Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Poligami dalam hukum Islam Marzuki Marzuki
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2005): December 2005
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/civics.v2i2.4376

Abstract

Poligami adalah perkawinan seorang suami dengan lebih dari seorang istri dalam waktu yang bersamaan. Lawan dari poligami adalah monogami. Dalam perspektif hukum Islam, poligami dibatasi sampai maksimal empat orang isteri. Ada dua ayat pokok yang dapat dijadikan acuan dilakukannya poligami, yakni QS. al-Nisa’ (4): 3 dan QS. al-Nisa’ (4): 129. Poligami sudah berjalan seiring perjalanan sejarah umat manusia, sehingga poligami bukanlah suatu trend baru yang muncul tiba-tiba saja. Para ulama berbeda pendapat mengenai ketentuan dan hukum poligami. Di antara mereka ada yang menyetujui poligami dengan persyaratan yang agak longgar dan ada yang mempersyaratkannya dengan ketat. Di antara mereka juga ada yang melarang poligami, kecuali karena terpaksa (sebagai rukhshah) dalam kondisi-kondisi tertentu. Yang pasti hukum Islam tidak melarang poligami secara mutlak (haram) dan juga tidak menganjurkan secara mutlak (wajib). Hukum Islam mengatur masalah poligami bagi orang-orang yang memang memenuhi syarat untuk melakukannya. Pelaksanaan poligami, menurut hukum Islam, harus didasari oleh terpenuhinya keadilan dan kemaslahatan di antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Namun, kenyataannya banyak praktik poligami yang tidak mengindahkan ketentuan hukum Islam tersebut, sehingga masih jauh dari yang diharapkan.
Kajian tentang teori-teori gender Marzuki Marzuki
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2007): December 2007
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/civics.v4i2.6032

Abstract

Gender is a characteristic used as the basis for identifying the differences between men and women in terms of social and cultural conditions, values and behavior, mentality, emotions, and other non biological factors. To understand and resolve the issue of gender, we can stucfy various theories of gender. Gender theories adopted many of the theories of sociology and prychology;e.g. the stntcturalfunctional theory, social-corflict theory, theory of libera!feminism, theory of Marxist­socialist feminism, theory of radical feminism, ecofeminism theory, and theory of psychoanalysis.
Kekerasan terhadap perempuan dalam wacana tafsir keagamaan di Indonesia perspektif Islam Marzuki Marzuki
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2006): December 2006
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5001.155 KB) | DOI: 10.21831/civics.v3i2.5746

Abstract

This is a content analysis research that examines the contents of the books of fiqh that have the potential existence of gender violence; especially a book entitled Vqud al-Lujjain fi al­Bayani Huquq al-Zaujain; a work of Muhammad ibn Umar al-Nawawi al-Banteni; in gender equality and justice perspective. This study shows that gender violence among the Muslim community,particularly in Indonesia, was much influenced by the circulation of the books of fiqh that have the potential gender bias and have an impact on religious thought and behavior. Among of causalfactors is the influence cfinterpretations of the scholars whose interpretations are characterized by a partial, not comprehensive, literal (textual), not contextual, and heavily itifluenced by local culture. As a result, the understanding is less consistent with the principles of al-Qurran that stressed equality,justice, and .freedom. The eJfortneed to be done is reconstruction and reformulation of the books offiqh.
Engaging Students’ Information Literacy Ability On The 1945 Constitution Toward Android (Gejog Lesung) Based E-Learning Media Isna Sari Rukmana; Marzuki Marzuki; Kharisma Fenditasari
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.852 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v9i3.23729

Abstract

This study aims to analyze students' information literacy ability enhancement using android (gejog lesung) based e-learning media on the 1945 constitution. The method used in this study was a quasi-experimental method. This research used 35 students as subjects. The test used in this study aims to collect data consisting of pretest and posttest information literacy questions with HOTs criteria for information literacy skills and consisting of ten multiple-choice questions according to high order thinking skills criteria then checked for the Content Validity Index. Data analysis is using a t-test. The result of this study is gejog lesung it is able to improve students’ information literacy ability on the 1945 constitution of 1,4 in the high category.  So, it can be concluded that engaging students’ ability of information literacy on the 1945 constitution toward android (gejog lesung) based e-learning media has a great influence on improving students’ information literacy ability.
Utilization of The Dewantara Kirti Griya Museum as a Learning Resource for Civic Education to Cultivate Creative Thinking Skills Ambar Sari; Marzuki Marzuki
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.63 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i2.28197

