Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN KANTIN SEBUAH PERGURUAN TINGGI SWASTA X DI BANDUNG UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN Ria Satyarini; Rizka Nugraha Pratikna; Fernando Mulia; Vera Intanie Dewi
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i3.25583

Abstract

Hygiene sanitasi makanan jajanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan (keputusan Menteri kesehatan RI nomor 715). Dari bahan pelatihan hygiene BEDO dan ILO didapat dua hal yang sangat penting dan sebenarnya mudah untuk dilakukan oleh penjual makanan dikantin yaitu pengelolaan kebersihan pribadi (menyangkut penjual makanan dan minuman di kantin) serta pengelolaan dapur. Tulisan ini mengkaji perbedaan persepsi antara penjaja makanan dan minuman di kantin sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung dengan apa yang dirasakan oleh konsumen, yakni sebanyak 450 mahasiswa. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran persepsi tentang kondisi hygiene sanitasi saat itu dari dua sudut pandang yakni penjual dan pembeli. Analisis diskriptif dilakukan dengan menghitung  rata – rata jawaban responden dari setiap pernyataan dan selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik dan dinarasikan dengan mengacu pada kajian teori yang relevan.Dari pembahasan yang telah dilakukan, ditemukan temuan yang menarik terkait pengetahuan akan pengelolaan kebersihan pribadi dari para penjual makanan dan minuman yang ada di kantin tersebut. Hasil yang didapat bahwa pengetahuan mereka sudah cukup baik dan masih dapat ditingkatkan menjadi baik dan sangat baik dilihat dari adanya kondisi bahwa penjaja makanan di kantin tersebut sudah menyadari pentingnya arti kebersihan bagi mereka. Akan tetapi dimensi pengelolaan dapur yang berhubungan dengan fasilitas kantin dan bantuan dari pengelola kantin yaitu pihak universitas masih harus diperbaiki karena berada pada kategori rendah.
PELATIHAN DAN PEMAHAMAN UNTUK MENEMBUS PASAR MODERN BAGI KELOMPOK USAHA JAMUR DI PARONGPONG CIMAHI Catharina Tan Lian Soei; Sandra Sunanto; Agus Hasan Pura; Rizka Nugraha Praktikna
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.829 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan Pelatihan dan Pemahaman untuk Menembus Pasar Modern bagi Kelompok Usaha Jamur di Parongpong Cimahi adalah peningkatan pengetahuan para petani jamur dan pengolah jamur tentang tuntutan dan mekanisme untuk memenuhi kualifikasi dari pasar modern khususnya di Yogya group, termasuk peningkatan pengetahuan sortir produk, kemasan produk untuk pengiriman, informasi mengenai kebutuhan pasar mengenai jamur dan produk olahan jamur, dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan secara sederhana.Pada bulan Mei 2014 bekerjasama dengan Yogya Supermarket diselenggarakan pertemuan dan diskusi mengenai syarat, mekanisme, dan kriteria agar dapat menjadi pemasok, harga , syarat pembayaran serta kualitas produk serta dilakukan pula peragaan bagaimana caranya mengemas jamur merang untuk dapat diterima di supermarket. Pada bulan Juli 2014 diselenggarakan pelatihan manajemen keuangan sederhana untuk para petani dan pengusaha produk olahan jamur, namun ternyata peserta yang datang ke pelatihan merupakan pengusaha dari berbagai jenis usaha. Karena itu ada permintaan dari Koperasi Mitra Sejahtera untuk memberikan pelatihan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan untuk berbagai pengusaha , bukan hanya untuk petani jamur dan perusahaan pengolah jamur. Selain itu ada pula permintaan untuk dibantu dalam proses pembudidayaan bibit jamur.Pelaksanaan kegiatan tersebut dinilai berhasil dengan hadirnya peserta sesuai target serta besarnya antusias peserta. Bagi para peserta, kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang besar karena mereka menjadi memahami tuntutan pasar modern mengenai kualitas produk jamur merang maupun kripik jamur. Kesempatan terbuka namun hambatannya adalah masalah tingginya kualitas yang diminta pasar modern serta pemasok harus dapat menjual secara kredit. Harga jual ke supermarket Yogya adalah Rp 15.000/kg dengan syarat bahwa jamur merang yang sesuai standar sudah dikemas rapih, diterima di tempat dan pemasok bersedia dibayar 2 minggu kemudian. Kendala yang tidak mudah diatasi adalah bahwa produk jamur merang yang dihasilkan besarnya tidak sama, sehingga akan banyak produk yang tidak dapat dijual, sehingga sementara ini masih lebih baik untuk dijual secara borongan kepada pengumpul dengan harga Rp 8.500-Rp 10.000/kg dibayar tunai atau 1-3 hari kemudian. Para peserta pelatihan manajemen keuangan juga berpendapat bahwa mereka mendapatkan pencerahan bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini keliru dan bila tidak diperbaiki maka usaha mereka tidak dapat berkembang dengan efisien dan efektif serta sulit mendapatkan kredit. Namun untuk melakukan manajemen keuangan sederhana perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan.Pelaksanaan kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan yang baik dari Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki St. Ignatius Cimahi dan Koperasi Kredit Mitra Sejahtera (KKMS) yang telah menyediakan tempat pelatihan dan mensosialisasikan kegiatan pengabdian ini.  
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN KONSELING, PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Triyana Iskandarsyah; Ria Satyarini; Rizka Nugraha Praktikna
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.147 KB)

