Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pola Migrasi Vertikal Harian Zooplankton pada Berbagai Kedalaman Di Perairan Pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Wati, Mulia; Irawati, Nur; Indrayani, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.282 KB)

Abstract

Keberadaan zooplankton di perairan sangat penting mengingat zooplankton adalah penghubung antara produsen primer dengan hewan-hewan pada tingkat tropik yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola migrasi vertikal harian zooplankton pada berbagai kedalaman di perairan pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian di lakukan pada bulan November 2017 sampai Mei 2018. Metode pengambilan sampel zooplankton dalam penelitian ini menggunakan plankton net dengan ukuran mata jaring no. 25 µm dan pompa yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 25 jenis zooplankton, dimana jenis Copepoda sp memiliki komposisi jenis tertinggi berkisar antara 25-39 % dikuti oleh Nauplius sp berkisar 25-29%. Sementara itu, kelimpahan zooplankton tertinggi pada kedalaman 0,2; 5; dan 10 m berkisar 50 ind/mL diperoleh pada pukul 06.00; 10.00; 14.00; 20.00 dan 24.00 di bulan November. Secara umum tidak terdapat pola migrasi harian zooplankton pada bulan Januari dan Mei namun pada bulan November terlihat adanya pola migrasi dimana puncak atau kelimpahan zooplankton tertinggi diperoleh pada pukul 06.00 dan 20.00 untuk kedalaman 5 dan 10 m, sementara untuk kedalaman 0,2 m puncak atau kelimpahan tertinggi diperoleh pada pukul 10.00 dan 20.00.Kata kunci : Migrasi, zooplankton, kedalaman, Pulau Bungkutoko.
Pertumbuhan Ikan Lele (Clarias sp.) pada Saluran Drainase Lahan Gambut Yusnaini, Yusnaini; Nur, Indriyani; Pangerang, Utama K.; Patadjai, Rahmad S.; Indrayani, Indrayani
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 3, No 2 (2019): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v3i2.9980

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengamati pertumbuhankelangsungan hidup dan kondisi biologi ikan lele (Clarias sp), yang dibudidayakan pada saluran drainase rawa gambut Desa Lalolae Kabupaten Kolaka Timur. Wadah budidaya berupa karamba jaring tancap (pen culture), berukuran panjang 5,0 m, lebar 2,4 m dan tinggi 1,2 m, mata jaring 0,5 cm. Wadah budidaya ditempatkan pada sejajar pada saluran drainase. Benih ikan lele berukuran 2,5-3,5 g, diberi pakan buatan 2-3% dari bobot tubuh/hari yang mengandung protein >20%. Pertumbuhan mutlak ikan lele pada hari pemeliharaan ke-36, 120 dan 156 masing-masing 22,1 g; 63,8 g dan 29.905 kg. Kelangsungan hidup ikan menurun, mulai hari ke-36 (89,33%), hari ke-120 (65,38%) dan dipanen sebanyak 61,66%. Produksi ikan lele di drainase lahan gambut sebesar 5,1 kg/m2. Kualitas air seperti pH 4.8-5,9 dan suhu 26-32oC. Ikan lele merupakan komoditas yang potensial dibudidayakan sebagai komoditas alternatif pada saluran drainase lahan gambut.
BIMBINGAN TEKNIS KULTUR MIKROALGA BAGI TEKNISI BALAI BENIH PERIKANAN KENDARI SULAWESI TENGGARA Iba, Wa; Abidin, La Ode Baytul; Indrayani, Indrayani
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 1, No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v1i1.16

