Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

GEMARIKAN (GERAKAN GEMAR MAKAN IKAN) UNTUK CEGAH DAN ATASI BALITA STUNTING DAN IBU HAMIL KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS) : GEMARIKAN (GERAKAN GEMAR MAKAN IKAN) TO PREVENT AND OVERCOME STUNTING TODDLERS AND PREGNANT WOMEN KEK (CHRONIC ENERGY DEFICIENCY) Zauhani Kusnul
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.152

Abstract

Abstrak   Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang terlihat dari panjang badan atau tinggi badan di bawah anak seumurannya. Data Untuk angka stunting tahun 2019 di kabupaten kediri sebanyak 13,4%. Tahun 2021 dengan melakukan bulan timbang pada 85.000 balita didapatkan data prosentase stunting 12,5%. Harapan Target tahun 2022 prosentase stunting 18%. Harapan Target tahun 2023 prosentase stunting 14%.  Permasalahan gizi pada usia dini tidak saja berdampak pada terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak seperti meningkatnya angka kematian balita, menurunnya tingkat kecerdasan, meningkatnya risiko keterbelakangan mental, serta menurunnya prestasi serta produktivitas kerja. Dalam jangka panjang permasalahan gizi juga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM)  di Indonesia. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan motivasi masyarakat terutama ibu hamil KEK (kekurangan energi kronis) dan ibu dari balita stunting tentang manfaat ikan dalam menu sehari hari. Kegiatan berlangsung sehari berupa kegiatan Pendidikan Kesehatan dan dilanjutkan dengan pemberian paket makanan olahan dari ikan kepada semua peserta. Kegiatan berjalan dengan baik sesuai rencana, peserta antusias dan berpartisipasi aktif selama kegiatan dengan aktif menjawab pertanyaan maupun mengajukan pertanyaan seputar manfaat ikan untuk ibu hamil dan balita KEK. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan GEMARIKAN ini sangat relevan dilakukan dalam Upaya pencegahan dan penanganan balita stunting  maupun ibu hamil KEK (kekuranga energi kronis .Kata kunci : kehamilan kurang energi kronis, stunting, konsumsi ikan Abstract   Stunting is a condition of failure to thrive in children under the age of 5 (toddlers) due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK), which can be seen from the body length or height below the child's age. Data for the 2019 stunting rate in the Kediri district is 13.4%. In 2021, by carrying out a weighing month for 85,000 toddlers, data on a stunting percentage of 12.5% is obtained. Hope The target for 2022 is 18% stunting. Expectations The target for 2023 is the stunting percentage of 14%. Nutritional problems at an early age not only have an impact on the occurrence of disturbances in the growth and development of children, such as increased child mortality, decreased intelligence, increased risk of mental retardation, and decreased work performance and productivity. In the long term nutritional problems can also reduce the quality of human resources (HR) in Indonesia. The purpose of this activity is to increase the knowledge, awareness and motivation of the community, especially pregnant women with chronic energy deficiency (CKD) and mothers of stunting toddlers about the benefits of fish in their daily menu. The activity lasted one day in the form of Health Education activities and continued with the distribution of fish processed food packages to all participants. The activity went well according to plan, the participants were enthusiastic and actively participated during the activity by actively answering questions and asking questions about the benefits of fish for pregnant women and toddlers from KEK. From this activity it can be concluded that GEMARIKAN activities are very relevant to be carried out in efforts to prevent and treat stunting toddlers and pregnant women with KEK (chronic energy deficiency).  Keywords : chronic energy deficiency pregnancy, stunting, fish consumption
UPAYA MODIFIKASI LINGKUNGAN YANG AMAN UNTUK MENCEGAH RESIKO JATUH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA JOMBANG DI PARE: MODIFICATION OF A SAFE ENVIRONMENT TO PREVENT THE RISK OF FALLS FOR THE ELDERLY AT THE TRESNA WERDA JOMBANG SOCIAL HOME IN PARE Zauhani Kusnul; Didik Susetiyanto Atmojo
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.246

