Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Analysis Setiawan, Erwin; Tambunan, Willy; Kuncoro, Deasy Kartika Rahayu
JIME (JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING) Vol 3, No 2 (2019): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.477 KB) | DOI: 10.31289/jime.v3i2.2959

Abstract

Geliat industri perkapalan nasional dalam lima tahun terakhir mulai dirasakan seiring terus bertambahnya armada kapal berbendera lokal yang beroperasi di perairan Tanah Air. Dengan pesatnya pertumbuhan industri galangan kapal di Indonesia, perlu diperhatikan dari aspek keselamatan kerja yang dimana dalam kegiatan kerja yang dilakukan seringkali berhadapan dengan kondisi kerja yang berisiko. Untuk menganalisis bahaya terhadap risiko K3 dalam penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment  (HIRA) dan Hazard Analysis and Operability Study (HAZOP) dengan tujuan untuk mengidentifikasi, memberikan penilaian dan mengatasi faktor-faktor resiko K3. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat 34 potensi bahaya kemudian digolongkan berdasarkan jenis sumbernya menjadi 8 variabel risiko. Terdapat 4 tingkatan risiko kecelakaan kerja dari sumber hazard yang didapat dari hasil penilaian matriks risiko. Dari hasil pemetaan risiko, diperoleh 9 risiko dalam kategori Extreme (E), 6 risiko masuk dalam kategori High (H), 12 risiko masuk dalam kategori Moderate (M), dan sisanya sebanyak 7 risiko masuk dalam kategori Low (L). Pengendalian dari semua bahaya Kecelakaan Kerja menurut tingkat risiko di lakukan dengan adanya kebijakan K3, pelatihan / penyuluhan K3, dilakukan audit secara rutin dan terjadwal, melakukan pengadaan dengan terjadwal, pemeliharaan alat secara rutin, penerapan SOP dan metode pelaksanaan akan menurunkan tingkat risiko kecelakaan kerja.
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Metode Hirarc pada Proses Perbaikan Kapal Tugboat (Studi Kasus PT Marga Surya Shipindo, Samarinda) Willy Tambunan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 3, No 1 (2019): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v3i1.2525

Abstract

Health and safety has been known as one of the requirements in carrying out tasks and a form of human rights factor for workers in carrying out work activities. Lack of awareness and concern for K3 resulted in the existence of work risks, namely the presence of accidents that occur in welding activities carried out on the maintenance of tugboats carried by PT. Margasurya Shipindo like being hit by welding sparks, slipping, touched by hot iron which causes injury to workers. Therefore the purpose of this study is to identify and classify potential hazards, and control risks in work activities at PT. Marga Suryashipindo. Hazard analysis of risk in this study used the Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) method. Based on the results of observations and interviews with 3 maitenance workers and 1 maintenance coordinator, there were 22 potential hazards. Based on the risk assessment, the risk level values were not with the HIGH category, 10 risks were MEDIUM category and 12 risk were LOW category. Control of the above risks is to use APD with the standards of welding workers, carry out administrative controls in the form of the application of SOP welding and K3 supervision to evaluate work activities. In addition, Engineering control is also carried out in the form of holding lift aids and doing maintenance on a regular basis, procuring toolsbox, and arranging tools and materials in the welding location.
Analisis Human Reliability Assessment (HRA) dengan Metode HEART dan SPAR-H (Studi Kasus PT.X) Tita Dwi Riyanti; Willy Tambunan; Yudi Sukmono
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 5, No 1 (2021): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v5i1.4138

