Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MISKONSEPSI KIMIA, SEBUAH MISTERI Suyono Suyono
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 5, No 1 (2020): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um026v5i12020p001

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk membuka tabir misteri pada miskonsepsi kimia. Pintu pembuka tabir itu minimal berupa kerangka berpikir yang mengarah kepada jawaban awal terhadap pertanyaan kenapa remediasi miskonsepsi kimia masih menyisakan sejumlah individu resisten. Metaanalisis telah dilakukan terhadap berbagai hasil penelitian tentang remediasi miskonsepsi kimia. Dari 11 artikel Conceptual Change Text (CCT) yang dianalisis terdapat 6 (enam) artikel yang pada akhir proses pengubahan konsepsi masih menyisakan lebih dari 20% individu miskonsepsi atau masih didapatinya miskonsepsi kimia pada setiap individu lebih dari 20% konsep yang diujikan. Enam artikel itu dipublikasikan antara lain oleh: (1) Ultay et al. (2014), (2) Pabuccu and Geban (2012), (3) Balci (2006), (4) Pinarbasi et al. (2006), (5) Gunay (2005), dan (6) Calik et al. (2005). Upaya yang dilakukan untuk meremediasi individu miskonsepsi pada sejumlah konsep kimia belum ada yang berhasil menghilangkan keseluruhan miskonsepsi pada individu. Proses akomodasi adalah inti dari proses pengubahan konsepsi individu. Oleh karena itu, terhadap dokumen CCT yang terlampir pada keenam artikel di atas dianalisis keberadaan cara-cara penciptaan empat kondisi untuk terjadinya proses akomodasi. Empat kondisi itu adalah: (1) harus ada ketidakpuasan terhadap konsepsi yang telah ada, (2) sebuah konsepsi baru yang dihadirkan harus dapat dimengerti atau jelas, (3) konsepsi baru yang dihadirkan harus masuk akal, dan (4) konsepsi baru menampakkan potensi atau peluang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan lebih lanjut. Dari enam dokumen CCT yang dianalisis didapati lima dokumen CCT yang diimplementasikan oleh Ultay et al. (2014), Balci (2006), Pinarbasi et al. (2006), Gunay (2005), dan Calik et al. (2005) tidak memfasilitasi pengkondisian akomodasi yang keempat. Apakah tidak dipenuhinya kondisi akomodasi yang keempat berkorelasi dengan 20% individu yang masih tetap miskonsepsi, adalah sebuah misteri yang perlu dipecahkan. Jika asumsi tentang korelasi itu benar, maka kerangka berpikir yang mengarah kepada jawaban awal terhadap pertanyaan kenapa remediasi miskonsepsi kimia masih menyisakan sejumlah individu resisten miskonsepsi adalah pemberian perhatian kepada pengkondisian proses akomodasi nomor empat. Jika ditinjau dari tiga pertanyaan keilmuan, maka pemahaman atas kemanfaatan sebuah konsep tergolong ke dalam pertanyaan aksiologi. Miskonsepsi kimia, sebuah misteri yang menarik untuk diketahui dengan pasti penyebab dan solusinya. Ruang riset kearah ini masih terbuka lebar. Apakah pelibatan individu kepada kajian aksiologi dapat membantu tahap ekuilibrasi dan rekonstruksi konsepsi individu, masih juga misteri yang perlu dijawab melalui riset yang komprehensif.
Kelayakan Lembar Penugasan Terstruktur pada Materi Laju Reaksi untuk Melatihkan Literasi Sains Angelina Nur Afni; Suyono Suyono
PendIPA Journal of Science Education Vol 6, No 1 (2022): November - February
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.6.1.16-25

