Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN KANTIN SEBUAH PERGURUAN TINGGI SWASTA X DI BANDUNG UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN Ria Satyarini; Rizka Nugraha Pratikna; Fernando Mulia; Vera Intanie Dewi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.25583

Abstract

Hygiene sanitasi makanan jajanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (keputusan Menteri kesehatan RI nomor 715). Dari bahan pelatihan hygiene BEDO dan ILO didapat dua hal yang sangat penting dan sebenarnya mudah untuk dilakukan oleh penjual makanan dikantin yaitu pengelolaan kebersihan pribadi (menyangkut penjual makanan dan minuman di kantin) serta pengelolaan dapur. Tulisan ini mengkaji perbedaan persepsi antara penjaja makanan dan minuman di kantin sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung dengan apa yang dirasakan oleh konsumen, yakni sebanyak 450 mahasiswa. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran persepsi tentang kondisi hygiene sanitasi saat itu dari dua sudut pandang yakni penjual dan pembeli. Analisis diskriptif dilakukan dengan menghitung  rata – rata jawaban responden dari setiap pernyataan dan selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik dan dinarasikan dengan mengacu pada kajian teori yang relevan.Dari pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan temuan yang menarik terkait pengetahuan akan pengelolaan kebersihan pribadi dari para penjual makanan dan minuman yang ada di kantin tersebut. Hasil yang didapat bahwa pengetahuan mereka sudah cukup baik dan masih dapat ditingkatkan menjadi baik dan sangat baik dilihat dari adanya kondisi bahwa penjaja makanan di kantin tersebut sudah menyadari pentingnya arti kebersihan bagi mereka. Akan tetapi dimensi pengelolaan dapur yang berhubungan dengan fasilitas kantin dan bantuan dari pengelola kantin yaitu pihak universitas masih harus diperbaiki karena berada pada kategori rendah.
IDENTIFIKASI MODEL BISNIS PERUSAHAAN SOSIAL Studi Kasus: Komunitas Hong, Greeneration Indonesia, dan Asgar Muda Muliadi Palesangi; Fernando Mulia
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.941 KB)

Abstract

Meningkatnya minat kaum muda untuk merintis perusahaan sosial tentunya sangat membantu mengatasi berbagai permasalahan sosial yang ada di Indonesia. Inisiatif mereka perlu kita apresiasi. Namun merintis usaha barulah tahap awal, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mereka melanggengkan perusahaan sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk memotret potensi keberlanjutan (sustainability) perusahaan sosial dengan menggunakan kerangka kerja Kanvas Model Bisnis (KMB).Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus pada tiga perusahaan sosial yang ada di Jawa Barat, yakni: Komunitas Hong, Greeneration Indonesia, dan Asgar Muda.Studi kasus ini menemukan bahwa ketiga perusahaan sosial tersebut memiliki potensi keberlanjutan karena unggul dalam hal: mengoptimalkan sumber daya utama (manusia, intelektual, dan merek), menyelaraskan misi sosial dengan sisi bisnis; dan menghadirkan inovasi sosial.Kata-kata kunci: Model Bisnis, Perusahaan Sosial, Kewirausahaan Sosial
Inovasi Produk Jamur untuk Meningkatkan Animo Konsumen akan Produk Jamur Kelompok Usaha Jamur dan Produk Jamur Parongpong Cimahi Ria Satyarini; Amelia Setiawan; Muliawati Muliawati; Fernando Mulia
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.185 KB)

Abstract

Keberadaan suatu cluster pada suatu wilayah dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Kelompok usaha jamur dan produk jamur Parongpong, Cimahi menjadi salah satu contoh pembentukan dan pembinaan suatu kelompok atau cluster yang cukup berhasil meski masih dalam skala kecil. Keberhasilan awal dari cluster usaha jamur dan produk jamur tersebut ditunjukkan dengan kemampuan menghasilkan produksi jamur yang dapat diterima oleh pasar dan kreativitas individu yang mampu membuat produk olahan dari jamur yang digemari di pasar saat ini, yaitu keripik dan sate jamur.Saat ini produk olahan jamur yang ada hanya berupa dua jenis produk olahan, keripik jamur yang sudah dijual dibanyak tempat, serta sate jamur yang dapat ditemukan di Floating Market, Lembang. Pelaku bisnis pada pengolahan jamur ini merasakan bahwa mereka menghadapi beberapa persoalan, diantaranya yang berhubungan dengan pengolahan jamur menjadi makanan olahan yang diminati oleh konsumen.Saat ini tim pengabdian masyarakat FE UNPAR menjadi mitra bagi petani dan pelaku usaha pengolahan jamur yang berlokasi di Parongpong Cimahi. Pendampingan yang dilakukan bertujuan untuk membantu para pelaku usaha pengolahan jamur untuk membantu mengembangkan produk jamur olahan sehingga para pelaku usaha dapat menjadi lebih maju dan usahanya lebih bervariasi sehingga dapat menjangkau konsumen yang luas.  
Student Entrepreneurship, Prospect or Problems? (Identifikas Jenis dan Permasalahan Yang Dihadapi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan Dalam Memulai dan Menjalankan Bisnis) Fernando Fernando; Vincentia Wahyu
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.044 KB)