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi jalan dan jembatan. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembuatan drainase, dengan 5 tahap yaitu persiapan, pemotongan, perakitan, pengecoran dan pemasangan.  Terdapat beberapa kemungkinan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error, dengan penerapan Human Reliability Assessment yang merupakan suatu cara analisis kegagalan dari manusia untuk penilaian resiko dan penyebab resiko diharapkan mampu mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang ada. Metode yang digunakan yaitu metode HEART (Human Error Assessment) dan SPAR-H (Standarized Plant Analysis Risk Human Reliability Assesment). Pada penelitian ini juga menggunakan Hierarchical Task Analysis dan Fault Tree Analysis yang berguna untuk membantu identifikasi kemungkinan-kemungkinan kecelakaan kerja serta untuk mengetahui nilai kecelakaan kerja terbesar dari masing-masing sub pekerjaan, nilai persentase HEP terbesar diperoleh dari hasil metode HEART yaitu 5,39% untuk tahap persiapan, 2,78% pada tahap pemotongan 1,88% pada tahap perakitan 5,52% pada tahap pengecoran dan 16,89% pada tahap pemasangan, sedangkan hasil persentase HEP dengan metode SPAR-H sebesar 4,26% untuk tahap persiapan, 1,06% pada tahap pemotongan, 1,67% pada tahap perakitan, 5,31% pada tahap pengecoran dan 16,76% pada tahap pemasangan, nilai tersebut kemudian diberikan beberapa rekomendasi sesuai dengan hasil dari kuesioner yang didapatkan seperti memberikan cukup waktu istirahat untuk pekerja agar mengurangi tingkat stress pekerja dan rekomendasi lainnya.
Hubungan Pengetahuan, Pelatihan, Penggunaan APD dan Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kecelakaan Kerja pada Proses Pengelasan di PT. Barokah Galangan Perkasa Rizki Hardiyan; Yudi Sukmono; Willy Tambunan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 5, No 1 (2021): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v5i1.4304

Abstract

Perkembangan pesat industri mendorong penggunaan peralatan kerja dan bahan kimia dalam proses produksi semakin meningkat. Namun banyak masalah ketenagakerjaan yang timbul akibat ini, termasuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). PT. Barokah Galangan Perkasa yang merupakan perusahaan penyedia jasa untuk rancang bangun kapal, perbaikan kapal serta sandar kapal. Meskipun demikian, fakta di lapangan menyatakan terdapat Standard Operating Procedures yang belum diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari ketidakpatuhan para welder dalam menggunakan Alat Pelindung Diri. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian hubungan pengetahuan, pelatihan, penggunaan APD dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kecelakaan kerja yang terjadi, metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja dengan nilai p value = 0,233, terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan k3 dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,005, tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,835, terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas k3 dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,036. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai probabilitas kecelakaan kerja pada varibel pengetahuan = 0,6896, pelatihan = 0,7241, penggunaan APD = 0,6551, dan fasilitas = 0,7241.
Kajian Paparan Panas Lingkungan Kerja Operator Sterilizer Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Willy Tambunan; Muslimin Muslimin
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2485.002 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v7i1.367

Abstract

Temperatur yang tinggi dalam ruangan kerja bisa ditimbulkan oleh kondisi ruangan, mesin-mesin ataupun alat yang mengeluarkan panas serta panas yang bersumber dari sinar matahari yang memanasi atap ruangan yang kemudian menimbulkan radiasi ke dalam ruangan produksi. Lingkungan kerja yang panas ini terjadi pada salah satu proses pengolahan kelapa sawit yakni sterilizer. Pada bagian sterilizer timbul panas akibat perebusan tandan buah segar dengan memakai media panas yakni uap yang berasal dari steam dan panas yang dihasilkan dari radiasi sinar matahari melalui atap pabrik menambah beban panas ruangan kerja. Akibat proses pengantaran panas tersebut suhu ruangan di area sterilizer dapat mencapai antara 34,3 OC s/d 36,6 OC sehingga pekerja mengalami cidera dan terjadi heat stress. Apabila kondisi ini terus berlangsung maka akan mengakibatkan resiko pada pekerja akibat heat stress. Untuk itu perlu dilakukan kajian paparan panas pada area sterilizer agar pekerja berada pada kondisi yang aman dan sehat dalam melakukan pekerjaannya di area tersebut. Berdasarkan hasil kajian diperoleh nilai Heat Stress Index (HSI) sebesar 98% yang artinya bahwa operator yang bekerja pada bagian sterilizer berisiko tinggi terhadap penyakit yang diakibatkan heat stress. Melalui kajian paparan panas ini diharapkan lingkungan kerja yang terpapar panas berada pada nilai indeks suhu bola basah pada kondisi yang aman sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51/KEP-MEN/1999. Kata kunci: heat stress, indeks suhu bola basah, keseimbangan panas, paparan panas
Analisis Beban Kerja Fisik dan Mental Pada Operator Contact Center (Studi Kasus : PT. XYZ Samarinda) Lina Dianati Fathimahhayati; Lilis Anggrainy; Willy Tambunan
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.887 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v8i1.702