Abstract

Abstrak   Proses penuaan menyebabkan lansia mengalami perubahan fisiologi antara lain perubahan fisik yang terjadi pada sistem muskuloskeletal yaitu perubahan morfologis pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu reaksi. Penurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan mempertahankan keseimbangan fisik atau keseimbangan tubuh lansia. Semua penurunan fungsi tersebut merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia mudah jatuh. Kejadian jatuh pada lansia dapat berdampak besar bahkan dapat menyebabkan patah tulang karena secara umum kepadatan tulang lansia sudah menurun sehingga perlu diupayakan supaya kejadian jatuh pada lansia dapat dicegah. Kegiatan modifikasi lingkungan ini kami lakukan untuk menurunkan resiko jatuh pada lansia. Dari gambaran situasi ini kami akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan modifikasi lingkungan yang aman untuk mencegah resiko jatuh pada lansia. Kegiatan dilaksanakan secara langsung oleh tim dosen dan mahasiswa Stikes Pamenang di PSTW Jombang di Pare selama dua hari penuh dengan bentuk kegiatan pembersihan dan penataan lingkungan, juga latihan senam kaki bagi lansia. Kegiatan berjalan lancar, pengelola panti dan lansia menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat. Harapan ke depan kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk semakin meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia. Kata kunci : lansia, resiko jatuh, modifikasi lingkungan   Abstract The aging process causes elderly people to experience physiological changes, including physical changes that occur in the musculoskeletal system, namely morphological changes in muscles which cause functional changes in muscles, namely a decrease in muscle strength and contraction, muscle elasticity and flexibility, as well as speed and reaction time. A decrease in muscle function and strength will result in a decrease in the ability to maintain physical balance or body balance in the elderly. All of these functional declines are the main causes that often result in elderly people falling easily. Falls in the elderly can have a big impact and can even cause bone fractures because in general the bone density of the elderly has decreased so efforts need to be made to prevent falls in the elderly. We carry out this environmental modification activity to reduce the risk of falls in the elderly. From this situation description, we will carry out community service activities in the form of safe environmental modification activities to prevent the risk of falls in the elderly. The activity was carried out directly by a team of Stikes Pamenang lecturers and students at PSTW Jombang in Pare for two full days, including environmental cleaning and structuring activities, as well as foot exercise training for the elderly. The activity went smoothly, the orphanage management and the elderly stated that this activity was very useful. It is hoped that in the future this kind of activity can be carried out in a sustainable manner to further improve the quality of life and health of the elderly. Key words: elderly, risk of falls, environmental modification
Peduli Stunting dengan Program “GEMARI” Gemar Makan Ikan Pendekatan Family Empowerment Strategy Rahayu, Dwi; Kusnul H, Zauhani; Feti Wulandari, Ratna
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2105

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi utama yang saat ini dihadapi di Indonesia Permasalahan gizi balita berdampak pada terjadinya gangguan tumbuh kembang anak, dalam jangka panjang permasalahan gizi menurunkan kualitas SDM di Indonesia. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan mitra dalam menyediakan olahan menu berbasis protein hewani serta mampu memenuhi sumber protein hewani secara mandiri dengan budidaya ikan lele secara BUDIKDAMBER. Metode dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara pemberian edukasi tentang Stunting, Teknik Budikdamber untuk budidaya ikan lele keluarga serta demo pembuatan menu olahan berbahan dasar ikan lele untuk mencegah dan mengatasi stunting. Kegiatan ini terlaksana pada hari Kamis, 20 Juli 2023 di Balai Desa Kepuh Kecamatan Papar Kabupaten Kediri diikuti oleh 25 peserta. Sebelum dan sesudah kegiatan, peserta mengisi lembar pre dan post test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta terhadapat materi edukasi yang diberikan. Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan diakhir acara ini peserta mendapatkan alat untuk tempat budidaya ikan lele berupa ember 80 liter yang sudah dimodifikasi, bibit ikan lele dan pakan lele. Kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, para peserta antusias dan berpartisipasi aktif hingga acara selesai. Mayoritas peserta menyatakan senang dan puas mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat STIKES PAMENANG hari ini, mereka menyatakan mendapat banyak ilmu baru terkait pentingnya ikan dalam menu harian keluarga, cara membuat makanan berbahan ikan yang disukai anak dan cara budi daya lele dalam ember.
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN UNTUK MENCEGAH RISIKO JATUH PADA LANSIA: ASSISTANCE AND TRAINING ON THE USE OF MOBILITY AIDS TO PREVENT FALL RISK IN THE ELDERLY Didik Susetiyanto Atmojo; Zauhani Kusnul H; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.285

