Articles
Correlation between Ball Games and Fundamental Motor Skill of 4-5 Years Old Children at Jebres, Surakarta
Anastasia Lucky Aurelia;
Warananingtyas Palupi;
Novita Eka Nurjanah
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 6, No 1 (2021): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24269/jin.v6i1.3700
The present study aimed to examine the relationship between ball games and thefundamental motor skill of 4-5 years old children. Taking place in 4 kindergartensin Surakarta, a correlational study was applied. The participants were the parentsor guardians of 4-5 years old children (n=86). The data were collected by distributing questionnaires and conducting interviews with parents. Prior to data analysis, normality, linearity, and hypothesis tests were performed. The result of the normality test showed a significance value of 0.200 0,05. While the significance of linearity was 0.174 0.05, which indicates a relationship between the two variables being studied. The hypothesis test result with analysis Pearson showed a significance value of 0,0000,05, indicating that there is a relationship between the ball games and the fundamental motor skill of 4-5 years old children. The correlation of the two variables was categorized as very strong, indicated by the correlation coefficient of 0.895
ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI JENJANG SARJANA PROGRAM STUDI PGPAUD
Nurul Shofiatin Zuhro;
Khoirul Syaifuddin;
Novita Eka Nurjanah;
Anjar Fitrianingtyas
Kumara Cendekia Vol 9, No 4 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/kc.v9i4.56749
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis substansi bahan ajar yang dibutuhkan mahasiswa di pada Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi di Program Sarjana Program Studi PGPAUD. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang berpedoman pada Four-D Model (Thiagarajan, dkk 1974:5) yang mencakup proses define. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 di Program Studi PGPAUD FKIP UNS tahun akademik 2020/2021. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, mahasiswa dapat dengan mudah menemukan bahan ajar berupa buku maupun media elektronik terkait topik perkuliahan, namun tidak semua mampu menjawab permasalahan yang ditemui mahasiswa. Sumber belajar yang dicari oleh mahasiswa secara langsung menunjukkan langkah-langkah pengoperasian/ pemakaian aplikasi-aplikasi tertentu, tanpa memberikan pemahaman sehingga ketika mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempraktekkannya, mahasiswa tidak mengetahui pada apa, mengapa dan bagaimana terjadi dan dimana letak kesalahannya. Hal ini diperburuk dengan kondisi mahasiswa yang mengalami masa transisi kurikulum pada jenjang dasar/ menengah, sehingga tidak memperoleh mata pelajaran TIK dan belajar secara otodidak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) mata kuliah TIK di Program Studi PGPAUD belum memiliki bahan ajar utama dalam perkuliahan (2) secara mandiri, mahasiswa belum menemukan bahan ajar yang mempu memberikan pemahaman mendalam terkait penguasaan keterampilan TIK dasar tingkat lanjut (3) penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat menjadi alternatif strategi dalam pembelajaran (4) Mahasiswa membutuhkan bahan ajar yang mampu memberikan contoh praktis penyelesaian masalah terkait TIK (5) Subtopik pembuatan table of content dapat menjadi studi kasus penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pembelajaran Berbasis Media Digital Pada Anak Usia Dini Di Era Revolusi Industri 4.0 : Studi Literatur
Novita Eka Nurjanah;
Tsali Tsatul Mukarromah
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 6, No 1 (2021): JANUARI
Publisher : Universitas Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33369/jip.6.1.66-77
Pendidikan di abad 21 telah memasuki era revolusi industri 4.0 sehingga dituntut untuk terus berinovasi. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu lembaga pendidikan dasar, harus bersiap untuk menjawab tantangan perkembangan zaman. Kemudian, krisis pada masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir menyebabkan berbagai permasalahan muncul termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran tatap muka secara langsung dibatasi pada setiap jenjang termasuk pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pembelajaran yang tepat dilakukan di masa pandemi COVID-19 dan menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 adalah pembelajaran berbasis media digital. Di era teknologi ini, pendidik harus membuat pembelajaran digital yang efektif dan memberikan pengalaman belajar nyata pada anak. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran berbasis media digital pada anak usia dini yang meliputi penerapan pembelajaran dan dampak yang ditimbulkan dari pembelajaran berbasis media digital pada anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan mengumpulkan dan menelaah data pustaka yang kemudian dihubungkan dengan penelitian untuk mendapat jawaban permasalahan. Hasil penelitian pembelajaran berbasis media digital pada anak usia dini di era revolusi industri 4.0 ini sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan implementasi tentang media pembelajaran yang tepat untuk digunakan di era revolusi industri 4.0 pada masa pandemi COVID-19 dan memberikan penjelasan dampak dari pembelajaran berbasis media digital pada anak usia dini