Abstract

The work requirements of the contact center operator in PT. XYZ Samarinda to always be friendly to customers in any circumstances and have to focus on work is likely to cause mental workload. In addition, the contact center operator must work monotonously by sitting in front of the computer within 8 hours can cause physical workload. Based on these problems, a study was conducted on the analysis of physical and mental workload on the contact center operators so that recommendations could be given to improve productivity and comfort while working. Measurement of physical workload is done using the %CVL measurement method at work. While the measurement of mental workload was carried out using the NASA-TLX method by distributing questionnaires to 9 contact center operators for 10 days. The results showed that the average physical workload of contact center operators was 13.5%. These results indicate that the physical workload of contact center operators is included in the low category, which means there is no significant burden. While the average mental workload of contact center operators is 65. Based on these results, the mental workload value of contact center operators is in the moderate category. Recommendations for improvements that can be given are doing the right way to sit, making improvements to the layout of the air conditioner so that the work environment becomes comfortable and using an ergonomic work chair. In addition it is necessary to build a good relationship that is by understanding the communication style between workers so that misunderstandings cannot be occur, conduct small celebrations, recreation, and hold ESQ Training to balance emotions and intelligence.
Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan dan Daya Saing Willy Tambunan; Yudi Sukmono; Luvita Okti Anggreani
Jurnal Optimalisasi Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jopt.v7i1.3419

Abstract

UKM Roti H-34 is one of the Small and Medium Enterprises (UKM) in Samarinda City which is engaged in the culinary field that produces unyil bread. The superior product has decreased in sales. Based on this, this study aims to determine the best alternative marketing strategy solutions to increase sales volume and competitiveness based on internal and external factors that affect the company. Marketing strategy analysis is carried out in several stages, the first is using the IFE and EFE matrices. The results obtained on the IFE matrix is 3.779, while the EFE matrix is 2.905. The second stage is the matching stage using the BCG matrix, benchmarking, IE matrix and SWOT matrix. In the BCG matrix, the results show that the market growth rate of -37% of the market share of each competing company is 0.22, 0.23, and 0.25, which indicates that the company is in the dog quadrant. In the IE matrix, it is found that UKM Roti H-34 is in cell IV, a strategy that can be used, namely growth and build. Then formulated a strategy using the SWOT matrix and obtained nine alternative strategies. The final stage is the decision stage to use QSPM for the selection of strategies that can be implemented by UKM Roti H-34. The alternative strategy that is most appropriate to be applied is to use the internet media to carry out online promotions in order to increase sales and the number of consumers with a TAS of 5.447.
Analisis Strategi Pemasaran Produk Kerupuk Rumput Laut Pada Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Dan Perikanan (P2MKP) Kota Balikpapan Kalimantan Timur suwardi gunawan; Ahmad Subarkah; Willy Tambunan
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 21 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v21i1.1135

