Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ISLAM DAN DEMOKRASI Ieke Sartika Iriany
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 3, No 1 (2017): April 2017 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v3i1.248

Abstract

Abstrak. Indonesia tengah dilanda berbagai masalah yang kompleks. Sistem demokrasi yang seyogyanya menghasilkan masyarakat yang bebas dan sejahtera, tidak terlihat hasilnya, malah kenyataannya bertolak belakang, karena demokrasi membutuhkan sosok yang mampu mengarahkan ke arah visi yang benar mengenai demokrasi, memiliki cara komunikasi politik yang penuh empati, serta mempunyai kecerdasan akademik dan emosional untuk membawa Indonesia ke dalam sistem politik demokratis yang disertai aktivitas keislaman. Fenomena semaraknya aktivitas keislaman justru diiringi dengan fenomena semaraknya kriminalitas, korupsi, dan rendahnya social trust di kalangan masyarakat. Agama Islam yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia, belumlah ekuivalen dengan lahirnya masyarakat yang beradab (civility), lahirnya masyarakat hard state, dan masih terlalu jauh dalam khayalan baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.Perilaku keagamaan (khususnya Islam) di Indonesia dapat memberikan nilai-nilai kontributif dalam konstruksi budaya soft state. Salah satu fenomena ini dapat ditelaah dalam pelaksanaan pemilu, bahwa implementasi perilaku demokrasi, secara visioner idealnya konsisten dengan komunikasi politik dan nilai- nilai agama Islam. Kata Kunci : Islam, komunikasi politik dan demokrasi Abstract. Indonesia has been hit by complex problems. A democratic system that should produce a free and prosperous society, no results, in fact contradictory, because democracy requires a figure that can lead to a true vision of democracy, has a way of empathetic political communication, and has the academic and emotional intelligence to Bringing Indonesia into a democratic political system accompanied by Islamic activities. The phenomenon of splendor of Islamic activity is precisely accompanied by phenomena of splendor of criminality, corruption, and low social trust among the community. The Islamic religion of the majority of Indonesians, not yet equivalent to the birth of civilized society (civility), the birth of the hard state community, and still too far in the fantasy of baldatun thayyibatun wa robbun ghafur. Religious behavior (especially Islam) in Indonesia can provide contribute values In the construction of soft state culture. One of these phenomena can be examined in the election exercise, that the implementation of democratic behavior, is ideally ideally consistent with political communication and Islamic religious values. Keywords: Islam, Political, Communication and democracy
Peningkatan Kualitas Membaca dan Menulis Siswa Sekolah Dasar melalui Studi Club Rostiena Pasciana; Sifak Nur Adlam Yusidha; , Andi Reksa Dzunurain Walyasa; Citra Rahmayanti; Wyno Nicky Laxmi; Ieke Sartika Iriany
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 2 (2021): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v3i2.4078

Abstract

Tujuan kegiatan ini untuk membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di SDN Sukarasa 2, rendahnya serta kurangnya kemampuan siswa dalam membaca dan menulis karena dampak dari pembelajaran Online/daring selama masa Pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada data siswa yang terhimpun serta informasi dari guru kelas SD akan adanya siswa yang belum lancar dalam membaca dan menulis. Sasaran dalam kegiatan ini ialah siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Hasil dari adanya metode pembelajaran study club menunjukan bahwa kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis.
Nilai-Nilai Moral dan Spiritual; Pengaruh Wisata Religi Terhadap Peluang Ekonomi Rakyat Ieke Sartika Iriany; Rostiena Pasciana; Mulyaningsih Mulyaningsih; Ismira Febrina
Tourism Scientific Journal Vol. 7 No. 1 (2021): Vol 7 No 1 Desember 2021
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v7i1.155

