Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penyusunan Basis Data Potensi Sumberdaya Alam dan Rawan Bencana Cecep Eli Kosasih; Siti Ulfah Rifa’atul Fitri; Pradnya Paramarta Raditya Rendra
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 2 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i2.27684

Abstract

Desa Cintaratu merupakan daerah daratan tinggi yang dikelilingi banyak lereng dan gunung serta daerah yang banyak terdapat pohon-pohon besar. Kondisi topografi yang juga relatif landai menunjukkan bahwa daerah tersebut juga cukup ideal dijadikan lahan pertanian, persawahan, peternakan, pemukiman, dan sebagainya. Hal ini, mungkin saja akan berdampak positif dan juga negatif. Dampak negatif yang ditakutkan terjadi adalah rawan bencana alam. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui upaya penyusunan berbasis data potensi sumberdaya alam dan rawan bencana.  Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan selama 4 minggu di wilayah Desa Cintaratu pada masyarakat Desa Cintaratu dengan populasi seluruh warga desa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melakukan survey, Focus Group Discussions (FDG) yang dilakukan pada 33 warga Desa Cintaratu, dan sosialisasi. Survey yang kami lakukan terdiri dari kajian pertama mengenai bencana yang pernah terjadi di Desa Cintaratu dan kajian kedua mengenai potensi sumber daya alam yang ada di Desa Cintaratu. Sosialisasi dilaksanakan dengan mengambil tema kesiapan dalam menghadapi potensi bencana. Hasil survey terhadap geomorfologi dan hidrologi yaitu: Desa Cintaratu terdapat banyak lereng sekitar 35 lereng. Sumber mata air terdapat 3 buah Goa yang sumber airnya masih digunakan oleh warga, Dusun Gunung Tiga terdapat goa dan air terjun yang sangat jernih, Gunung Tiga pun berpotensi untuk lahan pertanian, peternakan, dan budidaya ikan. Potensi bencana di Desa Cintaratu diungkap yang terdiri dari rencana tanggap darurat, sistem peringatan bencana, mobilisasi sumber daya, dan pengetahuan warga. Untuk bencana alam yang pernah terjadi adalah gempa bumi, banjir dan angin puting beliung. Kesimpulan Desa Cintaratu memiliki potensi alam yang besar yang dapat memberikan manfaat bagi warganya namun demikian masih ada potensi bencana yang dapat membahayakan warga diantaranya gempa bumi, angin puting beliung dll. Saran, untuk menyiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana maka akan lebih efektif jika penyuluhan dilakukan ke seluruh warga Desa Cintaratu. Kata kunci: Pengabdian kepada masyarakat, peta potensi sumber daya, potensi bencana.  
SOSIALISASI MITIGASI BENCANA LONGSOR DAN BANJIR SECARA VIRTUAL DI MASA PANDEMI COVID-19 Nana Sulaksana; Pradnya Paramarta Raditya Rendra; Murni Sulastri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i3.35516

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang berada pada jalur gunungapi aktif dunia dan garis khatulistiwa. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki potensi bencana geologi dan bencana hidrometeorologi cukup tinggi. Bencana longsor dan banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Data penelitian menunjukkan bahwa kedua bencana alam ini termasuk dalam daftar teratas bencana alam yang sering terjadi. Jatinangor adalah salah satu kawasan pendidikan yang terletak di kaki Gunung Manglayang dengan pembangunan yang cukup masif, misalnya pembangunan kawasan pemukiman dan pusat perbelanjaan. Kedua hal tersebut dapat menjadi penyebab terjadinya bencana longsor dan banjir, baik di Jatinangor maupun daerah-daerah lain dengan kondisi fisik yang relatif sama di Indonesia. Sebagian masyarakat di Jawa Barat belum teredukasi dengan baik terkait bencana alam dan mitigasi bencana. Di masa pandemi Covid-19 ini, kegiatan sosialisasi ataupun kegiatan lain yang mengumpulkan masyarakat dalam jumlah banyak tidak dapat dilakukan secara langsung di desa-desa. Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi mitigasi bencana perlu dilakukan secara virtual menggunakan platform digital dan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) modifikasi kepada masyarakat di beberapa wilayah di Jawa Barat. Tujuannya agar masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap kondisi tempat tinggal masing-masing serta lebih teredukasi terkait mitigasi bencana alam. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berjalan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah keikutsertaan masyarakat serta antusiasme selama kegiatan berlangsung. Kegiatan mitigasi bencana direkomendasikan dan perlu terus didukung melalui kolaborasi dan koordinasi berbagai pihak seperti akademisi, bisnis atau industri, masyarakat, pemerintah, media, serta hukum dan regulasi agar program mitigasi bencana di berbagai daerah dapat berjalan dengan baik.
Implication of Catchment Morphometric on Small River Discharge of Upper Citarik River, West Java Edi Tri Haryanto; Emi Sukiyah; Pradnya Paramarta Raditya Rendra; Hendarmawan Hendarmawan; Suratman Suratman
Indonesian Journal of Geography Vol 51, No 2 (2019): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.896 KB) | DOI: 10.22146/ijg.36472

