Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENINGKATAN NILAI EKONOMI TEMULAWAK MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN INSTAN Nurul Putrie Utami; Hadi Sasongko; Zuchrotus Salamah; Purwanti Pratiwi Purbosari
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2497

Abstract

Temulawak merupakan salah satu tumbuhan rimpang yang mengandung banyak khasiat. Desa Somongari, selain terkenal dengan hasil manggis dan durian, ternyata juga memiliki hasil temulawak yang melimpah dan masih belum termanfaatkan dengan baik serta hanya dijual dalam bentuk kering. Terlebih kondisi perekonomian masyarakat sedang menurun karena hasil durian dan manggis beberapa tahun terakhir terus menurun. Oleh sebab itu, pelatihan pemanfaatan temulawak menjadi minuman instan bisa menjadi salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Pembuatan minuman instan merupakan teknologi pengolahan pengkristalan yang sederhana dan mampu meningkatkan daya simpan dan daya terima dari hasil temulawak di Desa Somongari sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi pula. Kegiatan pelatihan ditujukan bagi kelompok wanita tani di Desa Somongari. Pelatihan dilaksanakan dengan metode simulasi pembuatan produk temulawak instan. Sarana yang digunakan pada pelatihan adalah media leaflet, alat masak dan bahan baku minuman instan. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan menilai pengetahuan awal dan akhir dengan kuesioner serta observasi langsung. Hasil dari kegiatan pelatihan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dalam mengolah minuman temulawak instan (p<0,01). Selain itu, para peserta juga makin terampil dalam mengolah minuman instan ini. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan minuman temulawak instan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai temulawak dan memberikan peluang usaha kepada masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian
Efek Perebusan Basa dan Asam terhadap Kandungan Gizi dan Zat Anti Gizi pada Pembuatan Tempe Biji Kecipir Nurul Putrie Utami; Aprilia Fitriani; Nabila Fadhila Rahma; Okvania Putri Nabila; Wahyu Nugroho
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i2.5528

Abstract

Pendahuluan; Biji kecipir merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan di daerah tropis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein. Namun, penggunaannya dalam konsumsi sehari-hari masih jarang karena adanya sifat organoleptik yang kurang disukai dan mengandung zat anti gizi. Pembuatan biji kecipir menjadi tempe diharapkan dapat meningkatkan daya terima biji kecipir. Tujuan; untuk mengetahui efek pemberian zat basa dan asam pada perebusan biji kecipir dalam pembuatan tempe biji kecipir terhadap kandungan gizi dan zat anti gizinya. Bahan dan Metode; jenis penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan adalah pembuatan tempe biji kecipir dengan perebusan 2x dengan air biasa (kontrol), perebusan pertama dengan basa, dan perebusan pertama dengan basa dan perebusan kedua dengan asam. Hasil dari tempe yang telah dibuat kemudian dianalisis kadar air, abu, gizi makro, serat, tanin, dan asam fitat. Hasil; Kedua perlakuan memiliki dampak pada kadar air yang lebih tinggi dibandingkan kontrol (p0,05). Kandungan gizi protein, lemak, dan serat lebih tinggi pada perlakuan kontrol (p0,05), tetapi kadar fitat lebih tinggi dari perlakuan lain (p0,05). Sedangkan pada perlakuan asam dan basa, cenderung memiliki kadar karbohidrat yang lebih tinggi serta tanin yang lebih tinggi (p0,05). Kesimpulan; Penggunaan basa dan asam pada perebusan biji kecipir hanya dapat meningkatkan kadar karbohidrat dan menurunkan asam fitat. Kandungan protein, lemak, serat, dan tanin yang lebih rendah dijumpai pada perlakuan tanpa basa dan asam.
The Relationship of Breakfast Habits, Coffee Consumption, and Sleep Duration with Obesity Incidence in University Students Nurul Putrie Utami; Cita Eri Ayuningtyas; Putri Cahya Pertiwi
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1: April 2023
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.2023110

Abstract

The increasing prevalence of adult obesity in Indonesia from 14,8 to 21,8% in 2013-2018 impacts in a higher incidence of various non-communicable diseases. Lifestyle changes such as sleeping habits, breakfast, exercise, and coffee consumption can escalate the risk of obesity. Purpose: The purpose of this study was to determine the relationship between breakfast habits, coffee consumption, and sleep duration with the incidence of obesity among Ahmad Dahlan University students. This study was an observational study with a cross-sectional design with a purposive sampling method. The subjects are 459 students of Universitas Ahmad Dahlan. The research instrument used was a self-administrated online questionnaire that asked about the habits of breakfast, sleep, and coffee consumption. Anthropometric data were obtained from the results of the latest anthropometric measurements of each research subject. The research data were processed using statistical applications using the chi-square test with a significance value of p <0.05. Results: Breakfast habits, frequency, sources, timing, and the menu was not related to nutritional status (p> 0.05). Other health habits such as sports habits and sleep duration also did not found any significant relationship with nutritional status (p> 0.05). However, coffee consumption was related to nutritional status (p = 0.001). This relationship was found in female subjects (p = 0.014). The conclusion of this study is that breakfast habits and sleep duration are not related to the nutritional status of students, while coffee drinking habits have a relationship with the nutritional status of students, especially female students.
Relationship between Communication and Job Stress to Employee Job Satisfaction at Waroeng Spesial Sambal Mayjend Sutoyo Branch, Yogyakarta Afrilla Danisa; Nurul Putrie Utami
Journal of Food and Culinary Vol. 6 No. 1 [Juni 2023]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v6i1.8715