Abstract

The tourists invasion to the sanctuary of the Islam spreaders, it is the social dynamics to strenghten faith. West Java is one of the provinces that has the potential for religious tourism which is much loved by the Indonesian people. This attracts researchers to examine more deeply the relationship between religious tourism and people's economic opportunities. This study aims to describe and analyze the influence of religious tourism on the people's economic opportunities. Religious tourism in West Java are mostly visited. In this situation, people’s economic opportunities can be captured by the local people, such as the souvenirs and flowers sellers. This research uses a quantitative approach to find out how significant the influence of Religious Tourism on the people's economic opportunities is and analyze it through the sociology of religion. The population in this study are people who work as traders who sell at the research location; with a sample of 59 people obtained through simple random cluster sampling. Based on the results of the analysis that there is a influence of religious tourism on the community economic opportunities, which is equal to 32.15%. Meanwhile, 67, 85% were influenced by other factors not examined in this study. From the effectiveness of religious sociology, and Parson's theory as a social system, which is explored through analysis of Adaptation, Goal Attainment, integration and Latent Pattern Maintenance is very relevant. seizing people's economic opportunities by adapting tourism elements, as well as trying to carry out cultural and religious attractions, such as solemn and silent prayer rituals, in accordance with tourist expectations. This pilgrimage tourism activity can integrate with tourist destinations and can carry out the maintenance of local cultural patterns. However, to increase the potential for pilgrimage tourism, it is still necessary to maintain a better environment and order.
Asean Integration In Improving Indonesian Women Education: A Literature Review Rostiena Pasciana; Ieke Sartika iriany
Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora (Jisora) Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.351 KB) | DOI: 10.36624/jisora.v1i2.16

Abstract

The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) is an organization of countries in Southeast Asia established in Bangkok, Thailand, on August 8, 1967 under the Bangkok Declaration by Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand. For more th an five decades ASEAN has experienced many positive and significant developments towards a more integrative and forward - looking stage with the establishment of an ASEAN Community by 2015. The ASEAN Community not only affects the economic sector, but also other sectors, including "education" as an effort to build competitive human resources. The ASEAN Economic Community (AEC) challenges in education that will be faced are the proliferation o f foreign educational institutions, standardization of orientation in education, which is pro - market, and markets labor that will be flooded by foreign workers. Therefore, the era of ASEAN free trade should be welcomed by the world of education quickly, so that the human resources (HR) of Indonesia, especially by women who still have low resource. They should be prepared for facing an intense competition with other countries. ASEAN countries have considered synchronizing the certification standards, streng thening, and improving the skills and knowledge of ASEAN youth and women in the regional integration process. Therefore, ASEAN countries have always been active in encouraging cooperative relations in various levels of education and training, at the same t ime encouraging all organizations and schools in each country to seek cooperation partners in other countries of the ASEAN region.
Proses Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota Pupung Pundenswari; Ieke Sartika Iriany; Vallysa Vitta Viona
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.603 KB) | DOI: 10.36624/jpkp.v10i1.32

Abstract

Latar belakang penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai proses pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berasal dari Elmi yang menjelaskan prinsip-prinsip pengelolaan pajak yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut. Data diperoleh dengan menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penarikan sample yaitu purposive sampling yang dikuatkan dengan teknik snowball. Perpanjangan pengamatan dijadikan sebagai pengujian keabsahan data kemudian data-data tersebut direduksi, disajikan lalu ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Sukanegla Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dapat dikatakan cukup maksimal. Namun dalam proses pengelolaan PBB tersebut masih terdapat permasalahan-permasalahan yang ditemukan dilapangan diantaranya masih terdapat wajib pajak yang kurang menyadari akan pentingnya PBB sehingga wajib pajak menunggak atau bahkan tidak membayar pajak sama sekali.
Partisipasi Masyarakat Dalam Program Keluarga Berencana (KB) Di Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Ieke Sartika Iriany; Ade Purnawan; Anggita Yulian Nugraha
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.408 KB) | DOI: 10.36624/jpkp.v10i2.36