Abstract

Abstrak Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami penurunan fungsi fisik, kekuatan otot, serta keseimbangan tubuh, yang menyebabkan mereka lebih berisiko untuk jatuh. Jatuh pada lansia tidak hanya berpotensi menimbulkan cedera serius, seperti patah tulang dan trauma kepala, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup, memicu rasa takut berlebih, hingga menyebabkan hilangnya kemandirian dalam beraktivitas sehari-hari. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko jatuh pada lansia adalah dengan menggunakan alat bantu jalan, seperti tongkat atau walker. Namun, masih banyak lansia yang belum mengetahui cara memilih dan menggunakan alat bantu jalan secara tepat, yang justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak digunakan dengan benar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan alat bantu jalan kepada lansia melalui edukasi kelompok, simulasi praktik, dan pendampingan personal. Pelatihan dilakukan di komunitas lansia dengan melibatkan keluarga sebagai pendukung utama sejumlah 40 peserta.  Hasil dari program pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia mengenai pemilihan alat bantu yang sesuai serta kemampuan lansia dalam menggunakan alat bantu tersebut dengan benar dan aman. Selain itu, pelatihan ini juga meningkatkan kepercayaan diri lansia dalam bergerak, yang berdampak positif terhadap partisipasi mereka dalam kegiatan sosial. Kesimpulannya, pelatihan ini dapat membantu mencegah risiko jatuh pada lansia dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dengan memastikan keamanan dan kemandirian dalam mobilitas sehari-hari.   Kata kunci : Lansia, Pelatihan dan Pendampingan, Resiko Jatuh, Walking Aid   Abstract Elderly individuals are a vulnerable group that often experiences a decline in physical function, muscle strength, and body balance, which makes them more prone to falls. Falls in the elderly can lead to serious injuries, such as fractures and head trauma, and can decrease their quality of life, induce excessive fear, and cause a loss of independence in daily activities. One of the interventions that can be implemented to prevent fall risk is the use of mobility aids, such as canes or walkers. However, many elderly individuals are not yet familiar with the correct selection and use of these aids, which can actually increase the risk of accidents if not used properly. This community service program aims to provide training on the use of mobility aids for the elderly through group education, practical simulations, and personal assistance. The training was conducted in an elderly community by involving 40 elderly and family members as primary supporters. The results showed an increase in the elderly’s knowledge of selecting appropriate mobility aids and their ability to use these aids correctly and safely. Furthermore, the training also improved the confidence of the elderly in movement, which had a positive impact on their participation in social activities. In conclusion, this training can help reduce the risk of falls in the elderly and contribute to enhancing their quality of life by ensuring safety and independence in daily mobility.    Keywords: Elderly, Fall risk, Mobility aids, Training
Study Diskriptif Resiko Jatuh Pada Lansia Kusnul, Zauhani; Nugroho, Christianto
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v15i2.369

Abstract

Abstrak Latar belakang: Jatuh didefinisikan sebagai kehilangan keseimbangan yang tidak disengaja sehingga menyebabkan seseorang secara tidak siap berada di lantai atau tanah. Jatuh pada lansia meningkat secara dramatis seiring bertambahnya usia dan merupakan penyebab utama cedera, kehilangan kemandirian dan kematian. Kejadian jatuh sering terjadi pada lansia, hal ini berhubungan dengan proses penuaan yang menyebabkan lansia mengalami penurunan berbagai fisiologis. Diantaranya penurunan fungsi sistem muskuloskeletal berupa penurunan kekuatan, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan waktu reaksi. Penurunan kekuatan otot selanjutnya akan menurunkan kemampuan mempertahankan keseimbangan tubuh lansia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan menggunakan metode diskriptif observasional yang dilaksnakan pada bulan April 2024 di panti sosial tresna werda Pare. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, dengan kriteria inklusi lansia yang kooperatif, mampu mendengar dan melihat, mampu memahami dan mengikuti instruksi. Variabel penelitian ini meliputi ; kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah, penurunan fungus kognitif, depresi dan penurunan kemampuan mobilitas. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kekuatan otot ekstremitas atas didapatkan hasil bahwa 21,6% lansia mengalami penurunan kekuatan otot, dan 59,5% lansia mengalami penurunan kekuatan otot ekstremitas bawah, mayoritas lansia mengalami penurunan fungsi kognitif, baik ringan, sedang maipun berat, resiko jatuh pada lansia menggunakan Tinetti Assesment Tool didapatkan bahwa semua lansia memiliki resiko jatuh dengan prosestase terbanyak adalah resiko tinggi (40,5%). Kesimpulan: Berdasar data hasil penelitian ini dapat ditarik Kesimpulan bahwa mayoritas lansia memiliki resiko untuk mengalami jatuh. Data studi pendahuluan ini dapat digunakan sebagai data awal perencanaan intervensi untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian jatuh pada lansia. Kata kunci: lansia, resiko jatuh, kekuatan otot, kesembangan
PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DENGAN PEMBATASAN KONSUMSI GULA, GARAM DAN LEMAK: IMPROVING ADOLESCENT HEALTH THROUGH EDUCATION ON PREVENTION OF INFECTIOUS DISEASES BY LIMITING SUGAR, SALT AND FAT CONSUMPTION Kusnul, Zauhani; Nugroho, Christianto
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i1.306

