alternatif Pendapatan Masyarakat Di Desa Bolok, Kupang NTT Yuli Valentine, Riris; Dian K, Ni Putu; Tangguda, Sartika; Hariyadi, Dimas Rizky
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i2.1335

Abstract

Aquaculture is a food production sector that is developing quite rapidly in the world with a projection that production will double in the next 15-20 years. However, to run a cultivation system, you must have a large area of ​​land and large capital. The Covid-19 pandemic has had an impact on all aspects of people's lives. One of the aspects most affected by the pandemic is the economy, namely the occurrence of mass layoffs. Therefore, it is necessary to make alternative efforts that can help increase people's income during a pandemic, with a low risk of failure, and easy to implement as a side business during a pandemic. Budikdamber or also known as fish farming in buckets, can be an alternative business that can be done to maintain food security and increase income during a pandemic. Budikdamber is a form of fish farming that is inexpensive and easy to implement. The Budikdamber extension activity is one way to educate the community around Bolok Village, West Kupang, NTT. This PkM program was carried out with the output of the Budikdamber extension activity on November 9, 2020, attended by 56 participants from Bolok Village, West Kupang District, Kab. Kupang. The output of this program is that the people of Bolok Village are more educated about the easy and inexpensive practice of catfish farming in order to maintain independent food security in the midst of the Covid-19 pandemic and at the same time become an alternative solution for people's income, because they do not use large land and can take advantage of the yard. .
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT Eucheuma sp. BAGI KELOMPOK MASYARAKAT DESA TABLOLONG, KUPANG BARAT, NTT Tangguda, Sartika; Siahaan, Irandha C.M.; Hariyadi, Dimas; Valentine, Riris
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v2i2.1337

Abstract

Seaweed is a fishery commodity that has been widely processed into consumption and non-consumption products. Tablolong Village is located in Kupang Regency which is one of the locations for Eucheuma sp. The Covid-19 pandemic has had the effect of decreasing the price of seaweed, thus affecting the income of people who work as seaweed cultivators. The repeated use of seeds also causes the quality of the seaweed to decrease which in turn lowers the selling price of the seaweed. This activity aims to increase the selling price of seaweed through processing seaweed into seaweed lunkhead and seaweed noodles for the people of Tablolong Village, West Kupang, NTT. This community service was carried out in October – December 2021 through outreach activities and training on making seaweed lunkhead and seaweed noodles located in Tablolong Village, West Kupang District, Kupang Regency, NTT. The socialization and training activities on making seaweed lunkhead and seaweed noodles were carried out on October 19, 2021. The activity began with the provision of material on seaweed and processed seaweed which was then continued with the practice of making seaweed lunkhead and seaweed noodles by women. activity participants. The participants of the activity seemed enthusiastic about participating in the activity and were able to directly make the processed seaweed products. The activity participants also innovated to make pastries with a mixture of seaweed so that they could produce delicious and nutritious snacks. Based on the results of the activity, it can be concluded that the price of seaweed can be increased again through processing seaweed into various consumption products so that it can open up new business opportunities for the Tablolong Village community.