Abstract

Tujuan penelitian yang dihasilkan Lembar Penugasan Terstruktur (LPT) pada pembelajaran kimia laju reaksi yang layak untuk melatihkan Literasi Sains (LS). Perangkat pembelajaran ( learning device ) ini diakronimkan dengan LPTLS-Laju Reaksi. Kriteria kelayakan termasuk validitas (konstruk dan isi), kepraktisan, dan memiliki. Pengembangan LPTLS-Laju Reaksi menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan tahapan: (1) potensi dan masalah; (2) belajar data; (3) desain produk; (4) desain validasi; (5) desain revisi; (6) produk ujicoba; (7) revisi produk; (8) ujicoba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) produksi masal.Penelitian ini dilakukan hanya sampai langkah ketujuh yaitu revisi produk pasca uji coba. Minuman LPTLS-Laju Reaksi Yang Telah dirancang Dan kembangkan ditelaah Dan selanjutnya diuji validitasnya melalui PENILAIAN Ahli melibatkan Tiga Ahli di Bidang Pendidikan kimia. LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan valid tes-tes coba kepada peserta didik pengguna untuk dievaluasi kepraktisan dan kekuatannya. Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran ini dievaluasi berdasarkan data respon yang diberikan peserta didik pengguna. Kriteria kriteria LPTLS-Laju Reaksi berdasarkan skor peserta didik dalam literatur sesudah uji-coba perangkat ( One-Shot Case Study ). Seluruh data dianalisis secara deskriptif.LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria kevalidan jika nilai Mo? 4 untuk tiap soal dan R? 75%. LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria kepraktisan jika nilai Mo? 3 untuk tiap soal dan R? 75%. LPTLS-Laju reaksi dinyatakan memenuhi kriteria yang memenuhi jika perwakilan peserta didik yang lulus? 51%. Hasil penelitian: (1) LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat kelayakan ditinjau dari kriteria validitas baik konstruk maupun isi, (2) LPTLS-Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat kelayakan ditinjau dari kriteria kepraktisan, dan (3) LPTLS- Laju Reaksi yang dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan dinyatakan memenuhi syarat syarat kelayakan ditinjau dari kriteria yang memiliki.Dengan demikian dapat disangkal bahwa LPTLS-Laju reaksi yang dinyatakan layak digunakan untuk membelajarkan literasi sains pada peserta didik SMA kelas XI.
The Impact of Laughter Therapy on Heads of Division and Sub Division of Unesa Suyono Suyono
The Indonesian Journal of Social Studies Vol 4 No 1 (2021): July
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ijss.v4n1.p%p

Abstract

The purpose of this laughter therapy is to increase the level of happiness of the therapy targets, namely Heads of Division and Head of Sub Division of Unesa. The number of targets for laughter therapy was 51 people. Increasing the scale of happiness is assumed to have an impact on increasing the body's immunity, so this laughter therapy can be an effort to prevent the Covid-19 attack which is currently pandemic. Methods of implementing the activity: (1) preparation of a happiness scale questionnaire instrument, (2) preparation of funny videos, and (3) implementing laughter therapy. The design of the activity implementation adopted the research paradigm of the One-Group Pretest-Posttest Design. The data analysis of changes in the happiness scale used Wilcoxon's non-parametric statistical analysis techniques and was assisted by SPSS. The results achieved: (1) the Happiness Scale Questionnaire Instrument has been successfully created, which is packaged in the form of a google-form, (2) 15 funny videos that meet the criteria are not contra-educational and free from elements of violence, SARA, and pornography) which are collected on flash drives and on Google Drive, and (3) laughter therapy activities have a positive impact on the happiness scale of the Head of Sub-Section of Unesa, there was a significant increase.
Development of Structured Assignment Sheet on Reaction Rate Materials To Train Problem-Solving Skills Vena Salsabila; Suyono Suyono
Chemistry Education Practice Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Khusus Penelitian Pengembangan dalam rangka ulang tahun CEP yang ke 4
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v4i2.2311

