Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Eksistensi dan Peran Elit dalam Mempertahankan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Dusun Sade Desa Rambitan Lombok Tengah Sawaludin Sawaludin; Muhammad Mabrur Haslan; Basariah Basariah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.941

Abstract

Nilai-nilai kearifan lokal yang di anut oleh masyarakat Sade memiliki kekhasan tersendiri dibanding dari masyarakat adat lainnya, ini bisa dilihat dari cara mempertahankan bentuk rumah, adat istiadat/kebiasaan sehari-hari, cara bertenun dan lainnya. Sehingga inilah yang menjadi tolak ukur nilai-nilai keraifan lokal masih terjaga dengan baik walaupun dilanda dengan arus modernisasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan dan menggambarkan kearifan lokal masyarakat Sade; (2) mengidentifikasi nilai-nilai filosofis kearifan lokal; (3) mengetahui peran elit dalam mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat adat dusun sade di tengah arus modernisasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis kualitatif dengan langkah-langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Sade, baik yang berwujud nyata (Tangible) maupun yang tidak berwujud nyata (Intangible). Adapun yang Tangible digambarkan dalam tiga bentuk yaitu tektual (takepan), bangunan/arsitektur (bale, alang dan berugak), benda cagar budaya (gendang beleq, seni tari (tari presean, tari gendang beleq, tari tempenges, tari petuk, tari kayak, dan tari oncer), seni suara (tandak mare, tandak gawah, tandak tengak malem, tandak mataq, dan tandak najuk), menenun/nyensek (motif ragi genap, tapuk kemalu, kediri, beaq belating, beak sebie, batang empat, selutut, klungkung, banyu mas dan kembang komaq), senjata-senjata tradisional (keris, kelewang (pedang), candekan (tombak), tombak mamas (ter), dan lading kuning)). Sedangkan yang Intangible digambarkan melalui lima bentuk yaitu: awiq-awiq, sesenggak, lelakaq, kayaq, dan wewaran. Sekaitan dengan nilai-nilai filosofis yang terkandung dari berbagai kearifan lokal tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut (1) nilai kerohanian (nilai kebaikan dan nilai religius), (2) nilai etis (etika), (3) nilai toleransi (4) nilai estetik. Dalam hal inipun tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda sama-sama berperan dalam mempertahankan, melestraikam dan mewariskan nilai-nilai kearifan lokal yang ada kepada generasi selanjutnya, dalam setiap kegiatan para tokoh selalu memberikan pengarahan serta sosialisasi kepada elit muda yang ada untuk bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan Budayawan, Pejabat serta berbagai instansi terkait seperti  DISPARBUD, Pemerintah Kabupaten, Provinsi, dan pusat agar kearifan lokal yang ada di Sade terus terjaga kelestariannya.
Internalisasi Nilai Moral Melalui Inkulkasi Di MTs Darul Hikmah Tente Kabupaten Bima Asni Putri Agustin; Rispawati Rispawati; Sawaludin Sawaludin; M. Ismail
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.955

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Internalisasi Nilai Moral Melalui Inkulkasi Di MTs Darul Hikmah Tente Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pnelitian ini dilakukan di MTs Darul Hikmah Tente, subjek penelitian adalah Kepala sekolah, WAKA Kesiswaan, guru PAI, dan informan penelitian adalah siswa-siswi madrasah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data menggunakan 3 metode menurut Miles and Huberman anatara lain reduksi data, penyajian data, Verification/Conclusion Drawing. Berdasarkan hasil penelitian (1) Penanaman nilai moral terhadap peserta didik di Madrasah ditemukan ada bebarapa cara, antara lain: yaitu program pembiasaan dan kegiatan intrakurikuler. Terkait dengan dua cara yang dilakukan MTs dalam penanaman nilai moral terhadap siswa sudah baik, (2) faktor pendukung dan penghambat ialah pada peserta didik, guru, fasilitas dan orang tua.
Civic Culture dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sade Rambitan Lombok Tengah Sawaludin Sawaludin; Muhammad Mabrur Haslan; Basariah Basariah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1164

Abstract

Kajian civic culture dalam kearifan lokal masyarakat Sade Rambitan Lombok Tengah dilakukan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat secara luas akan pentingnya menjaga budaya dan mampu mempertahankan budaya tersebut dalam masyarakat itu sendiri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah  (1) mendeskripsikan kearifan local dan mengidentifikasi civic cultur yang terkandung di dalamnya, (2) mengidentifikasi cara pelestarian kearifan lokal di masyarakat Sade Rambitan Lombok Tengah. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, obeservasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Sade memiliki banyak kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik, dan di dalam kearifan lokal yang dimaksud memiliki kadungan civic culture atau budaya kewarganegaraan. Adapun kearifan lokal yang dimaksud adalah takepan, bangunan rumah, karya seni, awiq-awiq, sesenggak, lelakak/pantun, dan wewaran. Kearifan lokal ini memiliki nilai-nilai yang luhur dan ditandai dengan adanya sikap warga negara yang mencerminkan civic culture, seperti nilai religius yang berupa nilai ke-Tuhanan, kekeluargaan, tanggung jawab, saling menghormati, kepedulian sosial, demokratis, gotong royong, partisipasi, solidaritas dan peduli lingkungan. Berkaitan dengan upaya masyarakat Sade dalam proses pelestarian kearifan lokalnya dapat dilihat ketika mereka melakukan upacara adat, penyambutan tamu, pemberian sanksi bagi pelanggaran awiq-awiq dan lain-lainnya. Selain itu masyarakat Sade juga menanamkan kearifan lokal sejak dini pada generasi mudanya dengan cara mengikutsertakan dalam semua kegiatan adat, memberikan kepercayaan penuh pada mereka untuk mengelola dan mengembangkan diri serta berkolaborasi dengan pemerintah dalam rangka pelestarian kearifan lokal tersebut.
Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Nurlaili Handayani; Basariah Basariah; Sawaludin Sawaludin
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 3 No. 06 (2022): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.538 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v3i6.993

Abstract

skills at SMPN 10 Mataram class 8-J Civics learning is the goal of this research with the type of classroom action research in two cycles. Each cycle in this research consists of 4 (four) stages, namely (1) planning stage; (2) implementation stage; (3) the observation stage; and (4) the reflection stage. The results showed that the first cycle of data, the number of indicators for the action variable, namely the Discovery Learning , was 37 descriptors that appeared as many as 29 descriptors. The percentage of the emergence of critical thinking skills which is the variable of hope is 22 people (68.7%) from 32 people. Based on the data from the first cycle, which shows that the performance indicators of the expectation variable and the action variable have not been achieved, a reflection is carried out to examine the achievement of the predetermined performance indicators. From this reflection, the input in the form of learning devices was improved so that in the second cycle the quality of the learning process also increased by 37 descriptors (100%). The increase in the quality of the action variable was also followed by an increase in the expectation variable, namely students' critical thinking to 26 students (81.2%). From the results of this study, it was stated that the application of the discovery learning in Civics learning was able to improve the critical thinking skills of 8-J grade students of SMPN 10 Mataram.  
Civic Culture dalam Ritual Bebubus Batu Pada Masyarakat Suku Sasak Nila Sari; Muh. Zubair; Sawaludin Sawaludin; Bagdawansyah Alqadri
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1217

Abstract

Kajian Civic Culture dalam Ritual Bebubus Batu pada masyarakat suku sasak dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kepada para generasi muda untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya ini agar para generasi selajutnya bisa menikmati budaya ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan Ritual Bebubus Batu di Desa Sapit; (2) Nilai-nilai yang terdapat dalam pelaksanaan Ritual Bebubus Batu sebagai Civic Culture di Desa Sapit. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Ritual Bebubus Batu terbagi menjadi tiga tahapan dalam proses pelaksanaannya yaitu tahap Persiapan, tahap Pelaksanaan dan tahap Penutup. Tahap Persiapan meliputi musyawarah dan penyiapan bahan dan alat ritual. Tahap pelaksanaan terdiri dari ngatong dulang (membawa sampak), nyampang (menaruh makanan di atas sampang), nyandang (menaruh makanan di dalam kampu). Tahap Penutup terdiri dari zikir, doa dan begibung (makan bersama). Nilai-nilai yang terdapat dalam Ritual Bebubus Batu sebagai Civic Culture di Desa Sapit yaitu nilai Demokratis, Religius, Gotong Royong, Kebersamaan, Tolong Menolong dan Cinta Damai, Disiplin dan Taat Aturan serta nilai Kebersihan.
Peranan Pemuda dalam Membentuk Civic Culture Melalui Sanggar Tari Rahayu Lombok Tengah Karenina Aulia Hidayat; Edy Herianto; Sawaludin Sawaludin; Muh. Zubair
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1236

Abstract

Kajian peranan pemuda dalam membentuk civic culture melalui Sanggar Tari Rahayu Lombok Tengah dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya generasi muda bahwa pentingnya menjaga civic culture agar tidak berubah dan tergeser oleh zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan pemuda dalam membentuk civic culture dan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan pemuda dalam membentuk civic culture melalui Sanggar Tari Rahayu Lombok Tengah. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang dipadukan dengan metode deskriptif. Subyek dan informan penelitian ini diidentifikasi dengan menggunakan teknik purposif. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan triangulasi data.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima macam peranan pemuda dalam membentuk civic culture dan terdapat dua faktor yang mempengaruhi perananpemuda dalam membentuk civic culture melalui Sanggar Tari Rahayu Lombok Tengah. Kesimpulan penelitian ini yaitu pemuda memiliki beberapa peranan yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat membentuk civic culture diantaranya yaitu peranan aktif, peranan pasif, peranan partisipasif, peranan yang diharapkan dan peranan yang disesuaikan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peranan pemuda dalam membentuk civic culture melalui Sanggar Tari Rahayu Lombok Tengah dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Implementasi Program Sabtu Budaya Sebagai Penguatan Civic Disposition di SMP Negeri 15 Mataram Ayu Nurmayanti; M. Ismail; Sawaludin Sawaludin; Yuliatin Yuliatin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1260

