Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

INTERNALISASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH (STUDI PADA SMKN 2 MATARAM) Nurlaili Handayani; Basariah Basariah
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 1 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i1.242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola internalisasi pendidikan karakter yang berbasis budaya sekolah, dan memetakan nilai-nilai karakter yang dikembangkan di lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan naturalistik. Teknik Pengumpuln data yang digunakan pada penelitian ini yaitu, observasi; wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik tringulasi. Untuk menganalisis data menggunakan model analisis interaktif yaitu: data reduction, data display, dan conclusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai karakter kepada siswa dilakukan melalui berbagai cara, yaitu internalisasi pada kegiatan belajar mengajar, dan terintegrasi ke dalam seluruh mata pelajaran; proses internalisasi nilai karakter dapat dilakukan melalui pemanfataan nilai-nilai dasar dari budaya sekolah yang telah menjadi habit oleh seluruh warga sekolah. Budaya sekolah tersebut merupakan salah satu kekuataan dan ciri khas yang dimiliki sekolah, sehingga internalisasi nilai karakter menjadi lebih bermakna. Budaya sekolah yang diterapkan tercermin pada program sekolah 6K yaitu; a) keimanan, b) ketaqwaan, c) kedisiplinan, d) ketertiban, e) keamanan, f) kebersihan. Sementara itu, SMK Negeri 2 Mataram mengembangkan nilai karakter sebagai berikut: religius, disiplin, berprestasi, peduli lingkungan, mandiri, toleransi, kompetitif, saling menghargai. Nilai- nilai karakter ini yang berusaha untuk terus ditanamkan kepada seluruh warga sekolah, sehingga tujuan dari pembentukan karakter siswa dapat terwujud. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan pihak sekolah seluruhnya diintegrasikan pada semua program-program dan kebijakan sekolah, baik dalam bentuk peraturan, tata tertib, kegiatan intrakurikuler dan ektrakulikuler, sehingga menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan karakter.
Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Multikultural Di SMK Negeri 2 Mataram Nurlaili Handayani, Taat Wulandari *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 14, No 2 (2017): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.886 KB) | DOI: 10.21831/socia.v14i2.17642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui implementasi pendidikan karakter berbasis multikultural di SMKN 2 Mataram, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan karakter berbasis multikultural di SMKN 2 Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Pemilihan subjek penelitian dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik tringulasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis multikultural dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut: a) komitmen manajemen sekolah; b) melalui tata tertib sekolah; c) pengintegrasian pada program intrakurikuler; d) pengintegrasian pada program ekstrakurikuler; e) budaya sekolah dan f) program jaringan kerja. Sekolah mengembangkan nilai-nilai karakter: nilai religius, mandiri, peduli lingkungan, berprestasi, toleransi, demokratis, semangat kebangsaan, kompetitif dan cinta damai. Faktor pendukung antara lain: a) komitmen dan kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa, dan keterlibatan orang tua wali; b) dukungan pihak pemerintah dan swasta dalam jaringan kerja. Faktor penghambat antara lain: a) kebiasaan dan budaya lingkungan asal siswa yang berbeda; b) lingkungan masyarakat; c) lingkungan teman sebaya dan media elektronik; e) sarana prasarana yang belum lengkap; f) evaluasi program pendidikan karakter yang belum optimal, sehingga mempengaruhi proses penanaman karakter. Kata Kunci: pendidikan karakter, multikultural, multikultural di SMK
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MULTIKULTURAL DI SMK NEGERI 2 MATARAM Nurlaili Handayani; Taat Wulandari
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 13, No 2 (2017): ISTORIA Edisi September 2017, Vol. 13, No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.302 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v13i2.17650