Abstract

Upper Citarik River is the Inter Mountainous Valley of Volcanic Denudational Landform in the eastern part of Bandung basin, West-Java. The research area compounds of several degraded small catchments with very low water flow in dry season. This research aims  to understand the implications of morphometric characteristics (Slope, Cr, Dd, Hi) on average river flow discharge of small sub-catchments of Upper Citarik River. Discharge data collected based on measurements, while catchments morphometric identified and analyzed based on topographic map using GIS techniques.  Correlation graphs were used to understand the relationship among the morphometric parameter and the average river flow discharges. The result were as follow  the steeper the slope, the more elongated the shape of catchment, the more distant was the river density,  meaning the more younger the erosion cycle of the landform.  The younger the erosion cycle of the landform, the smaller was the average river discharge per areal unit of catchments.
PENGUATAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA PENULARAN COVID-19 MELALUI SOSIALISASI VAKSINASI DI DESA WANGISAGARA, KECAMATAN MAJALAYA, KABUPATEN BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT Nana Sulaksana; Pradnya Paramarta Raditya Rendra; Murni Sulastri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.38536

Abstract

Pandemi Covid-19 hingga akhir tahun 2021 masih berlangsung sehingga masyarakat diharapkan masih terus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Di lain pihak, program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah berjalan dengan baik. Namun demikian, hal tersebut perlu terus diawasi di beberapa daerah agar program vaksinasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat, para akademisi dalam hal ini dosen dan mahasiswa memiliki peran untuk membantu program percepatan vaksinasi. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi dengan tema penguatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularan Covid-19 perlu dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung pada 22 November hingga 22 Desember 2021 atas dukungan Universitas Padjadjaran dan UNICEF. Metode pelaksanaan kegiatan dengan observasi lapangan, yaitu koordinasi dengan pihak aparat Desa Wangisagara, monitoring penerapan protokol kesehatan di sekolah, serta sosialisasi kepada masyarakat. Tujuan kegiatan sosialisasi adalah untuk memberikan pemahaman serta penguatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pandemi Covid-19 dan pentingnya vaksinasi bagi masyarakat. Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan dihadiri sejumlah orang di Desa Wangisagara serta aparat desa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya sosialisasi membuat masyarakat menjadi semakin paham akan pentingnya vaksinasi di tengah adanya kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron. Hal ini pula yang menjadi harapan ke depannya agar kesadaran masyarakat juga meningkat di daerah-daerah lain di Indonesia.
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MELALUI PLATFORM DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19 Nana Sulaksana; Pradnya Paramarta Raditya Rendra; Murni Sulastri
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 12, No 1 (2023): Maret, 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v12i1.35422

