Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PELATIHAN PENERAPAN SISTEM “APARTEMENT” BAGI BUDIDAYA CACING SUTRA PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN CUPANG DI DESA KAMPUNG BARU, KECAMATAN LANGSA LAMA, KOTA LANGSA Suri Purnama Febri; Teuku Fadlon Haser; Andri Yusman Persada; Kartika Aprilia Putri; Herlina Putri Endah Sari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6466

Abstract

ABSTRAKCacing sutra merupakan pakan hidup yang disukai ikan khususnya larva ikan. Hal ini karena ukurannya yang kecil sehingga mudah dimakan. Kesesuaian pakan hidup yang diberikan akan semakin membuat besar larva ikan hidup dan tumbuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu membantu mitra untuk meningkatkan hasil produksi ikan cupang dengan pemberian cacing sutra yang dibudidayakan dengan sistem apartement. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap, yaitu sosialisasi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih jelas tentang maksud dan tujuan tim mengadakan pelatihan penerapan sistem Apartement. Pendampingan dilakukan berupa pembuatan sistem apartemen dan pembuatan pakan cacing sutra dengan menggunakan ampas tahu yang difermentasikan menggunakan larutan EM 4 dan molase selama 3 hari, kemudian pakan siap digunakan. Hasil monitoring dan evaluasi mitra mampu serta terampil membuat wadah sistem apartemen serta pakan cacing sutra dari ampas tahu. Selanjutnya mitra juga sudah sangat faham bagaimana pola kerja dalam melakukan budidaya cacing serta dengan menggunakan sistem apartemen.  Kata kunci: cacing sutra; sistem apartement; ikan cupang; desa kampung baru. ABSTRACTTubifex sp. are live food that is preferred by fish, especially fish larvae. This is because of its small size so it is easy to eat. The suitability of the live feed given will make the larger fish larvae live and grow. The purpose of this community service activity is to help partners to increase the production of betta fish by giving silk worms that are cultivated with the apartment system. The method used goes through several stages, namely socialization, mentoring, monitoring and evaluation. The socialization was carried out to provide clearer information about the goals and objectives of the team holding training on the application of the Apartment system. Assistance is provided in the form of building an apartment system and making feed for Tubifex sp. by using tofu dregs which was fermented using EM 4 solution and molasses for 3 days, then the feed was ready for use. The results of monitoring and evaluation of partners are capable and skilled in making apartment system containers and tubifex sp. feed. from tofu dregs. Furthermore, partners also understand very well how the work pattern in cultivating Tubifex sp. using the apartment system. Keywords: tubifex sp. apartment system; Betta splend; kampung baru village.
KINERJA PERTUMBUHAN DAN RESPONS FISIOLOGIS BENIH IKAN TAMBRA, Tor tambroides PADA SUHU PEMELIHARAAN BERBEDA Muhammad Haritza Laitte; Teuku Fadlon Haser; Jaya Jaya; Muh Saleh Nurdin; Fauziah Azmi; Deni Radona; Tri Heru Prihadi; Andi Masriah; Darsiani Darsiani
Jurnal Riset Akuakultur Vol 16, No 4 (2021): (Desember, 2021)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.38 KB) | DOI: 10.15578/jra.16.4.2021.211-219