Abstract

Program Sabtu Budaya adalah kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran berbasis budaya di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses implementasi program Sabtu Budaya sebagai penguatan Civic Disposition dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi program Sabtu Budaya sebagai penguatan Civic Disposition di SMP Negeri 15 Mataram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang sudah di telah di ambil menunjukan bahwa bentuk implementasi program Sabtu Budaya sebagai penguatan Civic Disposition di SMP Negeri 15 Mataram yaitu : 1) Menanyikan lagu daerah, 2) Tata cara berbusana adat sasak, 3) Permainan musik daerah, 4) Tata cara membuat makanan khas sasak, 5) Tarian Massal, 6) Pameran karya siswa. Faktor pendukung implementasi program Sabtu Budaya antara lain yaitu, kompetensi guru  sebagai pelaksanan program Sabtu Budaya, dukungan dan kerjasama guru dan staff, ketersediaan tempat pelaksanaan, dan ketersediaan fasilitas program Sabtu Budaya.Hambatan yang diterima yaitu tidak adanya panduan program Sabtu Budaya, tidak adanya tim khusus program Sabtu Budaya, kurangnya partisipasi siswa dan orang tua dalam program Sabtu Budaya.
Pengaruh Implementasi E-learning Berbasis Quizizz terhadap Hasil Belajar PPKn Susi Astika; Edy Herianto; Sawaludin Sawaludin; Lalu Sumardi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1114

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: Apakah terdapat akibat dari implementasi e-learning berbasis quizizz terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMAN 1 Sambelia. Pendekatan yang diaplikasikan adalah kuantitatif yang jenisnya quasi eksperimen dengan desain time series desain. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI di SMAN 1 Sambelia yang terdiri dari 4 kelas dan sampel yang diambil 1 kelas yang telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan yaitu kelas XI MIPA (I), dengan teknik purposive sampling. Data diolah menggunakan tes. Teknik tes yang digunakan yaitu pre-test dan post-test. Analisis data menggunakan uji prasarat yaitu uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) dan uji homogenitas (leven’s statistic), dan uji hipotesis yang menggunakan uji-t (one sample t-test). Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak empat (4) kali pertemuan. Terdapat adanya pengaruh implementasi e-learning berbasis quizizz terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Dibuktikan dengan diproleh sig. (2-tailed) ≤ 0.05 = (0.000 ≤ 0.05)
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Berbantuan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Kelas VIII di SMP Negeri 1 Aikmel Fadilla Adellina; Yuliatin Yuliatin; Sawaludin Sawaludin; Edy Herianto
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i3.1474

Abstract

Hasil belajar siswa bergantung pada bagaimana guru dalam kelas ketika menyampaikan materi kepada siswanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah ada atau tidak pengaruh penggunaan NHT berbantuan media video terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran PPKn. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif berdasarkan Nonequivalent Control Group Design. Purposive Sampling dilakukan untuk mengambil sampel menggunakan dua kelas serta pengumpulan data dengan observasi dan tes pilihan ganda. Berdasarkan hasil analisis data, nilai rerata kelas eksperimen pada pretest dan posttest diperoleh 55,6 dan 79,6. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh rerata 51,9 dan 69,8. Perhitungan uji t digunakan rumus Paired Sample t-test pada taraf signifikan 5%, pretest dan posttest kelas eksperimen di dapatkan nilai thitung (14,486) > tTabel (2,056) sedangkan kelas kontrol di dapatkan nilai thitung (11,027) > tTabel (2,056), maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, ada pengaruh dalam pemberian perlakuan pada kelas eksperimen.
STUDI KOMPARATIF HUKUM ADAT DUSUN BAYAN TIMUR DENGAN DUSUN BATU SANTEK KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Muhamad Zainul Majdi; Yuliatin Yuliatin; Basariah Basariah; Sawaludin Sawaludin
Jurnal Surya Kencana Dua : Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum & Keadilan
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/SKD.v10i2.y2023.37113

Abstract

Hukum adat Bayan Timur dan Batu Santek merupakan hukum adat Bayan yang berlaku secara khusus kepada masyarakat yang bertempat tinggal di dusun Bayan Timur dan dusun Batu Santek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum adat di dusun Bayan Timur dan dusun Batu Santek serta untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari hukum adat yang berlaku di masing-masing dusun tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik tipe Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verivikasi data. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka ditemukanlah data komparasi antara hukum adat Bayan Timur dengan Batu Santek yakni terletak pada sanksi yang diberikan dari delik adat, bentuk hukum adat yang berlaku, sistem perkawinan, susunan kekerabatan, dan hak ulayat dari masyarakat hukum adat.