Abstract

People without any college education who start a business have a greater chance of failing than people with one or more years of college education (Lussier & Halabi, 2008). Lussier & Halabi research at Chile concludethat study experience at higher education institution is significant for their success when they starting up business.Parahyangan Catholic University (also known as UNPAR) is one the oldest private university in Indonesia.UNPAR established in 1955, and its first Faculty is Economics. Many of its Economics Faculty alumni even its students became entrepreneur, but did study at Economics faculty help them when they started up their business?This research purposes is to identify kind of business owned by students of Parahyangan Catholic University Faculty of Economics, identify problems when they started they own business and identify problems when theyrunning the business.The Research method used in this research is descriptive Study. Descriptive Study is undertaken in order to ascertain and be able to describe the characteristic of the variables of interest in a situation (Sekaran and Bougie, 2010). More specific interview is used to gather data from students who already started their business during their study.Keyword:Entrepreneurship, Entrepreneur, Student Entrepreneurship, Entrepreneurial Competencies   
Pengaruh Penerapan JIT (Just In Time) Dan TQM (Total Quality Management) Terhadap Delivery Performance Pada Industri Otomotif Di Indonesia Brigita Meylianti S; Fernando Mulia
Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Journal of Theory and Applied Management Vol. 2 No. 2 (2009): Jurnal Manajemen Teori dan Terapan - Agustus 2009
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.962 KB) | DOI: 10.20473/jmtt.v2i2.2379

Abstract

This research discusses the impact of JIT (Just In Time) and TQM (Total Quality Management) application to Delivery Performance. Either JIT or TQM is two concept in management science specially operation management, but in fact that exist in Indonesian companies most of them have not yet applied these concept properly. Many of Indonesian companies applied latest management concept just to keep up with the trend. Unfortunately these concepts might have not been suitable if it applied directly for Indonesian circumstances. This research was conducted in automotive industry, this election is based on history that at the first JIT and TQM born in automotive industry so unquestionable the application of these concepts in this industry is better than other kind of industry. In other hand delivery performance is focus on excellent timing and excellent quality of product produced. Theoretically, JIT application is inseparable form TQM application or vice versa, it one of them applied without application if the other, the result will not be an optimum one. But it is important to remember that large number of existing theories nowadays, was develop in Europe, America and the nearest Japan. There is large number of differences, even the fundamental one in social and culture, it effect to thinking pattern, and working spirit. Indonesia has different culture to Europe, America and Japan. Frequently the application of JIT and also TQM are fail to give significant improvement to company’s performance. It issues some emerging questions: Do JIT and TQM have influence to performance specially delivery performance? Do JIT have influence to performance specially delivery performance? Do TQM have influence to performance specially delivery performance? This research will answer the emerging questions. Following data collection and data processing, the result conclusion will be: JIT and TQM have significant linear influence to delivery performance. In partial, JIT does not give significant linear influence to delivery performance, whereas TQM gives significant linear influence to delivery performance.
Impact of Cultural Acceleratation Fernando Mulia
Extension Course Filsafat ( ECF ) No. 1 (2019): ECF Slow-sofia
Publisher : Fakultas Filsafat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/ecf.v0i1.3404.%p

