Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development)

Analisis Nilai Tambah Usaha Abon Sapi pada IKM Cendana Food di Kota Palu Widiarta, I Made Adit; Hadayani, Hadayani; Safitri, Dian
Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development) Vol 4 No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpa.v4i1.2524

Abstract

IKM Cendana Food, sebuah bisnis yang berlokasi di Palu, berfokus pada pengolahan daging sapi menjadi produk khas yang dikenal sebagai abon sapi. Kenaikan harga bahan baku baru-baru ini telah mempengaruhi struktur biaya dan nilai yang dihasilkan dari produksi abon sapi mereka. Studi ini dimaksudkan agar dapat mengevaluasi peningkatan nilai tambah yang dihasilkan dari teknik produksi abon sapi yang dilakukan oleh IKM Cendana Food. Dengan menggunakan metode Hayami untuk analisis, ditemukan bahwa selama bulan Februari 2024, perusahaan mengolah 60 kg daging sapi, yang kemudian diubah menjadi 300 unit abon sapi, dengan masing-masing kemasan seberat 100 gram. Studi ini menemukan bahwa pengolahan daging sapi menjadi abon sapi memberikan nilai tambah sebesar Rp 54.487 per kilogram, yang berujung pada margin keuntungan sebesar Rp 17.564 per kilogram, atau tingkat pengembalian investasi sebesar 32,23%. Nilai tambah dalam produksi abon sapi bergantung pada faktor-faktor seperti nilai produk akhir, biaya bahan baku, dan nilai kontribusi input lainnya.
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE PADA CV. CAHAYA TEMPE DI KECAMATAN PEDONGGA KABUPATEN PASANGKAYU SULAWESI BARAT Silfana, Silfana; Hadayani, Hadayani; Nurdin, Muh Fahruddin
Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development) Vol 3 No 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpa.v3i1.2158

Abstract

Tujuan penelitian pada CV. Cahaya Tempe yang pertama untuk mengetahui jumlah pembelian optimal bahan baku tempe, kedua untuk mengetahui total biaya persediaan optimal bahan baku tempe, ketiga untuk mengetahui jumlah persediaan pengaman bahan baku tempe, dan yang keempat yaitu untuk mengetahui titik pemesanan kembali bahan baku tempe Industri CV. Cahaya Tempe. Penelitian ini dilaksanakan di Industri CV. Cahaya Tempe yang terletak di Kecamatan Pedongga, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat pada bulan Januari sampai Desember 2022. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan jumlah responden sebanyak 4 (empat) orang yakni, satu orang pimpinan industri, satu orang karyawan bagian produksi, dan dua orang dibagian pengemasan Industri CV. Cahaya Tempe. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah Economic Order Quantity (EOQ), Total Biaya Persediaan, Persediaan Pengaman, dan Titik Pemesanan Kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pembelian optimal bahan baku tempe yang sebaiknya dilakukan oleh Industri CV. Cahaya Tempe pada bulan Januari sampai Desember 2022 dengan ratarata 70.165,12 Kg. Persediaan pengaman (safety stock) yang harus selalu tersedia di gudang pada Industri CV. Cahaya Tempe sebesar 239 Kg. Titik pemesanan kembali yang harus dilakukan Industri CV. Cahaya Tempe pada bulan Januari sampai Desember 2022 dengan rata-rata sebesar 24.450,59 Kg. Total biaya persediaan optimal yang dikeluarkan oleh Industri CV. Cahaya Tempe pada bulan Januari sampai Desember 2022 dengan rata sebesar Rp. 53.454.589,96.
MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU RONO KRIUK PADA IKM RAJA BAWANG DI KOTA PALU Saputra, Anton Nugroho; Hadayani, Hadayani; Hatmi, Wira
Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development) Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpa.v3i2.2259

Abstract

IKM Raja Bawang merupakan salah satu produsen rono kriuk, industri ini terletak di jalan Abd Rahman Saleh Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak pembelian bahan baku ekonomis (EOQ) untuk persediaan bahan baku rono kriuk, mengetahui berapa biaya besar persediaan pengamanan (Safety Stock) bahan baku rono kriuk, mengetahui kapan waktu yang tepat bagi industri, untuk melakukan pemesanan kembali (ROP) terhadap persediaan bahan baku rono kriuk, dan mengetahui berapa total biaya persediaan bahan baku rono kriuk pada industri “Raja Bawang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemesanan ekonomis (EOQ) bahan baku rono pada periode bulan Januari-Desember 2022 dengan rata-rata sebesar 31,89 kg/produksi. persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus selalu tersedia pada IKM Raja Bawang sebesar 7 kg/produksi, pemesanan kembali/ROP IKM Raja Bawang harus melakukan pemesanan kembali pada periode bulan Januari-Desember 2022 saat jumlah persediaan bahan baku tersisa sebesar 38,89 kg, dan total biaya persediaan bahan baku ikan rono yang dilakukan IKM Raja Bawang rata-rata sebesar Rp.94.749,52.
ANALISIS TITIK IMPAS DURIAN MONTONG DALAM KEMASAN PADA INDUSTRI CV. BANUA PERTANIAN DI KOTA PALU Oqta, Rafika; Hadayani, Hadayani; Akrab, Ali
Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development) Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpa.v3i2.2284

Abstract

Industri CV. Banua Pertanian mengolah durian montong menjadi durian montong dalam kemasan. Harga Bahan Baku yang berfluktuasi menyebabkan harga penjualan pada bulan April, Mei dan Juni juga berbeda sehingga dapat mempengaruhi pendapatan. Penentuan lokasi dan responden dilakukan secara sengaja (Purposive). Jumlah responden sebanyak 4 orang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis titik impas. Hasil penelitian menunjukkan titik impas durian montong dalam kemasan 500 gram bulan April harga Rp.59.000 dicapai pada volume produksi 305 kemasan sehingga diperoleh penerimaan Rp.17.995.000. Bulan Mei harga Rp.57.500 dicapai pada volume produksi 297 kemasan dan penerimaan Rp17.077.500, -. Bulan Juni harga Rp.50.000 dicapai pada volume produksi 364 kemasan dan penerimaan Rp.18.200.000. Apabila industri melebihi volume produksi, penerimaan dan total biaya pada posisi titik impas berarti industri memperoleh keuntungan. Sebalikanya, jika hasil produksi industri dibawah volume produksi berarti industri mengalami kerugian, dan apabila mencapai volume produksi dengan penerimaan dan total biaya pada posisi titik impas berarti industri tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian.