Adi Prasetyawan
Universitas Negeri Malang

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DENGAN INOVASI TURBIN HELIKS VERTIKAL UNTUK KEMANDIRIAN ENERGI SEKOLAH DAERAH PESISIR Bagar, Kamal Habibi; Wicaksono, Wahyudi; Rohmadin, Novem Ardan; Prasetyawan, Adi; Rahman, Arief
Program Kreativitas Mahasiswa - Teknologi PKM-T 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.263 KB)

Abstract

Indonesian coastal have wind great potential because it has the second longest coastline in the world. In contrast to conventional wind turbines can only absorb a maximum of about 30 % of wind energy, wind tur-bine theoretically and practically helices can absorb almost 40-50 % and convert it into mechanical energy due to the helical blade design that uses the principle of lift force and torque on the blades distribution, so it is very advantageous to be applied to the coastal regions of Indonesia. By combining the generator dual axi-al and helical turbine power can be generated with a range of about 500 Watts . One of the schools in the area Cumpat Kenjeran Surabaya chosen as a partner because of the location of the school adjacent to the coast followed by the electrical energy needs for learning tools such as computers , tools and other lab work. To manufacture helical blade assisted by PT Mitra Mandiri Perkasa which help in the problem of providing tools .
STRATEGI BAURAN PEMASARAN PERPUSTAKAAN DI ERA DIGITAL Adi Prasetyawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.51 KB) | DOI: 10.17977/um008v3i12019p008

Abstract

Bauran pemasaran dibutuhkan lembaga atau organisasi seperti perpustakaan guna meluaskan layanan yang ada di perpustakaan tersebut agar dapat bersaing dengan lembaga lain baik perpustakaan ataupun lembaga informasi yang lain. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang pesat menantang para pustakawan dan staf perpustakaan ataupun pusat-pusat informasi untuk berbenah diri. Bauran pemasaran  jasa yang digunakan dalam layanan web perpustakaan dengan 7P yaitu Product, Price, Place,  Promotion, People, Process, and Customer Service. Melalui situs web terlihat jelas bahwa perpustakaan mampu membranding perpustakaannya melalui tampilan web dengan layanan yang bermacam macam sesuai kebutuhan pemustaka.Kata Kunci: Bauran Pemasaran, situs web, layanan.
PENDAMPINGAN PUSTAKAWAN SEKOLAH LAB UM DALAM IMPLEMENTASI SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS OPENSOURCE Taufiq Kurniawan; Inawati Inawati; Amalia Nurma Dewi; Adi Prasetyawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v5i12021p64-73

Abstract

Implementasi teknologi informasi sangat diperlukan oleh pustakawan, karena dalam kegiatan layanan berbasis TIK di perpustakaan, selalu ada persoalan yang dihadapi. Adanya perbedaan/kesenjangan antara harapan pustakawan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di perpustakaan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perpustakaan sekolah. Oleh karena itu, masalah-masalah yang terjadi di perpustakaan harus dicari alternatif pemecahannya agar kegiatan layanan dapat berjalan secara efektif dan efesien. Dengan demikian, hakekat implementasi teknologi informasi yang dilakukan pustakawan adalah untuk meningkatkan kualitas layanan di perpustakaan sehingga kebutuhan informasi dari pemustaka atau siswa untuk menunjang pembelajaran meningkat sesuai dengan yang diharapkan.Keywords: sistem otomasi, perpustakaan sekolah, opensource
PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT AKSES INFORMASI BAGI PEMUSTAKA DISABILITAS Adi Prasetyawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v4i22020p253-258

Abstract

Penyandang disabilitas merupakan seseorang yang mempunyai kekurangan atau keterbatasan fisik untuk melakukan sesuatu hal yang ingin dilakukan. Salah satu akses yang dibutuhkan tersebut adalah Perpustakaan. Dalam kinerja nya bukan hanya menyediakan layanan bagi non-disabilitas saja, akan tetapi perpustakaan harus memiliki andil yang adil bagi setiap pemustaka dengan tidak membedakan disabilitas dan non-disabilitas, sehingga tidak diskriminatif dalam memberikan layanan yang baik di Perpustakaan. Dari penyediaan layanan akses informasi secara optimal dan layanan belajar yang efektif di perpustakaan, pemustaka disabilitas diharapkan melalui seperangkat informasi dan pengetahuan yang telah diperolehnya, mereka diharapkan mampu melakukan kegiatan belajar dan menggali sumber-sumber informasi secara mandiri melalui kemampuan dirinya.
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP APLIKASI LET’S READ DIGITAL LIBRARY Firda Farhani; Adi Prasetyawan; Didin Widyartono
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v6i12022p108-123

