Claim Missing Document
Check
Articles

Karakter Morfologis dan Molekular Macrobrachium spp. dari Sungai Opak Daerah Istimewa Yogyakarta T, Trijoko; Satuti Nur Handayani, Niken; Widianawati, Anita; Eprilurahman, Rury
Biogenesis Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Several rivers flow across Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY includes Opak River which it’s upstream located on Merapi Volcano area. The river has a lot of biological resources, includes prawns. Freshwater prawns (Macrobrachium spp.) has important role in maintaining the balance of freshwater ecosystems. The purpose of this research was to determine species diversity of Macrobrachium spp. and to understand the morphological and molecular characters of them. Phenetic similarity was analyzed using 74 morphological characters, ISSR1 and ISSR3 primers. The results were analyzed using a program MVSP 3.1 (Multi- Variate Statistical Package) to obtain a dendogram that showed both intra-and interspecies similarity of Macrobrachium spp. Six species of Genus Macrobrachium were identified, they are Macrobrachium pilimanus, M. sintangense, M. lanchesteri, M. cowlesi, M. latidactylus, and M. equidens. Both morphological and molecular analyses show two major clusters with the similarity of 55.6% for morphology and 21.52% for molecular. Based on morphological and molecular characters analysis, we concluded that phenetic similarity of Macrobrachium spp. in Opak River was affected by the morphological structure of the second pereiopod, habitat type, size and number of eggs, as well as the type of larval development.Keywords: characters, Macrobrachium, molecular, morphology, Opak River
STUDI AWAL KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI PETUNGKRIYONO, KABUPATEN PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH Eprilurahman, Rury
ZOO INDONESIA Vol 19, No 1 (2010): Juli 2010
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8280.208 KB)

Abstract

Penelitian
Keanekaragaman Jenis Herpetofauna di Kawasan Ekowisata Goa Kiskendo, Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Febri Qurniawan, Tony; Eprilurahman , Rury
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 2 (2012): June 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.652 KB) | DOI: 10.24002/biota.v17i2.132

Abstract

Perubahan ekosistem dan kondisi lingkungan sangat memengaruhi kehidupan herpetofauna (amfibi dan reptil). Salah satu wilayah yang diduga masih cukup layak untuk menunjang kehidupan herpetofauna adalah Kawasan Ekowisata Goa Kiskendo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian tentang keanekaragaman jenis herpetofauna di daerah tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi jumlah jenis dan sebarannya sebagai data awal keanekaragaman fauna. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan (November 2007–April 2008) dengan metode pengamatan langsung baik siang maupun malam. Berdasarkan penelitian diperoleh 42 jenis herpetofauna yang terdiri atas 29 jenis reptil dan 13 jenis amfibi. Reptil yang diperoleh terdiri atas kadal (empat suku) dan ular (lima suku), sedangkan untuk amfibi terdiri dari enam suku. Dua jenis amfibi (Limnonectes kuhlii dan Michrohyla achatina) diketahui merupakan jenis endemik Pulau Jawa. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi ekosistem di kawasan wisata Goa Kiskendo masih cukup bagus sebagai habitat herpetofauna.
Keanekaragaman Jenis Katak dan Kodok (Amphibia: Anura) di Sungai Gadjah Wong, Daerah Istimewa Yogyakarta Sekar Arum Setyaningrum, Donan Satria Yudha* Rury Eprilurahman, Ayu Maulida Sukma
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 2, No 2 (2017): June 2017
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.553 KB) | DOI: 10.24002/biota.v2i2.1657