Abstract

Isu lingkungan seringkali berhubungan dengan masalah sampah dan berhubungan erat dengan masyarakat. Masalah sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang dialami segenap lapisan masyarakat, tidak terkecuali masyarakat di kawasan pemukiman yang berhubungan dengan sampah rumah tangga. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, masalah sampah perlu mendapat perhatian serius karena berdampak pada kondisi kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penerapan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah berdampak langsung terhadap produksi sampah padat rumah tangga yang berkaitan dengan alat pelindung diri di masa pandemi Covid-19 seperti masker, pelindung muka, sarung tangan, dan sebagainya. Selain itu, beberapa jenis sampah lain seperti makanan dan minuman kemasan juga bertambah seiring dengan kegiatan masyarakat yang lebih banyak dilakukan di rumah dibandingkan di luar rumah. Untuk mengatasi masalah tersebut, kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga perlu dilakukan melalui platform digital secara daring dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) modifikasi terhadap masyarakat di beberapa daerah di Jawa Barat. Materi yang disampaikan sebagian besar mengenai berbagai jenis sampah rumah tangga dan cara pengelolaan sampah rumah tangga yang baik. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan mendapat respon positif dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme masyarakat terhadap kegiatan sosialisasi yang dilakukan, khususnya karena isu lingkungan dan masalah sampah rumah tangga perlu ditangani.
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI RANCAEKEK KULON, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Sulaksana, Nana; Zakaria, Zufialdi; Raditya Rendra, Pradnya Paramarta; Sulastri, Murni
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i2.45957

Abstract

Rancaekek Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Rancaekek yang memiliki permasalahan sampah. Permasalahan sampah yang terjadi disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan terbatasnya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di wilayah setempat. Hal tersebut mengakibatkan di sebagian pingir jalan desa dapat ditemukan tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, terbatasnya TPS juga menyebabkan masyarakat memilih untuk membakar sampah rumah tangga secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi terkait pengelolaan sampah perlu dilakukan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat lebih peduli terhadap kondisi lingkungan serta mendorong pemerintah daerah setempat untuk membantu dalam penyediaan TPS yang memadai. Sosialisasi dilakukan untuk menghimbau masyarakat hidup bersih serta menjaga lingkungan setempat dengan tidak membuang sampah sembarangan serta melakukan pengelolaan sampah secara baik melalui proses pemilahan dan pemilihan sebelum sampah diangkut 302 Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2024 menuju TPS. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat ingin hidup bersih dan sehat. Namun demikian, kurangnya kesadaran serta keterbatasan TPS menjadi kendala yang perlu diselesaikan. Oleh karena itu, sosialisasi ini bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat dan pemerintah setempat untuk bersama-sama saling membantu menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
PROSPECTIVE ZONE AREA FOR AGRICULTURE AND RESIDENTIAL BASED ON GEOLOGICAL DISASTER POTENTIALS IN SOUTH BANDUNG REGION SULAKSANA, NANA; Isandarsyah, Teuku Yan Waliana Muda; Rifai, Achmad; Raditya Rendra, Pradnya Paramarta; Sulastri, Murni
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 3, No 1 (2019): Journal of Geological Sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v3i1.21366

Abstract

The number of residents in Bandung continues to increase every year, especially in the southern part of Bandung. The development of residential areas needs to get attention from the local government and people in Bandung, especially to evaluate various geological hazards such as floods, landslide, earthquake, and other. Research methodolgy is qualitative method by interviewing local community and analyzing landsat image using Google Earth and Digital Earth Model (DEM) image to know land use in the research area. In addition, quantitative methods are also used with superimposed manual statistical analysis and weighting methods using Microsoft Excel, Global Mapper, and Mapinfo software. The result of research shows that South Bandung area has Land Suitability Score > 130 (Residential Area) and Land Suitability Score > 135 (Agriculture Area) which are categorized as very good settlement and education area; Land Suitability Score 116-130 (Residential Area) and Land Suitability Score 92-135 (Agriculture Area) are categorized as an obstacle area with various constraints such as water supply, disaster, and others but can still be overcome by artificial engineering. Land Suitability Score <116 (Residential Areas) and Land Suitability Score <92 (Agricultural Area) are limitation area that are not feasible to be used as residential and educational areas, a variety of constraint reduction efforts can be done but require very high cost. Therefore it is suggested  to convert the area into conservation. It is concluded that the best areas to be used as residential and agricultural areas are located in the Banjaran District such as Banjaran, Kamasan, Sindangpanon, and Tarajusari Village.
GEOLOGY OF BUAHDUA AREA, SUMEDANG DISTRICT, WEST JAVA PROVINCE Raditya Rendra, Pradnya Paramarta; Sulaksana, Nana
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 3, No 3 (2019): Journal of Geological Sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v3i3.25731