Abstract

Terbatasnya akses di masa pandemi menyebabkan penggunaan gadget oleh anak-anak meningkat. Penggunaan gadget oleh anak-anak banyak dimanfaatkan untuk mengakses media sosial dan hiburan. Untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan gadget maka diperlukan peranan orang tua untuk mengarahkan, mendampingi, dan mengawasi anak untuk mengakses konten edukatif sehingga penggunaan gadget pada anak dapat memberikan manfaat. Konten edukatif yang dapat diberikan pada anak salah satunya yaitu aplikasi Let’s Read Digital Library. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa a) persepsi orang tua terhadap koleksi pada aplikasi Let’s Read Digital Library yaitu koleksi yang disediakan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan informasi pemustaka; b) persepsi orang tua terhadap pemustaka pada aplikasi Let’s Read Digital Library yaitu koleksi dapat dimanfaatkan sebagai media literasi, edukasi, dan hiburan; c) persepsi orang tua terhadap fasilitas pada aplikasi Let’s Read Digital Library yaitu fitur-fitur yang disediakan dapat memudahkan pemustaka untuk mengakses aplikasi.
PERAN PUSTAKAWAN DALAM IMPLEMENTASI LAYANAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL Adi Prasetyawan; Inawati Inawati; Setiawan Setiawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v6i22022p248-258

Abstract

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu lembaga teknis yang bersama-sama dengan unit lain menyelenggarakan tri dharma pendidikan tinggi, terutama dengan mengumpulkan, memilih, mengolah, memelihara, dan menyediakan sumber-sumber informasi tanpa membedakan jenis kelamin, kondisi fisik, ras, suku, agama, status sosial, atau situasi ekonomi. Konsep inklusi sosial sangat cocok diterapkan di perpustakaan. Paradigma perpustakaan akademik saat ini merupakan tempat pembelajaran untuk mengembangkan potensinya dengan cara-cara yang mengarah pada peningkatan kualitas akademik. Konsep inklusi sosial jelas ada hubungannya dengan perpustakaan universitas, karena keduanya mengacu pada hal yang sama. Inklusi sosial mengacu pada upaya untuk membuka komunitas, terutama yang mungkin rentan atau terpinggirkan, satu sama lain, termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Untuk melatih sumber daya manusia khususnya pustakawan dan staf perpustakaan. Penelitian ini memastikan keabsahan data dilakukan triangulasi sumber data dengan mencari data lain yang melengkapi data sebelumnya. Penelitian ini menemukan bahwa peran pustakawan Perpustakaan Kampus Universitas Negeri Malang berbasis inklusi sosial adalah secara konsisten memberikan layanan sehingga pengguna dapat memanfaatkan sumber daya, sarana dan prasarana koleksi dengan sebaik-baiknya, walaupun masih dirasa belum maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pengembangan peran pustakawan akademik berbasis inklusi sosial adalah (1) adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat, (2) hak atas layanan perpustakaan, dan (3) aksesibilitas informasi perpustakaan masyarakat. . Dari sini dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi erat kaitannya dengan konsep inklusi sosial dan konsep tersebut dapat diterapkan. Tentunya bisa melihatnya di perpustakaan perguruan tinggi, yang dirancang untuk melindungi semua kelas strata pendidikan tanpa diskriminasi.
Keterampilan literasi informasi pustakawan Universitas Negeri Malang dalam implementasi layanan berbasis inklusi sosial Inawati Inawati; Setiawan Setiawan; Adi Prasetyawan
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 19 No 1 (2023): June
Publisher : Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bip.v19i1.5816