Abstract

This study aims to determine the feasibility of a Structured Assignment Sheet (SAS) on the reaction rate material to practice student Problem-Solving Skills (PSS) in terms of validity, practicality, and effectiveness criteria. The method used in this research is Research and Development (R&D). The instruments used were validation sheets, student response questionnaires, and problem-solving skills test sheets. SAS that developed was tested on 15 students of XI grade who had received material on reaction rates at SMAN 1 Manyar and SMA Assa'adah Bungah. The SAS's validity was obtained based on the assessment of two Chemistry lecturers of Universitas Negeri Surabaya and two chemistry teachers at SMAN 1 Manyar and SMA Assa'adah Bungah. The validity has obtained a percentage of content validity of 92% and constructs validity of 90%, both of them were included in the very valid category. The practicality of the SAS was obtained through student responses. It obtained a positive response of 100% in the very practical category. The effectiveness of SAS was obtained through an N-Gain score of 0.8 with high criteria. That shows that the SAS-PSS developed is suitable for use in the learning process.
Pengembangan Lembar Penugasan Terstruktur pada Materi Laju Reaksi untuk Melatihkan Keterampilan Argumentasi Khofifah Indah Farawansyah; Suyono Suyono
Chemistry Education Practice Vol. 4 No. 2 (2021): Edisi Khusus Penelitian Pengembangan dalam rangka ulang tahun CEP yang ke 4
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v4i2.2315

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Penugasan Terstruktur Keterampilan Argumentasi (LPT-KA) pada materi laju reaksi yang layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran kimia. LPT-KA dikembangkan menggunakan metode Research and Develompment (R&D) untuk menghasilkan LPT-KA yang memenuhi kriteria kelayakan validitas, kepraktisan, dan efektivitas. Pada Desember 2020 dilakukan uji coba terbatas terhadap peserta didik SMAN 1 Sidayu dan SMA Assa’adah yang telah memperoleh materi laju reaksi dengan jumlah keseluruhan sebanyak 15 orang. Intrumen yang digunakan terdiri atas lembar telaah, lembar validasi, lembar angket respon peserta didik, dan lembar tes keterampilan argumentasi. Hasil penelitian didapatkan validitas LPT-KA dengan kategori sangat valid yang memperoleh persentase kesesuaian isi sebesar 83%, kesesuaian indikator keterampilan argumentasi sebesar 90%, komponen penyajian sebesar 83%, dan komponen kebahasaan sebesar 82%. Respon peserta didik terhadap indikator keterampilan argumentasi (claim, evidence, reasoning, dan rebuttal) didapatkan persentase untuk setiap komponen sebesar 100% dengan kriteria sangat praktis. Hasil tes keterampilan argumentasi peserta didik menunjukkan efektivitas LPT-KA yang memperoleh nilai N-gain skor sebesar 0,78 dengan kategori tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Lembar Penugasan Terstruktur (LPT) yang telah dikembangkan dapat dijadikan sebagai perangkat pembelajaran untuk melatihkan Keterampilan Argumentasi (KA) pada materi laju reaksi.Kata Kunci: Lembar Penugasan Terstruktur, Laju Reaksi, Keterampilan Argumentasi
Validity of Structured Assignment Sheet to Train Argumentation Skills on Buffer Solution Arza Rizky Septi Ansyach; Suyono Suyono
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 11, No 4 (2023): August 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v11i4.8610

Abstract

The purpose of this study was to produce structured task sheets to practice argumentation skills on buffer solution material. This research is a development research to produce products with the ADDIE development model which is limited to the design and development analysis stage. The developed structured assignment sheet contains enriched questions to practice argumentation skills on buffer solution material. The data obtained in this study is the feasibility of the validity aspect. The instruments used to obtain content and construct validity data were validation sheets assessed by three validators. Learning devices are declared to meet the validity criteria (based on content and construct) if they get a minimum rating mode (Mo) of 4 (valid) from the range 1 to 5 on a Likert scale. The results showed that according to the assessment component, both content and construct validity got an assessment mode (Mo) of 5 (very valid). The developed structured task sheets are declared valid to train argumentation skills.
PELATIHAN PEMBUATAN E-LKPD BERBASIS PBL-STEM (PROBLEM BASED LEARNING-SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATH) BAGI GURU KIMIA DI KABUPATEN GRESIK Rusly Hidayah; Kusumawati Dwiningsih; Achmad Lutfi; Sukarmin Sukarmin; Moh Mualliful Ilmi; Suyono Suyono; Rinaningsih Rinaningsih
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19266