Abstract

AbstractThis study aimed to investigate: the implementation of multiculturalism-based character education, and the facilitating and inhibiting factors in the implementation of multiculturalism-based character education at SMK Negeri 2 Mataram. The study used the qualitative method with the naturalistic approach. They were selected by means of the purposive and snowball sampling techniques. The data were collected by, namely interviews, observations, and documentation. The data trustworthiness was enhanced by the triangulation technique. The data were analyzed by of data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study are as follows. 1) The multiculturalism-based character education was implemented through the following programs: a) the school management commitment; b) the disciplined attitude building through regulations; c) the integration of intra-curricular programs; d) the integration of extracurricular programs; e) the school culture and f) network programs. School developed values such as religiosity, autonomy, care of the environment, achievement, tolerance, democracy, nationalism, competitiveness, and love of peace. 2) The facilitating factors included among others: a) good commitment and cooperation among the school principal, teachers, students, and parents’ involvement in various aspects of school activities; and b) the government and private support within the network. The inhibiting factors included among others: a) the habits and cultural environments of students’ origins which were varied; b) the social environment; c) the peer environment and electronic media; e) incomplete infrastructure facilities; and f) evaluation of program character education that had not been optimal, so that it affected the process of character inculcation.Keywords: character education, multiculturalism, multiculturalism in SMK
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TRADISI MAGIBUNG I Nengah Agus Tripayana; Nastiti Mufidah; Nurlaili Handayani; Basyariah Basyariah
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v10i1.7586

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi tradisi magibung sebagai sarana belajar karakter bagi masyarakat. Agar memperoleh gambaran secara holistic, penelitan ini menggunakan studi deskriptif, dengan mengamati tradisi magibung yang ada diDesa Pakraman Seraya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Penelitian ini diperoleh dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif menggunakan teknik triangulasi, dengan melakukan tiga langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah (1)Tokoh-tokoh senior (panglingsir) masyarakat Desa Pakraman Seraya, (2) BendesaAdat Desa Pakraman Seraya, (3) Pemerintahan adat Desa Pakraman Seraya, (4) Pemerintah Dinas setempat, (5) Pemuda Desa Pakraman Seraya, (6) Tokoh masyarakat, (7) Masyarakat Desa Pakraman Seraya yang dapat memberikan informasi mengenai fokus penelitian yang akan di teliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi magibung mampu menginternalisasi nilai-nilai karakter di lingkungan masyarakat, seperti; karakter religius, kerjasama (gotong-royong), mandiri, jujur, disiplin serta peduli. Kata Kunci: Pendidikan Karakter; magibung; tradisi ABSTRACTThis research was conducted to be explored as a means of learning character for the community. In order to obtain a holistic picture, this research uses a descriptive study, with the maintenance of the magibung tradition in Pakraman Seraya Village, Karangasem District, Karangasem Regency, Bali Province. This research was obtained by using a qualitative descriptive analysis using triangulation techniques, by doing three, namely: data reduction, data presentation and drawing steps / levers. The subjects in this study were (1) senior figures (panglingsir) of the Pakraman Seraya Village community, (2) Bendesa Adat Pakraman Seraya Village, (3) Pakraman Seraya Village customary administration, (4) Local Government Service, (5) Village Youth Pakraman Seraya, (6) community leaders, (7) Pakraman Seraya Village community who can provide information about the focus of the research to be studied. The results showed that the magibung tradition was able to internalize character values in the community, such as; religious character, cooperation (mutual assistance), independent, honest, disciplined and caring. Keywords: Character Education; magibung; tradition
PELATIHAN PEMBUATAN KUIS EDUKATIF SEBAGAI PENUNJANG PENGUASAAN PEMBELAJARAN DARING BAGI GURU SMP DI KECAMATAN NARMADA DAN LINGSAR LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT Hamidsyukrie ZM; Masyhuri Masyhuri; Deni Sutisna; Nursaptini Nursaptini; Nurlaili Handayani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6395