Abstract

Introduction. Inclusion-based libraries aim to improve information literacy, quality of life, and community welfare, as well as become a place for lifelong learning. The librarians need to have sufficient information literacy skills in implementing social inclusion-based services. Data Collection Methods. Qualitative case study approach was used. The data was collected by interviews, observations, and documentation from librarians at the Malang State University Library. Data Analysis. We analyzed our data by using data reduction, data presentation, and conclusion. Results and Discussion. Information literacy skills of librarians were examined by several indicators such as identify, scope, plan, gather, evaluate, manage, and present. Those indicators have not been applied, particularly to the implementation of social inclusion-based services. Five indicators of information literacy skills can be applied properly including identification of needs information, determining the scope of information needs, planning information retrieval strategies, gathering information sources, as well as evaluating. In this study, skills in managing and presenting information have not been implemented properly. Conclusion. The information literacy skills of librarians in social inclusion-based services have not been maximized due to absence of competency development, lack of librarians, and absence of collections and facilities that support all information needs based on the user.
REPRESENTASI PERPUSTAKAAN DAN SIKAP PUSTAKAWAN DALAM FILM PENDEK THE LIBRARY (Studi Analisis Semiotika Roland Barthes) Dinda Karunia Fitri; Azizahtuz Zahro; Adi Prasetyawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v7i12023p80-96

Abstract

Perpustakaan merupakan lembaga informasi yang bertugas untuk mengumpulkan, mengelola dan menyebarluaskan informasi. Dewasa ini, banyak film yang menggunakan latar belakang atau konsep perpustakaan. Film turut serta dalam menyumbangkan khazanah budaya dalam bentuk seni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi perpustakaan dan sikap pustakawan dalam film pendek The Library. Film pendek ini berdurasi 30 menit dengan cerita percintaan di latar utama perpustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk mendekripsikan representasi perpustakaan dan sikap pustakawan. Hasil dari penelitian ini ialah perpustakaan digambarkan sebagai perpustakaan umum yang masih bergerak secara konvensional, perpustakaan juga digambarkan dengan memiliki banyak koleksi berupa buku tercetak yang disusun rapi sesuai dengan jenisnya di rak dan lemari buku yang dapat digunakan oleh pemustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sedangkan sikap pustakawan digambarkan dengan dua sosok yang masih muda yaitu Anne dan Boy. Sikap pustakawan yang digambarkan dalam film dapat dikatakan tidak sepenuhnya baik. Hal tersebut dikarenakan pustakawan tidak dapat membedakan dan memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.Kata kunci : Perpustakaan, sikap pustakawan, representasi, film.
EVALUASI PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KEARSIPAN DINAMIS TERINTEGRASI (SRIKANDI) PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU Alfenia Sinta Devina; Moh. Safii; Adi Prasetyawan; Asmadi Mohammed Ghazali
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v8i12024p220-237

Abstract

Aplikasi Srikandi merupakan aplikasi yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan arsip dinamis. Sebagai aplikasi yang digunakan untuk terhubung dengan banyak instansi dan digunakan oleh banyak pengguna maka penting bagi instansi untuk memastikan bahwa aplikasi yang digunakan adalah alat kerja yang efektif. Untuk mengetahui hal ini maka perlu untuk dilakukan penilaian terhadap sistem yang dapat dilakukan dengan cara evaluasi. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap aplikasi Srikandi pada Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil evaluasi aplikasi Srikandi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu menggunakan pendekatan Difusi Inovasi. Data pada penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif.
POLA PENGELOLAAN ARSIP DIGITAL DALAM MENDUKUNG KEMAMPUAN ORGANISASI DI DPUPRPKP KOTA MALANG Laily Khoiri Syafiya; Sokhibul Ansor; Adi Prasetyawan
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v8i12024p238-258

Abstract

The development of advanced information technology can make it easier for every agency to manage important documents. Archives are one of the important documents that must be managed by archivists, which will later be used as accountability materials. The development of information technology has given rise to various archival systems. Archives that are stored electronically can make it easier for archive users to fulfil their information needs. The method used in this research is a qualitative research method with data collection techniques using observation, interviews, and documentation techniques obtained from informants involved in digital archive management activities carried out by DPUPRPKP Malang City. The existence of electronic archives can affect the effectiveness of organisations in carrying out archive management, archive maintenance, and archive shrinkage. The theory used in this research is the record continuum. The record continuum theory is a model of archive management with control through the system from the time the archive is created until the archive can be accessed by the public. The purpose of this research is to describe the digital archive pattern in supporting organisational effectiveness at DPUPRPKP Malang City and describe the obstacles found in the digital archive management pattern in supporting organisational effectiveness at DPUPRPKP Malang City.