Abstract

Pengabdian yang akan dilakukan pada tahun 2015 ini adalah pengabdian berkelanjutan dari program studi Manajemen terhadap warga disekitar UNPAR. Pengabdian kali ini menambahkan satu pengetahuan baru dalam pengelolaan usaha yaitu konseling.Pelatihan yang telah dilakukan pada program pengabdian selama ini adalah pelatihan pembukuan, pelatihan perhitungan harga pokok, diskusi tentang menabung dan investasi, pelatihan pemasaran, pemberian inspirasi tentang menjadi pelaku bisnis yang work smart, serta beberapa pelatihan yang berhubungan dengan peningkatan keahlian.Program pengabdian ini akan terus berbelanjutan dengan terus melihat perkembangan dari pihak warga yang dibina serta dari dari pihak program studi Manajemen yang juga terus bertambah pengetahuannya tentang UKM.Diharapkan kedepannya kegiatan ini terus berkesinambungan dan terus memberikan arti bagi kedua belah pihak, yaitu UNPAR dan masyarakat di RW 11. Sehubungan dengan terlibatnya banyak dosen program studi manajemen dalam pelatihan sebagai coaching UKM maka dipengabdian kali ini dimasukkan bahan baru yaitu coaching clinic bagi warga sekitar UNPAR. Selain itu diharapkan akan banyak pihak-pihak lain yang mau terlibat dalam kegiatan pengabdian ini, terutama pihak-pihak dari eksternal UNPAR, sehingga kegiatan ini dapat memunculkan banyak jejaring bagi semua pihak.
PROGRAM PELATIHAN SUSTAINING COMPETITIVE AND RESPONSIBLE ENTERPRISES MENDORONG UMKM BANGKIT DI ERA PANDEMI Vera Intanie Dewi; Triyana Iskandarsyah; Brigita Meylianti Sulungbudi; Lilian Danil; Rizka Nugraha Pratikna; Elaine Vashti Bestari Kustedja
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.986 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.4820

