Rudy Yuwono
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 65 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SINGLE DAN SWITCH POLARITY SEBAGAI PENGURANG RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Dandy Budi Kusuma; Rudy Yuwono; Erfan Achmad Dahlan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini akan dibahastentang perancangan dan pembuatan AntenaMikrostrip dengan Single dan Switch Polarity.Antena yang dirancang memiliki Polarisasi Linierdengan Impedansi Karakteristik saluran sebesar50 Ω, dan untuk diaplikasikan sebagai pengurangradiasi terhadap device telekomunikasi yangmemiliki sumber listrik pada frekuensi 1800 MHz(GSM) sampai di atas 2400 MHz (UWB) denganmenggunakan bahan substrat FR-4 (konstantadielektrik r ε = 3,9) dan bahan konduktortembaga. Perancangan dan simulasi Antenadilakukan dengan menggunakan program CSTMicrowave Studio 2014. Hasil simulasi AntenaMikrostrip dengan Single Polarity memliki VSWRdi bawah 2 pada rentang frekuensi 1800 MHzsampai 4900 MHz dengan nilai S11 (Return Loss)≤ -10 dB dan axial ratio di atas 10 dB. SedangkanHasil simulasi Antena Mikrostrip dengan SwitchPolarity memliki VSWR di bawah 2 pada rentangfrekuensi 1500 MHz sampai 5500 MHz dengannilai S11 (Return Loss) ≤ -10 dB dan axial ratio dibawah 10 dB. Untuk hasil pengurangan radiasiAntena Mikrostrip dengan Single Polarityterhadap semua laptop memiliki total -518 dBmdan -499 dBm dengan rata –rata -103,6 dBm dan -99 dBm. Sedangkan Antena Mikrostrip denganSwitch Polarity terhadap semua laptop memilikitotal -539 dBm dan -486 dBm dengan rata –rata -107 dBm dan -93 dBm.Kata Kunci : Antena mikrostrip, pengurangradiasi, pengaruh temperatur, single dan switch.
PERANCANGAN ANTENA 3D SERTA PENGARUH JUMLAH SEED (PATCH) TERHADAP PERFORMANSI ANTENA ARRAY BENTUK LINGKARAN PADA FREKUENSI KERJA 2.4 GHz Hasbi Fazrul Rachman; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena planar merupakan antena yang disusun berdasarkan konfigurasi geometris dan elektris tertentu untuk menghasilkan suatu pola radiasi yang direktif. Antena planar juga merupakan pengembangan dari antena mikrostrip. Antena planar memiliki struktur fisik yang lebih sederhana dari antena mikrostrip, struktur fisik dari antena planar terdiri dari patch dan groundplane. Antena ini merupakan antena 2D dikarenakan patch antena ini hanya berjumlah satu, sedangkan untuk penamaan antena 3D dikarenakan patch antena yang berjumlah lebih dari satu. Penambahan patch yang berada di koordinat selain koordinat x dan koordinat y selanjutnya akan dinamakan sebagai seed. Antena 3D dengan penambahan patch atau seed tentunya akan berbeda dengan antena 2D dalam segi performansi, yang selanjutnya akan diukur melalui parameter – parameter yang dapat mengukur performansi antena. Kata Kunci: Antena Planar, Antena Mikrostrip, Antena 3D, Patch, Seed, Performansi, Parameter, Optimasi.  ABSTRACT Planar antennas are antennas arranged based on certain geometric and electrical configurations to produce a directional radiation pattern. Planar antenna is also a development of microstrip antennas. Planar antennas have a physical structure that is simpler than a microstrip antenna, the physical structure of a planar antenna consists of patches and groundplane. This antenna is a 2D antenna because there are only one antenna patch, whereas for 3D antenna naming due to more than one patch antenna. The addition of patches in coordinates other than the x coordinate and y coordinate will then be named as seed. The 3D antenna with the addition of patches or seeds will certainly be different from 2D antennas in terms of performance, which will then be measured through parameters that can measure antenna performance. Kata Kunci: Planar Antenna, Microstrip Antenna, 3D Antenna, Patch, Seed, Performance, Parameter, Optimation.