Abstract

Penelitian mengenai keanekaragaman katak dan kodok di sepanjang daerah sungai di Yogyakarta telah dilaksanakan oleh Yudha, dkk (2013) di Sungai Code dan Yudha, dkk (2014) di Sungai Opak oleh. Sungai Gadjah Wong merupakan salah satu sungai besar dan penting di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian mengenai keanekaragaman katak dan kodok di Sungai Gadjah Wong belum banyak dipublikasikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis katak dan kodok (Amphibia: Anura) yang menempati Sungai Gadjah Wong sebagai habitatnya. Pengambilan sampel di sepanjang Sungai Gadjah Wong dari hulu hingga hilir menggunakan metode: VES (Visual Encounter Survey), river bank cruising, dan transek. Sampling secara umum dibagi menjadi tiga bagian, bagian hulu, tengah dan hilir. Hasil yang diperoleh yaitu 6 jenis katak dan kodok (Amphibia: Anura), terdiri dari Chalcorana chalconota, Occidozyga sumatrana, Fejervarya limnocharis, Polypedates leucomystax, Duttaphrynus melanostictus, dan Ingerophrynus biporcatus. Semua katak dan kodok yang dijumpai tersebut adalah jenis yang umum dijumpai. Dari keenam katak tersebut dapat diketahui habitatnya yaitu: 3 jenis katak akuatik dan semi-akuatik, dan 1 jenis katak arboreal serta 2 jenis katak terrestrial. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Sungai Gadjah Wong merupakan habitat yang cukup sesuai bagi sebagian jenis katak dan kodok.
Keanekaragaman Jenis Kadal dan Ular (Squamata: Reptilia) di Sepanjang Sungai Code, Daerah Istimewa Yogyakarta Rury Eprilurahman, Donan Satria Yudha; Ikhsan Fauzi Wiryawan, Herdhanu Jayanto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 1, No 1 (2016): February 2016
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.507 KB) | DOI: 10.24002/biota.v1i1.710

Abstract

Kadal dan ular adalah dua kelompok hewan anggota Ordo Squamata, Kelas Reptilia. Dua kelompok hewan reptil ini secara umum hidupnya dekat dengan air, mereka sering sekali ditemukan di dalam dan di sekitar sungai. Beberapa jenis ular dan kadal tersebut sering dimanfaatkan untuk dijadikan hewan peliharaan dan kadang dikonsumsi.  Sungai Code merupakan salah satu sungai yang melewati Kota Yogyakarta. Hulu Sungai Code disebut Sungai Boyong dan  hilir sungai Code menyatu dengan  Sungai Opak di daerah Bantul. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah keanekaragaman jenis anggota Ordo Squamata di sepanjang Sungai Boyong-Code wilayah Propinsi D.I. Yogyakarta? Berdasarkan permasalahan yang timbul,  maka penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis reptil anggota Ordo Squamata penghuni tepian Sungai Code. Pengambilan sampel di sepanjang Sungai Boyong-Code dari hulu hingga hilir menggunakan gabungan beberapa metode, yaitu VES (Visual Encounter Survey),  River bank cruising, dan transek. Sampling secara umum dibagi tiga bagian yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Hasil yang diperoleh adalah 8 spesies anggota Subordo Lacertilia (kadal) dan 10 spesies anggota Subordo Serpentes (ular). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa Sungai Boyong-Code merupakan habitat yang cocok bagi anggota Ordo Squamata.
Perilaku Harian Buaya Muara (Crocodylus porosus, Schneider 1801) di Pusat Penyelamatan Satwa Jogja I., Purwo Setio; Muharromi, A. Fanani; Prihantono, Subekti; Qurniawan, Tony Febri; Nugraha, A. Prima; Eprilurahman, Rury
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 15, No 2 (2010): June 2010
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.695 KB) | DOI: 10.24002/biota.v15i2.2697

Abstract

The aim of this research was to find out the daily behaviour of Crocodylus porosus in Jogja Animal Rescue Center (PPSJ). The daily behaviour included feeding habit, social behaviour, basking and movement. This research was using Focal Animal Sampling Method and observed for four months. As individual targets were male and female dominant of C. porosus, Monti and Bunda. The Runs test showed that the behavior of C. porosus had a pattern in daily activities. Based on Mann-Whitney U test, both male and female of C. porosus did not have any difference in feeding habit (U=16; n1= 6; n2=6; p>0,05), social behaviour (U=29; n1= 8; n2=8; p>0,05), basking (U=12; n1= 5; n2=5; p>0,05) and movement (U=16; n1= 6; n2=6; p>0,05).
Keanekaragaman Jenis Ikan di Sepanjang Sungai Opak Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia Yudha, Donan Satria; Trijoko, Trijoko; Eprilurahman, Rury; Nugraha, Rizki; Suranto, Rosita Dwi Putri; Abida, Farahsani Umi; Tobing, Vega Felicia; Fathiya, Raden Firly; Nopitasari, Sri
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 5, No 2 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v5i2.2939

