This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Joyo NS Gono
Unknown Affiliation

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pengaruh Terpaan Iklan Hijau di Televisi dan Pengetahuan tentang Manfaat Air Putih terhadap Minat Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek Ades pada Komunitas Atlet di Kota Semarang Andhika Putra Nugraha; Adi Nugroho; Agus Naryoso; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 3, No 2: April 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.588 KB)

Abstract

Peran komunikasi pemasaran semakin penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, apalagi di tengah situasi global yang semakin kompetitif. Strategi komunikasi pemasaran juga mengalami perubahan orientasi seiring perkembangan ilmu dan teknologi, serta kesadaran terhadap lingkungan hidup. Salah satu strategi komunikasi pemasaran tersebut adalah strategi pemasaran hijau, yang dianggap memberikan keunggulan bersaing berkelanjutan. Pemasaran hijau dikembangkan tidak hanya bertumpu kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat, tetapi juga dapat mensejahterakan masyarakat melalui tanggung jawab terhadap lingkungan hidup sekitar.Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh terpaan iklan hijau di TV dan pengetahuan tentang manfaat air putih terhadap minat konsumsi AMDK merek ADES pada komunitas atlet di Kota Semarang. Subjek penelitian adalah 111 orang atlet binaan DINPORA Provinsi Jawa Tengah yang diperoleh secara proportional random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian adalah (1) Terpaan iklan hijau di televisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) merek Ades pada komunitas atlet di Kota Semarang (t=3,805 atau p=0,000); dan (2) Pengetahuan tentang manfaat air putih berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) merek Ades pada komunitas atlet di Kota Semarang (t=2,751 atau p=0,007). Saran penelitian adalah kesadaran akan kelestarian lingkungan membawa dampak besar terhadap bentuk komunikasi pemasaran. Pemasaran hijau dianggap sebagai strategi yang unggul untuk meningkatkan minat konsumsi. Implikasi dari pemasaran hijau adalah meningkatkan terpaan iklan hijau.
MEMAKNAI IDENTITAS HIBRIDA DI DALAM KOMIK NUSANTARANGER Rizky Kusnianto; Hedi Pudjo Santosa; Hapsari Dwiningtyas; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.35 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana identitas hibrida terbentuk di dalam komikNusantaranger. Identitas hibrida di dalam komik Nusantaranger terjadi karenapertemuan tanda-tanda identitas lokal dan asing melalui unsur-unsur intrinsik padakomik. Identitas lokal di wakili oleh keragaman budaya Indonesia dan identitas asingditampilkan oleh peniruan konsep serial televisi superhero Power Rangers. Adapuntujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bagaimana prosespertemuan kedua identitas sehingga membentuk identitas hibrida.Penelitian ini menggunakan pandangan poskolonial Homi K. Bhaba yangmembantu untuk melihat sebuah identitas hibrida dapat dibentuk melalui ruang ketigaatau ruang liminal (third place). Ruang liminal ini adalah gambar-gambar pada komiksebagai tanda-tanda yang mengkonstruksi identitas hibrida. Pembentukan tanda-tandaidentitas hibrida ini melalui proses mimikri yang melibatkan peniruan, memunculkanperbedaan melalui keterselipan dan kelebihan dan akhirnya memposisikan keduaidentitas dalam keadaan ambivalen dimana salah satu berada di posisi tunduk untukbisa menjadi hibriditas.Temuan atas penelitian ini menghasilkan, bahwa identitas hibrida yangterbentuk dengan mempertemukan identitas lokal yaitu kebudayaan Indonesia danidentitas asing yang mengangkat konsep pahlawan Power Rangers. KomikNusantaranger menjadi ruang liminal melalui unsur intrisik komik yangmempertemukan kedua identitas.Temuan ini juga mendeskripsikan pula proses mimikri yang mempertemukanantara identitas asing dan identitas lokal di awali dengan peniruan pada tahap vehiclesign yang menjadi ground tanda. Pada tahap tersebut digunakan analisis SemiotikaCharles Sanders Pierce untuk mengenali sign vehicle masing-masing tanda yangmenjadi awal peniruan sebuah identitas. Proses mimikri kemudian dilanjutkan dengandiberi keterselipan identitas lokal di dalamnya sebagai bentuk mimikri yangmewajibkan peniruan namun tetap memperlihatkan perbedaan bentuk berjalannyawacana kolonial. Kemudian akan ada ambivalensi dimana identitas lokal ditempatkandi posisi terjajah karena dominasi identitas asing di dalam sebagai bentuk wacanakolonial yang menjalankan sistem non-kesetaraan dengan strategi membentukidentitas hibrida.
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP SOSOK HAJI DALAM SINETRON TUKANG BUBUR NAIK HAJI THE SERIES Nurhanatiyas Mahardika; M Bayu Widagdo; Joyo NS Gono; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 2, No 2: April 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.912 KB)

Abstract

Sinetron masih menjadi tayangan televisi paling laris di Indonesia. Hampirseluruh stasiun televisi swasta dan negeri menayangkan sinetron dengan berbagaitema, dan yang sedang marak saat ini adalah sinetron religi dengan menampilkansosok haji. Salah satu sinetron yang menampilkan sosok haji adalah TukangBubur Naik Haji The Seriesdengan Haji Muhidin sebagai pemeran utama. SosokHaji Muhidin merupakan contoh penggunaan identitas keagamaan dalam konteksyang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Haji diidentikkan dengan seseorang yangpaling kaya dan sebutan haji menjadi sebuah gengsi tersendiri.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemaknaan khalayak terhadapkonstruksi media atas sosok haji dalam tayangan Tukang Bubur Naik Haji TheSeries. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif denganpendekatan analisis resepsi. Teori dasar yang digunakan adalah teori encoding-decodingyang dikemukakan oleh Stuart Hall tentang bagaimana khalayakmemproduksi sebuah pesan dari suatu teks media. Proses tersebut akanmenghasilkan makna yang tidak selalu sama karena dipengaruhi oleh kapasitassetiap penonton. Data diperoleh dari in-depth interviewterhadap empat informandengan latar belakang berbeda.Hasil penelitian menunjukkan Haji Muhidin dalam sinetron Tukang Bubur NaikHaji The Seriesmerupakan haji yang mempunyai sikap yang cenderungnegatifdibandingkan sifat positif, seperti sombong yang selalu diperlihatkan denganmembanggakan status haji dua kali, iri, dengki, danterlalu mengejar duniawi.Selain itu, sinetron ini hanya menjadi sinetron yang mengedepankan sisi hiburandibandingkan nilai edukasi. Dalam proses konsumsi dan produksi makna terhadapsosok Haji Muhidin, perbedaan latar belakang agama,sosial budaya, danpengalaman empat informan menjadi faktor penting yang membedakanpemaknaan mereka.Kata Kunci : Identitas Keagamaan, Tukang Bubur NaikHaji The Series
Pesan Propaganda Ideologi Imperialisme dalam Film Transformers Dody Pradana Eryanto; Joyo NS Gono; Wiwid Noor Rakhmad; Much. Yulianto
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.128 KB)

Abstract

Film Transformers merupakan salah satu film sukses di tahun 2007, bahkan sempat menduduki 20 besar film terlaris sepanjang masa di Amerika Serikat dan dunia. Bukan hanya itu, film tersebut disukai berbagai orang baik orang dewasa atau anak - anak, terutama karakternya yang keren dan menarik yaitu alien robot yang bisa berubah dari kendaraan manusia menjadi robot canggih dengan perlengkapan perang. Namun film ini diproduksi oleh negara superpower saat ini yaitu Amerika Serikat dimana banyak film - film sebelumnya yang penuh dengan pesan propaganda tersendiri seperti Rambo, Indiana Jones, Independence Day, The Great Dictator, Red Dawn dan lain sebagainya dan ideologi tertentu dibelakangnya seperti kapitalis, komunis dan lain sebagainya. Selain Amerika Serikat, Jerman pada era kepemimpinan Nazi juga pernah membuat film propaganda seperti The Eternal Jews. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pesan propaganda di dalam film Transformers dan ideologi imperialisme di belakangnya.Penelitian ini menggunakan teori propaganda, modern propaganda theory sebagai pendukung dari permasalahan penelitian ini dalam paradigma kontruktivis melalui metode analisis semiotika model Roland Barthes. Subjek penelitian ini adalah film Transformers.Berdasarakan temuan penelitian, pesan propaganda yang hadir di film ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai pesan propaganda yaitu Cina, Rusia, Iran dan Korut yang diidentikan dengan ancaman, Amerika Serikat sebagai negara baik, hebat dan kuat, Laut Kuning dan Teluk Arab merupakan wilayah yang harus diselamatkan Amerika Serikat, produk Amerika Serikat merupakan produk yang bagus dan terkenal, Jepang diidentikkan dengan negara dengan teknologi canggih, dan pakaian kurang sopan itu menarik. Ideologi imperialisme yang melatarbelakangi film ini dikarenakan adanya kepentingan Amerika Serikat dalam melakukan kegiatan dominasinya di wilayah timur tengah, baik dalam bentuk militer atau ekonomi seperti bisnis minyak, memperkenalkan produk Amerika Serikat dan sekutunya agar dapat menguasai ekonomi negara yang dijadikan wilayah kegiatan imperialisme, dan mempopulerkan budaya amerikanisme.
TINGKAT PEMANFAATAN SOCIAL MEDIA TERHADAP BRANDING PARIWISATA JAWA TENGAH OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH Fetiyana Luthfi Prihandini; Agus Naryoso; Adi Nugroho; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.67 KB)