Abstract

The government issued a Family Planning Program (KB) aims to actualize the population grow balanced and quality family. The essence of national development is human development and the whole Indonesian society. This research is conducted by using descriptive and qualitative approach. Data obtained from participant , places, documentation and archives and regulations that related to research. In this research data source was chosen purposively. The purpose of this research was to describe public participation consisting of interaction and communication that includes the interest, activeness and contibution of society an d to know the factors that encourage the occurrence of barriers internally and externally in the implementation of family planning program in Bungbulang subdistrict Garut The result of this research shows that public participation in the Family Planning program in Bungbulang subdistrict to actualize the population grow balanced and quality family in 2017 has not gone well as expected.this is because the interest, activeness and contibution of society has not been fully provided to the public. The obstacle factors are the societies did not participate in running KB program, lacking of society support and activeness of society. The society does not understand about the task and everything related to the existing program and does not following the development of informaation in DPPKBPPA in Bungbulang subdistrict.
Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru di Kabupaten Garut Ieke Sartika Iriany; Iis Zilfah Adnan; Yowan Rachmawati
Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36624/jpkp.v11i2.95

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah adanya kebijakan penerimaan peserta didik baru sistem zonasi yang menimbulkan sisi negatif dan sisi positifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan implementasi kebijakan sistem zonasi dana apa saja dampak positif dan negative pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kabupaten Garut khususnya di sekolah SMPN 1 Garut sebagai sekolah yang favorit dan SMPN 1 Tarogong Kidul sebagai sekolah non unggulan. Pendekatan yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif data didapatkan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah belum maksimal, dampak positif dengan adanya kebijakan sistem zonasi adalah lebih hemat dalam pengeluaran ongkos dan jam belajar siswa lebih efektif karena jarak yang lebih dekat. Sedangkan dampak negatifnya adalah membatasi hak siswa dalam memilih sekolah, penyebaran sekolah yang belum merata di seluruh daerah sehingga stigma sekolah favorit susah untuk dihilangkan, adanya kasus siswa yang sering kabur seusai jam istirahat, hal ini dikarenakan jarak sekolah yang dekat dengan sehingga mempermudah siswa untuk melakukan hal tersebut, dan belum adanya kesadaran dari orangtua mengenai pentingnya memahami dan menerima kebijakan tentang sistem zonasi yang bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi pendidikan dan untuk menyamaratakan pendidikan diseluruh daerah di Kabupaten Garut.
Pendidikan Karakter sebagai Upaya Revitalisasi Jati Diri Bangsa Ieke Sartika Iriany
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jp.v8i1.71

Abstract

Pendidikan karakter (character education) dalam konteks kekinian, sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda negara Indonesia tercinta. Krisis tersebut antara lain berupa maraknya korupsi, meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu jelas betapa pentingnya pendidikan karakter. Kenyataan obyektif yang penulis uraikan secara faktual yang menimpa bangsa Indonesia, menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia nyaris kehilangan ”jati dirinya”, Bangsa Indonesia tengah menghadapi masalah sangat berat. Berbagai peristiwa tahun-tahun terakhir ini sungguh mengancam eksistensi bangsa, merebaknya konflik sosial dan teror kekerasan yang tak terkendali telah menghancurkan modal sosial yang begitu penting bagi keutuhan moral kehidupan bersama. Wabah korupsi, kolusi dan nepotisme yang merajalela telah menjadikan kita sebagai bangsa yang memiliki rendahnya rasa saling percaya kepada sesama (low trust society). Berdasarkan fenomena obyektif yang dipaparkan tersebut, maka sepatutnya harus dilakukan tindakan afirmatif untuk melakukan revitalisasi jati diri bangsa, khususnya melalui pendidikan karakter, agar dapat mengembalikan jati diri bangsa Indonesia; Jati diri bangsa akan nampak dalam karakter bangsa yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai luhur bangsa. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai luhur bangsa terdapat dalam dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni Pancasila, yang merupakan pengejawantahan dari konsep religiositas, humanitas, nasionalitas, sovereignty dan sosialitas. Revitalisasi jati diri bangsa Indonesia berarti membangun atau memperkokoh kembali jati diri setiap manusia Indonesia, yang tiada lain adalah membangun Manusia Pancasila yang ber-ahlak, bermoral dan bertangungjawab. Kata kunci: Pendidikan Karakter, Jati diri bangsa dan Revitalisasi
KELUARGA DAN MASYARAKAT Ieke Sartika Ariany
Al Qalam Vol 19 No 93 (2002): April - June 2002
Publisher : Center for Research and Community Service of UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten-Serang City-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.535 KB) | DOI: 10.32678/alqalam.v19i93.459