Abstract

Abstrak   Penyakit tidak menular banyak berkaitan dengan aspek perilaku dan gaya hidup. Di kalangan remaja, pola konsumsi garam, gula, dan lemak yang berlebihan perlu menjadi perhatian utama karena kebiasaan ini dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, diabetes tipe 2, dan gangguan metabolisme lainnya yang memengaruhi daya tahan tubuh terhadap penyakit menular. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap pola makan tidak sehat karena pengaruh lingkungan, akses mudah terhadap makanan cepat saji, dan minimnya pemahaman tentang pentingnya pola makan seimbang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga pola makan dengan mengendalikan konsumsi gula, garam dam lemak untuk mencegah penyakit tidak menular di masa depan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terselenggara dalam format kegiatan pertemuan kader posyandu remaja yang dilaksnakan di ruang Kahuripan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pada hari selasa-rabu, 24-25 September 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 37 kader posyandu remaja perwakilan dari kecamatan kecamatan di Kabupaten Kediri. Pemberian materi dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, permainan dan tanya jawab. Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan peserta menyatakan bahwa mereka mendapat banyak informasi baru terkait pentingnya bertindak bijak dalam menjaga pola konsumsi sehari hari terutama konsumsi gula, garam dan lemak untuk mecegah berbagai penyakit tidak menular di masa depan. Kata kunci : penyakit tidak menular, gula, garam, lemak, remaja   Abstract   Non-communicable diseases are closely related to behavioral and lifestyle aspects. Among adolescents, excessive consumption of salt, sugar, and fat needs to be a major concern because this habit can cause obesity, hypertension, type 2 diabetes, and other metabolic disorders that affect the body's resistance to infectious diseases. According to data from the World Health Organization (WHO), adolescents are an age group that is vulnerable to unhealthy eating patterns due to environmental influences, easy access to fast food, and minimal understanding of the importance of a balanced diet. The purpose of this activity is to increase adolescent knowledge and awareness of the importance of maintaining a diet by controlling sugar, salt, and fat consumption to prevent non-communicable diseases in the future. This community service activity was held in the format of a meeting of adolescent posyandu cadres which was carried out in the Kahuripan room of the Kediri Regency Health Office on Tuesday-Wednesday, September 24-25, 2024. This activity was attended by 37 adolescent posyandu cadres representing sub-districts in Kediri Regency. The provision of material was carried out using lecture, discussion, game and question and answer methods. Overall the activity went well and participants stated that they got a lot of new information related to the importance of acting wisely in maintaining daily consumption patterns, especially sugar, salt and fat consumption to prevent various non-communicable diseases in the future. Keywords: non-communicable diseases, sugar, salt, fat consumption, teenagers
The Effect Of Determinant Factors In The Family On The Arrival Time Of Patients Stroke In Emergency Installation Muhammad Ikhwan Kosasih; Nugrahaeni Firdausi; Erwin Yektiningsih; Zauhani Kusnul
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2020): May
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i1.227

Abstract

Stroke is an important health problem. The speed with which a stroke sufferer gets the right treatment cause a big influence on stroke management. This study analyze the influence of various factors in the family on the arrival time of stroke patients in the emergency department of the Kediri district hospital. The study was conducted during May-July 2019 and found stroke patients as many as 88. The result show that educational factors have a significant relationship with the level of knowledge, and the family age, job, people who knew the stroke and decision-makers in the family have a significant relationship with the time interval between the stroke attack with the arrival of patients in the emergency room. From this study, it can be concluded that family factors play an important role in the time interval between a stroke and the arrival of a patient on IGD to get proper treatment.
EXCLUSIVE BREAST FEEDING AS AN EFFORT TO OVERCOME STUNTING IN TODDLERS WITH THE FAMILY EMPOWERMENT STRATEGY APPROACH Dwi Rahayu; Fresty Africia; Zauhani Kusnul H; Erwin Yektiningsih; Yunarsih .
Journal for Quality in Women's Health Vol. 6 No. 2 (2023): September
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqwh.v6i2.226

