Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Inokulasi Trichoderma sp dan Varietas Bawang Merah Terhadap Penyakit Moler dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Deden, Deden; Umiyati, Uum
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.218 KB)

Abstract

Bawang  merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif, khusunya petani di wilayah Cirebon. Salah satu penyakit yang sering dijumpai pada tanaman bawang merah adalah penyakit moler. Saat ini pengendalian penyakit Moler masih bertumpu pada penggunaan kimia (Fungisida). Salah satu agen hayati yang sudah terbukti berperan ampuh sebagai pengendali hayati yaitu Trichoderma sp.  Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara Trichoderma sp dan varietas bawang merah terhadap pengendalian penyakit moler dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L), (2) Untuk mengetahui jenis dan dosis Trichoderma sp dan varietas yang paling baik mengendalikan penyakit moler dan dapat meningkatkan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L), (3) Untuk mengetahui korelasi terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Sedangkan target luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah (1) Memberikan tambahan iptek bagi masyarakat petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, khususnya dalam mengatasi penyakit Moler, (2) Meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah sebagai upaya peningkatan pendapatan petani di Kabupaten Cirebon, (3) Publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah, baik jurnal lokal maupun nasional yang terakreditasi (Jurnal Ilmiah Agrijati (Fakultas Pertanian) dan Logika (Universitas), dan (4) Pengayaan ilmu bahan ajar.Penelitian dilaksanakan di Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon - Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2016. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah Trichoderma (T) 4 perlakuan yaitu, T1 = Tanpa Aplikasi Trichoderma, T2 = Aplikasi Trichoderma harzianum 5 ml/liter, T3 = Aplikasi Trichoderma koningii 5 ml/liter, T4 = Aplikasi Trichoderma harzianum 2,5 ml/liter dan Trichoderma koningii 2,5 ml/liter. Sedangkan faktor yang kedua adalah varietas bawang merah (V) yang terdiri dari 3 perlakuan (V) yaitu V1 = Varietas Bima, V2 = Varietas Ilokos, V3 = Varietas Sumenep. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali sehingga jumlah petak dalam penelitian sebanyak 4 x 3 x 3 = 36 petak.Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh interaksi yang nyata antara Trichoderma dan varietas bawang merah terhadap parameter rata-rata jumlah daun 6 MST, dan bobot umbi kering per petak. Terdapat efek mandiri dari perlakuan Trichoderma terhadap rata-rata tinggi tanaman 4 dan 5 MST, jumlah daun 5 MST, biomassa tanaman 5 dan 6 MST, dan bobot umbi kering per rumpun, serta efek mandiri varietas bawang merah pada rata-rata tinggi tanaman 4, 5 ,6 MST, jumlah daun 4 dan 5 MST, jumlah anakan per rumpun, dan bobot umbi kering per rumpun. Perlakuan V1 (Varietas Bima) dengan T3 (T. koningii 5 ml/liter) berinteraksi nyata menghasilkan bobot umbi kering rata-rata 5,35 kg per petak, atau setara 9,07 ton/ha Interaksi terbaik ditunjukan dari hasil perlakuan V2 (Varietas Ilokos) dan T3 (T. koningii 5 ml/liter), menghasilkan bobot umbi kering rata-rata mencapai 5,42 kg per petak. atau setara 10,18 ton/ha. Terdapat korelasi yang nyata antara komponen pertumbuhan tinggi tanaman umur 4 MST dan jumlah daun umur 5 dan 6 MST terhadap hasil bobot umbi kering per petak.Kata kunci : Bawang Merah, Trichoderma sp, Penyakit Moler.
Penyuluhan Inokulasi Trichoderma sp Untuk Pengendalian Penyakit Moler Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)" dan Pembinaan Organisasi Gapoktan di Desa Gagasari - Kec. Gebang - Kab. Cirebon Deden, Deden; Permana, Ipik; Heryanto, Yanto; Irvan, Maulana; Safi'i, Muhammad syamsul
Humanis Vol 20, No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v20i1.19781

