Tingkat pengangguran menjadi indikator penting dalam mengukur stabilitas ekonomi suatu daerah. Penelitian ini membahas tentang analisis model dan peramalan tingkat pengangguran terbuka di Wilayah Jawa Barat menggunakan metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Penelitian ini menggunakan data deret waktu (time-series) 6 bulanan tingkat pengangguran terbuka dari tahun 2007 hingga 2023 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, Opendatajabar dan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat. Analisis dimulai dengan identifikasi model ARIMA, estimasi parameter, cek diagnostik, evaluasi model dan peramalan. Peramalan dilakukan untuk 3 tahun ke depan (2024 - 2026). Model ARIMA(1,0,0) dipilih berdasarkan evaluasi parameter seperti Root Mean Squared Error(RMSE), Mean Absolute Error(MAE) dan Mean Abs Percent Error(MAPE). Hasil peramalan menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran pada Februari 2024 7,92% menjadi 8,40% pada Agustus 2026. Hasil menunjukkan pola tren naik yang berkelanjutan. Peningkatan tingkat pengangguran di Wilayah Jawa Barat dipengaruhi oleh faktor kebijakan ekonomi, struktur industri, dinamika teknologi, dan pendidikan. Peran pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, reformasi pendidikan, dan kebijakan investasi menjadi krusial dalam menanggulangi masalah ini. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dan peramalan tingkat pengangguran terbuka di Wilayah Jawa Barat. Model ARIMA(1,0,0) dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk meramalkan perubahan tingkat pengangguran di masa mendatang. Oleh karena itu, perumusan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.