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk 1) Guru dapat mengurutkan langkah–langkah pembelajaran PBL-STEM; 2) Guru dapat merancang E-LKPD berbasis pembelajaran PBL-STEM menggunakan aplikasi berbasis digital, 3) Guru dapat menghasilkan E-LKPD berbasis pembelajaran PBL-STEM. Kegiatan ini dilakukan sebanyak tujuh tahapan pengabdian yang dilakukan: (1) Koordinasi, (2) Desain, 3) Pembuatan Instrumen, (4) Pelaksanaan, (5) Evaluasi, (6) Manajemen, dan (7) Publikasi. Tempat pengabdian kali ini adalah SMAN 1 Gresik, sedangkan peserta dalam kegiatan ini sebanyak 10 guru. Instrumen yang digunakan adalah lembar respon peserta. Hasil lembar respon peserta menyatakan hasil sebesar 94,50 dengan kategori sangat baik.
Pelatihan Penyusunan Soal Diagnostik Konsepsi Peserta Didik pada Materi Kimia di MGMP Kimia Gresik Jawa Timur Bertha Yonata; Suyono Suyono; Achmad Lutfi; Dian Novita; Rinaningsih Rinaningsih; Findiyani Ernawati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i2.750

Abstract

Guru memastikan informasi dipahami peserta didik secara benar dengan cara memetakan konsepsinya. Pemetaan konsepsi ini perlu dilakukan untuk mengurangi miskonsepsi pada konsep tertentu dan mencegah miskonsepsi berkelanjutan pada konsep lain. Untuk itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam mendeteksi miskonsepsi pada peserta didik. Namun berdasarkan diskusi dengan beberapa guru kimia di Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa kemampuan deteksi ini perlu ditingkatkan. Hal ini menjadi dasar bagi tim pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pelatihan penyusunan soal diagnostik konsepsi peserta didik pada materi kimia di Kabupaten Gresik dengan mengacu Three Tier Diagnistic Test. Pelatihan dimulai dengan penyampaian informasi tentang tes diagnostik dan pengembangan tes diagnostik oleh guru. Berdasarkan hasil pengembangan tes diagnostik menunjukkan 6 dari 9 peserta telah menyusun soal tes diagnostik yang meliputi tier 1 sampai tier 3 secara lengkap untuk materi larutan penyangga, asam-basa, hidrolisis, kesetimbangan kimia, reaksi kimia, struktur atom, ikatan kimia, dan hukum dasar kimia.
Investigating Students’ Conception of Acid-Base Indicators Using Three Scientific Questions-Enhanced Conceptual Change Model Rosalina Eka Permatasari; Suyono Suyono; Leny Yuanita
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigating Students’ Conception of Acid-Base Indicators Using Three Scientific Questions-Enhanced Conceptual Change Model. Objectives:The aims of this research is to obtain the results of the analysis process and changes in students' conceptions on acid base indicators concept from the implementation of the conceptual change model enriched with three scientific questions (CCM-EWTSQ). The stages of CCM-EWTSQ are verification of misconceptions, creation of cognitive conflict conditions, providing assistance for equilibration, and reconstruction of final understanding. Methods: The research is using mixed methods which immersed quantitative research into qualitative research. The research subjects were students of the Chemistry Education Study Program, which consisted of four test students on the concept of acid-base indicators.  The data obtained were analyzed descriptively qualitatively. Findings: The results of this study are as follows. Based on the results of two misconceptions verification, students found misconceptions about the concept of acid-base indicators (4 students).  Each individual (research target) has undergone a process of changing cognition or conception in each stage of the CCM-EWTSQ on concept that students learn. The roadmap of changes in conception from stage to stage of CCM-EWTSQ experienced by each individual cannot be equated. The implementation of CCM-EWTSQ has succeeded in reducing the misconception of prospective chemistry teacher students who have verified misconceptions. Conclusion: Not all individuals who were verified had misconceptions at first and then turned into concept-aware after proceeding with CCM-EWTSQ        Keywords: misconception, CCM-EWTSQ, CCMo, accommodation. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v25i1.pp341-350