Abstract

This study aims to reveal, first, the use of Dewantara Kirti Griya Museum as a learning resource for Civic Education to encourage creative thinking; second, the obstacles encountered in using it as a learning resource for Civic Education to encourage creative thinking; and the third, efforts made to overcome these obstacles. In this study using a qualitative approach with a descriptive type. Determination of research subjects using a purposive technique, for collection data is done by observation, interview and documentation. Data analysis was carried out by interactive analysis, namely data collection, data reduction, data display and conclusion. The results show that, first, Dewantara Kirti Griya Museum can be used as a learning resource for Civic Education through collections, buildings and activities held at the Dewantara Kirti Griya Museum. Second, the obstacles encountered are the lack of museum educators and the insufficient area of the museum building for a large number of visitors. Third, efforts to overcome these obstacles are by utilizing technology, namely providing barcodes in museum collections and using the Grand Hall for activities that invite many participants.
Character Education with Setara Daring Application in Non-Formal Education Pratama Yoga Wica; Marzuki Marzuki
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 10 No 4 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.792 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v10i4.30768

Abstract

Character is always a problem in human life that must be overcome immediately. One of the alternatives offered to build human character is through character education in non-formal schools. The school has an application that is able to help the character education process which is named the online equivalent application. This application is a learning system designed by the Ministry of Education and Culture Republic Indonesia. This research is in the form of a qualitative description and the purpose of this study is to describe the function of Setara daring applications in fostering the character of learning citizens. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. The data collection instruments used were observation sheets, interview guidelines and document review. The data analysis technique used in this study is interactive model of analysis. The results of the application of the Setara Daring application turned out to have a major impact on the character education of learning citizens especially on the character of discipline, responsibility, independence, and caring for others.
PENGUATAN NILAI PATRIOTIK MELALUI PENDIDIKAN BELA NEGARA DI SMA NEGERI TITIAN TERAS H.A.S. JAMBI Rahmat Wijayanto; J Marzuki
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v7i2.14928

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran mengenai pendidikan bela negara yang dapat membentuk atau memperkuat nilai patriotik bagi siswa atau generasi muda dalam menghadapi perkembangan zaman dan globalisasi agar jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia tetap terjaga dalam jiwa dan raga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data didapatkan melalui proses wawancara, dan observasi pada guru dan siswa SMA Negeri Titian Teras H. Abdurrahaman Sayoeti Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan bela negara yang diterapkan melalui kurikulum khusus di SMA Negeri Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti Jambi memiliki fungsi dalam menumbuhkan dan memperkuat nilai-nilai patrotik dalam diri peserta didik. Pendidikan bela negara mengajarkan mengenai kecintaan pada tanah air, semangat perjuangan, nasionalisme, patriotisme dan ketahanan fisik yang prima. Materi yang diberikan antara lain yakni wawasan kebangsan, baris berbaris, disiplin waktu, long march dan kepemimpinan. Dengan demikian pendidikan bela negara mempunyai kontribusi positif dalam membentuk siswa yang memiliki semangat patriotik sejak dini.
MULTICULTURAL EDUCATION IN SALAF PESANTREN AND PREVENTION OF RELIGIOUS RADICALISM IN INDONESIA Marzuki Marzuki; Miftahuddin Miftahuddin; Mukhamad Murdiono
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 39, No 1 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARY 2020
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.672 KB) | DOI: 10.21831/cp.v39i1.22900

