Guru memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda tentang seni dan budaya, termasuk batik. Oleh karena itu, meningkatkan kompetensi guru dalam bidang batik akan memiliki dampak yang signifikan dalam mengembangkan pemahaman dan apresiasi siswa terhadap seni dan budaya. Tujuan diadakannya kegiatan PkM ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat batik tulis dan desain batik berbasis kompetensi, melatih guru dalam yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya di Yogyakarta, dan mendapatkan sertifikat kompetensi batik BNSP. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan: 1) Tahap Persiapan, bersama mitra berupa perencanaan program, bahan materi, pendaftaran, dan seleksi peserta sesuai dokumen kelengkapan yang dikirimkan meliputi biodata, surat keterangan pengalaman, dan surat tugas sekolah. 2) Tahap Pelaksanaan, mengacu kepada Modul Kompetensi & Buku Kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yaitu rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/ atau keahlian serta sikap kerja. 3) Tahap Evaluasi berupa Pre-test, Post-Test, Sertifikasi Uji Kompetensi oleh LSP, dan Evaluasi Kegiatan. Hasil olah data statistik antara nilai pre-test dan post-test menggunakan uji hipotesis Paired t-test diperoleh nilai p sangat kecil (jauh di bawah 0.05), menunjukkan bahwa pelatihan dan sertifikasi kompetensi batik pada skema pembatik tulis dan skema gambar motif secara signifikan efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta. Hasil uji kompetensi sesuai target keberhasilan bahwa 19 dari 20 peserta atau 95% dinyatakan sudah “Kompeten” dan mendapatkan sertifikat BNSP. Hasil evaluasi untuk aspek materi, fasilitator, fasilitas dan kelengkapan kegiatan, dan proses sertifikasi menunjukkan bahwa kegiatan memiliki kualitas yang baik dan tingkat kepuasan peserta yang tinggi (50% Puas dan 50% Sangat Puas). Batik Training and Competency Certification for Arts and Culture Teachers in Yogyakarta Abstract Teachers have an important role in educating the younger generation about arts and culture, including batik. Therefore, improving teachers' competencies of batik will have a significant impact on developing students' understanding and appreciation of art and culture. The purpose of this community service program (PkM) is to enhance knowledge and skills in batik-making and design based on competency, train teachers who are members of the Yogyakarta Arts and Culture Subject Teachers Association (MGMP), and obtain BNSP batik competency certificates. The activities were carried out in several stages: 1) Preparation Stage: This included program planning, material preparation, participant registration, and selection based on submitted documents such as biodata, experience certificates, and school assignment letters. 2) Implementation Stage refers to the Competency Module and Workbook according to the Indonesian National Work Competency Standards (SKKNI), which encompass the formulation of work abilities including aspects of knowledge, skills, and/or expertise, as well as work attitudes. 3) Evaluation Stage: This involved pre-tests, post-tests, competency certification by the Professional Certification Institute (LSP), and activity evaluation. The results met the success target, with 19 out of 20 participants (95%) being declared "Competent" and receiving BNSP certificates. Statistical data analysis using the Paired t-test hypothesis test between pre-test and post-test scores yielded a very small p-value (well below 0.05), indicating that the batik training and competency certification in the batik-making and motif design schemes were significantly effective in improving participants' skills. The evaluation results for aspects of material, facilitators, facilities and activity completeness, and the certification process showed high quality and a high level of participant satisfaction (50% Satisfied and 50% Very Satisfied).