Abstract

Rendahnya produksi bawang merah di Indonesia, khususnya di Cirebon dipengaruhi oleh banyak faktor. Cirebon merupakan salah satu daerah pengahasil bawang merah yang termasuk daerah endemis organisme pengganggu tanaman (OPT), termasuk didalamnya endemik penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Salah satu agen hayati yang sudah terbukti berperan ampuh sebagai pengendali penyakit layu Fusarium oxysporum yaitu menggunakan Trichoderma sp. GAPOKTAN Tani Mulya merupakan organisasi petani bawang merah di Wilayah Timur Cirebon. GAPOKTAN perlu diberikan bimbingan teknis tentang bagaimana melakukan teknik budidaya bawang merah yang sesuai SOP dari mulai penyiapan bibit, pemgolahan lahan, pemeliharaan, pemberian nutrisi tanaman, pengendalian OPT, panen dan pasca panen sehingga dengan manajemen SOP yang benar ini akan dapat meningkatkan produksi bawang merah dan meningkatkan kesejehteraan keluarga petani. Metode pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dengan 2 cara. Metode pertama yaitu penyampaian materi-materi melalui metode penyuluhan, yang materinya meliputi 1). Penyampaian hasil riset, 2). Pemaparan langkah dan metode pengengdalian penyakit dengan Trichoderma, 3). Pemaparan SOP teknik budidaya bawang merah dan teknik pembuatan demplot sebagai pembuktian hasil teknologi, dan 4). Materi penguatan kelompok tani. Metode kedua adalah materi praktek langsung dilapangan pada demplot yang telah dibuat. Demplot dilaksanakan dalam luasan lahan ½ hektar, yang dibagi 4 bagian untuk menjadi tempat praktek 4 Kelompok Tani yang ada dalam GAPOKTAN. Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan sangat bermanfaat bagi GAPOKTAN Tani Mulya, mampu meningkatkan pengetahuan petani bawang merah dalam menerapkan SOP Teknik budidaya yang benar, mampu memahami penyakit layu Fusarium serta mampu melakukan tindakan pengendalinya. Petani memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan orgnaniasi kelompok tani serta manfaatnya sebagai media diskusi untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan dalam menyokong pertambahan produksi bawang merah, sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan secara nasional.
Penerapan Metode Pembelajaran Peer Lesson di Masa Pandemi Covid 19 Berbasis Lesson Study Pada Mata Kuliah Perlindungan Tanaman deden, deden
Humanis Vol. 20, No. 2, Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v20i2.23236

Abstract

Pandemi Covid-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi. Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali dunia pendidikan. Akibat pembelajaran online, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di masa pandemi ini adalah masalah lemahnya minat mahasiswa dan kesulitan pemahaman materi dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan minat dan keaktifan Mahasiswa dalam proses pembelajaran, Dosen harus cermat untuk memilih strategi pembelajaran agar hasil belajar Mahasiswa meningkat. Salah satu metode pembelajaran lesson study yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa salah satunya adalah metode peer lesson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar dan mendeskripsikan aktifitas Mahasiswa Matakuliah Perlindngan Tanaman yang diajar menggunakan metode peer lesson pada yang perkuliahanya dilakukan secara daring. Metode penelitian ini menggunakan jenis Quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan metode Peer Lesson sangat efektif untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar mahasiswa pada matakuliah perlindungan tanaman, mahasiswa lebih aktif untuk saling memberikan wawasan satu sama lain tentang materi perkuliahan yang sedang dikaji, sehingga para mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dibahas. Secara kuantitas, nilai maksimun dan minimum hasil pembelajaran metode Peer Lesson lebih tinggi bila dibandingkan kelas kontrol. Hasil nilai belajar kelas eksperimen metode pembelajaran Peer Lesson mencapai skor maksimum 93 dan pada kelas kontrol nilai maksimum 86. Nilai minimum pada kelas eksperimen Peer Lesson skor 67 dan pada kelas kontrol skor nilai minimum 60. Hasil analisis keofisien variasi, pada kelas eksperimen Peer Lesson lebih kecil dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 14,54 % dan pada kelas kontrol sebesar 23,87 %. Hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen memiliki penyebaran yang lebih merata dibandingkan dengan kelas kontrol. Abstract: The Covid-19 pandemic is a tragedy that has grieved the entire population of the earth. All segments of human life on earth are disrupted, without the exception of the world of education. As a result of online learning, one of the problems faced by the world of education during this pandemic is the problem of weak student interest and difficulty understanding material in the learning process. To increase the interest and activity of students in the learning process, lecturers must be careful in choosing learning strategies so that student learning outcomes increase. One of the lesson study methods that can be used to increase student activity is the peer lesson method. This study aims to describe the learning outcomes and describe the activities of Plant Protection Course Students who are taught using the peer lesson method in those whose lectures are conducted online. This research method uses a quasi-experimental type. The results showed that learning with the Peer Lesson method was very effective in increasing student achievement and interest in learning in plant protection courses, students were more active in providing insight to each other about the lecture material being studied, so that it was easier for students to understand the material being studied. discussed. In terms of quantity, the maximum and minimum values of the Peer Lesson learning outcomes were higher than the control class. The results of the learning scores of the experimental class Peer Lesson learning method reach a maximum score of 93 and the maximum score of 86 in the control class. The minimum score in the Peer Lesson experimental class scores 67 and the control class scores a minimum score of 60. The results of the coefficient of variation analysis, the Peer Lesson experimental class is more smaller than the control class which is 14.54% and the control class is 23.87%. Student learning outcomes in the experimental class have a more even distribution than the control class.
Sistem Informasi Inventory Gudang Berbasis Web di Restoran Asep Stroberi Lembang Adhitia Pangestu, Alvan; Deden, Deden; Suwartika Kusumadiarti, Rini
Jurnal Syntax Fusion Vol 1 No 10 (2021): Jurnal Syntax Fusion: Jurnal Nasional Indonesia
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/fusion.v1i10.75

