Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat

SOSIALISASI PEMANFAATAN KACANG TANAH DALAM PEMBUATAN MENTEGA KACANG DI DESA CISITU DAN PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DESA SITUMEKAR KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG Marta, Herlina
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): DHARMAKARYA
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.765 KB)

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat Dosen (PPMD) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan di kedua desasasaran yaitu Desa Cisitu dan Desa Situmekar dengan cara (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat desaCisitu mengenai manfaat dan kandungan gizi kacang tanah serta meningkatkan keterampilan melaluipelatihan cara pengolahan kacang tanah menjadi mentega kacang, dan (2) meningkatkan kesadaranmasyarakat Situmekar akan bahaya pencemaran lingkungan dan mensosialisasikan cara pengolahanlimbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan memanfaatkan hama bekicot sebagai unsurnitrogen. Kegiatan PPMD dilaksanakan di Desa Cisitu dan Desa Situmekar, Kecamatan Cisitu, KabupatenSumedang. Kegiatan PPMD ini dilakukan dengan cara: penyuluhan, demonstrasi dan praktek/pelatihan.Pelatihan ini dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkanminimal 80% peserta memiliki nilai cukup dalam tes pengetahuan serta ketrampilan dalam pembuatanproduk serta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna. Hasil penilaian kehadiran menunjukkanhasil 100% peserta datang untuk mengikuti pelatihan sampai selesai. Evaluasi terhadap pengetahuan danketerampilan pada saat praktek memperlihatkan bahwa minimal 70% peserta telah memiliki kemampuan baikdalam persiapan, proses pengolahan dan hasil/produk. Sementara dari sikap atau respon terhadap kegiatanpelatihan ini 90% menyatakan sangat bermanfaat dan 10% menyatakan bermanfaat.
PROGRAM DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG Marta, Herlina
Dharmakarya Vol 6, No 4 (2017): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.399 KB)

Abstract

ABSTRAKPengkajian potensi berbagai komoditi pertanian lokal dapat dilakukan sebagai upaya diversifikasi pangan. Salah satu komoditi pertanian yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah buah sukun yang dapat dijadikan tepung dan diolah menjadi berbagai produk pangan. Pelatihan pemanfaatan buah sukun menjadi tepung dan berbagai produk pangan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan latihan pembuatan tepung sukun, pengenalan berbagai formulasi produk pangan (brownies dan cookies) yang berbahan baku tepung sukun. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan mampu di pahami peserta, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kecamatan Rancakalong tentang pemanfaatan sukun menjadi tepung dan produk-produk pangan dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: Buah Sukun, Produk Pangan, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang  ABSTRACTAssessment of the potential for a variety of local agricultural commodities, can still be used as a food product that required in order to do food verification.  One of the agricultural commodity that have the prospect to be developed is the beadfruit that can be used as flour and processed into various food products.Training utilization of breadfruit into flour and various food products carried out through lectures and exercises to produce breadfruit flour, the introduction of various formulations of food products (brownies and cookies) made from breadfruit flour. In this activity also taught at the community on the managerial development of small and value-added of breadfruit into flour and utilization of various food products.Evaluation results show that the training could be done to understand society, so it can drive the rate of public knowledge in particular on the use of breadfruit into flour and food products and ultimately are expected to increase incomes. Kata Kunci: breadfruit, food product, Rancakalong Subdistric, Sumedang District 
PROGRAM DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG Herlina Marta
Dharmakarya Vol 6, No 4 (2017): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1268.399 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i4.14830