Abstract

Pemanfaatan social media saat ini telah membuat masyarakat kini mengalami perubahan proses komunikasi, tidak hanya secara vertikal hierarkis, namun juga terjadi secara horizontal. Dalam keadaan seperti ini, proses komunikasi yang harus dikembangkan haruslah bersifat interaktif dialogis dengan membangun partisipasi publik. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu instansi yang memanfaatkan social media Twitter dan Facebook sebagai tools branding pariwisata Jawa Tengah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan social media terhadap branding pariwisata Jawa Tengah. Adapun variabel yang diteliti adalah tingkat pemanfaatan social media sebagai variabel independen (X), dan branding pariwisata Jawa Tengah sebagai variabel dependen (Y). Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Atitude Change Theory oleh Carl Hovland dan Teori Ekologi Media oleh McLuhan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian survei (survey), dimana informasi data dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan berupa kuesioner, kemudian disebarkan kepada 40 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam perumusan masalah, penelitian ini menggunakan Uji Koefisien Korelasi Pearson sebagai teknik analisis data.Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara tingkat pemanfaatan social media dengan branding pariwisata Jawa Tengah sebesar 0,575, sehingga dapat dinyatakan bahwa antara tingkat pemanfaatan social media dengan branding pariwisata Jawa Tengah terdapat hubungan yang cukup kuat dengan arah positif. Melalui perhitungan rumus analisis regresi dengan bantuan program komputer SPSS Release 11,5 diperoleh nilai t sebesar 2,92 dengan probabilitas kesalahan atau signifiknsi (sig) sebesar 0,006. Oleh karena sig sebesar 0,006 < 0,05, maka inferensi yang diambil adalah menerima Ha dan menolak Ho. Semakin tinggi tingkat pemanfaatan social media, maka semakin tinggi tingkat keberhasilan branding wisata Jawa Tengah kepada followers akun social media Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
PENGARUH FREKUENSI AKSES BBM, PATH, FACEBOOK TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI Dinda Dwimanda Wahyuningtias; Agus Naryoso; Sri Budi Lestari; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.56 KB)

Abstract

Komunikasi menjadi hal yang tidak dapat dihindari selama kita melakukan aktivitas.Semakin seringnya seseorang berkomunikasi informasi yang dipertukarkan semakin dalam dan luas.Tingginya frekuensi komunikasi melalui alat komunikasi yang disebabkan banyak faktor menjadikan orang lebih sering bertukar informasi melalui aplikasi yang tersedia, terlebih lagi kecanggihan teknologi membuat aplikasi komunikasi semakin baik hanya dengan memiliki smartphone sudah tersedia aplikasi seperti BBM, Path dan Facebook yang dijadikan sebagai media untuk bertukar cerita maupun informasi yang bersifat formal.Penelitian ini menggunakan teori CMC (Computer Mediated Communication) teori dimana program-program suatu aplikasi yang dapat menghubungkan dua orang atau lebih dengan suatu jaringan komputer atau format komputer di berbeda tempat. Sedangkan menurut Fulk dan Collins teori Computer Mediated Communication adalah teori yang dimaksudkan bukan tentang bagaimana dua atau lebih mesin saling berhubungan atau berinteraksi tetapi bagaimana dua atau lebih manusia bisa saling berubungan atau berinteraksi dengan dibantu menggunakan alat komputer pada program aplikasi tertentu yang tersedia pada komputer (Fulk dan Collins, 2001). Computer Mediated Communication juga melihat dan mempelajari cara membentuk kepribadian seseorang dengan pertukaran informasi melalui komputer khususnya pada jaringan internet pada komputer. Computer Mediated Communication memberikan dampak sosial kepada manusia. Rice dan Gattiker (2001) menyatakan bahwa Computer Mediated Communication berbeda dari komunikasi tatap muka. Computer Mediated Communication membatasi tingkat interaksi yang bisa menyebabkan penurunan aktifitas. Computer Mediated Communication dapat mengatasi masalah waktu dan keberadaan. Secara keseluruhan penggunaan Computer Mediated Communication menghasilkan beberapa perbedaan dalam komunikasi tatap muka yang dalam hal ini menjelaskan mengenai frekuensi tingginya orang menggunakan aplikasi BBM, Path, Facebook sehingga mengurangi intensitas komunikasi antar pribadi pada mahasiswa perantau yang ada di Semarang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang.Analisis yang digunakan adalah korelasi kendalls dengan spss. Hasil uji hipotesis pertama menunjukan bahwa variabel frekuensi akses BBM berpengaruh terhadap variabel intensitas komunikasi antar pribadi dan signifikan (sig.= 0,000) dengan koefisien korelasi -,509. Hasil uji hipotesis kedua menunjukan bahwa variabel frekuensi akses Path berpengaruh terhadap variabel intensitas komunikasi antar pribadi dan signifikan (sig.=0,000) dengan koefisien korelasi -,403. Dan hasil uji hipotesis ketiga menunjukan bahwa variabel frekuensi akses Facebook berpengaruh terhadap variabel intensitas komunikasi antar pribadi dan signifikan (sig.= 0,000) dengan koefisien korelasi -,536.Saran yang diberikan penelitian ini adalah menjadikan aplikasi media sosial seperti BBM, Path dan Facebook sebagai media komunikasi dengan menjaga intensitas komunikasi antar pribadi terutama komunikasi pribadi tatap muka agar mampu menghasilkan kualitas komunikasi yang jauh lebih baik.
Persepsi Khalayak tentang Aksi Demonstrasi FPI di Surat Kabar Suara Merdeka Anike Puspita Yunita; Joyo NS Gono; Lintang Ratri Rahmiaji; Taufik Suprihatini
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.563 KB)