Abstract

Balai Benih Perikanan (BBP) Kendari merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).  Tugas pokok UPTD BBP Kendari adalah melakukan usaha pembenihan ikan dan udang untuk supply di daerah Sultra dan sekitarnya. Pembenihan ikan dan udang lebih banyak mengalami kegagalan sehingga BBP Kendari tidak mampu melalukan supply benih ke pembudidaya.  Akibatnya pembudidaya di Sultra membeli benih dari luar provinsi sehingga meningkatkan biaya produksi mereka dan menurunkan produktivitas usaha budidaya. Salah satu faktor utama yang menjadi alasan kegagalan BBP Kendari dalam produksi benih ikan dan udang adalah belum tersedianya kultur mikroalga atau phytoplankton yang berkelanjutan dalam panti pembenihannya (hatchery). Hal ini disebabkan oleh kurang memadainya skill dan pengetahuan staf dan teknisi hatchery BBP Kendari terkait kultur mikroalga sebagai pakan larva ikan dan udang.  Oleh karena itu tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Halu Oleo mengadakan bimbingan teknis (bimtek) kultur mikroalga kepada para teknisi dan staf BBP Kendari sehingga mereka mampu untuk a) menguasai teknik sterilisasi alat dan media kultur mikroalga, b) mengidentifikasi jenis-jenis mikroalga untuk pakan alami ikan dan udang serta c) melakukan starter dan scale-up kultur mikroalga.  Kegiatan pengabdian masyarakat dalam Program Kemitran Masyarakat (PKM) ini dalam bentuk bimtek kultur mikroalga telah dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari bulan Oktober-November 2018 sejak persiapan hingga seminar dan penyusunan laporan akhir.  Peserta bimtek adalah sesuai target yaitu 12 orang staf dan teknisi BBP Kendari serta 3 mahasiswa BDP FPIK dan Bioteknologi FMIPA UHO, sehingga transfer teknologi dan skill telah berjalan secara optimal.
Keanekaragaman dan Kelimpahan Fitoplankton Di Danau Motonuno Desa Lakarinta Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara Irnawati, Irnawati; Indrayani, Indrayani; Salwiyah, Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Motonuno merupakan salah satu danau air tawar yang fungsi utamanya sebagai sumber mata air bagi kebutuhan masyarakat.  Danau motonuno yang bersumber dari mata air gua, memiliki kualitas air cukup jernih sehingga dapat memadai tumbuh kembang fitoplankton.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2019. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan carapurposive sampling dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan 3 kali ulangan pada setiap stasiun.Hasil yang diperoleh bahwa jenis fitolankton terdiri dari 6 kelas yaitu kelas Bacillariophyceae (9 genera), kelas Cyanophyceae (3 genera), kelas Chlorophyceae (3 genera), kelas Zygnematophyceae (3 genera), kelas Ulvophyceae (3 genera) dan kelas Euglenophyceae (1 genera).Nilai indeks kelimpahan fitoplankton berkisar antara 1037-20179 Ind/l Nilai indeks keanekaragaman jenis fitoplankton berkisar antara 0.44 – 1.86.Kata Kunci : Keanekaragaman, kelimpahan, fitoplankton.
Komposisi Jenis Dan Distribusi Makroalga Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan Sandy, Aqil Maul; Indrayani, Indrayani; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Kampa merupakan suatu perairan pesisir yang mempuyai sumber daya alam yang  cukup melimpah, termasuk hasil laut. Makroalga merupakan salah satu biota laut yang banyak ditemukan di Pantai Kampa. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui komposisi dan distribusi makroalga berdasarkan tipe substrat, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi makroalga diperairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu November sampai Desember 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan transek kuadrat 1x1 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 32 jenis, diantaranya 17 jenis dari kelas Chlorophyta, 5 jenis dari kelas Phaeophyta, dan 10 jenis dari kelas Rhodophyta. Distribusi makroalga tergolong pada kategori seragam (merata) dengan kisaran nilai 0,17- 0,21. Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang berkisar antara 2,40- 2,94 dengan keanekaragaman tertinggi pada stasiun III (pecahan karang mati) dan terendah pada stasiun I (pasir berlumpur). Kepadatan jenis pada stasiun substrat pasir berlumpur tertinggi oleh jenis Gracilaria arcuata 12,44 ind/m2, dan pasir kasar oleh jenis Halimeda opuntia 16,18 ind/m2, sedangkan pecahan karang mati 12,62 ind/m2. Dominansi jenis makroalga pada tiap stasiun berkisar 0,08- 0,11. Hasil pengukuran parameter lingkungan di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan makroalga dengan kisaran nilai yaitu suhu 30-31˚C, derajat keasaman (pH air) 7, salinitas 33- 34‰, kecepatan arus 0.030- 0.051 m/d, kecerahan perairan sebesar 100%, oksigen terlarut berkisar 5.3- 6.2 mg/l, nitrat bekisar 0.042 mg/L- 0.047 mg/L dan fosfat berkisar 0.010 mg/L- 0.026 mg/L. Kata Kunci: Komposisi jenis, Distribusi, Keanekaragaman, Kepadatan jenis, dominansi, Makroalga, Substrat.
Kelimpahan dan Distribusi Spasial Fitoplankton di Perairan Danau Tailaronto’oge Kapota Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Dewi, Sutra; Indrayani, Indrayani; Salwiyah, Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama 3bulan mulai Februari sampai April 2019 dengan tujuan untuk mengetahui kelimpahan dan distribusi spasial fitoplankton di danau Tailaronto’oge Kapota Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.  Pengambilan sampel Fitoplankton  menggunakan  Plankton net yang  dilakukan sebanyak 4 kali dengan interval waktu selama 10 hari.  Jenis fitoplankton yang ditemukan dari 3 kelas yaitu kelas Bacillariophycaea (10 jenis) yaitu Navicula sp., Syendra sp., Eunotia sp.,  Diatoma sp., Mellosira sp., Nitzschia sp., Gyrosigma sp.,  Cocconeis sp., Cyclotella sp., dan Coscinodiscus sp. Kemudian untuk  kelas Cyanophyceae (2 jenis) yaitu Oscillatoria sp. dan Chroococcus sp.    Untuk kelas Dinophyceae (1 jenis) yaitu peridinium sp. Kelimpahan  fitoplankton  tertinggi didapatkan  pada stasiun 3 yakni 1788 sel/L dan nilai terendah pada stasiun 1 yakni 720 sel/L. Nilai distribusi fitoplankton  pada stasiun 1, 2 dan 3 masing-masing sebesar 3,57, 3,07 dan 6,60. Berdasarkan nilainya maka pola distribusi setiap stasiun yaitu  berkelompokKata Kunci : Kelimpahan, jenis Fitoplankton, distribusi, Danau Tailaronto’oge
Pengaruh Dosis Pupuk Organik Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Chlorella vulgaris Saniati, Goa; Wa, Iba; Indrayani, .
Jurnal Media Akuatika Vol 4, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.961 KB) | DOI: 10.33772/jma.v4i2.7855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik cair eceng gondok terhadap pertumbuhan dan kepadatan sel C. vulgaris. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan  volume media kultur 150 ml yaitu A (kontrol positif: media f/2), B (kontrol negatif: air laut), C (10 %), D (20 %) dan E (30 %) pupuk organik cair eceng gondok. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan sel, laju pertumbuhan spesifik dan yield C. vulgaris. Berdasarkan hasil penelitian pertumbuhan sel tertinggi pada hari ke-6 atau fase stasioner awal pada perlakuan 20 % POC EG yaitu 64,04x105 sel.ml-1 dibandingkan dengan kontrol positif media f/2 yaitu 52,74x105  sel.ml-1 walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik pada fase eksponensial pada perlakuan 10 % yaitu 0, 91 hari-1 tidak berbeda jika dibandingkan dengan kontrol positif media f/2 yaitu 0, 88 hari-1.  Yield C. vulgaris tertinggi pada hari ke-4 dan ke-6 (fase eksponsial hingga stasioner) pada perlakuan 20 % yaitu 41,32 x105 sel. ml-1  tidak berbeda jika dibandingkan dengan kontrol positif media f/2 yaitu 34,65 sel. ml-1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dosis media organik eceng gondok 10 % atau dibawahnya dapat digunakan sebagai alternatif pupuk dalam kultivasi C. vulgaris. Kata Kunci : Chlorella vulgaris, media organik, pertumbuhan sel, LPS, yield
PRODUKSI LIPID ISOLAT BARU MIKROALGA LAUT Skeletonema sp. HASIL KULTUR MASSAL DI OUTDOOR SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL Fitrah, Fitrah; Indrayani, Indrayani; Emiyarti, Emiyarti
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 6, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v6i2.17075