Abstract

Penelitian mengenai keanekaragaman ikan air tawar di Sungai Opak DIY telah dilakukan dan dipublikasikan, tahun 2006, 2011 dan 2013. Data mengenai keanekaragaman ikan di Sungai Opak perlu dilakukan penambahan data, terutama data menyeluruh dari hulu hingga muara. Penambahan data perlu dilakukan, karena dimungkinkan ditemukan jenis ikan yang belum sempat tertangkap pada penelitian sebelumnya. Data jenis ikan yang tidak tertangkap pada penelitian sebelumnya, dapat menambah keanekaragaman jenis ikan di Sungai Opak. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi dan menambah data keanekaragaman jenis ikan yang terdapat di sepanjang Sungai Opak, dari hulu hingga muara. Pengambilan sampel dari hulu hingga muara menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan bantuan jaring besar, kecil dan jala tebar. Sampling secara umum dibagi dalam empat bagian yaitu: hulu, tengah, hilir dan muara. Pada penelitian yang kami lakukan, terdapat beberapa jenis ikan yang tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya, yaitu: lima jenis ikan dibagian hulu, di bagian tengah terdapat tiga jenis ikan yang tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya, baik sampling hulu maupun hilir. Di bagian hilir dijumpai tujuh jenis ikan saat penelitian ini dan tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya. Pada bagian muara, dijumpai lima belas jenis ikan yang tidak dijumpai di hilir pada penelitian sebelumnya. Total terdapat 28 jenis ikan yang dijumpai di tahun 2013 tetapi belum dijumpai di penelitian sebelumnya.
Sistematika Kongkang Jeram Huia masonii (Boulenger, 1884) Berdasarkan Karakter Morfologi Haekal, Muhammad; Hamidy, Amir; Yudha, Donan Satria; Eprilurahman, Rury
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 22, No 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/bioma.22.2.161-169

Abstract

Huia masonii (Boulenger, 1884) or Javan Torrent Frog is one of the frogs that are endemic on the island of Java. The presumption of two different forms of Huia's morphology according to Manthey and Dezer’s publication makes a systematic study of these species among their populations necessary. In this study, a systematic study of H.masonii was conducted between populations with a morphological approach to determine differences in character between populations, taxonomic status and phylogeny between populations. A total of 111 adult specimens (62 males and 49 females) from each population with good condition were observed morphologically. Data analysis was performed using Principal Component Analysis (PCA) and UPGMA Clustering. The results of this study indicate that there are no fundamental differences in the characteristics of each population so that there are no characters that can be used as diagnostic characters. The absence of this diagnostic character also makes the taxonomic status of H. masonii morphologically unchanged. Besides relationship between populations is still close to one another morphologically
The Diversity of Echinoderms in Intertidal Zone of Sundak Beach, Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia Lesti, Herin Yoga; Maharani, Syifa Evilia; Rahmani, Naila Nabila; Khalallia, Fania Baeta Roska; Winasti, Ni Made Sri; Huda, Achmad Mustofa; Nafiah, Septi Lutfiatun; Eprilurahman, Rury
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 2 No. 1 (2021): BiosciED: Journal of Biological Science and Education
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is a maritime country with high diversity of marine biota, which one is from Phylum Echinoderms. Echinoderms are known as biota of marine which is are living on corals, sandy, and on the intertidal zone and deep ocean. The intertidal characteristics of Sundak Beach has a suitable structure to echinodems life because there are many corals, but there is many species has not been identified before. The purpose of this research is to know the diversity of echinoderms phylum on the intertidal zone. Sampling was carried out on August, 24th 2019 with purposive random sampling method along the coastal-line in intertidal zone. The result of this research are identified and classified on the each class. Based on the results, the are found species from Echinodea, Holothuroidea, and Ophiuroidea. Species from Echinoidea are Tripneustes gratilla, Echinometra mathaei, Heterocentrotus trigonarius, Diadema antillarum., and Echinothrix calamaris. Holothuroidea namely Holothuria atra. Ophiuroidea namely Ophiotrix fragilis, Ophiocoma scolopendrina, and Ophiocoma erinaceus. The conclusion from this study is the discovery of five species from class Echinoidea, one species from class Holothuroidea and three species from class Ophiuroidea.
Karakteristik Karapas dan Chela sebagai Alat Identifikasi Fosil Kepiting (Decapoda: Brachyura) yang ditemukan di Jawa Yudha, Donan Satria; Parama Putra, Krisogonus Yudha; Eprilurahman, Rury
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v6i1.2480