Abstract

ABSTRAKKompetensi dan keahlian guru dalam memanfaatkan teknologi sangat diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam pembelajaran daring. Meski demikian tidak semua guru mampu cepat beradaptasi dalam menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan serta bimbingan kepada guru agar memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dan evaluasi yang menyenangkan berbantukan aplikasi Quizziz. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi 3 tahapan, diantaranya: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi observasi dan FGD bersama mitra dan tim, kegiatan inti adalah pelaksanaan pelatihan, dan ketiga adalah tindak lanjut. Hasil kegiatan ini menunjukkan dimana kemampuan peserta pelatihan mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Data awal menunjukkan pada aspek pengetahuan awal terhadap aplikasi hanya 13 % diantara mereka yang mengetahui aplikasi Quizziz dan hal tersebut meningkat menjadi 100 % setelah pelaksanaan pelatihan. Selanjutnya pada aspek pemahaman,  sebelum dilaksanakan pelatihan hanya 8% peserta yang memahami aplikasi Quizziz dan setelah pelaksanaan pelatihan meningkat menjadi 70%. Dan terakhir ketertarikan dimana sebelum pelaksanaan pelatihan hanya 26% peserta yang menyatakan tertarik menggunakan aplikasi Quizziz dan setelah pelaksanaan pelatihan mengalami peningkatan menjadi 89%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dan berhasil meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan minat atau ketertarikan peserta dalam penggunaan aplikasi Quizziz pada pembelajaran. Kata kunci: pembelajaran daring; teknologi pembelajaran, aplikasi pembelajaran; quizziz . ABSTRACTThe competence and expertise of teachers in utilizing technology is needed to achieve success in online learning. However, not all teachers are able to quickly adapt in using learning applications. This service aims to provide counseling and training as well as guidance to teachers so that they have the ability to carry out fun learning and evaluations using the Quizziz application. The method used in this activity includes 3 stages, including: initial activity, core activity, and final activity. Initial activities include observation and Focus Group Discussion with partners and teams, the core activity is the implementation of training, and the third is follow-up activities. The results of this activity indicate where the ability of the training participants has increased very significantly. Preliminary data shows that in the aspect of initial knowledge only 13% of participants know the Quizziz application and eventually it increases to 100% after the training. Next on the aspect of understanding. before the training was carried out only 8% of participants understood the Quizziz application and after the training it increased to 70%. And lastly, interest, where before the training only 26% of participants expressed interest in using Quizziz and after the training increased to 89%. Based on these data, it can be concluded that this service activity went well and succeeded in increasing the knowledge, understanding, and interest of participants in using the Quizziz application for learning. Keywords: online learning; learning technology, learning applications; quizziz
Pengaruh Model Problem Based Learning dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa M. Hasan Murdani; Sukardi Sukardi; Nurlaili Handayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.775

Abstract

Cukup banyak hasil penelitian yang membuktikan penggunaan model  problem based learning  terhdap hasil belajar, namun belum banyak yang menggunakan motivasi sebagai variabel moderator. Padahal dalam beberapa kajian menunjukkan hubungan yang kuat antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Atas dasar itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa; (2) pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa; (3) pengaruh interaksi model problem based learning dengan motivasi terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperimen dengan rancangan posttest only wich non-equivalen control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Praya Timur. Pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling sesudah melakukan penyepadanan kelas. Instrumen penelitian ini imenggunakan penilaian motivasi dan tes pilihan ganda yang sudah memenuhi kualitas instrumen. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan uji Two Way Anova. Hasil kajian menunjukkan bahwa model problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa; dan terdapat pengaruh interaksi model problem based learning dengan motivasi terhadap hasil belajar siswa. Jadi ingin  meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dapat menggunakan model problem based learning sebagai alternatif dan memperkuat motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran.
Aplikasi Model Project Based Learning Berbantuan Media Vlog terhadap High Order Thinking Skill pada Masa Pandemi Covid-19 Viranda Putri Khairna; Sukardi Sukardi; Nurlaili Handayani
Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2022): Oktober
Publisher : UNDIKMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jtp.v7i2.6002

