Abstrak. Pengabdian Masyarakat pada Desa Tanjung, Kabupaten Ende dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Penelitian ini melibatkan 32 pengrajin tenun ikat Motif Ende dengan melakukan analisis terhadap kondisi hasil tenun ikat masyarakat. Tujuan pengabdian ini membantu pengrajin dalam menemukan inovasi produksi tenun ikat. Metode penelitian menggunakan teknik wawancara, observasi, angket dan dokumentasi kegiatan. Data dianalisis menggunakan SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Hasil Analisis data menunjukan bahwa pengrajin tenun ikat di Desa Tanjung memiliki kekuatan keunikan motif tenun ikat, lokasi strategis, dan kesamaan profesi menenun masyarakat, dengan indentifikasi kelemahan Motivasi masyarakat desa kurang, keterampilan menenun belum cukup, masih rendahnya inovasi dan diversifikasi produk tenun ikat, kualitas kain rendah, teknologi tradisional dan ancamannya persaingan diantara pangrajin, kelangkaan bahan baku, harga bahan baku yang relatif mahal, adanya kain tenun impor/datang dari luar daerah serta peluang dukungan pemerintah daerah (bantuan alat produksi), adanya pameran tenun ikat, perlindungan hak paten, produk tenun ikat yang sudah dikenal masyarakat, tingginya kebutuhan masyarakat (tradisi) yang dapat dimanfaatkan oleh pengrajin. Strategi yang dapat dilakukan adalah strategi untuk meningkatkan inovasi produk, strategi investasi dengan meningkatkan kualitas peralatan produkasi dan ketersediaan bahan baku serta peningkatan kreatifitas pengrajin dan strategi bisnis dengan membentuk kelompok dan kerjasama pengrajin di wilayah internal dan eksternal.Kata Kunci: SWOT, Pengembangan, Tenun Ikat, Motif EndeAbstract. Community Service at Tanjung Village, Ende Regency, was held in August 2019. This service involved 32 Ende's ikat weaving artisans by analyzing the condition of the community ikat weaving results. The purpose of this service is to help artisans find innovative ikat weaving production. The research method uses interview techniques, observation, questionnaires, and documentation of activities. Data were analyzed using SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). The data analysis results show that the ikat weaving artisan in Tanjung Village has the unique strength of the ikat weaving motif, strategic location, and the weaving profession's similarity to the community identification of weaknesses. Lack of community motivation, insufficient weaving skills, low innovation and diversification of ikat products, low-quality fabric, traditional technology and the threat of competition among the craftsmen, scarcity of raw materials, relatively expensive raw material prices, imported woven fabrics/coming from outside regions and opportunities for local government support (aid of production equipment). The presence of ikat weaving, patent protection, ikat products that are well known to the community, the high needs of the community (tradition) artisans can utilize that. The strategy that can be done is to improve product innovation and investment strategies by increasing the quality of production equipment and the availability of raw materials and expanding the creativity of artisans and business strategies by forming groups and cooperating artisans in the internal and external regions.Keywords: SWOT, Development, Ikat Weaving, Ende Pattern