Abstract

Keluarga adalah unit sosial terkecil yang dari padanya suatu bangunan masyarakat bahkan negara-bangsa terbentuk. Dengan demikian keluarga merupakan institusi yang ·terlalu penting untuk diabaikan dalam berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, termasuk di dalamnya sosiologi. Sebagai sub sistem sosial, keluarga juga merupakan agen utama yang turut menggerakkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat bangsa dan sekaligus agen penting yang harus menghadapinya. Melalui pendekatan teori fungsional-struktural Talcott Parson, penulis mencoba menganalisis komponen utama sistem sosial yang terdapat dalam keluarga serta para anggotanya. Dengan didukung oleh gagasan-gagasan para sosiolog terkemuka lainnya, mulai dari August Comte, Emile Durkheim, hingga Jane P. Carry, akhirnya penulis berkesimprilan bahwa setidaknya ada tiga komponen utama yang lekat dengan sub sistem sosial tersebut yang perlu mendapat. perhatian khusus: peran, norma, dan nilai yang dimainkan, dipedomani, dan diseminasi dalam dan oleh keluarga.Kata Kunci: Sosiologi, Keluarga, Masyarakat, dan Teori Struktural­, Furigsional
THE IMPROVEMENT OF HIGH EDUCATION QUALITY IN INDONESIA THROUGH THE CHARACTER EDUCATION Ieke Sartika Iriany; Rostiena Paciana
Journal Of Educational Experts (JEE) Vol 2, No 1 (2019): Journal of Educational Experts (JEE)
Publisher : Kopertis Region IV Jabar and Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30740/jee.v2i1p15-26

Abstract

Nowadays, moral education or character education; has become a relevant way to resolve moral crisis happens in Indonesia. When we said about moral crisis, it all refers to corruption, fornication, children and teen abuse, peer to peer violence, juvenile delinquency, the habit of cheating in exam, drugs abuse, pornography, and anarchy. All of it has become social problems that we still do not have the answer on how to resolve. Thus, based on the matter, character education obviously becomes an important thing to be implemented. Objective description that factually happen to the Indonesian nowadays, has show us that The Indonesian almost lost its true self (or identity).  Many incidents happened in a last years, had threatened the nation existence. The spread of social conflict and terror had destroyed the social capital, which is important for the community moral integration. In other side, corruption, collusion and nepotism have turned this nation to become a low trust society. Based on the objective description above, I thought we need to improve the quality of higher educations, particularly through the character education; thus, they could result a diplomas with strong Indonesian identity. Nation Identity will be appears in the nation’s character as an implementation of the highest value of the nation. For the Indonesian, the highest values of the nation clearly written in the national principle, which is Pancasila.  Pancasila itself, is the establishment of religious, humanity, nationalism, sovereignty, and sociality concepts. Revitalization of Indonesian identity mean, re-build and strengthen Indonesian identity to every citizens. In other words, an effort to build a person with strong Pancasila sense whom has moral and responsible. Higher education level, in this case, has responsibility to shape and strengthening the national identity, which nowadays seems to be weakened.