Abstract

Kepiting infraordo Brachyura dikelompokkan ke dalam 53 familia yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia dapat ditemukan 40 familia kepiting non air tawar dan tiga familia endemik kepiting air tawar, yaitu: Potamidae, Gecarcinudae, dan Parathelpusidae. Karapas dan capit (chela) merupakan bagian tubuh kepiting yang dapat digunakan untuk identifikasi taksonomi. Beberapa fragmen fosil kepiting yang dijumpai di Indonesia biasanya berupa bagian karapas dan capit. Panduan mengenai karakter morfologi karapas dan capit anggota infraordo Brachyura belum tersedia terutama untuk identifikasi fosil kepiting di Indonesia, sehingga perlu dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakter morfologi karapas dan capit sebagai karakter diagnostik kepiting sehingga dapat dimanfaatkan dalam identifikasi fosil kepiting. Spesimen yang diteliti adalah koleksi dari Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Metode yang digunakan yaitu komparasi morfologi dan karakteristik dari karapas dan capit serta studi referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter karapas dan capit, meliputi: bentuk karapas, ornamentasi karapas bagian lateral dan dorsal, salah satu capit membesar, tuberkula pada gigi capit, dan bentuk capit, dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis kepiting infraordo Brachyura dan dapat dijadikan referensi untuk identifikasi fragmen fosil kepiting yang dijumpai di Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Co-Authors A. Fanani Muharromi A. Prima Nugraha Abida, Farahsani Umi Achmad Mustofa Huda Aditya K. Karim Aditya Krishar Karim Aisyah Arimbi Alfarizi, Muhammad Khevin Fathah Alfonsus Toribio Eko Saputro AMIR HAMIDY Amir Hamidy Ananto Puradi Nainggolan Andhika, Rashif Naufal Anita Widianawati Anita Widianawati, Anita Aplina Krismutia Simarmata Assyafiya Salwa Azahra, Safaa Burhan Amirudien Camelia, Naely Muna Christian Manggala Yudha Pratama Dewi, Nur Indah Candra Donan Satria Yudha Donan Satria Yudha Elika Boscha Fania Baeta Roska Khalallia Farahsani Umi Abida Fathiya, Raden Firly Febri Qurniawan, Tony Fidelis Triki Sadewa Aritona G. A. B. Y. P. Cahyadi Haekal, Muhammad Hanan Asyrofi Hastin Ambar Asti Herdhanu Jayanto Ikhsan Fauzi Wiryawan Herdhanu Jayanto Ikhsan Fauzi Wiryawan, Herdhanu Jayanto Herin Yoga Lesti Herofi Azhar Hestin Ambar Asti Huda, Achmad Mustofa I., Purwo Setio Imam Sujadi Iman Akbar Muhtianda Iman Akbar Muhtianda Judith, Tiara Putria Khalallia, Fania Baeta Roska Krisogonus Yudha Parama Putra Kusumardiastuti Kusumardiastuti Laksmindra Fitria Lesti, Herin Yoga Lukman Hakim Lukman Hakim Lutfiyah Rizqi Fajriana M Zulfiqar Meizar Pratama M. Fahrul Hilmi Maghfira Aulia Devi Maharani, Syifa Evilia Malya Adzillina Silmi Misbahul Munir Muhammad Fahrul Hilmy Muharromi, A. Fanani Munajib, Ibnu Ainun Nabila Nailatus Sakina, Nabila Nailatus Nafiah, Septi Lutfiatun Naila Nabila Rahmani Ni Made Sri Winasti Niken Satuti Nur Handayani Niken Satuti Nur Handayani Nila Qudsiyati Nopitasari, Sri Nugraha, A. Prima Nugraha, Rizki Nurrochmah Wisudhaningrum Pangestuti, Azwa Yuliananda Parama Putra, Krisogonus Yudha Pasaribu, Callista Nadya Noel Paul J. Kawatu Pinkan Calista Prihantono, Subekti Puji Lestari Purwo Setio I. Raden Firly Fathiya Ragil Pinasti Rahino, Wintang Gagat Bangun Rich G. Simanjuntak Rini Rahmawati Rizki Nugraha Rosichon Ubaidillah Rosita Dwi Putri Suranto Septi Lutfiatun Nafiah Setiawan Silva Pambudi setyaningrum, Sri Siti Markhamah Sri Nopitasari Subekti Prihantono Suranto, Rosita Dwi Putri Syifa Evilia Maharani Tobing, Vega Felicia Tony Febri Qurniawan Tony Febri Qurniawan Tony Febri Qurniawan Tri Trijoko Trijoko (Trijoko) Trijoko T Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Trijoko Tuty Arisuryanti Vega Felicia Tobing Vestidhia Yunisya Atmaja Wahyu Tejo Baskoro Wajudi Wajudi Widodo Widodo Wildan Ahmad Nabil Winasti, Ni Made Sri Wulan Rahmani Akmal Yundari, Yundari Zuliyati Rohmah