Abstract

Skeletonema sp. is a type of marine microalgae widely studied for its  potentials a raw material for biodiesel due to fast growth, high lipid content and resistant to environmental changes. The aim of this study was to determine specific growth rate, biomass production, lipid content and lipid produksivity of a newly isolated marine microalga Skeletonema sp. mass cultivated in 1 m 2 outdoor raceway pond. This study was conducted from June - December 2019 in the hatchery of Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Purirono Kendari. The alga species was cultivated in a 1m2 raceway pond in outdoors for  a month. The alga was cultured using f/2 medium under semi-continuous mode with harvesting every 4 days. Sampling for cell counting was done every two days whereas sampling for biomass and lipid was conducted prior to harvesting (every 4 days). The results showed that the Skeletonema sp. can grow well in a 1 m 2 outdoor raceway pond with an average specific growth rate of 0.30 d-1, biomass yield of 0.62 g/L, biomass productivity of 0.222 g/L, lipid yield of0.28 g/L from biomass dry weight, lipid content of 44.81%, and  lipid productivity of 0.092 g/L/h. This study showed that the Skeletonema sp. has the potential to be developed as a raw material for biodiesel due to its high growth rate, biomass and lipid productivity when mass cultured in outdoors.
Natural Antioxidants Dietary and Lipid Oxidation Analysis in Zebrafish (Brachydanio rerio) Tissue ARDIANSYAH ARDIANSYAH; INDRAYANI INDRAYANI
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 14 No. 3 (2007): September 2007
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.54 KB) | DOI: 10.4308/hjb.14.3.87

Abstract

Autoxidation of lipids is related to flesh deterioration and discoloration, as well as unpleasant flavors produced during processing and storage. This becomes a major factor determining fresh and frozen seafood products price. The aims of this research were to investigate the effect of two novel dietary supplementation antioxidants Vinlife grape seed extract and Herbalox rosemary extract on lipid oxidation during post-mortem storage of zebrafish (Brachydanio rerio) and the relationships between dietary antioxidants with the enzymatic antioxidant activities. Herbalox supplemented diet showed no harmful effects on growth or survival of zebrafish. However, the diet could not inhibit Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS) formation in zebrafish during post-mortem storage at 4 oC. Dietary Herbalox and Vinlife supplementation also showed no deleterious effects on growth or survival of zebrafish. The Vinlife supplementation efficiently suppressed TBARS formation in the zebrafish but the Herbalox supplementation. The two novel antioxidants had significant effects on catalase and glutathione S-transferase but not on glutathione peroxidase. These findings suggested that the supplementation with Vinlife was more effective than with Herbalox in inhibiting the formation of lipid oxidation products in zebrafish. Hence, Vinlife supplementation, could be a safe alternative method to improve oxidative stability of fish lipid contents. Key words: natural antioxidant, lipid oxidation, TBARS, GPx, CAT, GST
Inovasi Pembuatan Nugget Ikan Gabus Berbasis Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Bebas Gluten Besse Sri Muliani; Muhammad Rais; Indrayani Indrayani
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 8, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v8i1.23203

Abstract

This study aims to determine the level of preference of panelists (community and students as well as autistic children) and to determine the effect of adding seaweed and snakehead fish to increase protein content, fiber content, water content in fish nuggets. This research is an experimental study using a completely randomized design with a factorial pattern consisting of 3 treatments with 3 replications, namely: (N1) 0% seaweed porridge and 60% snakehead fish surimi, (N2) 10% seaweed porridge and surimi. snakehead fish 59% and (N3) seaweed porridge 20% and snakehead fish surimi 49%, as well as spices and other additives 31%.Parameters observed included hedonic tests (color, texture, aroma, and taste) as well as protein content, fiber content, and water content. The data obtained from the results of this study were analyzed using SPSS software version 22 using the analysis of variance (ANOVA) technique followed by Duncan's further test. The results showed that the treatment (N2) of 10% seaweed porridge and 59% snakehead fish surimi gave a significant effect on the treatment and was the most preferred nugget by the panelists (community, students, and autistic children) and had an effect on protein content with a value of 29.15 %, 2.91% fiber content, and 48.2% water content in seaweed fish nuggets and was the best treatment.