Abstract

Variasi suhu air memengaruhi pertumbuhan dan fisiologi organisme ektotermal secara langsung, termasuk ikan. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh suhu air pemeliharaan terhadap performa pertumbuhan dan respons fisiologis benih Tor tambroides. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), terdiri atas empat perlakuan suhu berbeda (24°C, 26°C, 28°C, dan 30°C) dan tiga ulangan. Benih Tor tambroides (panjang total 4,18 ± 0,32 cm; bobot tubuh 0,66 ± 0,03 g) sebanyak 15 ekor dipelihara per akuarium (dimensi 40 cm x 40 cm x 40 cm; volume air 40 L) dilengkapi dengan sistem aerasi dilengkapi dengan heater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu air pemeliharaan berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kinerja pertumbuhan (pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik, sintasan) dan respons fisiologi (kadar hemoglobin) benih Tor tambroides. Perlakuan dengan suhu 28°C pada benih Tor tambroides menghasilkan bobot tubuh mutlak (1,01 ± 0,30 g) dan laju pertumbuhan spesifik bobot tertinggi (3,18 ± 0,14% hari-1), sintasan (99,37 ± 1,25%), dan rasio konversi pakan (FCR) terendah (0,94 ± 0,04). Kadar hemoglobin dan hematokrit tertinggi pada suhu pemeliharaan 30°C. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa suhu air pada 28°C merupakan suhu efisien untuk pemeliharaan benih Tor tambroides.Water temperature directly affects the growth and physiology of ectothermic organisms, including fish. Hence, the experiment was conducted to study the effect of temperature variation on growth performance and physiological response of Tor tambroides juveniles. This study used a completely randomized design (CRD) with four temperature treatments (24°C, 26°C, 28°C, and 30°C) arranged in triplicates. There were 15 Tor tambroides juveniles (total length 4.18 ± 0.32 cm; body weight 0.66 ± 0.03 g) reared in each aquarium (dimensions 40 cm x 40 cm x 40 cm; water volume 40 L) equipped with an aeration system and a heater. The results showed that different rearing water temperatures had a significant effect (P<0.05) on the growth performance (absolute growth, specific growth rate, and survival rate) and the physiological response (hemoglobin value) of the Tor tambroides fingerlings. Tor tambroides fingerlings reared with temperature setting at 28°C showed the highest absolute body weight (1.01 ± 0.30 g) and highest specific growth rate of weight (3.18 ± 0.14% day-1), survival rate (99.37 ± 1.25%), and the lowest FCR (0.94 ± 0.04). The highest hemoglobin and hematocrit levels of the juveniles were found at 30°C. The study showed that the water temperature at 28°C was effective for rearing Tor tambroides fingerlings.
Adaptasi waktu pencahayaan sebagai strategi peningkatan pertumbuhan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) Suri Purnama Febri; Antoni Antoni; Riza Rasuldi; Agustinus Sinaga; Teuku Fadlon Haser; Muhammad Syahril; Suraiya Nazlia
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 2 (October, 2020)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v7i2.2509

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ikan bawal yang diberi perlakuan cahaya pada malam hari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pada setiap perlakuan dengan waktu pencahayaan selama P1=12 jam, P2=16 jam, P3=20 jam, dan P4=24 jam. Hasil dari perlakuan tersebut berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan, bobot mutlak, panjang mutlak, dan rasio konversi pakan (FCR). Sedangkan pada sintasan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Laju pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada P4 sebesar 5,30%, sedangkan laju pertumbuhan yang terendah terdapat pada P1 sebesar 4,47%. Berat mutlak tertinggi didapat pada P4 sebesar 25,40 gr, sedangkan berat mutlak terendah pada P1 sebesar 17,91 gr. Selanjutnya pada parameter panjang mutlak yang tertinggi juga pada P4 sebesar 4,66 cm, sedangkan yang terendah pada perlakuan P1 sebesar 3,66 cm. Pada rasio konversi pakan memiliki nilai tertinggi pada P1 sebesar 1,69±0,02  dan  terendah pada P2 sebesar 1,45±0,12. Dari hasil perekayasaan dengan waktu pencahayaan pada lingkungan budidaya, semakin lama waktu pencahayaan yang diberikan maka pertumbuhan yang dihasilkan memiliki kategori semakin baik.Kata kunci: ikan bawal; lampu pijar; pertumbuhan; rekayasa cahayaAbstractThis study aims to determine the growth rate of pomfret, which is treated with light at night. The method used in this study is an experimental method with 4 treatments and 3 replications. At each treatment with lighting times for P1 = 12 hours, P2 = 16 hours, P3 = 20 hours, and P4 = 24 hours. The results of these treatments significantly influence the growth rate, absolute weight, absolute length, and feed conversion ratio (FCR), whereas the survival does not have a significant difference. The highest daily growth rate is in P4 of 5.30%, while the lowest growth rate is at P1 of 4.47%. The highest total weight in P4 of 25,40 gr, while the lowest total weight at P1 is 17.91 gr. Furthermore, the highest absolute parameter is P4 of 4.66 cm, while the lowest in the first step is 3.66 cm. The feed conversion ratio has the highest value at P1 at 1.69 ± 0.02 and the lowest at P2 at 1.45 ± 0.12. From the results of engineering with the lighting time in the aquaculture environment, the longer the lighting time is given, the better the resulting growth has been.Keywords: pomfret; incandescent bulbs; growth; light modification
PELATIHAN BUDIDAYA (Daphnia sp.) UNTUK PAKAN ALAMI SEBAGAI LAPANGAN PEKERJAAN POTENSIAL BAGI KELOMPOK PEMUDA DESA PAYA BUJOK SEULEUMAK, KOTA LANGSA Kartika Aprilia Putri; Rahmawati Rahmawati; Suri Purnama Febri; Andri Yusman Persada; Teuku Fadlon Haser
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1088-1093