Abstract

Sistem inventaris item sangat penting bagi perusahaan karena setiap hari pasti akan memiliki mutasi barang yang terus berjalan. Restoran Liwet Asep Strawberry Lembang adalah perusahaan di bidang memasak Sunda di Lembang. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa sistem inventaris di restoran ini masih menggunakan sistem manual menggunakan Microsoft Excel. Tujuan peneliti adalah untuk membuat aplikasi inventaris yang memfasilitasi proses data mutasi dalam item keluar dengan barang keluar, dan sehingga data lebih akurat antara stok dalam sistem dengan stok fisik di gudang. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan metodologi air terjun. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dalam bentuk aplikasi inventaris web dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL yang dapat diterapkan di restoran Liwet Asep Lembang. Dengan adanya sistem inventaris gudang berbasis web, dapat memudahkan perusahaan dalam memasukkan data yang pada awalnya secara manual sekarang terkomputerisasi, sehingga menghemat lebih dan efisien.
PENGEMBANGAN E-MODUL PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI SMA Rahmi, Juhaidatur; Adesti, Anita; Deden, Deden
BaJET (Baturaja Journal of Education Technology) Vol 8 No 1 (2024): Baturaja Journal of Educational Technology
Publisher : Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP UNBARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54895/bajet.v8i1.2673

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan E-Modul Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI di SMA Negeri 1 Madang Suku III. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang di gunakan yaitu model pengembangan ADDIE. Model evaluasi produk yang digunakan yaitu model prosedural. Adapun hasil evaluasi dari ahli materi diperoleh rata-rata persentase persentase 89,53%, dengan persentase tersebut menunjukkan bahwa e-modul dapat dikategorikan sangat baik. Hasil evaluasi ahli media diperoleh rata-rata persentase 84,82%, dengan persentase tersebut menunjukkan bahwa e-modul dapat dikategorikan sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain diperoleh persentase 87,71%, sehingga dengan persentase tersebut menunjukkan bahwa e-modul dapat dikategorikan sangat baik. Kemudian dilanjutkan dengan hasil evaluasi orang per orang (one to one evaluation) diperoleh rata-rata persentase 87,73% dengan keterangan sangat baik. Hasil evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) diperoleh rata-rata persentase 89,43% dengan keterangan sangat baik dan hasil uji coba lapangan (field test) diperoleh rata-rata persentase 88,66% dengan keterangan sangat baik. Jadi, hasil penelitian dan pembahasan tentang e-modul pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan ini layak digunakan oleh peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Madang Suku III
Kuliah Kerja Nyata Membangun Desa untuk Jawa Barat Juara Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) deden, deden; Heryanto, Yanto; Hernawan, Deni
Humanis Vol. 23, No. 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v23i1.62590