Abstract

Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan atau P2MKP adalah bidang usaha budidaya dan pengolahan rumput laut yang berlokasi di Kota Balikpapan. Penjualan yang dilakukan selama ini tidak memiliki strategi khusus dalam pemasarannya, penjualan yang dilakukan hanya sebatas memenuhi permintaan yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan strategi pemasaran menggunakan analisa swot dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil perumusan strategi pemasaran pada matriks internal factor evaluation (IFE) dan matriks external factor evaluation (EFE) didapatkan kekuatan utama yaitu memiliki kandungan gizi yang baik dengan skor 0,444 dan peluang utama yaitu dukungan pemerintah terhadap usaha dengan skor 0, 472. Kemudian hasil dari matriks internal eksternal (IE) P2MKP berada pada posisi sel 5. Dari hasil analisis SWOT didapatkan 16 alternatif strategi. Kemudian dengan menggunakan metode AHP diperoleh strategi prioritas bagi P2MKP dengan skor bobot paling tinggi 0,130 yakni menjalin hubungan dengan pemerintah untuk melakukan perizinan produk.
Penentuan prioritas perbaikan layanan pengiriman barang pada industri logistik Andriana Rahayu; Willy Tambunan; Theresia Amelia Pawitra; La Ode Ahmad Safar Tosungku
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.14457

Abstract

Drop point J&T Sungai Pinang Luar adalah cabang J&T Kota Samarinda yang tergolong ramai tapi masih ditemukan keluhan terkait lama pengiriman hingga kondisi paket yang rusak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI), pemetaan atribut layanan dengan Importance Performance Index (IPA), dan penentuan prioritas perbaikan layanan berdasarkan perbandingan indeks Potential Gain in Customer Value (PGCV) dan Tingkat kesesuaian (Tki). Kuesioner terdiri dari 3 variabel yaitu kualitas layanan, harga dan brand image kemudian disebarkan ke 100 responden. Hasilnya diperoleh nilai CSI sebesar 83,313%, artinya pelanggan sangat puas dengan layanan yang diberikan. Matriks IPA menunjukkan terdapat 9 atribut keunggulan dan 6 atribut kelemahan J&T. Keenam atribut tersebut digunakan untuk menyusun prioritas perbaikan dengan membandingkan nilai Tki dan PGCV. Urutan beserta usulan perbaikannya berturut-turut yaitu; (1) kebersihan drop point (pemberian keset), (2) bukti pengiriman benar (pemberian format penulisan alamat), (3) kesesuaian kondisi paket yang diterima (pemberian gambar tata cara packing yang aman), (4) ketepatan waktu paket diterima (mengkomunikasikan hasil track system), (5) peralatan modern (maintenance AC dan menyediakan tape cutter), (6) keterjangkauan harga (segera meluncurkan J&T ECO di Samarinda dan aktif mempromosikan layanan yang ada di sosial media J&T Samarinda).
Analisis strategi pemasaran pupuk NPK Pelangi untuk menghadapi pasar bebas ASEAN Singgih Rahardjo; Willy Tambunana; Yudi Sukmono
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i2.13996

Abstract

Berdasarkan letak geografis, Indonesia termasuk negara dengan iklim tropis sehingga termasuk Negara Agraria (pertanian). Sektor pertanian mengalami pertumbuhan dan kinerja ekspor selama pandemi Covid 19, pertumbuhan positif tersebut sebesar 1,75%. Dalam menunjang sektor pertanian, PT. Pupuk Kalimantan Timur (BUMN) adalah salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia saat ini, dengan produk pupuk NPK Pelangi. Keberadaan Asean Free Trade Area (AFTA) sejak 1992, memberikan peluang produsen pupuk dalam negeri untuk membuka pasar secara global, namun hal ini juga bisa menjadi ancaman karena masuknya produk luar kedalam pasar domestik. Beberapa produk pupuk yang menguasai pasar saat ini adalah NPK Mutiar dan Yaramila. Hal ini mengharuskan PT. Pupuk Kalimantan Timur membutuhkan Strategi Pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan produk. Dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisiean adalah dengan mendaftarkan faktor evaluasi internal (IFE) dan eksternal (EFE) produk, mengetahui posisi pasar dan klasifikasi startegi dengan Matriks Internal Ekternal (IE). Selanjutnya dapat dilakukan analisis Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) untuk mengetahui strategi usuluan dan terakhir mengambil keputusan setiap strategi hasil analisis SWOT akan dierikan skor terbaik pada matriks Quantitative Startegic Planing Matrix (QSPM). NPK Pelangi 16 16 16 berada pada Grow and Build. Klasifikasi strategi yang sebaiknya dilakukan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.