STEAM Learning in Early Childhood Education: A Literature Review
Siti Wahyuningsih;
Novita Eka Nurjanah;
Upik Elok Endang Rasmani;
Ruli Hafidah;
Adriani Rahma Pudyaningtyas;
Muhammad Munif Syamsuddin
International Journal of Pedagogy and Teacher Education Vol 4, No 1 (2020): International Journal of Pedagogy and Teacher Education
Publisher : The Faculty of Teacher Training and Education (FKIP), Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (199.142 KB)
|
DOI: 10.20961/ijpte.v4i1.39855
This literature review covers articles and books about STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) in early childhood education. STEAM learning is considered to be an appropriate approach to answering the challenges of the 21st century as it integrates the hard and soft skills needed by children. It is exciting to note that in most articles, STEAM is a popular pedagogical method to improve creativity, problem-solving skills, scientific inquiry and critical thinking, and to provide other cognitive benefits. It is taught in integrated learning in early childhood education and is conducted through children’s daily observation. The literature also discusses that the impact of STEAM learning makes children more active and able to take initiatives in their own knowledge. Teachers who are influenced by the integrated professional development of STEAM positively influence children through their professional learning. Another finding from this review is that experience of STEAM can increase children’s self-confidence. In addition, STEAM learning is considered to be able to integrate the skills needed by children. STEAM encourages children to build knowledge about the world around them by observing, investigating and asking questions. This review aims to consider advanced learning in early childhood education through STEAM.
ANALISIS PROGRAM ADULTS AND CHILDREN TOGETHER (ACT) RAISING SAFE KIDS
Clara Dewi Larasati;
Novita Eka Nurjanah
Jurnal Ilmiah Visi Vol 16 No 1 (2021): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/JIV.1601.8
Rasa aman bagi anak dalam masa tumbuh kembangnya merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pengasuhan yang tepat merupakan kunci keberhasilan anak dalam memenuhi tugas perkembangannya. Kesadaran orang tua untuk membekali diri mengenai proses pengasuhan tanpa melibatkan kekerasan dalam proses pendisiplinan merupakan hal mendasar untuk menciptakan rasa aman bagi anak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan program pengasuhan dapat menunjang kemampuan pengasuhan orang tua dalam mendisiplinkan anak tanpa melibatkan kekerasan verbal serta dampaknya bagi perkembangan anak. Penelitian ini merupakan studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 60 orang tua murid kelompok A maupun kelompok B di sebuah TK di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa program pengasuhan yang diberikan yaitu Adults and Children Together (ACT) Raising Safe Kids dapat menunjang kemampuan orang tua mengenai pendisiplinan anak tanpa melibatkan kekerasan serta dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sosial emosional anak. Program ini dibagi menjadi tiga sesi yang dilakukan selama 2 jam untuk setiap sesinya. Tujuan program adalah pemahaman orangtua mengenai perkembangan anak sesuai dengan tahap usianya, cara mengelola emosi dan membantu anak untuk mengelola emosi, serta bagaimana menciptakan lingkungan yang aman bagi anak yang terbebas dari kekerasan baik fisik maupun verbal. Penelitian ini melaporkan bahwa program ini dapat meningkatkan praktik pengasuhan yang aman tanpa kekerasan bagi anak. A sense of security for children during their growth and development is an important thing to pay attention to. Proper parenting is the key to children's success in fulfilling their developmental tasks. Parent’s awareness to equip themselves with the parenting process without involving violence in the disciplinary process is fundamental to creating a sense of security for children. The research was conducted to find out how the implementation of the Adults and Children Together (ACT) Raising Safe Kids program can support the parenting skills of parents in disciplining children without involving verbal violence. This study used a descriptive qualitative method. Data collection techniques in this study using interviews, observation, and document study. The results of this study indicate that the Adults and Children Together (ACT) Raising Safe Kids program is an effective parenting program to equip parents about child discipline without involving violence. The program is divided into three sessions which last for 2 hours each session. This program leads parents to understand the age stage based-child development, to manage emotions and to help children to manage their emotions. This program also facilitates them to know how to create a safe environment for children who are free from both physical and verbal violence. This study concludes that this program can improve safe care practices without violence for children.
PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA DINI
Aulia Fadhilah Indarwan;
Elia Hestiningrum;
Isfahani Fadia Nur Afifah;
Ruli Hafidah;
Novita Eka Nurjanah;
Jumiatmoko Jumiatmoko
Early Childhood Education and Development Journal Vol 4, No 1 (2022): Early Childhood Education and Development Journal
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (159.096 KB)
|
DOI: 10.20961/ecedj.v4i1.52387
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Untuk itu ddiperlukan penanaman nilai nilai moral untuk anak usia dini. Tetapi dalam masa sekarang ini banyak anak usia dini yang sudah memainkan gadget, entah itu gadgetnya sendiri ataupun milik dari orang terdekatnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan moral anak usia dini, dimana pada usia itu usia dimana sel sel otak anak berkembang secara luar biasa. Yang menjadi garis besar permasalahannya yaitu penggunaan gadget lebih banyak menimbulkan dampak negative daripada dampak positive jika digunakan oleh anak usia dini apalagi tanpa pengawasan dari orang dewasa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi pustaka atau literature review. Peneliti sudah menjabarkan bebrapa pengaruh yang dihasilkan dari penggunaan gadged yang dilakukan anak usia dini terutama pada perkembangan moral atau karakter anak itu sendiri. Sehingga dalam hal ini orang dewasa dalam artian orang terdekat anak harus selalu mendampingi anak anaknya agar bisa mencapai perkembangan sesuai tahapnya.
Efektivitas Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Menggunakan Smartphone bagi Pendidik PAUD
Anjar Fitrianingtyas;
Nurul Shofiatin Zuhro;
Jumiatmoko;
Novita Eka Nurjanah;
Vera Sholeha
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 2 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37985/murhum.v2i2.48
Pandemi covid-19 yang melanda mengharuskan seluruh jenjang Pendidikan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring, tidak terkecuali pada Pendidikan anak usia dini. Fakta yang terjadi di lapangan pembelajaran daring yang terlaksana di beberapa PAUD Kota Semarang berlangsung kurang maksimal. Pendidik anak usia dini sekarang ini dituntut untuk memiliki keterampilan dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran daring mengharuskan para pendidik mampu membuat media pembelajaran berbasis digital, salah satunya yaitu pembuatan video pembelajaran. Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat video pembelajaran berbasis smartphone menggunakan aplikasi Capcut. Sasaran utama pelatihan adalah pendidik PAUD di Kota Semarang dengan peserta berjumlah 70 orang terdiri dari perwakilan pendidik PAUD. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dilakukan dengan cara demonstrasi pembuatan video pembelajaran, metode praktik langsung serta pendampingan dalam pembuatan video menggunakan aplikasi Capcut. Selain itu juga diberikan penugasan kepada peserta dan perlombaan pembuatan video pembelajaran. Instrument yang digunakan dalam dalam pengumpulan data adalah dengan kuesioner. Kegiatan ini dilakukan selama 1 minggu. Hasil dari kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan video pembelajaran menggunakan smartphone bagi pendidik PAUD terbukti efektif dengan penguasaan pengetahuan peserta dengan rata-rata skor 92,8 serta penguasaan keterampilan peserta dengan rata-rata skor 93,4.