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Seiring perubahan dinamika sosial masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) diarahkan pada pola KKN yang berbasis Membangun Desa untuk Jabar Juara Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pembangunan di Indonesia ditujukan ke semua bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan, ekonomi, dan social (pemberdayaan UMKM). Hal ini belum mampu dipenuhi oleh pemerintah secara optimal, dikarenakan kurangnya keikutsertaan fungsi keluarga sebagai pendidikan dasar bagi masing-masing individu. Pembangunan pada tiga bidang tadi sangat berpengaruh dalam membangun masyarakat Indonesia. Universitas Swadaya Gunung Jati sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada di kawasan kabupaten Cirebon memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif dalam model pemberdayaan masyarakat produktif berbasis UMKM. Peran serta tersebut bukan hanya dilakukan oleh mahasiswanya saja, namun juga masyarakat di sekitar kampus ataupun masyarakat luas. Desa Kancikulon sebagai salah satu desa di kecamatan Astanajapura secara demografis memiliki banyak potensi, diantaranya yang dominan adalah di bidang UMKM. Untuk itu berdasarkan permasalahan di atas, dilaksanakanlah program oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Kancikulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan fungsi keluarga sebagai anggota Masyarakat. Abstract. Community Service (KKN) is a form of community service carried out by students in an interdisciplinary, institutional, and partnership manner as one of the tridharma activities of higher education. Along with changes in the social dynamics of society, local government, central government and the global world, the KKN program at Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) is directed at a KKN pattern based on Building Villages for Jabar Juara Through Empowerment of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM). Development in Indonesia is aimed at all fields, including education, economy, and social (UMKM empowerment). This has not been able to be optimally fulfilled by the government, due to the lack of participation of the family function as basic education for each individual. Development in the three fields is very influential in building Indonesian society. Universitas Swadaya Gunung Jati as one of the educational institutions located in the Cirebon district area has an obligation to actively participate in the productive community empowerment model based on UMKM. This participation is not only carried out by its students, but also the community around the campus or the wider community. Kancikulon Village as one of the villages in Astanajapura District demographically has a lot of potential, the dominant one being in the field of MSMEs. For that reason, based on the problems above, a program was implemented by the Real Work Lecture (KKN) team of Kancikulon Village, Astanajapura District, Cirebon Regency as an effort to optimize the function of the family as a member of society.
Kuliah Kerja Nyata Terpadu CSR Perusahaan Konstruksi Bagi Masyarakat deden, deden
Humanis Vol. 22, No. 2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v22i2.52314

Abstract

Real Work Lectures (KKN) is a form of community service carried out by students in an interdisciplinary, institutional and partnership manner as a form of higher education tridharma activities. As the social dynamics of society, regional government, central government and the global world change, the KKN program at Gunung Jati Swadaya University (UGJ) is directed at a KKN pattern based on community empowerment. CSR (Corporate Social Responsibility) has been popularly used in Indonesia since the 1990s. Several companies have actually been carrying out CSA (Corporate Social Activity) or "corporate social activities" for a long time. Even though we don't call it CSR, in fact the action is close to CSR, which represents a form of company "participation" and "concern" for social and environmental aspects. The method for implementing CSR integrated KKN is academics (students and lecturers) through KKN activities in collaboration with PT. PP (Persero) is actively involved in implementing CSR activities. The CSR method used by PT. PP (Persero) in the construction sector, especially in the field of road and bridge construction, is by direct involvement and establishing partnerships, where in this method the company directly enters into partnerships with stakeholders and the community, carrying out CSR directly to communities in need. The result of implementing CSR is that the company contributes assist the government in economic development, poverty alleviation, and the like. CSR also provides benefits for the company itself. With CSR, the company will be closer to the surrounding community while getting operational support, and the company will also get a good and positive image in the eyes of the community. Apart from that, CSR can help society in various fields, for example the economic sector such as distributing basic necessities, compensation, and so on. There are also in the health sector such as blood donation programs, Covid-19 vaccinations, and so on.
Efektivitas Agen Hayati (Rhodopseudomonas palustris) untuk Mengendalikan Penyakit Bercak Daun (Alternaria porri) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Deden, Deden; Wijaya, Wijaya
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2023): December (In Press)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i2.1212

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah komoditas unggulan pertanian Indonesia. Penurunan produksi bawang merah salah satunya karena penyakit bercak daun. Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Upaya pengendalian penyakit bercak daun ini masih ditekankan pada penggunaan fungisida, padahal penggunaan fungisida secara terus menerus berdampak negatif bagi lingkungan. Salah satu upaya alternatif ramah lingkungan untuk mengatasi penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah adalah dengan menggunakan agen hayati R. palustris. R. palustris merupakan mikroorganisme ramah lingkungan yang mengendalikan serangan cendawan. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendapatkan informasi hasil percobaan pengendalian penyakit bercak daun dengan menggunakan R. palustris. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari 5 taraf yaitu, A = R. palustris 0,5 mL/L, B = R. palustris 1,0 mL/L, C = R. palustris 1,5 mL/L, D = R. palustris 2,0 mL/L dan E = Kontrol (tanpa perlakuan fungisida). Hasil penelitian menunjukan bahwa agen hayati R. palustris tidak menimbulkan fitotoksisitas bagi pertumbuhan tanaman bawang merah, sehingga bawang merah dapat tumbuh dengan baik. Semua taraf konsentrasi agen hayati R. palustris yang diuji mampu menekan instesitas serangan penyakit bercak daun (Alternaria porri) dan penyakit lainnya pada tanaman bawang merah. Semakin besar konsentrasi R. palustris yang diaplikasikan, menunjukan intesitas serangan penyakit bercak daun semakin rendah. Hasil tertinggi bobot umbi bawang merah didapatkan dari perlakuan R. palustris pada konsentrasi 2 mL/L yaitu 29,30 kg per petak atau setara dengan 11,72 ton per hektar (lahan efektif 80%).
EFEKTIVITAS BAHAN AKTIF HERBISIDA DAN VARIETAS TERHADAP PENGENDALIAN GULMA, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Deden, Deden; Dukat, Dukat; Nur, Subandi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i1.5038