Abstract

This community service activity aims to train the community, especially youth groups in the village of Paya Bujok Seuleumak in the cultivation of Daphnia sp. for natural betta fish feed by utilizing chicken manure waste as an alternative potential employment. The training activity was carried out for 3 times and was attended by 20 participants. The participants of the activity were creative youths in the village of Paya Bujok Seuleumak, Langsa City, Aceh. The method used in this activity is the direct approach method, practice, and lectures. The results achieved in this activity are the cultivation of natural feed (Daphnia sp.) using chicken manure which can increase economic value. From the results of post-activity monitoring and evaluation, it is known that all participants can apply and re-apply independently and can produce their own Daphnia sp., so as to get optimal results.
Utilization of Pineapple Leaf Extract in Determining the Survival Rate of Chanos chanos Larvae Walidin Walidin; Rindhira Humairani; Teuku Fadlon Haser
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.548 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas benih ikan adalah baik atau buruknya kualitas telur ikan. Rendahnya tingkat kelangsungan larva setelah menetas salah satunya diakibatkan oleh telur ikan yang terjangkit mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Daun nenas merupakan salah satu komponen yang banyak memiliki kandungan bahan aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah telur ikan yang direndam ekstrak daun pepaya memiliki kelangsungan hidup larva yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman telur dengan konsentrasi ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 20 mg/l dan 30 mg/l memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik.
Diversitas Ikan Pada Perairan Tawar Kota Langsa Teuku Fadlon Haser
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.818 KB)

Abstract

Inventarisasi sumber daya perairan dan keragamannya memegang peranan yang sangat penting untuk kelanjutan budidaya perairan sebagai sumber informasi genetik untuk domestikasi ikan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ikan-ikan jenis apa saja yang terdapat di perairan tawar Kota Langsa yang didominasi oleh rawa dan alur sawit dikarenakan banyaknya terdapat perkebunan sawit di daerah ini. Penelitian dilakukan melalui sampling survey menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring 1 inci dan 1,5 inci dibeberapa stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang mendominasi perairan Kota Langsa adalah sepat rawa, sedangkan dua jenis ikan lainnya yang terjaring alat sampling adalah ikan gabus pasir dan ikan betok. Sementara ikan yang potensial untuk didomestikasi dari ketiga jenis ikan tersebut adalah ikan betok karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Faktor Kondisi Rajungan (Portunus pelagicus) Yang Tertangkap Pada Ekosistem Mangrove, Lamun, Dan Terumbu Karang Di Pulau Salemo Sulawesi Selatan Muhammad Saleh Nurdin; Teuku Fadlon Haser
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.258 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan membandingkan faktor kondisi dari rajungan yang tertangkap di ekosistem hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang Pulau Salemo, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Juli 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai faktor kondisi rajungan pada setiap lokasi masing-masing berkisar antara: 0,430 – 5,069; 0,454 – 0,847, and 0,511-1,169 yang mengindikasikan bahwa faktor kondisi rajungan di ketiga tempat tersebut relatif kecil.
Hubungan Panjang Dan Berat Serta Faktor Kondisi Kerang Bulu, Anadara antiquata Di Ujung Perling, Kota Langsa Aceh Sorbakti Sinaga; Fauziah Azmi; Suri Purnama Febri; Siti Komariyah; Teuku Fadlon Haser
Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.7 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan kerang Anadara antiquata yang berasal dari Ujung Perling, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada pola pertumbuhan tersebut. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan mulai dari Bulan Mei sampai Bulan Oktober 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan kerang bulu di Ujung Perling mengikuti model allometri negatif dengan nilai parameter b yang lebih kecil daripada populasi Anadara antiquata di daerah lain. Disamping itu, faktor kondisi kedua kerang baik jantan maupun betina yang lebih besar dari satu mengindikasikan bahwa daerah perairan Ujung Perling masih merupakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan Anadara antiquata
Spawning and Reproductive Potential of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus) at Spermonde Archipelago, Indonesia Muh Saleh Nurdin; Amanda Pricella Putri; Dewi Yanuarita Satari; Riris Yuli Valentine; Fauziah Azmi; Teuku Fadlon Haser
Jurnal Biodjati Vol 7, No 2 (2022): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v7i2.19893