Abstract

Impact of Cultural Acceleratation
COMPANY LOCATION SELECTION IN DIGITAL TECHNOLOGY ERA, DOES IT STILL MATTER? Fernando Mulia
Management and Entrepreneurship Journal Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLokasi seringkali dianggap menjadi penyebab dari kegagalan sebuah perusahaan, namun terdapat pula lokasi yang dianggap baik bagi perusahaan. Pada awal tahun 90an, banyak perusahaan yang bersedia melakukan investasi di lokasi yang diyakini dapat berkontribusi untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Proses pemilihan lokasi memperimbangkan banyak faktor yang diperhitungkan dengan hati-hati untuk mendukung keputusan yang akan diambil, beberapa faktor yang menjadi pertimbangan antara lain: Produktivitas tenaga kerja, nilai tukar mata uang serta risiko mata uang, biaya, risiko politik, nilai dan budaya, kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan pemasok, kedekatan dengan pesaing. Terdapat pula faktor-faktor yang harus diperhatikan lebih lanjut di tingkat regional, dan lokasi spesifik. Bagaimana dengan saat ini, di era Teknologi Digital, apakah faktor-faktor tersebut masih relevan? Atau pertanyaan lebih mendasar, apakah pemilihan lokasi masih perlu diperhatikan? Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi beberapa faktor yang secara umum dipertimbangkan ketika mengambil keputusan berkaitan dengan pemilihan lokasi.  Kata Kunci: Pemilihan Lokasi, Manajemen Operasi, Teknologi Digital
ORGANIZATIONAL CULTURE AND LEADERSHIP, IS THERE ANY RELATIONSHIP? Rizka Nugraha Pratikna; Elaine Vashti Bestari; Fernando Mulia; Ronny Gunawan
Management and Entrepreneurship Journal Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPasar kompetitif yang didukung oleh lingkungan dinamis selalu menjadi alasan utama untuk mempertahankan keberlanjutan dalam suatu organisasi. Setiap organisasi.mengharapkan untuk dapat bertahan sampai waktu yang tak terhingga, oleh karena itu manusia yang bergabung dalam organisasi harus mempunyai kompetensi terbaik dalam kontribusi mereka untuk mencapai tujuan organiassi.   Seiring dengan meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis, organisasi harus mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensi bersaingnya. Hal ini termasuk manusia yang mengoperasikan sistem sehingga organisasi memiliki manusia kompeten untuk memberikan kontribusi semaksimal mungkin menjadi salah satu kekuatan organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah cara untuk mempersuasi bawahan dalam beraktivitas dengan proses komunitasi untuk mencapai tujuan (Gibson, Ivanchevich, & Donnelly, 1995). Kepemimpinan merupakan bagian dari kebudayaan dan sebagai salah satu elemennya, kepemimpinan dikembangkan dan untuk menyediakan bukti yang melengkapi  keberadaan hubungan yang secara statistik signifikan antara tipe kebudayaan dan gaya kepemimpinan dengan menggunakan data empiris (Glick, 2001). Para peneliti dalam budaya organiasai menyampaikan bahwa terdapat hubungan interaktif antara pemimpin dalam organisasi dan budaya organisasi yang nyata, dengan penggunaan data empiris (Huang, Cheng, & Chou, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Penelitian Terapan. 
ANALISIS TINGKAT EFISIENSI RELATIF TIGA CABANG TOKO HANDPHONE CV X DI BANDUNG MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS Valensia Valensia; Fernando Mulia
Management and Entrepreneurship Journal Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran tingkat efisiensi pada tiga Cabang Toko Handphone yang dimiliki oleh CV X yang berada di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam pengukuran tingkat efisiensi relatif pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Data yang digunakan untuk input adalah jumlah tenaga kerja, biaya tenaga kerja, luas area toko, dan biaya operasional. Sedangkan untuk output data yang digunakan adalah jumlah transaksi unit di setiap cabang. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan Cabang MP merupakan cabang yang memiliki tingkat efisiensi relatif paling optimal jika dibandingkan dengan kedua cabang lainnya. Sedangkan cabang yang memiliki tingkat efisiensi relatif paling optimal kedua tertinggi adalah Cabang ES dan cabang dengan tingkat efisiensi relatif paling rendah di antara kedua cabang lainnya adalah Cabang CR. Cabang ES memiliki tingkat efisiensi relatif berturutturut sebesar 100%, 100%, 98,9%, 93,7%, 94,3%, 94,6%, 95,5%, 97,5%, 92,4%, 79,5%, 100%, dan 81%. Sedangkan Cabang CR memiliki tingkat efisiensi relatif berturut-turut sebesar 48,1%, 24,2%, 56,8%,65,9%, 77,3%, 40,5%, 44,2%, 52,5%, 100%, 36,1%, 32,3%, dan 36,3%.Kata kunci : Data Envelopment Analysis, efisiensi, efisiensi relatif, toko retail, target setting
PENENTUAN WAKTU STANDAR UNTUK MENGATASI KETERLAMBATAN DI CV. PADUPADAN Zipora Agustina; Fernando Mulia
Management and Entrepreneurship Journal Vol 5 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/manners.v5i1.460

Abstract

ABSTRAKCV. Padupadan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pakaian anak.Permasalahan yang kerap terjadi di perusahaan ini adalah ketidaksesuaian waktu penyelesaian produkyang dijanjikan oleh pemilik kepada pelanggan. Keterlambatan ini terjadi karena pada saat penentuanwaktu sering kali pemilik hanya menggunakan perkiraan kasar semata karena pada CV. Padupadan belumterdapat sebuah standar waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi. Penelitian inimerupakan applied research dengan menerapkan observasi, wawancara serta studi dokumen sebagaiTeknik pengumpulan data. Penentuan waktu standar dimulai dengan melakukan observasi terhadap waktuyang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, yang kemudian dilakukan perhitungan untukmemperoleh waktu standar. Penelitian ini dilakukan pada tiga divisi yang terdapat pada CV. Padupadanyaitu Divisi Cutting, Divisi Penjahitan dan Divisi Finishing & Packaging. Berdasarkan perhitungandilakukan maka diperoleh waktu standar yang dapat dijadikan dasar perhitungan sebagai perkiraan waktuselesai yang dapat dijanjikan kepada konsumen ketika proses pesanan dilakukan. Tingkat keterlambatanmenurun seiring dengan penerapan perhitungan berdasarkan waktu standar.Kata kunci: Work Measurement, Standar Waktu, Keterlambatan.