Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Analisis Kelompok Umur dan Pertumbuhan Decapterus macrosoma di Perairan Sekitar Gorontalo Sitti Nursinar; Citra Panigoro
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.812 KB) | DOI: 10.37905/.v3i1.1309

Abstract

Decapterus macrosoma (ikan layang) adalah salah satu sumberdaya ikan yang banyak tertangkap di perairan sekitar Gorontalo. Ikan ini memiliki nilai ekonomis penting, namun penelitian tentang aspek biologinya belum pernah dilakukan di Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelompok umur dan pertumbuhan ikan layang yang tertangkap di perairan sekitar Gorontalo. Sampel diambil secara acak dengan mengukur panjang dan berat ikan dari hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tenda Kota Gorontalo, mulai bulan April sampai bulan Juni 2012. Jumlah ikan yang didapatkan selama penelitian sebanyak 536 ekor. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa ikan layang yang tertangkap di perairan sekitar Gorontalo terdiri dari 3 kelompok umur yaitu kelompok umur pertama 10,6904 cm, kelompok kedua16,7097 cm, dan kelompok ketiga 20,3249 cm. Sedangkan analisis pertumbuhan diperoleh panjang maksimum (L) 25,7613 cm, koefisen pertumbuhan (K) sebesar 0,4991, dan umur teoritis (to) sebesar -0,4677 tahun. Model pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu Lt=25,7613(1-e-0,4991(t+0,4677)). Kata kunci: Kelompok umur, pertumbuhan, Decapterus macrosoma
Analisis Parameter Dinamika Populasi Ikan Cakalang yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kelurahan Tenda Kota Gorontalo Opin Tilohe; Sitti Nursinar; Aziz Salam
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 4, DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v2i4.1269

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis parameter dinamika populasi ikan cakalang yang terdiri dari hubungan panjang berat, struktur umur, pertumbuhan dan mortalitas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Desember tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Bhattacharya (1967), Von Bertalanffy (1967), Gulland dan Holt (1959), Beverton dan Holt (1956), rumus Pauly (1980) dan Metode Hile (1936). Jumlah sampel ikan cakalang yang diukur 933 ekor dengan kisaran panjang tubuh total 19,80-53,10 cm. Ditemukan 3 kelompok umur dengan modus panjang tubuh L1 = 26,8935 cm, L2 = 36,6316 cm dan L3 = 40,6452 cm. Hubungan panjang ikan cakalang dengan berat ikan cakalang memiliki persamaan W = 0,0091 L3,1565 dengan korelasi (R2) = 0,9855, yang bersifat isometris. Panjang pertumbuhan Maksimum adalah 86,9185 cm, koefisien laju pertumbuhan 0,4163 pertahun dan umur teoritis mula-mula -0,2751 tahun. Laju mortalitas total (Z) 1,3987 pertahun, mortalitas alami (M) 0,1086 pertahun dan mortalitas penangkapan (F) 1,2901 pertahun. Kata kunci : Dinamika populasi, ikan cakalang, kota gorontalo
Analisis Kelayakan Usaha Jaring Insang Dasar di Desa Pohuwato Timur | Feasibility Analysis of Bottom Gillnet in Pohuwato Timur Village Syaiful Syarif; Sitti Nursinar; Syamsuddin Syamsuddin
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 4, DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.815 KB) | DOI: 10.37905/.v4i4.5072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan usaha jaring insang dasar (Bottom gillnet) yang dioperasikan nelayan Desa Pohuwato Timur Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016. Analisis usaha investasi, biaya usaha dan hasil penerimaan usaha dilakukan untuk menentukan apakah usaha nelayan jaring insang dasar layak untuk dijadikan usaha perikanan tangkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha jaring insang dasar layak untuk dijadikan usaha perikanan tangkap. Keuntungan yang didapat dari hasil penerimaan usaha rata-rata sebesar Rp 41,409,000 per tahun. Alat tangkap jaring insang dasar dapat memberikan kontribusi produksi ikan rata-rata sebesar 10.368 Kg ikan per tahun. Usaha ini mampu menyumbang sebesar Rp 93.312.000 per tahun khusus untuk Desa Pohuwato Timur. This study aims to look at the feasibility of bottom gill net operated by fishermen in Pohuwato Timur Village, Marisa District, Pohuwato Regency. This research was carried out in October 2015 to January 2016. Analysis of investment businesses, business costs and revenues was carried out to determine whether the bottom gill net business is feasible. The results showed that the bottom gill net is feasible to be a capture fisheries business. Profits derived from the business revenue of averagely Rp 41,409,000 per year. Bottom gill net fishing gear can contribute fish production to an average of 10,368 kg of fish per year. This business is able to contribute as much as Rp 93,312,000 per year specifically for the Village of Pohuwato Timur. Katakunci: Kelayakan usaha; perikanan tangkap; jaring insang dasar. Keywords: Business feasibility; capture fishery; bottom gillnet.
Pertumbuhan dan Struktur Umur Ikan Didaratkan di Kota Gorontalo | Growth and age structure of Decapterus russelli landed in Gorontalo City Riflan Thalib; Aziz Salam; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 1, MARET 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.357 KB) | DOI: 10.37905/.v4i1.4633

Abstract

Pertumbuhan dan struktur umur ikan layang (Decapterus russelli) yang di daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kota Gorontalo dianalisis dalam paper ini. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2015. Pengambilan sampel dilakukan seminggu sekali secara random. Estimasi nilai parameter pertumbuhan dengan metode Von Bertalanffy Sparre et al (1999) diketahui nilai L∞ jantan 22,3763, L∞ betina 21,8673, K jantan 1,6348, K betina 1,1958 t0 jantan-0,2659, t0betina-0,1674. Terdiri dari tiga kelompok umur dengan panjang rata – rata (L1) jantan 21,9406, (L1) betina 22,1273, (L2) jantan 22,5122, (L2) betina 24,5673, (L3) jantan 28,2093, (L3) betina 34,0451. Persamaan Von Bertalanffy Sparre et al (1999) untuk ikan layang jantan yaitu Lt=22,3763 (1-e, ( ( , )). Ikan layang betina diperoleh persamaan Lt=21,8673(1-e, ( ( , )). The growth and age structure of Decapterus russelli landed at the Fish Landing Base in Gorontalo City are analyzed in this paper. The study was conducted in April - June 2015. Sampling was conducted once a week at random. Estimation of the value of growth parameters by the method of Von Bertalanffy Sparre et al (1999) found the value of male L∞ 22.3763, L∞ female 21.8673, male K 1.6348, female K 1.1958 t0 male -0.2659, female t0 -0,1674. Consists of three age groups with an average length (L1) of males 21.9406, (L1) females 22.1273, (L2) males 22.5122, (L2) females 24.5673, (L3) males 28.2093, (L3) female 34,0451. Von Bertalanffy Sparre et al (1999) equation for male Decapterus russelli is Lt = 22,3763 (1-e, ( ( , )). Female Decapterus russelli is obtained by the equation Lt = 21,8673(1-e, ( ( , )). Katakunci: ikan layang; Decapterus russelli; pertumbuhan; struktur umur. Keywords: Decapterus russelli; growth; age structure.
Komposisi dan Pola Sebaran Lamun di Desa Garapia | Composition and distribution of seagrass in Garapia Village Roy M Moningka; Faizal Kasim; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 6 NOMOR 2 | JUNI 2018
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.026 KB) | DOI: 10.37905/.v6i2.5225