Abstract

Communication and work stress influence job satisfaction and work productivity. Employee work productivity is an essential indicator for every company in its business activities regarding product quality and quantity. This study aims to obtain empirical evidence of the effect of communication and work stress on the job satisfaction of Waroeng Special Sambal or SS employees at the branch of Mayjend Sutoyo Yogyakarta. This type of research is an observational study with cross-sectional methods. The subjects used in this study were all Waroeng Special Sambal (SS) Mayjend Sutoyo Branch employees, totaling 33 people. The sampling technique used in this study used a purposive sampling method. The data was collected using a validated questionnaire measured by a Likert scale. Data analysis techniques used SPSS application with validity test, reliability test, normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, multiple linear regression, test (R), t-test, and F test. This research was conducted from February 17, 2023, to March 19, 2023. This study showed that communication had no significant effect on employee job satisfaction. However, work stress negatively and significantly affects employee job satisfaction. Both communication and work stress influenced employee job satisfaction based on simultaneous tests. Therefore, in this study, stress significantly influences employee job satisfaction more than communication in Waroeng SS Mayjend Sutooyo Branch.
PEMERIKSAAN KESEHATAN GURU DAN SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL Ichsan luqmana Indra Putra; Sri Wijayanti Wulandari; Nurul Putrie Utami
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020): MEI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v4i1.494

Abstract

Gunungkidul merupakan kabupaten yang terdapat di Yogyakarta dan memiliki tingkat kecukupan gizi yang rendah. Banyak kasus tentang kekurangan gizi yang terjadi di beberapa kecamatan di Gunungkidul. Rendahnya angka kekurangan gizi tersebut diperparah dengan tingginya tingkat penderita anemia di Gunungkidul, salah satunya di Kecamatan Ngawen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pemeriksaan gizi kepada siswa dan guru SMK Muhammadiyah di Kecamatan Ngawen. Kegiatan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Kegiatan diawali dengan sosialisasi tentang kecukupan gizi dan anemia, baik dari segi penjelasan ataupun cara penanggulangan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan bagi guru dan siswa SMK. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalah pemeriksaan TB (tinggi badan), BB (berat badan), HB (hemoglobin), tekanan darah, kolesterol, asam urat dan glukosa. Untuk siswa dilakukan pemeriksaan TB, BB, HB dan tekanan darah, sedangkan untuk guru semua pemeriksaan dilakukan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kondisi kesehatan guru dan murid yang didapatkan masih dalam masuk kisaran normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kondisi siswa dan guru di SMK Muhammadiyah Ngawen tergolong normal dan perlu adanya pengontrolan kondisi kesehatan guru dan murid. 
Analisis Kandungan Vitamin, Mineral, dan Antioksidan Suplemen Generos Utami, Nurul Putrie; Septiyani, Retnosyari; Larasati, Larasati
Journal of Food and Culinary Vol. 6 No. 2 [Desember 2023]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suplemen Generos adalah suplemen anak yang terbuat dari lima bahan utama yaitu madu hutan, ikan sidat, mengkudu, temulawak, dan daun pegagan. Masing-masing dari kelima bahan ini memiliki manfaat kesehatan karena mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan pada produk Suplemen Generos dan membandingkannya dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menguji kandungan vitamin (A, C, E), mineral, dan antioksidan pada sampel produk. Berdasarkan hasil analisis kandungan gizi Suplemen Generos mengandung vitamin 12,96 µg vitamin A; 6,07 mg vitamin C; dan 30,41 mg vitamin E. Sedangkan kandungan mineral Generos yaitu 94,02 mg kalsium; 17,098 mg fosfor; 6,6499 mg magnesium; 2,2392 mg zat besi; 0,0166 mg; 0,233 mcg mangan; 38,426 mg kalium; 0,0059 mcg tembaga per 100 gram sampel. Sedangkan, kandungan antioksidan berdasarkan % RSA (Radical Scavenging Activity) diketahui sebesar 38,6577 % dalam konsentrasi 100 ppm. Apabila dibandingkan dengan AKG usia 9 bulan–6 tahun, kandungan vitamin dan mineral berdasarkan anjuran konsumsi harian masih tergolong rendah. Namun, kandungan antioksidan tergolong cukup tinggi. Keterbatasan penelitian ini yaitu masih belum meneliti beberapa vitamin penting lain seperti vitamin B, D, dan beberapa zat biokatif potensial lain yang terkandung di dalam suplemen ini.
Pelatihan Pengolahan Produk Hasil Pertanian Organik pada Ibu-Ibu Kelompok Rumah Sayur SKM di Desa Somongari, Purworejo Utami, Nurul Putrie; Sasongko, Hadi; Salamah, Zuhrotus; Purbosari, Purwanti Pratiwi
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022233