Abstract

Islamic boarding school (pesantren) is the oldest Islamic educational institution in Indonesia. Pesantren is recognized as one of the institutions that can encourage the realization of multiculturalism amongst Muslims. However, recently pesantren has been alleged to be one of the centers for the spread of religious radicalism. This study is aimed at analyzing multicultural education in salaf (traditional) pesantren, that is appropriate and be able to prevent the growth and development of religious radicalism in Indonesia. The study is a qualitative research with a phenomenological approach involving four salaf pesantrens in Java; namely Al-Qadir Pesantren of Sleman Yogyakarta, Dar al-Tauhid of Cirebon, Roudlatuth Thalibin of Rembang, and Tebuireng of Jombang. The research data were collected by observation, interviews, documentation, and focus-group discussions (FGD). Data were analyzed using an interactive technique. Findings showed that the forms of multicultural education at the four salaf pesantrens generally have similarities in the application of multiculturalism core values. However, each pesantren has its own specific peculiarities. The various cultures built up by the four caregivers of the salaf pesantrens have been effective to prevent the growth and development of religious radicalism at the  pesantren, particularly, and in the society, more generally.
PENGARUH PERAN GURU PPKn DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINDAKAN MORAL SISWA Marzuki Marzuki; Yoga Ardian Feriandi
Jurnal Kependidikan Vol. 46, No.2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v46i2.11605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peran guru PPKn terhadap tindakan moral siswa, pengaruh pola asuh orang tua terhadap tindakan moral siswa, serta pengaruh peran guru PPKn dan pola asuh orang tua secara bersama-sama terhadap tindakan moral siswa. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Penelitian dilakukan di semua SMP Negeri di Kabupaten Ngawi Jawa Timur dengan sampel penelitian sebanyak 332 siswa kelas VIII. Pengumpulan data dengan teknik kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara berurutan dengan uji prasyarat analisis data, analisis deskriptif, uji regresi ganda, dan analisis sumbangan relatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru PPKn memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tindakan moral siswa, dengan sumbangan efektif sebesar 12,3%. Pola asuh orang tua juga memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tindakan moral siswa, dengan sumbangan efektif sebesar 27,1%. Akhirnya, peran guru PPKn dan pola asuh orang tua secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tindakan moral siswa, dengan sumbangan efektif sebesar 39,4%.
KETERKAITAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI NORMA DAN KEADILAN MATA PELAJARAN PPKN KELAS 7 SMP/MTS Zulfah Lis Syafawati; Marzuki Marzuki
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 8, No 2 (2021): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v8i2.15055

Abstract

AbstractThis study aims to analyze the relationship between values education and character education in the material of norms and justice for grade 7 SMP/MTs subjects of Pancasila and Citizenship Education. This study uses a qualitative approach by means of library research as a technique of collecting data from various related references to analyze content. The results of the study indicate that value education and character education in civic education have an integrated relationship with each other. With value education, students have values in themselves which are considered good, right, worthy and valuable to take action. Actions based on these values are manifested in character education as a guide for good behavior in the family, school, friendship, community. Good character values must always be instilled in children from an early age so that they become good habits and reflect human beings who have character and are civilized or make good citizens. The values contained in character education are manifested in civic education subjects, one of which is in the material of norms and justice for grade 7 SMP/MTs.Keywords: education, character, values, normsAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan pendidikan nilai dan pendidikan karakter dalam materi norma dan keadilan kelas 7 SMP/MTs mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data dari berbagai referensi yang terkait untuk menganalisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan nilai dan pendidikan karakter dalam pendidikan kewarganegaraan saling memiliki keterkaitan yang terintegrasi. Dengan pendidikan nilai, peserta didik memiliki nilai-nilai dalam diri yang mana dianggap baik, benar, layak dan berharga untuk melakukan tindakan. Tindakan berdasarkan nilai tersebut terwujud dalam pendidikan karakter sebagai pedoman dalam bertingkah laku baik di lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, masyarakat. Nilai-nilai karakter yang baik harus selalu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak agar menjadi kebiasaan yang baik dan mencerminkan manusia yang berkarakter serta beradab atau menjadikan warga negara yang baik. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter diwujudkan dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, salah satunya pada materi norma dan keadilan kelas 7 SMP/MTs.Kata kunci: pendidikan, karakter, nilai, norma