Abstract

Background : Stunting is a major problem experienced by toddlers in the world and Indonesia is included in the fifth country with the highest number of toddlers experiencing stunting in the world. Method : The research design used is a non-experimental quantitative research design. This type of research is a correlational descriptive study using a cross sectional approach. Result : The results of the study showed that 76% of toddlers who experienced stunting did not get exclusive breastfeeding. Analysis : Some researchers suspect that the effect of exclusive breastfeeding on stunting does not come from aspects of nutritional intake, but from efforts to prevent infection. Conclution : there is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in infants.
Predictive Value of Early Warning Scores for Procalcitonin and CRP in Hospitalized Community-Acquired Pneumonia Patients Pratiwi Yuliansari; Zauhani Kusnul; Agit Pratama Putra; Yuly Peristiowati
Journal Of Nursing Practice Vol. 8 No. 2 (2025): January
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v8i2.610

Abstract

Background: Pneumonia is a lower respiratory tract infection that causes the most deaths worldwide. There is a lack of knowledge about the predictive value of Early Warning Score (EWS) for procalcitonin, CRP, Mortality in Community Acquired Pneumonia (CAP). Purpose: The aim of this study was to see how accurate the EWS is at predicting procalcitonin, CRP and the mortality in Community Acquired Pneumonia patients who are hospitalized. All adult patients who were hospitalized for confirmed CAP between March and June 2023 were retrospectively included. Methods: A Total of 61 confirmed CAP patients treated in Internal Medicine High Care Unit were included in the present study. Results: The results showed that EWS≥8 was equivalent to procalcitonin in the septic shock category with (OR: 4.667), while EWS≥7 was equal to high risk CRP with (OR: 5.727), and the risk of mortality (83.3%). Conclusion: Based on the data analysis test, it concluded that EWS could used as a measuring tool to predict procalcitonin and CRP values, as well as mortality risk.
UPAYA PENGUATAN KESIAPAN MENTAL SOSIAL CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN PARE : STRENGTHENING SOCIAL MENTAL READINESS OF PROSPECTIVE BRIDES AT KUA, PARE DISTRICT Kusnul, Zauhani; Nugroho, Christianto
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.367

Abstract

Memasuki jenjang pernikahan merupakan fase perkembangan yang sangat penting, hal ini tentu saja membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pernikahan dapat tercapai. Lebih jauh pernikahan memiliki peran besar dengan kelangsungan kehidupan berbangsa. Karena pondasi kesehatan bangsa ada di keluarga, sehingga calon pengantin sebagai anggota masyarakat yang akan membentuk keluarga baru sangatlah penting untuk memiliki kesiapan yang optimal baik secara fisik, mental maupun sosial. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan edukasi bagi calon pengantin di wilayah Pare. Kegiatan dilaksanakan Stikes Pamenang dengan bekerja sama dengan KUA kecamatan Pare. Kegiatan ini terlaksana secara terjadwal/terprogram 3 bulan sekali. Kegiatan yang dilaksanankan terintegrasi dengan kegiatan pembinaan calon pengantin sesuai dengan agenda pembinaan calon pengantin yang dilaksanakan oleh pihak KUA Kata kunci : kesiapan, mental, sosial, calon pengantin   Abstract Entering the marriage stage is a very important phase of development, this of course requires thorough preparation for the purpose of marriage. Furthermore, marriage has a big role in the continuity of national life. Because the foundation of national health is in the family, so prospective brides and grooms as members of society who will form a new family are very important to have optimal readiness both physically, mentally and socially. The activities that will be carried out are community service activities in the form of educational activities for prospective brides and grooms in the Pare area. The activities are carried out by Stikes Pamenang in collaboration with the KUA of Pare District. This activity is carried out in a scheduled/programmed manner every 3 months. The activities carried out are integrated with the activities of coaching prospective brides and grooms in accordance with the agenda of coaching prospective brides and grooms carried out by the KUA Keywords: readiness, mental, social, prospective brides and grooms