Agus Bambang Irawan
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Evaluasi Kualitas Mata Air di Sekitar Area Manifestasi Panas Bumi sebagai Sumber Air Baku Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah Dicky Herlambang; Agus Bambang Irawan; Ika Wahyuning Widiarti
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.187 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8913

Abstract

Daerah penelitian merupakan daerah dengan manifestasi panas bumi berupa mata air panas, fumarol dan batuan teralterasi. Penduduk di sekitar daerah penelitian dalam upaya memenuhi kebutuhan air baku mengambil dari sumber mata air yang berada di sekitar area panas bumi. Secara fisik, telah terjadi indikasi adanya penurunan kualitas air yaitu, air berbau, berasa seperti besi, dan berwarna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mata air dan  mengetahui status mutu mata air yang berada di sekitar area manifestasi panas di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei lapangan. Data penelitian yang diperoleh berasal dari pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan mengambil sampel mata air sebanyak 4 sampel, serta mengidentifikasi status mutu air dengan menggunakan metode indeks pencemaran. Hasil pengambilan sampel mata air didapati bahwa  parameter pH, Besi dan Mangan melebihi standar baku mutu. Nilai status mutu air yang didapat masuk kedalam kategori tercemar ringan yaitu pada titik M1 dan tercemar sedang yaitu pada titik M2 dan M3 dengan nilai indeks pencemaran berkisar antara 4,351 sampai 5,531.Kata Kunci: Indeks Pencemaran, Kualitas Air;  Manifestasi; Mata Air; Panas Bumi
Indeks Pencemaran Air Permukaan Pada Kawasan Sumur Tua Minyak Bumi Di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Bima Ahmad Fatahillah; Agus Bambang Irawan; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.248 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8876

Abstract

Penambangan minyak bumi di kawasan sumur tua Desa Wonocolo masih menggunakan teknologi dan peralatan sederhana dan dikerjakan tangan langsung oleh pekerja di lokasi Oleh karena itu, seluruh proses produksi dan distribusi dikendalikan oleh pekerja, yaitu masyarakat lokal dengan latar belakang yang berbeda-beda. Aliran limpasan dari air yang dihasilkan membawa semua potensi sumber pencemaran yang salah satunya adalah minyak lemak ke sungai sebagai aliran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status kualitas sungai menggunakan studi baku mutu dan menghitung indeks pencemaran. Metode utama yang digunakan meliputi pengambilan sampel air berdasarkan penggunaan lahan dan intensitas aktivitas sumur minyak. Kemudian dilakukan analisis data sampel di laboratorium untuk mengetahui kualitas air untuk parameter yang akan digunakan dalam perhitungan indeks pencemaran (suhu, pH, minyak lemak, TDS, TSS, COD). Data kualitas air diolah sebagai evaluasi kualitas air dengan menghitung indeks pencemaran. Hasil perhitungan indeks pencemaran menunjukkan sebagian besar potongan sungai dengan nilai diantara 1 sampai dengan 5 dan dikategorikan tercemar ringan.Kata Kunci: Evaluasi Kualitas Air;  Indeks Pencemaran; Minyak Lemak; Pengelolaan Lingkungan; Sumur Tua Wonocolo
Persebaran Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) pada Tanah Tercemar Minyak Mentah (Crude Oil) di Kelurahan Kampung Enam, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan Tyka Ramadhamayanti; Agus Bambang Irawan; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.839 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8839

Abstract

Proses produksi minyak bumi yang dilakukan di Kelurahan Kampung Enam mengakibatkan tanahterkontaminasi minyak bumi. Tanah yang terkontaminasi minyak bumi berubah warna menjadi kehitaman.Aktivitas industri minyak bumi tersebut berpotensi mencemari lahan di permukiman penduduk sekitar.Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat pencemaran minyak bumi pada lahan sekitar sumur minyak bumi dankarakteristik sifat fisik tanah di Kelurahan Kampung Enam. Metode penelitian ini dilakukan dengan melakukanobservasi dan survey lapangan diikuti dengan pengambilan sampel di lapangan. Pengambilan sampel dilakukanpada 1 titik di sekitar sumur aktif, 3 titik di sekitar sumur mati, dan 3 titik prakiraan arah persebaran.Karakteristik sampel yang dilakukan adalah uji kandungan TPH tanah, tekstur, pH dan kadar air tanah. Hasil ujilaboratorium menunjukkan tanah memiliki tekstur pasir berlempung, dengan pH 7, memiliki kadar air sebesar4,5%-5,76%, dan memiliki kisaran TPH 2,03% – 14,47%. Berdasarkan hasil uji lab tersebut perlu dilakukanupaya pengelolaan agar kandungan TPH dapat terdegradasi lebih cepat dalam tanah.Kata Kunci : Minyak Bumi; Tanah; Pencemaran; TPH; Persebaran
Pengaruh Limbah Cair Industri Batik Terhadap Status Mutu Airtanah di Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo Muhammad Rusli Mushlich; Agus Bambang Irawan; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2935.318 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8840

Abstract

Daerah Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo memiliki beberapa industri batik yang salah satunya diketahui tidak melakukan pengolahan terhadap air buangan limbah cair sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran airtanah di sekitarnya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menganalisis status mutu air tanah dengan metode Indeks Pencemaran. Metode pengumpulan data (kondisi geofisik kimia) yang digunakan adalah metode survei lapangan dan pemetaan. Penentuan status mutu air tanah dilakukan dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Analisis kualitas air tanah dan air limbah dilakukan dengan metode uji lab. Pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan metode purposive sampling sesuai arah aliran airtanah. Hasil dari penelitian diketahui status mutu airtanah di lokasi penelitian memiliki nilai 3,459 ; 3,972 dan 4,446 yang termasuk kategori tercemar ringan. Limbah cair industri batik yang diuji terbukti melebihi baku mutu pada parameter BOD dan TSS.Kata Kunci: Airtanah; Limbah Cair Batik; Pencemaran Air; Status Mutu
Tingkat Kerawanan Banjir di Sebagian Sub-DAS Kedungbener, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Muhammad Rifqi Adiwangsa; Herwin Lukito; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.722 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8905

Abstract

Bencana banjir terjadi pada akhir tahun 2020 dalam lingkup sub-DAS Kedungbener yang secara administrasi terletak di Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Curah hujan yang tinggi sebesar 250 mm/hari menyebabkan sungai Kedungbener meluap dan mengakibatkan dampak kerugian pada masyarakat sekitar. Penelitian dimulai dengan pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang digunakan diantaranya adalah kemiringan lereng, elevasi, kapasitas infiltrasi, curah hujan, penggunaan lahan, dan kerapatan sungai. Analisis data menggunakan metode skoring dan pembobotan serta overlay, dilakukan untuk menentukan zona serta tingkat kerawanan banjir. Hasil analisis yang diperoleh diantaranya terdapat 3 kelas kerawanan yang di daerah penelitian, diantaranya adalah tingkat kerawanan sedang dengan luasan 273 hektar (16,8310%), tingkat kerawanan tinggi dengan luasan 587 hektar (36,1899%), serta tingkat kerawanan sangat tinggi dengan luasan 762 hektar (46,9790%).Kata Kunci: Analisis Spasial; Sub-DAS Kedungbener; Kerawanan Banjir
Teknik Konservasi Mata Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Sumber Air Domestik Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo Dhuhal Islam Agasta; Puji Pratiknyo; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan SATU BUMI Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu Bumi) Ke-I
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.855 KB) | DOI: 10.31315/psb.v1i1.9055

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dimanapun berada. Salah satu sumber air yaitu mata air. Di lokasi penelitian terdepat terdapat beberapa mata air yang berpotensi sebagai sumber air yang baik. Dengan adanya permasalahan kekeringan yang melanda setiap tahunnya pada Dusun Jatirejo, Desa Alasombo, Kecamatan Weru, Kab Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dan potensi mata air yang berada di Dusun Alasombo, besar kebutuhan air yang digunakan dan teknik konservasi guna memenuhi kebutuhan air domestik di Dusun Jatirejo. Metode yang digunakan adalah survey dan pemetaan, pengambilan sampel, analisis laboratorium, dan metode matematis. Pengambilan sampling air mata air berdasarkan metode purposive sampling, pengambilan mata air diambil 3 titik dari 4 mata air. Metode survey lapangan adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data primer. Metode matematis digunakan untuk perhitungan evaluasi dengan menghitung curah hujan, kebutuhan air penduduk, serta debit mata air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria mata air yang ada di lokasi penelitian berdasarkan tipe mata air yang ada di lokasi penelitian yaitu bertipe Parenial Springs. Berdasarkan debit dari mata air yang ada di lokasi penelitian menunjukkan mata air 1 sebesar 0,12009 L/detik, mata air 2 sebesar 0,05615 L/detik, mata air 3 sebesar 0,06756245 L/detik, dan mata air 4 sebesar 0,045594 L/detik. Berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan RI No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air dari mata air di Dusun Jatirejo tidak yang layak dikonsumsi masyarakat, air dapat dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus dengan suhu 70oC. Arahan teknik konservasi meliputi pembuatan zona perlindungan mata air, pembuatan bak penampung, sistem pendistribusian air, dan penanaman tumbuhan rumput pada daerah imbuhan.Kata Kunci: mata air, kualitas air, konservasi, potensi mata air
Karakteristik Air dan Perkiraan Suhu Reservoir Panas Bumi di Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Veronika Cendi Prameswari Putri; Agus Bambang Irawan; Andi Renata Ade Yudono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8828

Abstract

Desa Kalibeber merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo yang memiliki manifestasi panas bumiberupa mata air panas. Interaksi yang terjadi antara batuan dengan larutan hidrotermal dapat mengakibatkanterubahnya mineral yang dapat mempengaruhi karakteristik mata air panas. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui karakteristik dan suhu bawah permukaan air panas bumi di daerah penelitian. Metode yangdigunakan adalah survei dan pemetaan, uji laboratorium dan analisis geokimia air. Hasil penelitian menunjukkanbahwa mata air panas memiliki karakteristik yaitu termasuk tipe mata air tahunan, debit kelas V, mata air panasdengan suhu 39oC, tipe air bikarbonat serta batuan pada lokasi penelitian belum mengalami alterasi. Potensimata air berdasarkan kualitas mata air secara fisik yaitu, tidak berbau, tidak berasa dan berwarna kuning. Suhubawah permukaan sekitar 172oC yang termasuk entalpi sedang sehingga fluida panas bumi hanya dapatdigunakan secara langsung.Kata Kunci: Panas Bumi, Mata Air Panas; Karakteristik; Suhu; Geokimia
Pengendalian Kualitas Udara Ambien Berdasarkan Parameter Pm 2,5 Dan Pm 10 Di Area Tambang Batubara Pt.Xxx Di Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan Hiroko Kaniadela Purba; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11654

Abstract

Pada prinsipnya yaitu kegiatan pertambangan batubara dapat mempengaruhi kualitas udara yang mengalami penurunan. Penurunan dari kualitas udara diakibatkan dari adanya peningkatan partikulat dan gas di udara yang dapat berasal dari emisi seluruh kegiatan pertambangan batubara. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kondisi sebaran partikulat dan mengetahui kualitas udara berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) dan saran arahan pengendalian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Perolehan data primer dan sekunder didapatkan dengan survei dan pemetaan di lapangan, uji laboratorium, dan metode sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada titik lokasi pengambilan sampel udara yang telah dilakukan selama 24 jam dengan baku mutu Particulate Matter 10µm (PM10) sebesar 75 µg/m3. Lokasi yang memiliki konsentrasi terbesar terletak pada area pit stop wheel dengan nilai 75 dengan nilai ISPU sebesar 62,5. Particulate Matter 2,5µm (PM2,5) dengan baku mutu 55 µg/m3. Lokasi yang memiliki konsentrasi terbesar terletak pada area pit stop wheel dengan nilai 39 dan nilai ISPU sebesar 79,4. Berdasarkan hasil yang di dapat, kualitas udara berdasarkan perhitungan
Rancangan Desain IPAL Untuk Pengendalian Pencemaran Air Sungai akibat Limbah Tambak Udang Vaname di Kalurahan Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, DIY Elvin Relingga; Ayu Utami; Agus Bambang Irawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11643

Abstract

Pembudidayaan udang berjenis vaname semakin berkembang. Pemanfaatan Kawasan pesisir yang diubah menjadi tambak udang oleh masyarakat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah yang tidak dikelola terlebih dahulu, alhasil menyebabkan lingkungan sekitar tambak udang menjadi rusak dan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat merancang desain IPAL untuk mengatasi tingkat pencemaran air sungai di Kawasan tambak udang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari metode survei dan pemetaan; ujilaboratorium dengan parameter berupa BOD, DO, TSS, Fosfat, dan Amonia; serta analisis dengan metode deskriptif untuk mengetahui rancangan desain IPAL berdasarkan hasil uji dan karakteristik zat pencemaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa air sungai melebihi baku mutu dengan parameter yang diuji yaitu BOD 4,764 mg/L, DO 4,194, TSS 120,4 mg/L, Amonia 1,7064 mg/L, dan Fosfat 0,3008 mg/L. Hasil perhitungan indeks pencemaran air menunjukkan air sungai tercemar ringan hingga tercemar sedang. Arahan pengelolaan untuk mengatasi hal ini adalah dengan Pembangunan instalasi pengolahan air limbah dengan desain instalasi yang terdiri dari 6 bak diantaranya bak ekualisasi, bak pengendapan awal, bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob, bak pengendapan akhir, dan bak pengolahan lumpur.
Evaluasi Unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Banyuroto Kabupaten Kulon Progo Ayu Damayanti; Titi Tiara Anasstasia; Ika Wahyuning Widiarti; Agus Bambang Irawan; Herwin Lukito
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 5, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-V
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v5i1.11638

Abstract

IPLT Banyuroto terletak di Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo yang sudah beroperasi sejak tahun 2014. IPLT ini direncanakan beroperasi untuk melayani satu Kabupaten Kulon Progo yang saat ini kinerjanya masih dirasa kurang optimal dalam upaya menurunkan parameter yang terkandung pada lumpur tinja sehingga diperlukan upaya evaluasi unit. Upaya evaluasi unit ini berdasarkan pada hasil uji kualitas air hasil pengolahan di IPLT terhadap parameter BOD, COD, dan total coliform yang digunakan untuk merancang unit IPLT agar dapat bekerja lebih baik. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta analisis deskriptif dan matematis untuk menghitung unit IPLT. Hasil uji laboratorium terhadap kualitas air hasil pengolahan IPLT Banyuroto menunjukkan bahwa parameter Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) sudah memenuhi baku mutu, sedangkan total coliform melebihi baku mutu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan bahwa IPLT Banyuroto perlu dilakukan penambahan unit berupa Sludge Separation Chamber (SSC), bak pengumpul, dan rumah kompos untuk meningkatkan kinerja yang ada. Dalam bak pengumpul dilakukan penambahan klorin untuk menurunkan konsentrasi total coliform