Abstract

Abstrak: Dunia usaha telah terdampak oleh krisis COVID-19, tidak terkecuali untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra terkait inovasi produk dan kemasan, kebersihan, pengendalian kualitas produk, tata letak, pemasaran digital, pencatatan keuangan dan peningkatan produksi 22 UKM di Kabupaten Bandung. Peserta pelatihan sebagian besar adalah perempuan. Fasilitator ditugaskan mendampingi mitra. Peningkatan usaha mitra didapat melalui penyelenggaraan pelatihan, diskusi, kunjungan lapangan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi dengan pelatih. Di akhir program, sebuah pertemuan dirancang bagi para peserta mempresentasikan perubahan mereka dengan tujuan saling belajar satu sama lain dan memotivasi mereka untuk menggunakan pengetahuan yang telah didapat dengan berkelanjutan. Program ini juga dimonitor dan dievaluasi melalui kuesioner yang mengukur tingkat kepuasan para peserta, kegunaan dan kesesuaian program, serta evaluasi fasilitator. Hasil evaluasi dari peserta pelatihan menunjukkan bahwa sebanyak 81% peserta akan menerapkan dan 19% akan menerapkan sebagian dari materi yang diberikan. Perbaikan menonjol yang dilaporkan adalah perubahan perilaku kebersihan, kesehatan, dan keselamatan.Abstract: Businesses have been impacted by the COVID-19 crisis, and Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMs) are no exception. The purpose of this community service is to provide training and assistance to partners related to product and packaging innovation, cleanliness, product quality control, layout, digital marketing, financial records and increased production of 22 Small and Medium Entrepreneurships in District Bandung. The participants most of whom are women. Coach was assigned to assist a micro business in the program. The improvements of partners were obtained through holding workshops, discussions as well as paying on-site visits, planning, implementations, and evaluations with the coach. At the end of the program, a meeting was organized for the participants to present their improvements to learn from each other and to motivate them to use the knowledge continuously. The program was also monitored and evaluated through a questionnaire that measures the degree of satisfaction of the participants, the usefulness and suitability of the program, as well as an evaluation of the facilitator. The results of the evaluation of the training participants showed that as many as 81% of participants would apply and 19% would apply some of the material provided. The prominent improvement reported was the change in cleanliness, health, and safety behavior. 
LEADER-MEMBER EXCHANGE SEBAGAI PEMODERATOR DALAM PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP PERSEPSI TENTANG RASA KEADILAN ORGANISASIONAL: STUDI LITERATUR Rizka Nugraha Pratikna
Bina Ekonomi Vol. 19 No. 2 (2015)
Publisher : Center for Economic Studies Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.999 KB) | DOI: 10.26593/be.v19i2.1482.105-114