Pengaruh Slot Rugby Ball Terhadap Antena Mikrostrip Sehingga Dapat Bekerja Pada Ultra Wideband (UWB) Prilla Ayu Wendaria; Rudy Yuwono; Muhammad Fauzan Edy Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.394 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh slot rugby ball pada antena mikrostrip annular ring sehingga dapat bekerja pada ultra wideband (UWB).  Antena mikrostrip annular ring dengan slot rugby ball ini dirancang dengan menggunakan feed line sebagai metode pencatuannya. Dimensi antena diperoleh melalui  perhitungan dan optimasi serta dilakukan simulasi dengan menggunakan software HFSS AnsoftTM versi 13. Hasil simulasi antena mikrostrip annular ring dengan slot rugby ball menunjukkan frekuensi kerja 700-2700 MHz dengan bandwidth sebesar 2000 MHz dan bandwidth fraksional sebesar 117,64%, memiliki polarisasi elips, jenis pola radiasi direksional, dan nilai gain rata-rata sebesar 4,14 dBi dengan gain maksimum sebesar 7,89 dBi pada frekuensi 1700 MHz. Variasi dimensi dan letak slot menunjukkan bahwa slot rugby ball berpengaruh terhadap bandwidth dan gain tetapi tidak berpengaruh terhadap polarisasi dan pola radiasi antena. Selain itu, dari perbandingan terhadap antena mikrostrip annular ring tanpa slot, dengan slot persegi, dan dengan slot lingkaran didapatkan bahwa antena mikrostrip annular ring dengan slot rugby ball memiliki bandwidth dan bandwidth fraksional paling besar. Kata kunci--- Ultra Wideband, Antena, Mikrostrip, Annular Ring, Slot, Rugby ball.
RANGKAIAN RECTENNA MENGGUNAKAN ANTENA MIKROSTRIP CIRCULAR PATCH DENGAN GROUND PLANE FREE SPACE PADA FREKUENSI 2,4 GHz SEBAGAI PIRANTI WIRELESS POWER TRANSMISSION (WPT) Gezadio Dhuha Sujarwo; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Power Transmission (WPT) adalah teknologi charging tanpa kabel. Teknologi ini merupakan solusi dari tingginya tingkat mobilitas masyarakat. Wireless Power Transmission (WPT) berhubungan rectenna (rectifying antenna) yang merupakan gabungan dari kata "rectifying" dan "antenna" yaitu teknologi yang memanfaatkan energi elektromagnetik di udara yang dikonversikan ke energi listrik (tegangan DC). Pada penelitian ini dirancang empat buah rectenna dengan spesifikasi yang sama dan dirangkai menjadi rangkaian seri rectennna. Tiap rectifier yang ddirancang menggunakan dioda 1N5711 sebanyak 4 buah dan 1 buah kapasitor SMD C1206. Antena yang dirancang pada penelitian ini  adalah antena mikrostrip circular patch dan antena mikrostrip star patch with additional elliptical shape. Desain antena pada penelitian ini disimulasikan menggunakan software Computer Simulation Technology (CST) Studio Suite 2014. Antena di fabrikasi menggunakan bahan FR–4 dengan ɛr = 3,9 dan h = 1,6 mm. Kata Kunci: Wireless Power Transmission, rectenna, energi elektromagnetik.
PERANCANGAN RECTENNA SEBAGAI PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 900 MHz Fabian Adna Suryanto; Rudy Yuwono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rectenna (Rectifier Antenna) merupakan suatu antena yang diintegrasikan dengan sebuah rangkaian rectifier yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi sumber tegangan DC. Antena pada rectenna berfungsi sebagai penangkap gelombang elektromagnetik untuk diubah menjadi sumber tegangan DC oleh rangkaian rectifier. Fungsi dari rectenna adalah untuk pemanen energi elektromagnetik. Prinsip pemanen energi elektromagnetik ini dapat diaplikasikan pada frekuensi GSM 900 MHz. Untuk membuat sebuah rectenna yang mampu bekerja pada sebuah frekuensi GSM 900 MHz, maka perlu dirancang sebuah rangkaian rectifier yang mampu bekerja pada frekuensi tersebut dan antena yang digunakan adalah antena GSM 900 MHz. Hasil pengukuran rectenna tanpa perangkat modul GSM adalah sebesar 6,7 mV untuk tegangan yang dihasilkan oleh rectenna dan -93,7 dBm untuk level daya terima rectenna.Kata Kunci : Rectenna, pemanen energi, GSM
