Sectio caesarea merupakan upaya untuk mengeluarkan janin yang sudah mampu hidup (beserta plasenta dan selaput ketuban) secara transabdominal melalui pembedahan pada dinding abdomen dan uterus. Pemberian Antibiotik profilaksis mengurangi bahaya endometritis dan mengurangi bahaya ILO. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan efektivitas antibiotik profilaksis dan mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis bedah caesar berdasarkan tepat obat, tepat dosis, tepat rute pemberian dan waktu pemberian terhadap Kemenkes tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini yaitu data rekam medis pasien bedah Caesar periode Januari-Juli 2023 sebanyak 138 pasien. Hasil penelitan menunjukan evaluasi tepat obat 68,9%, tepat rute 100%, waktu pemberian 100%, tepat dosis obat sebesar 68,9%. Efektivitas terapi antibiotik bedah caesar menunjukan hasil analisis terdapat perbedaan suhu tubuh dengan p-value = 0,004 (pre-op) dan 0,123 (post-op), leukosit dengan p-value = 0,000 (pre-op) dan 0,074 (post-op), kecepatan nafas dengan p-value = 0,000 (pre-op) dan 0,002 (post-op), kecepatas nadi dengan p-value =0,651 (pre-op) dan 0,461 (post-op). Dapat di simpulkan cefazoline dan ceftriaxone memiliki efektivitas yang sama sebagai antibiotik profilaksis bedah caesar di RS PKU Muhammadiyah Sruweng.