Abstract

Every organization has leaders that supporting them to gain the goal. Leaders interact with their subordinates as organization’s most important resource. The concept of transformational leadership is creating vision and climates’ that can motivate everyone to perform more than the expectation. Transformational leadership concept has influence on the organizational justice perception with Leader-Member Exchange (LMX) as moderator. The core of justice principle delineate that employees need appreciation of human’s rights and prestige; thus, employees’ perception of organizational justice is an important thing, because it is directly related to organization’s growth. The most important thing is:every organization should evaluate leadership continuously because the improvement of subordinates’ positive perception of justice will in turn help the company’s growth. Besides, the relationship between leaders and subordinates should be maintenanced, based on leader-member exchange principle.Keywords: Transformational leadership, organizational justice, leader-member exchange (LMX).
ORGANIZATIONAL CULTURE AND LEADERSHIP, IS THERE ANY RELATIONSHIP? Rizka Nugraha Pratikna; Elaine Vashti Bestari; Fernando Mulia; Ronny Gunawan
Management and Entrepreneurship Journal Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPasar kompetitif yang didukung oleh lingkungan dinamis selalu menjadi alasan utama untuk mempertahankan keberlanjutan dalam suatu organisasi. Setiap organisasi.mengharapkan untuk dapat bertahan sampai waktu yang tak terhingga, oleh karena itu manusia yang bergabung dalam organisasi harus mempunyai kompetensi terbaik dalam kontribusi mereka untuk mencapai tujuan organiassi.   Seiring dengan meningkatnya persaingan dalam dunia bisnis, organisasi harus mempertahankan bahkan meningkatkan kompetensi bersaingnya. Hal ini termasuk manusia yang mengoperasikan sistem sehingga organisasi memiliki manusia kompeten untuk memberikan kontribusi semaksimal mungkin menjadi salah satu kekuatan organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah cara untuk mempersuasi bawahan dalam beraktivitas dengan proses komunitasi untuk mencapai tujuan (Gibson, Ivanchevich, & Donnelly, 1995). Kepemimpinan merupakan bagian dari kebudayaan dan sebagai salah satu elemennya, kepemimpinan dikembangkan dan untuk menyediakan bukti yang melengkapi  keberadaan hubungan yang secara statistik signifikan antara tipe kebudayaan dan gaya kepemimpinan dengan menggunakan data empiris (Glick, 2001). Para peneliti dalam budaya organiasai menyampaikan bahwa terdapat hubungan interaktif antara pemimpin dalam organisasi dan budaya organisasi yang nyata, dengan penggunaan data empiris (Huang, Cheng, & Chou, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan gaya kepemimpinan.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Penelitian Terapan. 
QUALITY OF WORK LIFE PADA TURNOVER INTENTION DI PERUSAHAAN START-UP, ADAKAH PENGARUHNYA? (STUDI KASUS PADA PT XYZ - BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN) Rizka Nugraha Pratikna; Nadelia Rachma Purwadhita Budiarto; Regi Sanjaya; Ronny Gunawan
Management and Entrepreneurship Journal Vol 4 No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perusahaan rintisan (start-up) kian berkembang di Indonesia, dengan para pendiri usahanya yang didominasi oleh generasi Y -generasi senior millennial. Hampir seluruh generasi millennial hanya akan bertahan di suatu perusahaan selama 2-3 tahun, hanya 1 dari 10 yang menyatakan akan bertahan lebih dari 10 tahun di perusahaan (Utomo, 2019). Turnover merupakan jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi (Lekatompessy dalam Prawitasari, 2014). Turnover diawali dengan turnover intention, yaitu perilaku karyawan untuk meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan kerja di perusahaan lain (Handoko, 2008). Quality of work life merupakan peningkatan kondisi kerja dan organisasi terkait dengan kebutuhan karyawan (Lau & May, 1998). PT XYZ adalah salah satu perusahaan rintisan di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana pengaruh quality of work life terhadap turnover intention berdasarkan persepsi karyawan PT XYZ. Penelitian dilakukan pada 46 karyawan yang merupakan populasi penelitian dengan pengolahan data secara kuantitatif menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian ini dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linier sederhana Y = 52,021 - 0,820X + error. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh secara negatif dari quality of work life terhadap turnover intention, berdasarkan persepsi karyawan di PT XYZ. Saran yang diberikan untuk menekan turnover intention karyawan adalah kejelasan tugas dan tanggung jawab karyawan, yang merupakan salah satu indikator dalam quality of work life.Kata kunci : rintisan, quality of work life, turnover intention
PERSEPSI KARYAWAN TENTANG IKLIM KERJA DAN KINERJA DI PERUSAHAAN JASA BAGAIMANA PENGARUHNYA? Helsa Dwi Riyanti; Rizka Nugraha Pratikna; Didacus Pindho Bismoko; Regi Sanjaya
Management and Entrepreneurship Journal Vol 4 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/manners.v4i2.414