PERANCANGAN RECTENNA MENGGUNAKAN MODULE P2110B SEBAGAI PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 915 MHz Muhammad Jody Utomo; Rudy Yuwono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Pada jaringan GSM yang luas tidak sepenuhnya digunakan sebagai jaringan komunikasi pada perangkat mobile station GSM. Sedangkan pembangunan jaringan ini dilakukan besar-besaran namun luas nya penyebaran gelombang elektromagnetik tersebut tidak dimanfaatkan, oleh sebab itu pemanfaatan gelombang elektro magnetik yang terbuang itu dapat digunakan sebagai sumber energi (energy harvesting). Alat yang digunakan sebagai energy harvesting adalah rectenna yang merupakan gabungan antenna dan rectifier. Antena yang digunakan adalah antena microstrip rectangular patch yang berbahan FR-4 dengan ketebalah 1,6. Pada simulasi antena tersebut frekuensi kerja antena berada pada frekuensi 915 MHz dengan hasil return loss adalah -17,2 dB dan VSWR adalah 1.3 dan dapat bekerja dari frekuensi 912-918 MHz sehingga didapatkan bandwidth sebesar 5 MHz. Rangkaian rectifier yang berfungsi sebagai pengkonversi tegangan AC menjadi DC menggunakan power harvester P2110B. Kemudian hasil dari pengukuran antena menunjukkan pergeseran frekuensi kerja dari antena yang telah di fabrikasi dan simulasi yaitu pad frekuensi 904 MHz dengan return loss sebesar -13.8 dan VSWR sebesr 1.513 pada frekuensi 897-908 MHz. Pengukuran rectenna diambil dengan memberikan variasi jarak pada pemancar dan rectenna, tegangan terbesar adalah pada jarak 1 meter didepan antenna pemancar yaitu 7 mV. Tegangan terkecil yang dikonversi rectenna yaitu berada pada jarak 4 meter dengan tegangan DC sebesar 6.3 mV. Kata kunci: mobile station GSM, rectifier, antenna ABSTRACT In a wide GSM network, it is not fully used as a communication network on GSM mobile station devices. While the construction of this network is carried out on a large scale but the extent of the spread of electromagnetic waves is not utilized, therefore the use of wasted electro magnetic waves can be used as an energy source (energy harvesting). The tool used as energy harvesting is a rectenna which is a combination of antennas and rectifiers. The antenna used is a microstrip rectangular patch made from FR-4 with thickness 1.6. In the antenna simulation the antenna working frequency is at 915 MHz with the return loss result is -17.2 dB and VSWR is 1.3 and can work from 912-918 MHz frequency to get a bandwidth of 5 MHz. Rectifier circuit that functions as an AC to DC voltage converter using P2110B power harvester. Then the results of the antenna measurements show a shift in the working frequency of the antenna that has been fabricated and simulated, namely the pad frequency of 904 MHz with return loss of -13.8 and VSWR of 1,513 at the frequency 897-908 MHz. Rectenna measurements are taken by varying the distance of the transmitter and rectenna, the biggest voltage is at a distance of 1 meter in front of the transmitter antenna which is 7 mV. The smallest voltage converted by the rectenna is at a distance of 4 meters with a DC voltage of 6.3 mV. Keywords: mobile station GSM, rectifier, antenna
Analisis Performansi Teknik Modulasi Pada Jaringan Mobile Wimax Untuk Layanan Video Conference Anisari Mei Prihatini; Rudy Yuwono; Sigit Kusmaryanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (856.541 KB)

Abstract

Video conference merupakan teknologi penggabungan sinyal audio dan video yang membutuhkan kecepatan transfer data yang tinggi dan bandwidth yang lebar, sehingga dibutuhkan jaringan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) IEEE 802.16e atau biasa disebut mobile WiMAX merupakan salah satunya. Salah satu fitur yang diberikan mobile WiMAX untuk mengoptimalkan kualitas jaringan adalah dengan menggunakan teknik modulasi adaptif. Performansi yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi Bit Error Rate (BER), delay end to end, dan throughput. Dari hasil penelitian, nilai BER yang terkecil menggunakan modulasi QPSK ¾ =  dan nilai BER tertinggi menggunakan modulasi 64 QAM 2/3 = 0.0257. Dari hasil perhitungan delay end to end, nilai delay end to end rata-rata terbesar adalah pada wilayah rural karena jarak jangkauan setiap modulasi yang lebih jauh dari daerah urban maupun sub urban. Sedangkan untuk perhitungan throughput, nilai throughput maksimum adalah dengan menggunakan modulasi 64QAM ¾ pada wilayah urban yaitu 74.730 Mbps dan nilai throughput minimum menggunakan modulasi BPSK ½ pada wilayah rural yaitu 23.300 Mbps. Kata Kunci— teknik modulasi adaptif, mobile WiMAX, video conference
RANCANG BANGUN ANTENA TRANSMITTER RF 433 MHz PADA PAYLOAD UNTUK MENINGKATKAN JARAK KOMUNIKASI DENGAN GROUND STATION Yusuf Adi Nugroho; Rudy Yuwono