Abstract

Bawang merah saat ini sudah menjadi komoditas yang diperhitungkan di Indonesia, karena keberadaanya menjadi salah satu faktor variabel penentu inflasi secara ekonomi nasional. Kehadiran gulma diantara tanaman bawang merah menjadi kendala dan menyebabkan penurunan produktivitas hasil bawang merah, sehingga perlu dikendalikan secara tepat, efektif dan efisien. Selain itu, bibit merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan usaha tani bawang merah. Upaya dan strategi harus terus dikembangkan untuk dapat meningkatkan produksi bawang merah, khususnya upaya pengendalian gulma dan penggunaan varietas bibit yang tepat sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bahan aktif herbisida dan varietas terhadap pengendalian gulma, pertumbuhan dan hasil bawang merah. Untuk mengetahui jenis bahan akif herbisida dan  vaietas yang paling tepat untuk pengendalian gulma, pertumbuhan dan hasil bawang merah. Percobaan akan dilaksanakan di Desa Gagasari Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.pada bulan Februari sampai dengan Mei 2021. Menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dua faktor yakni faktor pertama adalah bahan aktif herbisida (H0 : Kontrol, H1 : Penyiangan petani, H2 : Oksifluorfen, H3 : Pendimetalin), sedangkan faktor kedua adalah 2 varietas bawang merah (V1 : Varietas Bima, V2 : Varietas Ilokos dan V3 : Varietas Sumenep). Pengamatan utama dilakukan terhadap fitotoksitas dan biomasa gulma, tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering hasil bawang merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan herbisida (Oksifluorfen dan Pendimetalin) tidak menimbulkan fitotoksitas atau keracunan bagi tanaman utama bawang merah. Herbisida Oksifluorfen dan varietas sumenep secara mandiri memberikan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman pada pengamatan 21, 28 dan 35 HST. Herbisida Oksifluorfen, Pendimetalin dan penyiangan manual serta penggunaan varietas ilokos menunjukan perbedaan yang nyata terhadap jumlah daun. Pengendalian gulma pada tanaman bawang merah dengan menggunakan herbisida lebih efektif dilakukan bila dibandingkan dengan pengendalian penyiangan manual ataupun kontrol. Penggunaan herbisida Oksifluorfen mampu menghasilkan bobot umbi kering bawang merah 5,98 kg/petak atau setara dengan 12,57 ton/hektar. Jenis varietas ilokos mampu menghasilkan bobot umbi kering 5,85 kg per petak atau setara 12,16 ton/hektar.
Test of the Effectiveness of Bioherbicide of Reed Extract (Imperata Cylindrica) on Weed Control on Corn Plants (Zea Mays L) Rainbow Cultivar Arfan Sidik, Muchamad; Nur Ayuni, Anis; Dukat, Dukat; Deden, Deden
Jurnal Agrosci Vol 2 No 2 (2024): Vol 2 No 2 November 2024
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/agrosci.v2i2.432

Abstract

Corn is one of the strategic food crops in Indonesia. The decline in corn production can be influenced by various factors, including OPT disturbances, such as weeds. The presence of weeds on cultivated land can reduce the yield of 20-80% of cultivated crops. The presence of weeds can also be a host for pests and diseases. The rampant use of chemical herbicides has become a concern in the agricultural sector; with the negative impact caused by the use of chemical herbicides, there have been various efforts to suppress the use of chemical herbicides and switch to bioherbicides or organic herbicides that are environmentally friendly. The study aimed to determine the ability of reed extract bioherbicides to control weeds in maize plants, the most effective concentration to control weeds in maize plants, and phytotoxicity in maize plants. The experimental method used Group Random Design (RAK), 8 treatments were repeated 4 times, so that 32 experimental plot units were obtained, namely A1 (Control), A2 (20%), A3 (25%), A4 (30%), A5 (35%), A6 (40%), A7 (45%), A8 (50%). The results showed that the bioherbicide of reed extract did not have a real effect on all vegetative observations of corn plants and weed populations, weed biomass, and weed competitiveness value and did not cause phytotoxicity in corn plants. Bioherbicides have a significant effect on the yield of dried maize. The bioherbicide concentration of 50% reed extract produced 3.72 kg of dried pipilan corn or equivalent to 9.3 tons/ha