Abstract

Organic agricultural products such as fresh vegetables is a product that is easily damaged and can cause losses if not utilized properly. Food processing is a way to increase the storage capacity of organic agricultural products. Instead of increasing storability of food, processing food products is also a choice to develop marketing of agricultural products. Therefore, the organic farming women as the members of the SKM (Suka Karya Makmur) Vegetable House Group was given training in the processing of organic agricultural products in the form of vegetable noodles, spinach chips, and vegetable sticks. The training activities were carried out using demonstration and simulation methods which were attended by 35 people. The team provides a demonstration with examples and then the participants simulate the processing of food products independently. Evaluation of activities is carried out by providing pre-test and post-test, observation, and interviews of participants. The result of this activity is an increase in knowledge, skills, and entrepreneurial interest from the members of the SKM Vegetable House Group. The training activity for the manufacture of organic agricultural products is the first step to improve the economic status of the community in Somongari Village.
PENINGKATAN NILAI EKONOMI TEMULAWAK MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN INSTAN Utami, Nurul Putrie; Sasongko, Hadi; Salamah, Zuchrotus; Purbosari, Purwanti Pratiwi
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2497

Abstract

Temulawak merupakan salah satu tumbuhan rimpang yang mengandung banyak khasiat. Desa Somongari, selain terkenal dengan hasil manggis dan durian, ternyata juga memiliki hasil temulawak yang melimpah dan masih belum termanfaatkan dengan baik serta hanya dijual dalam bentuk kering. Terlebih kondisi perekonomian masyarakat sedang menurun karena hasil durian dan manggis beberapa tahun terakhir terus menurun. Oleh sebab itu, pelatihan pemanfaatan temulawak menjadi minuman instan bisa menjadi salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat. Pembuatan minuman instan merupakan teknologi pengolahan pengkristalan yang sederhana dan mampu meningkatkan daya simpan dan daya terima dari hasil temulawak di Desa Somongari sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi pula. Kegiatan pelatihan ditujukan bagi kelompok wanita tani di Desa Somongari. Pelatihan dilaksanakan dengan metode simulasi pembuatan produk temulawak instan. Sarana yang digunakan pada pelatihan adalah media leaflet, alat masak dan bahan baku minuman instan. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan menilai pengetahuan awal dan akhir dengan kuesioner serta observasi langsung. Hasil dari kegiatan pelatihan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dalam mengolah minuman temulawak instan (p<0,01). Selain itu, para peserta juga makin terampil dalam mengolah minuman instan ini. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan minuman temulawak instan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai temulawak dan memberikan peluang usaha kepada masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian
Hubungan status anemia, status gizi, dan faktor stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Amanda, Baiq Haura Resti; Utami, Nurul Putrie
ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan) Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : UHAMKA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/argipa.v10i1.17416

Abstract

Adolescent girls are vulnerable to various health problems, one of which is menstrual cycle disturbances, affecting 11.7% of this population. These disturbances can be physiologically caused by several factors, such as anemia, nutritional status, and stress levels. This study aimed to identify the risk factors associated with menstrual cycle irregularities, focusing on anemia, nutritional status, and stress among students at the Faculty of Public Health, Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD). This research employed an observational approach with a cross-sectional design. A total of 100 participants were selected using purposive sampling. The instruments and tools used included the Easy Touch GcHb device, a body fat analyzer, the DASS-42 questionnaire, and a menstrual cycle questionnaire. The data were analyzed using the Chi-square statistical test. The results showed that 23% of the subjects experienced menstrual cycle irregularities. Additionally, 22% were found to be anemic, 64% had a normal nutritional status, and 79% of the subjects were classified as experiencing stress. The Chi-square analysis revealed a statistically significant association between anemia and menstrual cycle irregularities (p=0.024; OR: 3.16). However, no significant association was found between nutritional status or stress levels and menstrual cycle irregularities (p=0.913; p=0.388, respectively). In conclusion, anemia was found to be associated with menstrual cycle irregularities among adolescent girls at FKM UAD. Meanwhile, nutritional status and stress levels were not significantly associated with menstrual cycle disturbances.