Pelatihan Manajemen Pemasaran Lembaga PAUD berbasis Web di TK Surakarta
Siti Wahyuningsih;
Upik Elok Endang Rasmani;
Novita Eka Nurjanah;
Jumiatmoko Jumiatmoko;
Nurul Shofiatin Zuhro;
Anjar Fitrianingtyas;
Bambang Winarji
DEDIKASI: Community Service Reports Vol 5, No 1 (2023): DEDIKASI: Community Service Report - January
Publisher : FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/dedikasi.v5i1.64926
Early Childhood Education is an essential foundation to support further education. In reality, many institutions provide services to early childhood, both from the private sector and the government. However, only some of these institutions can compete amid competition for PAUD services in the digital era. Many institutions had to be merged and even closed because they did not have students, especially with the impact of covid 19, which made parents reluctant to send their students to PAUD. One of these phenomena experienced by institutions at LKMD Marsudisiwi Kindergarten in Surakarta and Aisyiah 20 Pajang Kindergarten in Surakarta is that it is undeniable that the impact of the COVID-19 pandemic and the lack of digital-based promotional management has reduced students entering the institution. Based on the results of the initial FGD between the service team and the TK LKMD Marsudisiwi Surakarta and TK Aisyiah 20 Pajang Surakarta, it was decided to hold a training in optimizing marketing management for web-based.
CASE STUDY OF FATHERLESS: THE ROLE OF FATHERS IN EARLY CHILDHOOD CARE
Novita Eka Nurjanah;
Fasli Jalal;
Asep Supena
Kumara Cendekia Vol 11, No 3 (2023): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/kc.v11i3.77789
Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak bukanlah topik yang baru dalan penelitian di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kondisi yang ada di Indonesia, peran ayah dalam pengasuhan belum optimal hal ini dikarenakan masih adanya budaya patriarki bahwa peran pengasuhan menjadi tanggung jawab ibu; adanya pernikahan dini; dan adanya anak yang tidak tinggal bersama orang tua. Hasil observasi awal ditemukan bahwa salah satu kecamatan di Boyolali menunjukkan bahwa tidak adanya kehadiran ayah atau fatherless dalam pengasuhan anak berdampak pada perkembangan anak usia dini. Di daerah ini masih menganut budaya patriarki yang kuat yaitu pengasuhan sepenuhnya merupakan peran ibu dan ayah berperan untuk mencari nafkah. Berdasarkan fenomena tersebut, penting dilakukan penelitian untuk mengkaji ketidakhadiran ayah atau fatherless dalam pengasuhan anak usia dini. Partisipan dalam penelitian ini adalah satu anak dari orang tua yang menikah dini di salah satu kecamatan Kota Boyolali. Anak ini berada dalam pengasuhan yang masih menganut budaya patriarki dan orang tua belum matang dalam memberikan pengasuhan kepada anak. Pendekatan strategi studi kasus tunggal digunakan untuk mendeskripsikan secara mendalam fatherless yang ada. Analisis tematik dari hasil wawancara mendalam terhadap orang tua digunakan dalam analisis data penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayah tidak memiliki peran dalam mengasuh anak, waktu bersama anak sangat minim, dan adanya paham budaya patriarki bahwa pengasuhan anak dilakukan sepenuhnya oleh ibu. Hal ini berdampak pada tidak adanya kelekatan antara anak dengan ayah, tidak optimalnya kemandirian anak, dan adanya gangguan kontrol perilaku anak.
FENOMENA GASLIGHTING SEBAGAI BENTUK PENINDASAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK
Anjar Fitrianingtyas;
Alvindio Yoga Pradista;
Novita Eka Nurjanah
Jurnal PG-PAUD Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : FKIP UNILA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gaslighting is a behavior that aims to manipulate, initimidate the victim, laugh at and belittle the victim's feelings, and say that everything that happens victim's fault in order to disrupting his sanity and belief in themself. The purpose of this study was to determine the phenomenon of gaslighting as a perform of suppression of children's self-confidence through the experience of the research subject. This research design uses a qualitative phenomenological approach developed by Van Kaam. The research subjects was taken using purposive sampling technique, there were 5 parents who have 5 years old children and 1 expert. The research data were obtained through interviews, field observation, and documentation. The results showed that parents unconsciously gaslighted their children in their daily activities which made children often feel unsure of their abilities and feel guilty for something they did not do. This suggest that education about gaslighting still needs to be disseminated.