Abstract

ABSTRAKPertumbuhan Industri Kecantikan di Indonesia terjadi dengan proyeksi peningkatan konsumsi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan klinik kecantikan di Indonesia lebih tinggi dibanding Malaysia dan Singapura, sehingga persaingan antar klinik tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu klinik harus mempertahankan bahkan meningkatkan kinerjanya. PT. ATZ merupakan klinik dengan jasa di bidang kecantikan yang telah berdiri sejak tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh iklim kerja terhadap kinerja berdasarkan persepsi karyawan di PT. ATZ, menggunakan regresi linear sederhana. Data primer didapat dari populasi sebanyak 150 orang. Hasil pengolahan data menyatakan bahwa ada pengaruh positif iklim kerja terhadap kinerja karyawan di PT ATZ. Saran yang diberikan adalah peningkatan iklim kerja dengan beberapa kegiatan yang mendukung dimensi support.Kata kunci : Iklim Kerja, Kinerja Karyawan
SEED (SOCIAL ENTERPRISE FOR ECONOMICS DEVELOPMENT) DI KAMPUNG WEE LEWO DESA MAREDA KALADA, SUMBA BARAT DAYA Fernando Mulia; Rizka Nugraha Pratikna; Annisaa Novieningtiyas; Elaine Vashti Bestari Kustedja
Jurnal Abdimas Musi Charitas Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Abdimas Musi Charitas
Publisher : Universitas katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.546 KB)

Abstract

Pulau Sumba saat ini sedang menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia, karena menawarkan keindahan alam yang sangat indah. Tidak hanya keindahan alam, kekayaan budaya Sumba juga menyimpan potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan. Wee Lewo adalah salah satu Kampung Adat yang memiliki potensi budaya tersebut, namun belum dapat memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya. SEED (Social Enterprise for Economics Development) adalah sebuah program yang memberikan pengalaman pada peserta yang berasal dari berbagai Negara untuk belajar dengan menggunakan metode experiential learning dengan nuansa multi-cultural pada konteks desa di Asia Tenggara dengan tujuan utama adalah peningkatan perekonomian. Program SEED membantu menyelesaikan sebagian dari permasalahan yang ada di Kampung Adat Wee Lewo yang dimulai dengan pengumpulan data, analisa data serta dilanjutkan dengan usulan pengembangan dan pemanfaatan potensi kampung adat untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya.
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN, APAKAH BERHUBUNGAN? (STUDI PADA PT. X, PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TEKSTIL DAN PAKAIAN JADI) Rizka Nugraha Pratikna; Carmela Kaloka Putri; Triyana Iskandarsyah; Angela Teressia
Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi Vol. 18 No. 1 (2020): Jurnal Bisnis, Manajemen, & Ekonomi
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.36 KB)

Abstract

Berdasarkan proyeksi nilai ekspor Indonesia pada tahun 2019, industri tekstil dan pakaian jadi menyumbang lebih dari 50% menyusul perkembangannya yang terus membaik dari awal tahun 2019. Kondisi yang baik dalam industri tekstil tentunya menjadi daya tarik tersendiri dan meningkatkan persaingan. Dalam memenangkan persaingan perusahaan tentunya membutuhkan produktivitas yang mendukung penciptaan kinerja baik. Tohardi menyampaikan bahwa salah satu hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan produktivitas adalah mengelola sumber daya manusia dengan baik, karena merupakan pemeran utama dalam peningkatan produktivitas dengan berbagai aktivitas operasional yang dilakukan (Tohardi, 2002). Orang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi memiliki pandangan positif terhadap pekerjaannya, begitupula sebaliknya, mereka yang memiliki pandangan negatif terhadap pekerjaannya merupakan orang dengan tingkat kepuasan kerja rendah (Robbin & Judge, 2013). Salah satu hal yang mendukung pencapaian kepuasan kerja adalah rasa aman pada karyawan, dimana mereka secara relative merasa puas dan mendapat kesempatan bertumbuh dan berkembang (Cascio, 1991). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hubungan kualitas kehidupan kerja dan kepuasan kerja berdasarkan persepsi karyawan PT. X. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan data primer dari hasil wawancara dan kuesioner. Korelasi Pearson digunakan dalam melakukan analisis hubungan variabel kualitas kehidupan kerja dan kepuasan kerja berdasarkan persepsi karyawan. Hasil penelitian ini adalah bahwa kualitas kehidupan kerja memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kepusan kerja karyawan di PT. X. Nilai kolerasi sebesar 0.520 dan berada pada interval koefisien antara 0,40 ? 0,599. Hal ini berarti semakin baik penerapan kualitas kehidupan kerja maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan di PT. X.