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Dalam KOMBAT, antena berperan sebagai transmitter dan receiver. Komunikasi antara payload dengan ground station sangat penting dan antena menjadi kunci dari komunikasi keduanya. Semakin jauh komunikasi antara payload dengan ground station maka hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas antena sangat baik. Dalam penelitian ini, antena transmitter menjadi fokus utama dan dirancang bangun dengan mengganti antena 3DR referensi dengan antena dipole setengah panjang gelombang. Antena dipole tersebut akan dirancang bangun menggunakan kawat tembaga dengan ketebalan berbeda yaitu 1 mm, 2 mm, dan 2.5 mm. Hasil simulasi dari antena dipole tersebut menunjukkan bahwa antena dengan kawat tembaga 1 mm adalah yang terbaik dibandingkan dengan antena dipole yang lain. Kemudian, hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena dengan kawat tembaga 2.5 mm adalah yang terbaik dibandingkan dengan antena 3DR referensi dan antena dipole yang lain. Sedangkan, untuk hasil pengujian jarak komunikasi menunjukkan bahwa antena dengan kawat tembaga 2 mm adalah yang terbaik dibandingkan dengan antena 3DR referensi dan antena dipole yang lain dengan batas jarak komunikasi sejauh 124.4 meter. Kata Kunci : KOMBAT, antena, dipole, transmitter, kawat tembaga, 3DR, payload, ground station ABSTRACT In KOMBAT, antenna acts as a transmitter and receiver. Communication between payload and ground station is very important and the antenna becomes the key of both communication. The further communication between payload and ground station then it shows that antenna quality is very good. In this study, the transmitter antenna became the main focus and was designed to replacing the reference 3DR antenna with a half wavelength dipole antenna. The dipole antenna will be constructed using copper wires of different thicknesses of 1 mm, 2 mm, and 2.5 mm. The simulation results from the dipole antena indicate that the antenna with 1 mm copper wire is the best compared to other dipole antennas. Then, the measurement results show that the antenna with 2.5 mm copper wire is the best compared to the reference 3DR antenna and the other dipole antenna. Meanwhile, for communication distance test results indicate that antenna with 2 mm copper wire is the best compared to reference 3DR antenna and other dipole antenna with limit of communication distance as far as 124.4 meters. Keywords : KOMBAT, dipole antenna, transmitter, copper wire, 3DR, payload, ground station
Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Fredrick Yohanes; Rudy Yuwono; Sigit Kusmaryanto
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.036 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai perancangan dan pembuatan antena mikrostrip dengan patch berbentuk egg dan slot berbentuk rugby ball pada ground plane nya sehingga antena tersebut dapat bekerja pada frekuensi UWB. Dimensi antena mikrostrip diperoleh melalui perhitungan dan proses optimasi. Simulator yang digunakan dalam menganalisa performansi antena adalah HFSS Ansoft dan CST Microwave Studio. Fabrikasi antena mikrostrip ini menggunakan bahan Phenolic White Paper – FR4 dengan konstanta dielektrik (εr)= 4,5. Hasil pengukuran antena mikrostrip egg dengan slot rugby ball menunjukkan bahwa antena tersebut dapat bekerja pada frekuensi 1700 – 1800 MHz dan 2100 - 2700 MHz dengan bandwidth sebesar 700 MHz. Nilai gain tertinggi terletak pada frekuensi 2.5 GHz sebesar 7.45 dBi. Memiliki polarisasi elips dengan jenis pola radiasi omnidirectional.Kata Kunci: Antena, Ultra Wideband, Egg, Slot, Rugby Ball
Rancang Bangun Antena Mikrostrip Berpolarisasi Melingkar sebagai RFID Tag untuk Menjangkau Frekuensi 2.4 GHz Ronanobelta Syakura; Rudy Yuwono; Dwi Fadila Kurniawan
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.414 KB)

Abstract

Aplikasi antena mikrostrip sebagai antena RFID tag telah banyak dikembangkan, namun untuk membuatnya berpolarisasi melingkar untuk mengurangi kesalahan pembacaan menjadi tantangan tersendiri. Dengan pengumpanan microstrip line dan memakai power divider, antena tag dapat dirancang dan bekerja menjangkau frekuensi 2.4 gHz dan berpolarisasi melingkar.