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model project based learning berbantuan media vlog terhadap high order thinking skill (HOTS) siswa SMA pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen kuasi dengan rancangan posttest only with non-equivalent control group design. Hasil peneilitian menunjukkan adanya perbedaan HOTS antra kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan nilai signifikansi 0,023 < 0,05. Dengan nilai mean kelas eksperimen (80,03) > mean kelas kontrol (60,71), disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model project based learning berbantuan media vlog terhadap high order thinking skill  siswa SMA pada masa pandemi Covid-19. Implikasi praktis adalah bahwa model project based learning berbantuan media vlog dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan high order thinking skill dalam pembelajaran sosiologi pada masa pandemi Covid-19.
Pengaruh Model Problem Based Learning dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa M. Hasan Murdani; Sukardi Sukardi; Nurlaili Handayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.775

Abstract

Cukup banyak hasil penelitian yang membuktikan penggunaan model  problem based learning  terhdap hasil belajar, namun belum banyak yang menggunakan motivasi sebagai variabel moderator. Padahal dalam beberapa kajian menunjukkan hubungan yang kuat antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Atas dasar itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis: (1) pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa; (2) pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa; (3) pengaruh interaksi model problem based learning dengan motivasi terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperimen dengan rancangan posttest only wich non-equivalen control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMAN 1 Praya Timur. Pengambilan sampel dengan menggunakan random sampling sesudah melakukan penyepadanan kelas. Instrumen penelitian ini imenggunakan penilaian motivasi dan tes pilihan ganda yang sudah memenuhi kualitas instrumen. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan uji Two Way Anova. Hasil kajian menunjukkan bahwa model problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa; dan terdapat pengaruh interaksi model problem based learning dengan motivasi terhadap hasil belajar siswa. Jadi ingin  meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru dapat menggunakan model problem based learning sebagai alternatif dan memperkuat motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran.
Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Nurlaili Handayani; Basariah Basariah; Sawaludin Sawaludin
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 3 No. 06 (2022): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.538 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v3i6.993

Abstract

skills at SMPN 10 Mataram class 8-J Civics learning is the goal of this research with the type of classroom action research in two cycles. Each cycle in this research consists of 4 (four) stages, namely (1) planning stage; (2) implementation stage; (3) the observation stage; and (4) the reflection stage. The results showed that the first cycle of data, the number of indicators for the action variable, namely the Discovery Learning , was 37 descriptors that appeared as many as 29 descriptors. The percentage of the emergence of critical thinking skills which is the variable of hope is 22 people (68.7%) from 32 people. Based on the data from the first cycle, which shows that the performance indicators of the expectation variable and the action variable have not been achieved, a reflection is carried out to examine the achievement of the predetermined performance indicators. From this reflection, the input in the form of learning devices was improved so that in the second cycle the quality of the learning process also increased by 37 descriptors (100%). The increase in the quality of the action variable was also followed by an increase in the expectation variable, namely students' critical thinking to 26 students (81.2%). From the results of this study, it was stated that the application of the discovery learning in Civics learning was able to improve the critical thinking skills of 8-J grade students of SMPN 10 Mataram.  
Efektivitas Model Blended Learning dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Fitria Fitria; Sukardi Sukardi; Nurlaili Handayani
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1159

Abstract

Rendahnya kemampuan berfikir kritis masih permasalahan pembelajaran, sehingga diperlukan model intervensi yang tepat. Salah satunya adalah Blended Learning, sehingga tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui secara langsung keefektifan model blended learning terhadap berpikir kritis maupun melalui interaksi dengan kemandirian belajar. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif untuk jenis penelitian eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group design dan populasi dalam penelitian yaitu menggunakan dua kelas secara simple random sampling. Instrumen pengumpulan data melalui angket kemandirian belajar dan tes kemampuan berpikir kritis yang telah memenuhi uji validitas dan reabilitas. Pengujian hipotesis dan seluruh data hasil penelitian dianalisis secara uji komparatif. Hasil kajian menyatakan terdapat pengaruh model blended learning terhadap kemampuan berpikir kritis, terdapat pengaruh model blended learning terhadap kemandirian belajar, terdapat pengaruh interaksi model dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis. Implikasi teoritis bahwa temuan ini mengkonfirmasi penguatan teori yang menjadi basis model pembelajaran blended learning dan memperluas hasil kajian.