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan pola sebaran lamun di Perairan Laut Sulawesi Desa Garapia Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2015 sampai Februari 2016. Metode yang digunakan adalah metode kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 2 stasiun yaitu stasiun I (berdekatan dengan muara sungai dan pangkalan perahu) dan stasiun II (berdekatan dengan hutan mangrove). Komposisi jenis lamun di perairan Desa Garapia adalah Enhalus acoroides (13,29% dan 92,18%), Cymodoceae rotundata (46,43% dan 2,63%), Thalassia hemprichi (8,77% dan 2,86%), Halophila ovalis (18,26% dan 2,34%), Syringodium isoetifolium (13,25% dan 0%). Jenis lamun di perairan Laut Sulawesi Desa Garapia pada stasiun I untuk semua jenis lamun pola sebarannya mengelompok. Pada stasiun II, pola sebaran lamun terbagi atas beberapa kelompok yaitu: Pola sebaran seragam ditemukan pada Cymodocea ratundata dan Thalassia hemprichii, Pola sebaran acak terdapat pada Halophila ovalis, dan pola sebaran mengelompok terdapat pada Enhalus acoroides. Composition and distribution of seagrass in Garapia Village. The purpose of this study was to determine the composition and pattern of seagrass distribution in the Sulawesi Sea of Garapia Village, Monano District, North Gorontalo Regency. This research was conducted in September 2015 to February 2016. The method used was a quadrant method measuring 1x1 meters. The research location was divided into 2 stations, namely Station I (adjacent to the river mouth and boat base) and Station II (adjacent to the mangrove forest). The composition of seagrass species in the waters of Garapia Village are Enhalus acoroides (13.29% and 92.18%), Cymodoceae rotundata (46.43% and 2.63%), Thalassia hemprichi (8.77% and 2.86%), Halophila ovalis (18.26% and 2.34%), Syringodium isoetifolium (13.25% and 0%). Seagrass species in the Sulawesi Sea, Garapia Village at Station I, for all types of seagrass, the distribution patterns are clustered. At Station II, seagrass distribution patterns are divided into several groups, namely: uniform distribution patterns found in Cymodocea ratundata and Thalassia hemprichii, random distribution patterns found on Halophila ovalis, and clustered distribution patterns found in Enhalus acoroides. Kata kunci: Komposisi; pola sebaran; lamun; Laut Sulawesi Keywords: Composition; distribution pattern; sea grass; Sulawesi Sea
Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Wisata Hiu Paus | Community perception and participation in the management of whale shark tourism. Ismet Mile; Faizal Kasim; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 1, MARET 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.545 KB) | DOI: 10.37905/.v5i1.5263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus (Rhincodon typus) di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Provinsi Gorontalo. Selanjutnya analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pengelolaan wisata hiu paus merupakan pengelolaan Co-management yang merupakan pengelolaan kolaboratif antara pihak pemerintah dan juga masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus berada pada kriteria Baik dengan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 321 ( 64%), untuk partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus berada pada kriteria cukup baik dengan skor rata-rata diperoleh sebesar 251 ( 50%). This study aims to determine public perception and participation in the management of whale shark tourism (Rhincodon typus) in Botubarani Village, Kabila Bone District, Gorontalo Province. Furthermore, the data analysis was carried out in a quantitative descriptive manner. The results of research conducted show that the management of whale shark tourism is a co-management management which is a collaborative management between the government and the community. Public perception of the management of whale shark tourism is in the criteria Good with an average score obtained at 321 (64%), for public participation in the management of whale shark tourism is in the criteria quite well with an average score obtained at 251 (50%) . Katakunci: Persepsi; partisipasi; pengelolaan wisata; hiu paus. Keywords: Perception; participation; tourism; whale sharks
Struktur Komunitas Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Desa Dudepo | Gastropod community structure in seagrass ecosystems in Dudepo Village Santi Saleh; Abd Hafidz Olii; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.837 KB) | DOI: 10.37905/.v5i3.5284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan struktur komunitas gastropoda khususnya yang berkaitan dengan keanekaragaman, keseragaman, dan kesamaan komunitas gastropoda pada ekosistem lamun di Desa Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 sampai Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode line transek dengan menggunakan kuadran ukuran 1x1 m. Analisis data meliputi indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan kesamaan komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gastropoda yang ditemukan di Desa Dudepo terdiri dari 14 jenis nilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada Stasiun II yaitu 0,76 dan nilai keanekaragamn terendah terdapat pada Stasiun III yaitu 0,49. Indeks keseragaman gastropoda di lokasi penelitian memiliki keseragaman yang rendah. Tingkat kesamaan gastropoda tertinggi terdapat pada Stasiun II dan III yaitu 76 % dan terendah terdapat pada Stasiun I dan II yaitu 63 %. This study aims to determine the types and structure of the gastropod community, especially those related to diversity, uniformity, and similarity of the gastropod community in the seagrass ecosystem in Dudepo Village, Anggrek District, North Gorontalo Regency. This research was conducted in August 2015 until August 2016. The method used in this study is the line transect method using a quadrant of size 1x1 m. Data analysis includes diversity index, uniformity index, and community similarity. The results showed that the gastropods found in Dudepo Village consisted of 14 types of the highest diversity values found in Station II, which was 0.76 and the lowest diversity values were found in Station III, which was 0.49. Gastropod uniformity index at the study site has a low uniformity. The highest level of gastropod similarity was found in Stations II and III at 76% and the lowest was at Stations I and II at 63%. Kata kunci: Gastropoda; keanekaragaman; keseragaman; indeks kesamaan; komunitas; lamun. Keywords: Gastropoda; diversity; uniformity; similarity index; community; seagrass.
Pengaruh Perbedaan Salinitas terhadap Pelepasan Karpospora Alga Gracilaria salicornia Indri Afriani Yasin; Yuniarti Koniyo; Sitti Nursinar
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 1, JUNI 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.332 KB) | DOI: 10.37905/.v1i1.1210

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelepasan karpospora alga Gracilaria salicornia dengan kondisi salinitas yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan masing-masing dengan tiga ulangan. Penelitian ini berlangsung sejak Januari hingga Desember 2012 di Laboratorium Botani, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (p 0,01) antara Perlakuan A (salinitas 23), Perlakuan B (salinitas 25) dan Perlakuan C (salinitas 27). Pengujian lebih lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk melihat pengaruh dari masing-masing perlakuan yang menunjukan bahwa Perlakuan A berbeda nyata dengan Perlakuan B dan berbeda nyata pula dengan Perlakuan C. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah Perlakuan B. Kata kunci: karpospora, Gracilaria salicornia, salinitas
PEMANFAATAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR HUTAN MANGROVE TERHADAP KERUSAKAN HUTAN MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN GORONTALO UTARA, KASUS KECAMATAN TOMILITO Faizal Kasim; Sitti Nursinar; Citra Panigoro; Zulkifli Karim; Aldin Lamalango
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1858.55 KB)

Abstract

Data DKP Gorontalo hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa total luas mangrove dipesisir Gorontalo Utara mengalami kerusakan seluas 1.107,93 ha (35.9% total kerusakan).Meskipun data penginderaan jauh dapat menyediakan infromasi berguna mengenai perubahantutupan dan atau penggunaan lahan, teknik ini memiliki keterbatasan pada beberapa kawasanmangrove sempit (kecil) seperti mangrove di pesisir Gorontalo Utara. Terkait hal tersebut,penelitian ini mencoba menggali informasi kerusakan mangrove yang terjadi berdasarkanpengetahuan masyarakat local untuk memahami gangguan yang berlangsung, berupa persepsimereka terhadap kerusakan mangrove di wilayahnya. Tujuan penelitian adalah menelusuribeberapa bentuk produk manfaat mangrove, sejalan dengan persepsi mereka terhadap perubahanlingkungan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi lapangmelalui wawancara rumah tangga dan observasi lapangan. Kesipulan penelitian menyorotikebutuhan untuk diseminasi pemahaman tentang mangrove dan manfaatnya yang berkelanjutanuntuk program rehabilitasi yang telah ada.Kata Kunci: Perubahan lahan, konversi mangrove, tambak, lahan pertanian, etnobotani
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN WISATA PANTAI MINANGA KABUPATEN GORONTALO UTARA Sri Nuryatin Hamzah; Sitti Nursinar; Nur Fadhilah Ahmad
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 17, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10333

Abstract

ABSTRAKIndonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri pariwisata khususnya wisata pantai. Wisata pantai merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat ditawarkan pada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir dalam rangka meminimalisir kegiatan penangkapan yang merusak lingkungan sekaligus membuka lapangan kerja baru. Sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata, masyarakat berperan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah, khususnya dalam mengembangkan potensi lokal berbasis sumber daya alam. Pantai Minanga merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang baru dibuka di Kabupaten Gorontalo Utara, dimana keterlibatan aktif masyarakat sangat menentukan keberlanjutan wisata Pantai Minanga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Penentuan responden menggunakan formula Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga sebesar 65% dan berada pada kategori baik. Masih adanya masyarakat yang belum ikut berpartisipasi dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga perlu menjadi perhatian pemerintah desa dan pemerintah daerah, sebagai upaya meminimalisir konflik kepentingan dan kesenjangan ekonomi di masa yang akan datang.  Tittle: Level of Community Participation in the Management of    Minanga Beach Tourism Gorontalo Utara RegencyABSTRACTAs an archipelagic country with the second-longest coastline globally, Indonesia has considerable potential for tourism development, especially coastal tourism. Coastal tourism is an alternative solution offered to coastal communities to minimize destructive fishing and create new jobs. As the main component in tourism, the community plays an important role in supporting regional tourism development, especially in developing local potential based on natural resources. Minanga beach is one of the newest beach tourism destinations in the Gorontalo Utara Regency, where the active involvement of the community will determine the sustainability of tourism. This study aims to determine the level of community participation in the management of Minanga beach tourism. The data collection using observation and interview methods. Determination of respondents using the Slovin formula and obtained as many as 100 respondents. The level of community participation was assess using a Likert scale, and the interpretation results were group into five classes. The results showed that the level of community participation in the management of Minanga beach tourism was 65% and was in a good category. The level of community participation is influenced by the economic impact of tourism activities and the communication pattern and openness of the Village Government in tourism management. The attention of the Village Government and Local Government is needed to intensify participation, as an effort to minimize conflicts of interest and economic disparities in the future to realize sustainable Minanga beach tourism.