Abstract

Buahdua area is located in Sumedang District, West Java Province with coordinate 107°53’52,30” E - 107°59’18,83” E and 6°44’2,15” S - 6°38’38,39” S.  This research aims to identify and characterize the geology of Buahdua area and its surrounding. This research used field observation, studio, and laboratory analysis method. Digital maps used to carried out processing step in studio and field tools such as geological hammer, camera, GPS, and compass used to carried out field observation. Rock samples are taken for laboratory analysis. Based on field observation, studio, and laboratory analysis, the research area can be divided into four morphology unit namely very gentle sloping hill, gentle sloping hill, rather steep hill, and steep hill morphology unit. Also, the research area has four drainage patterns namely anastomotic, subdendritic, subparalel, and subrectangular drainage pattern. The lithostratigraphic units in the research are can be divided into three units namely claystone (Tmbl), sandstone (Tmbpl), and volcanic breccia (Kbv) unit, and alluvium (Kal). The geological structures developed in the research area are shear joint and oblique fault (Cikandung and Kamal oblique fault). Geological history of the research area was started from middle Miocene (N9) when claystone unit was deposited in deep marine environment. In middle Miocene (N9 - N10), sandstone unit was deposited in deep marine environment. After those rock unit, there was tectonic activity in Pliocene - Plistocene caused geological structures, shear joint and oblique fault. Occurences volcanic activity after tectonic activity caused volcanic breccia unit was deposited. After those process, alluvium was deposited in Cikandung River until now.
THE MORPHOTECTONIC CHARACTERISTIC OF BUOL WATERSHED AND IMPLICATION TO SPATIAL PLANNING IN BUOL REGION, CENTRAL SULAWESI, INDONESIA Tawil, Sukardan; Sukiyah, Emi; Rosana, Mega Fatimah; Muslim, Dicky; Raditya Rendra, Pradnya Paramarta
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 3, No 2 (2019): Journal of Geological Sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v3i2.23081

Abstract

The Buol watershed is located on the northern arm of Sulawesi Island. Geomorphology in this region is controlled by developing faults. Geomorphological analysis is done to obtain objective results. Geomorphological variables can explain significantly the geomorphic process itself. The studio, field and laboratory methods is used in this research. Studio analysis consists of topographical map, satellite imagery, Ratio of valley Floor Width to Valley Height (Vf), Mountain Front Sinuosity (Smf), Drainage density (Dd), and Bifurcation Ratio (Rb) analysis. Also, statistical test is used to determine the relationship between these variables. Research area in watershed Buol has landform, namely lowland, low hills, hills, and high hill. Drainage pattern that developed namely anastomotic, sub-dentritic, sub-parallel, trellis, and sub-trellis drainage pattern. The results of the watershed morphometry analysis show calculation of the average value of Rb is 1.48 to 6.24, value of Dd average from 1.17 to 2.45., Smf value ranged from 1.6 to 1.76 and Vf ratio range from 0.5 to 1. That phenomenon shows that the Buol watershed is controlled by tectonic.
LOWWALL SLOPE STABILITY OF PANEL 32 AND PANEL 36 PT. XYZ, SOUTH KALIMANTAN Jamil, Aliyuddin; Sophian, Raden Irvan; Rendra, Pradnya Paramarta Raditya
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 7, No 1 (2023): Journal of Geological Science and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v7i1.48196

Abstract

The research was conducted in the coal mining area of PT. XYZ, South Kalimantan. The research aims to create a geological model for each cross-section according to the characteristics of materials and to calculate the slope stability of the lowwall slope. The researcher calculated the slope stability using Morgenstern-Price method with Rocscience Slide2 software. The geological conditions of the study area are composed of alternating sandstones with coal-inserted claystone and coal-inserted claystone from the Warukin Formation. Material properties at the study area are composed of sandstone, claystone, and coal. The results of the slope stability simulation show that the lowwall panel 32 slope has a safety factor value of 1.081 while the lowwall panel 36 slope has a safety factor value of 1.107.