Abstract

Pascareformasi, demonstrasi marak terjadi di berbagai daerah di tanah air.Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh anggota Front Pembela Islam (FPI)rupanya memiliki daya tarik tersendiri bagi media massa untuk mengangkatnyamenjadi berita. Suara Merdeka merupakan salah satu media cetak yang menulisdemonstrasi FPI dalam pemberitaannya. Akan tetapi, Suara Merdekamengidentikkan demonstrasi yang dilakukan oleh anggota FPI dengan tindakananarkis dan selalu berujung dengan bentrokan pada berita yang dihasilkannya.Kata-kata bentrokan, kericuhan, keributan, perusakan, dan kemacetan hampirselalu ada dalam berita demonstrasi FPI di Suara Merdeka.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana persepsikhalayak tentang aksi demonstrasi FPI di surat kabar Suara Merdeka. Tipepenelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis resepsi.Dalam analisis resepsi, khalayak dipandang sebagai produser makna, tidak hanyamenjadi konsumen media. Khalayak akan menerima berita demonstrasi FPI yangdibacanya sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, dan pengetahuan mereka.Penelitian ini juga menggunakan model encoding-decoding Stuart Hall, untukmenjelaskan jalannya proses encoding dan decoding berita-berita aksi demonstrasiFPI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak aktif dalammenginterpretasi berita demonstrasi FPI yang diterimanya. Interpretasi khalayakterbagi dalam tiga posisi pemaknaan: dominant-hegemonic position, negotiatedposition, dan oppositional position. Khalayak yang masuk dalam dominanthegemonicposition, memaknai demonstrasi FPI identik dengan tindakan anarkisdi dalamnya. Khalayak tersebut memaknai demonstrasi FPI sesuai dengan maknadominan yang dihadirkan Suara Merdeka. Sementara khalayak dengan negotiatedposition, akan menerima makna dominan yang ada, tetapi mereka memilikipemaknaan alternatif dimana ada campur tangan pihak lain atau pemerintah dalamdemonstrasi FPI. Kemudian tidak ada khalayak yang berada pada posisi oposisi.Hal ini dilihat dari kecenderungan pemberitaan yang seragam.Temuan lain dari penelitian ini yaitu tidak ada korelasi antara perbedaanagama dengan pemaknaan khalayak terhadap berita aksi demonstrasi FPI.
Pengaruh Terpaan Berita Kriminal Dan Faktor Demografi Terhadap Tingkat Kecemasan Masyarakat Untuk Berinteraksi Dengan Lingkungan Arinda Putri Oktaviani; Adi Nugroho; Joyo NS Gono; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.815 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan berita kriminal di televisi dan faktor demografi terhadap tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji faktor demografi yang memediasi terpaan berita kriminal di televisi dan tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan.Penulis menggunakan Teori Depedensi Mengenai Efek Komunikasi Massa dan Teori Kategori Sosial untuk menjelaskan pengaruh terpaan berita kriminal di televisi dan faktor demografi terhadap tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan. Populasi penelitian ini adalah khalayak yang berdomisili di Semarang dan menonton berita kriminal di televisi, yang diambil sebanyak 60 orang, dengan teknik purposive sampling.Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan Analisis Regresi Hirarki Berganda. Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi variabel terpaan berita kriminal di televisi terhadap variabel tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan adalah 0.011, sehingga terdapat pengaruh langsung terpaan berita kriminal di televisi terhadap tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan. Kemudian, nilai signifikansi variabel terpaan berita kriminal di televisi melalui variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan adalah 0.000, 0.001, 0.000, 0.008 nilai signifikansi < 0.05, sehingga terpaan berita kriminal di televisi berpengaruh terhadap tingkat kecemasan masyarakat untuk berinteraksi dengan lingkungan melalui variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan.
Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Dokter-Pasien dan Tingkat Pendidikan Pasien dengan Loyalitas Pasien. Septiana Wulandari Suparyo; Joyo NS Gono; Sri Widowati Herieningsih; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.694 KB)

