Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Malikussaleh Journal of Mechanical Science Technology

Analisis Kekuatan Tarik Komposit Serat Daun Nanas Dengan Variasi Fraksi Volume Menggunakan Resin Polyester Bening Zahra, Fatimah; Safriwardy, Ferri; Habibi, Muhammad; Zulmiardi, Zulmiardi; Rizki, Muhammad Nuzan
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 8, No 2 (2024): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v8i2.19658

Abstract

Pemanfaatan serat daun nanas masih tergolong sedikit hanya dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai jenis produk furniture, kain untuk produk fasion, kerajinan dan komposit sebagai material pembentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan Tarik komposit serat daun nanas dengan variasi fraksi volume menggunakan resin poliyester bening. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan komposit dengan menggunakan tiga fraksi volume yang berbeda yaitu 60% serat : 40% resin, 70% serat : 30% resin, dan 85% serat : 15% resin. Setelah proses pembuatan spesimen pengujian, kemudian spesimen dilakukan pengujian uji tarik pada setiap fraksi volume. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya variasi kekuatan tarik pada setiap fraksi volume yang digunakan, yang mana dengan menggunakan fraksi volume 85% serat : 15% resin menghasilkan kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan fraksi volume 60% serat : 40% resin dan 70% serat : 30% resin. Komposit yang diperkuat serat daun nanas dengan variasi fraksi volume serat daun nanas 60% : resin 40%, serat daun nanas 70% : resin 30%, dan serat daun nanas 85% : resin 15%. Dari variasi persentase tersebut yang memiliki kekuatan tarik tertinggi pada serat daun nanas 85% : resin 15% dengan nilai rata-rata sebesar 105,694 MPa, kekuatan modulus elastisitas 1576 MPa, dan elongation yaitu 6,74%. Sedangkan nilai kekuatan tarik terendah terdapat pada serat daun nanas 60% : resin 40% , dengan nilai rata-rata sebesar 74,30 MPa,kekuatan modulus elastisitas 1231 MPa, dan elongationi 6,04%, maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak persentase serat maka semakin tinggi nilai kekuatan tarik. Variasi fraksi volume serat daun nanas dapat mempengaruhi sifat mekanik komposit resin polyester bening. Nilai kekuatan komposit naik sering bertambahnya fraksi volume serat. Namun fraksi volume serat yang tinggi tidak selalu memberikan pengaruh yang baik terhadap kekuatan komposit. Kekuatan komposit tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah serat tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengikat yaitu matrik.
Analisis Uji Impact dan Uji Bending Balok Laminasi Batang Kelapa (Cocos Nucifera) dan Bambu Duri (Bambusa Blumeana) Sebagai Material Konstruksi Lunas Kapal Kayu Ikramullah, Firza; Safriwardy, Ferri; Suryadi, Suryadi; Putra, Reza; Faisal, Faisal
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 8, No 2 (2024): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v8i2.17178

Abstract

Penggunaan material utama konstruksi kapal dibangun dari material kayu yang mengakibatkan biaya operasional dalam pembuatannya menjadi mahal dan tidak ramah untuk lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan beban kejut dan kekuatan bending dari balok laminasi batang kelapa dan bambu duri. Metode yang dilakukan adalah pengujian eksperimental dengan pengujian impact dan pengujian bending. Penelitian ini memiliki 3 model variasi lapisan, yaitu 3, 5, dan 7 dengan bentuk susunan lapisan batu bata (carvel).  Pengujian balok laminasi mengacu pada ASTM D6110-10 untuk uji impact dan ASTM D143 untuk uji bending. Balok laminasi yang akan di uji memiliki kadar air di bawah 18% sesuai dengan ketentuan BKI. Balok laminasi dengan pengujian impact variasi 3 lapisan mempunyai energi yang diserap sebesar 23,408 J dan harga impact sebesar  Laminasi variasi 5 lapisan memiliki nilai energi yang diserap sebesar 35,511 J dan harga impact sebesar   Variasi 7 lapisan memiliki energi yang diserap sebesar 40,166 J dan harga impact sebesar . Hasil pengujian bending pada balok laminasi dengan variasi 3 lapisan mempunyai kekuatan bending pada sebesar 14,37 MPa. Laminasi variasi 5 lapisan memilik nilai kekuatan sebesar 28,56 MPa dan variasi 7 lapisan memiliki nilai kekuatan yang sebesar 38,32 MPa. Hasil pengujian impact dan bending untuk balok laminasi batang kelapa dan bambu duri tergolong dalam Kelas Kuat IV-V menurut Badan Klasifikasi Indonesia, sehingga menyebabkan balok laminasi tersebut tidak direkomendasikan sebagai alternatif pengganti kayu solid untuk lunas kapal.