Abstract

The problem in the management of blue swimming crab (BSC) fisheries is a decrease in stock that overlaps with an increase in fishing activities. This study aimed to analyze the ratio of spawning potential (SPR), reproductive potential, and reproductive productivity of BSCs taken from the Spermonde Islands. Spawning potential was analyzed using SPR, while reproductive potential analysis used the relative proportion of data between female, berried female and the average fecundity of each class size. The results showed that the BSC in Spermonde were growth overfishing and recruitment overfishing. The SPR of the BSC was estimated to be 7%, below the biological reference point. The highest reproductive potential index of berried females occurred in the group with a carapace width of 111-120 mm which contributed 36.84% of the total egg production. The value of reproductive productivity was 1.35 indicating a productive population. Current legislation allows the capture of BSCs with carapace sizes larger than 100 mm. Based on the data of this study, this size limit has the potential to eliminate 65.92% of the total egg production in the Spermonde Islands. To ensure the sustainability of BSCs in the Spermonde Islands, it is necessary to limit size by capturing BSCs >120 mm to protect the berried female and increase total egg production.
APLIKASI METODE PENANGKARAN INDUK RAJUNGAN SEBAGAI UPAYA RESTOCKING DI ALAM MELALUI SISTEM RUMÔH BIENG RENJONG Syamsul Bahri; Teuku Muhammad Faisal; Teuku Fadlon Haser; Andika Putriningtias
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10850

Abstract

ABSTRAKRajungan merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tingginya penangkapan rajungan menyebabkan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan semakin menurun. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan teknik penangkaran telah memperparah penurunan stok dialam. Model penangkaran rajungan yang berkelanjutan diketahui dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan stok rajungan dialam. Adapun metode teknis pelaksanaan utama dalam kegiatan ini, yaitu (1) Kegiatan pengelolaan induk mulai dari penampungan dan penerimaan induk bertelur yang tertangkap dari nelayan pemeliharaan bak induk, seleksi induk khususnya yang sudah bertelur, pakan dan pengelolaan kualitas air induk, pengeraman (inkubasi) induk  serta penetasan  telur rajungan.  (2)  Pengelolaan  kualitas  air  agar diperoleh kelulushidupan crablet yang tinggi. (3) Pencegahan hama dan penyakit, hama dan penyakit yang sering menyerang seperti ektoparasit dan jamur. Hasil PKM ini merupakan solusi alternatif dalam kegiatan ini dengan membuat sistem RUMÔH BIENG RENJONG dapat memudahkan nelayan dalam memahami konsep ini dibuat sesederhana mungkin, sehingga diperoleh peningkatan stok di alam dari hasil restocking secara mandiri oleh masyarakat nelayan secara berkelanjutan yang nantinya dapat meningkatkan hasil tangkapan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, khususnya pelaku usaha perikanan rajungan. Kata kunci: induk; penangkaran; rajungan; restocking ABSTRACTBlue swimming crab is an export commodity that has high economic value, the high crab catch causes the catches obtained by fishermen to decrease. The lack of public understanding regarding environmentally friendly fishing technologies and captive breeding techniques has exacerbated the decline in natural stocks. It is known that sustainable crab breeding models can be used to overcome the decline in natural crab stocks. The main implementation technical methods in this activity are (1) broodstock management activities starting from sheltering and receiving egg-laying broodstock caught from fisherman maintenance of brood tanks, selection of broodstock especially those that have laid eggs, feed and broodstock water quality management, incubation (incubation) of broodstock and hatching crab eggs. (2) Management of water quality in order to obtain high crablet survival. (3) Prevention of pests and diseases, pests and diseases that often attack such as ectoparasites and fungi. The results of this PKM are an alternative solution in this activity by making the RUMÔH BIENG RENJONG system easier for fishermen to understand this concept. Make it as simple as possible, so that an increase in stocks in nature is obtained from the results of independent restocking by fishing communities in a sustainable manner which can later increase catches and increase fish stocks. the economy of coastal communities, especially crab fisheries business actors. Keywords: broodstock; crab; restocking