Abstract

Masih banyaknya pasien yang mengeluhkan buruknya komunikasi dari dokter kepada pasien menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Komunikasi yang buruk itu seperti dokter yang bersikap tidak ramah, atau komunikasi dimana terdapat kesenjangan kedudukan antara dokter dan pasien. Komunikasi dokter-pasien yang buruk tersebut mengakibatkan pasien berpindah dokter atau pasien tidak loyal. Tingkat pendidikan juga menjadi variabel penting dalam hubungan ini karena tingkat pendidikan ikut memengaruhi sikap pasien.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas komunikasi dokter-pasien dengan loyalitas pasien dan hubungan antara tingkat pendidikan pasien dengan loyalitas pasien. Tipe penelitian ini adalah eksplanatori dengan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan responden berjumlah 40 orang. Penelitian ini menggunakan metode statistik korelasi Kendall’s tau-b sebagai alat uji hipotesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif tetapi lemah antara kualitas komunikasi dokter-pasien dengan loyalitas pasien dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan pasien dengan loyalitas pasien. Pada setiap tingkat pendidikan pasien, loyalitas pasien adalah tinggi. Kualitas komunikasi dokter pasien dan loyalitas pasien dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori sangat tinggi.Disarankan kepada dokter pada praktik dokter umum untu meningkatkan lagi komunikasi antara dokter dengan pasien terutama pada saat melibatkan pasien ketika mengambil keputusan mengenai pengobatan yang diberikan atau dijalankan.
Hubungan Terpaan Iklan Yamaha YZF R25 Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Otto Fauzie Haloho; Joyo NS Gono; Sri Widowati Herieningsih; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.812 KB)

Abstract

Dalam bersaing dengan kompetitor, YIMM selaku produsen resmi Yamaha Indonesia menggunakan berbagai jenis marketing komunikasi untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan produk terbarunya kepada konsumen. Salah satunya adalah dengan iklan televisi (TVC). YIMM memiliki banyak iklan TVC dari berbagai produknya, salah satunya ialah iklan Yamaha R25 dimana, YIMM menggaet pembalap MotoGP, Valentino Rossi untuk mempromosikan produk ini. Selain iklan televisi, citra merek juga memiliki peranan penting dalam promosi sebuah produk baru. Iklan dan citra merek itu memiliki hubungan yang sejajar. Apabila pesan – pesan dan informasi dalam iklan dapat diterima dengan baik oleh konsumen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan terpaan iklan televisi Yamaha YZF R25 dan citra merek terhadap minat beli.. Dasar pemikiran yang digunakan adalah Cognitive Respons Theory. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling dengan metode accidental sampling sebagai alat untuk menentukan sampel. Jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan usia 18-27 tahun. Analisis data yang digunakan adalah korelasi kendall dengan bantuan SPSS 17.Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel terpaan iklan televisi Yamaha YZF R25 tidak memiliki hubungan dengan citra merek. Selanjutnya, hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel citra merek memiliki hubungan yang signifikan dengan minat beli, dimana nilai signifikasinsinya 0,018 dan nilai koefisien korelasi kendall sebesar 0,273. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara citra merek dengan minat beli.Saran yang dapat diberikan adalah seharusnya YIMM sebagai produsen Yamaha di Indonesia memilih konsep yang lebih sederhana dalam membuat alur cerita iklan. Sehingga iklan mudah dimengerti oleh konsumen. Dan YIMM harus lebih bekerja keras lagi dalam mempertahankan citra merek yang sudah terbangun.