Abstract

ABSTRAKPengkajian potensi berbagai komoditi pertanian lokal dapat dilakukan sebagai upaya diversifikasi pangan. Salah satu komoditi pertanian yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah buah sukun yang dapat dijadikan tepung dan diolah menjadi berbagai produk pangan. Pelatihan pemanfaatan buah sukun menjadi tepung dan berbagai produk pangan dilakukan melalui ceramah, diskusi dan latihan pembuatan tepung sukun, pengenalan berbagai formulasi produk pangan (brownies dan cookies) yang berbahan baku tepung sukun. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan mampu di pahami peserta, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat di Kecamatan Rancakalong tentang pemanfaatan sukun menjadi tepung dan produk-produk pangan dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: Buah Sukun, Produk Pangan, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang  ABSTRACTAssessment of the potential for a variety of local agricultural commodities, can still be used as a food product that required in order to do food verification.  One of the agricultural commodity that have the prospect to be developed is the beadfruit that can be used as flour and processed into various food products.Training utilization of breadfruit into flour and various food products carried out through lectures and exercises to produce breadfruit flour, the introduction of various formulations of food products (brownies and cookies) made from breadfruit flour. In this activity also taught at the community on the managerial development of small and value-added of breadfruit into flour and utilization of various food products.Evaluation results show that the training could be done to understand society, so it can drive the rate of public knowledge in particular on the use of breadfruit into flour and food products and ultimately are expected to increase incomes. Kata Kunci: breadfruit, food product, Rancakalong Subdistric, Sumedang District 
SOSIALISASI PEMANFAATAN KACANG TANAH DALAM PEMBUATAN MENTEGA KACANG DI DESA CISITU DAN PENANGANAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DESA SITUMEKAR KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG Herlina Marta
Dharmakarya Vol 4, No 2 (2015): Dharmakarya
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.765 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v4i2.10034

Abstract

Program Pengabdian Masyarakat Dosen (PPMD) ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan di kedua desasasaran yaitu Desa Cisitu dan Desa Situmekar dengan cara (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat desaCisitu mengenai manfaat dan kandungan gizi kacang tanah serta meningkatkan keterampilan melaluipelatihan cara pengolahan kacang tanah menjadi mentega kacang, dan (2) meningkatkan kesadaranmasyarakat Situmekar akan bahaya pencemaran lingkungan dan mensosialisasikan cara pengolahanlimbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan memanfaatkan hama bekicot sebagai unsurnitrogen. Kegiatan PPMD dilaksanakan di Desa Cisitu dan Desa Situmekar, Kecamatan Cisitu, KabupatenSumedang. Kegiatan PPMD ini dilakukan dengan cara: penyuluhan, demonstrasi dan praktek/pelatihan.Pelatihan ini dikatakan berhasil karena telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkanminimal 80% peserta memiliki nilai cukup dalam tes pengetahuan serta ketrampilan dalam pembuatanproduk serta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat berguna. Hasil penilaian kehadiran menunjukkanhasil 100% peserta datang untuk mengikuti pelatihan sampai selesai. Evaluasi terhadap pengetahuan danketerampilan pada saat praktek memperlihatkan bahwa minimal 70% peserta telah memiliki kemampuan baikdalam persiapan, proses pengolahan dan hasil/produk. Sementara dari sikap atau respon terhadap kegiatanpelatihan ini 90% menyatakan sangat bermanfaat dan 10% menyatakan bermanfaat.
SOSIALISASI CARA PENGAJUAN SPP-IRT DAN SERTIFIKASI HALAL KEPADA UMKM PENGOLAHAN PANGAN Herlina - Marta; Trianing Tyas Kusuma Anggaeni
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.32545

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM, pemerintah Indonesia menerapkan serta mengembangkan beberapa standar dan sertifikasi yang harus dilengkapi oleh pelaku usaha. Salah satunya adalah Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Sertifikasi ini merupakan cara untuk meningkatkan kesadaran pelaku UMKM dalam menerapkan Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB-IRT). Penduduk Indonesia mayoritas muslim, sehingga konsumen juga berhak untuk mendapatkan jaminan halal dari produk yang dikonsumsinya. Oleh karena itu produk-produk pangan yang beredar di Indonesia juga harus memiliki sertifikasi halal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang tata cara pengajuan dan persyaratan untuk mendapatkan SPP-IRT dan sertifikat halal, agar produk tersebut lebih terjamin dan lebih luas pemasarannya. Sasaran peserta program ini adalah pemilik UMKM pengolahan pangan yang belum memiliki ijin edar produk (SPP-IRT) dan sertifikat halal. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah blended activity, sebagian kegiatan dilakukan dengan menggunakan media komunikasi online seperti Trello, Whatsapp, dan Zoom Meeting, dikombinasikan dengan kegiatan secara tatap muka langsung pada saat survey. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan pengetahuan mitra dalam hal tata cara pengajuan dan persyaratan yang harus dipenuhi terkait SPP-IRT dan sertifikasi halal. Selain itu juga terdapat peningkatan pengetahuan mengenai penerapan CPP-IRT, keamanan pangan, pengemasan dan pelabelan pangan serta peningkatan motivasi untuk mendapatkan SPP-PIRT dan sertifikat halal.