Proses penuaan pada lansia diikuti dengan adanya penurunan berbagai fungsi organ di dalam tubuh termasuk pada sel beta pankreas yang efeknya membuat produksi insulin menurun sehingga mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat, biasa disebut diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan gerontik pada pasien diabetes mellitus dengan masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Metode yang digunakan desain penelitian ini menggunakan studi kasus dengan metode asuhan keperawatan. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 pasien lansia yang memiliki diabetes mellitus dengan masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah, penelitian dilaksanakan selama 7 hari menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Hasil penelitian adalah terapi relaksasi otot progresif efektif terbukti efektif dalam menurunkan hiperglikemia pada lansia dengan diabetes melitus. Pasien pertama GDS awal 250 mg/dl setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif GDS 208 mg/dl. Pasien ke dua GDS awal 219 mg/dl setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif GDS 185 mg/dl. Kesimpulan dan saran adalah terapi relaksasi otot progresif dapat digunakan oleh lansia sebagai terapi nonfarmakologi untuk menurunkan kadar glukosa darah pada lansia dengan diabetes mellitus, diharapkan lansia dapat menerapkan terapi relaksasi otot progresif dalam kesehariannya.