Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM SABTU BUDAYA SEBAGAI PENGUATAN CIVIC CULTURE DEANA SAJIDA; EDY HERIANTO; BASARIAH BASARIAH; SAWALUDIN SAWALUDIN
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i3.3221

Abstract

The Culture Saturday program is a co-curricular activity used in schools to promote culture-based learning. The purpose of this study is to explain the Saturday Culture programme's implementation as a reinforcement of Civic Culture, which may be both helpful and difficult, as well as the influence it has. This research takes a qualitative approach to case study research. Data collecting strategies include observation, interviews, and documenting. Results can be obtained from the data, among other things. (1) the form of implementation of the Saturday Culture program as a strengthening of Civic Culture in the State Primary School 1 Masbagik is Gatra Gatra Gymnastics, Theatre or Drama Activities, Creation Dance Activities, and Classroom Cleaning and Environmental Activities; (2) the supporting factors, including the competence of teachers to implement the Saturday Cultural program, the support and cooperation between teachers and staff, the availability of the venue of The challenges include the guidance of the school's Saturday Culture program, the participation of some students and teachers in the implementation of the Saturday Culture programme, and (3) the impact on the academic field on the learning of pupils and non-academic pupils on the discipline, activity, participation, or controversy of the pupils in the conduct of the cultural Saturday program. ABSTRAKBudaya yang Program Sabtu adalah kegiatan co-curricular yang digunakan di sekolah untuk mempromosikan pembelajaran berbasis budaya. Tujuan dari studi ini adalah untuk menjelaskan implementasi program Saturday Culture sebagai penguatan budaya sipil, yang dapat bermanfaat dan sulit, serta pengaruhnya. Penelitian ini mengambil pendekatan kualitatif untuk penelitian studi kasus. Strategi pengumpulan data termasuk pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dapat diperoleh dari data, antara lain. (1) bentuk implementasi program Budaya Sabtu sebagai penguatan Budaya Sipil di Sekolah Dasar Negara 1 Masbagik adalah Gimnastik Gatra Gatra, Aktivitas Teater atau Drama, Kegiatan Tarian Kreatif, dan Kelas Pembersihan dan Kegiatan Lingkungan; (2) faktor-faktor pendukung, termasuk kompetensi guru untuk menerapkan program Kebudayaan Sabtu, dukungan dan kerjasama antara guru dan staf, ketersediaan lokasi Tantangan-tantangan tersebut meliputi bimbingan program Budaya Sabtu sekolah, partisipasi beberapa siswa dan guru dalam implementasi program Kebudayaan Sabtu, dan (3) dampak pada bidang akademik pada pembelajaran siswa dan siswa non-akademik pada disiplin, aktivitas, keterlibatan, atau kontroversi siswa dalam pengelolaan program budaya Sabtu.
Leadership of the Principal as Supervisor in Improving Teacher Performance at SMPN 10 Mataram Fahrizal M Ismail; Sawaludin Sawaludin; Lalu Sumardi
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 3, No 2 (2024): September 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v3i2.3465

Abstract

The principal's leadership as a supervisor plays an important role in improving teacher performance at SMPN 10 Mataram. This research aims to examine how school principals' supervision practices can improve teacher performance. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques include observation, interviews and documentation. Research findings show that school principals implement several effective supervision strategies, including providing constructive feedback, organizing training and workshops, and providing intensive guidance in planning and implementing learning. In addition, effective leadership is demonstrated through good communication skills, creating a conducive work environment, as well as motivating and rewarding teachers. This research concludes that the principal's supervisory leadership significantly contributes to improving teacher performance, which ultimately has a positive impact on the quality of education at SMPN 10 Mataram
Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PPKn Melalui Penerapan Model Pembelajaran Game Based Learning di SMA Negeri 1 Narmada Muhammad Abdul Haris; Mohamad Mustaru; M. Samsul Hadi; Sawaludin Sawaludin
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI), 2025 (2)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v5i2.1371

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI IPS 2 dalam mata pelajaran PPKn melalui penerapan model pembelajaran Game Based Learning di SMA Negeri 1 Narmada. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Pada pre-test siklus pertama, tercatat 3 siswa (8%) memiliki minat yang sangat rendah, 31 siswa (86%) dengan minat rendah, dan 2 siswa (6%) dengan minat sedang, sehingga persentase rata-rata mencapai 64,8%. Namun, hasil post-test pada siklus pertama menunjukkan perbaikan, di mana 10 siswa (28%) masih memiliki minat rendah, sementara 26 siswa (72%) menunjukkan minat sedang, dengan persentase rata-rata meningkat menjadi 71,1%. Pada post-test siklus kedua, terdapat 10 siswa (28%) yang masih menunjukkan minat rendah, 16 siswa (44%) memiliki minat sedang, dan 10 siswa (28%) telah menunjukkan minat tinggi, sehingga persentase rata-rata mencapai 77,5%.  Kemudian di siklus ketiga, hasil kuisioner menandakan bahwa rata-rata minat belajar siswa telah meningkat secara signifikan dan memenuhi target yang ditetapkan oleh peneliti, yaitu sebesar 88%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Game Based Learning terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn.