Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Riwayat Atopik dan Masa Kerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Cuci Motor di Kecamatan Jebres Surakarta Febriani, Nur Ismi Mustika; Mulianto, Nurrachmat; Hardjono, .
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 2, No 1 (2013): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.115 KB)

Abstract

Background: Irritant contact dermatitis is the most common form of occupational skin disease, accounting for up to 80% of all occupational skin disorders. Atopic history and work period are risk factors for irritant contact dermatitis. This study aimed to analyze the relation of atopic history and work period with the incidence of irritant contact dermatitis on motorcycle wash workers at District of Jebres in Surakarta. Method: This study was observational analytics with cross sectional approach. Subjects were male who worked in motorcycle wash at District of Jebres in Surakarta. Samples were 60 workers. This samples were taken by fixed disease purposive sampling. Data  were collected by questionaire and digital autograph, then analyzed by multiple logistic regression analysis using SPSS 17.0 for windows. Result: The results of atopic history analysis showed that there was a positive relationship between atopic history and the incidence of irritant contact dermatitis. Motorcycle wash workers who had atopic history would increase the risk to get irritant contact dermatitis 8.44 times than  workers who hadn’t atopic history (OR = 8.44; CI 95% 2.203 s/d 32.341). The results from analysis variable of work period showed significant relationship between work period and the incidence of irritant contact dermatitis. The worker who had worked ≥ 3 years had a greater risk 4.91 times than  workers who had worked < 3 years (OR = 4.91; CI 95% 1.365 s/d 17.675). Conclusion : There was a positive relationship between atopic history and work period with the incidence of irritant contact dermatitis on motorcycle wash workers at District of Jebres in Surakarta. The motorcycle wash workers who had atopic history and had worked ≥ 3 years would increase the risk of irritant contact dermatitis. Keywords : irritant contact dermatitis, atopic history, work period, motorcycle wash workers
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN EFIKASI DIRI SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN TINGKAT III/DETASEMEN ANANTA HIRA Pratiwi, Niken; Hardjono, .; Nugroho, Arista Adi
Wacana Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.906 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i1.54

Abstract

Taruna Akademi Kepolisian dituntut untuk memiliki kompetensi dan kemampuan tinggi dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya, baik untuk memenuhi standar kompetensi taruna Akdemi Kepolisian maupun sebagai calon perwira Polri. Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut dibutuhkan harga diri yang tinggi pada diri taruna Akademi Kepolisian, sehingga ia mampu mengeksplorasi potensi dan kemampuan yang ada pada dirinya. Harga diri yang tinggi secara empiris diasosiasikan dengan sisi positif diri dan karakter yang bernilai seperti fleksibilitas, keberfungsian diri yang optimal, kreatif, dan kemampuan interpersonal. Harga diri telah dikonsepkan sebagai keluaran dari proses verifikasi diri yang terjadi di dalam kelompok, yang mengelola baik diri individu itu sendiri maupun kelompok. Verifikasi identitas peran menumbuhkan perasaan bernilai dan efikasi diri individu yang didasari oleh harga diri. Perasaan bernilai yang berdasar harga diri meningkat saat individu menerima balikan melalui verifikasi kelompok yang menghasilkan perasaan bahwa seseorang diterima dan bernilai oleh anggota kelompok yang lain. Efikasi diri individu yang berdasar atas harga diri meningkat saat individu mampu melakukan verifikasi kelompok dengan berhasil mengubah atau mengelola arti-arti situasional yang sesuai dengan arti-arti dalam identitas individu. Lebih lanjut kedua proses ini akan menghasilkan harga diri. Berdasarkan kerangka teoritis ini penulis menandai bahwa adanya hubungan antara konformitas dan efikasi diri sosial dengan harga diri pada taruna Akademi Keploisian tingkat III/detasemen Ananta Hira. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang taruna. Data penelitian diperoleh menggunakan skala harga diri yang terdiri dari 28 aitem, skala konformitas yang terdiri dari 26 aitem, dan skala efikasi diri sosial yang terdiri dari 31 aitem. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Analisis Regresi Dua Prediktor yang dianalisis dengan menggunakan SPSS for Windows Release 16.0. Model regresi menginformasikan nilai R = 0,778 serta F regresi = 43,751, dan p < 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian bahwa terdapat hubungan positif antara konformitas dan efikasi diri sosial dengan harga diri pada taruna Akademi Kepolisian tingkat III/detasemen Ananata Hira. Berdasarkan hasil analisis diketahui pula koefisien determinasi (R2) = 0,606; yang menunjukkan bahwa sumbangan efektif konformitas dan efikasi diri sosial terhadap harga diri sebesar 60,6%. Kata kunci: konformitas, efikasi diri sosial, harga diri
PENGARUH PELATIHAN BRAIN GYM TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN LITERACY PADA ANAK KELAS SATU SEKOLAH DASAR Nugroho, Ihwan Sidiq; Hardjajani, Tuti; Hardjono, .
Wacana Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.752 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i2.59

Abstract

Abstrak: Kemampuan anak dalam menerima dan mencerna sesuatu yang dipelajari merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil belajar. Keseimbangan antara otak kanan dan kiri menjadi salah satu hal yang menentukan aspek kognitif dan kreativitas anak, sehingga apabila keduanya dapat berkembang, maka kemampuan belajar anak diharapkan juga dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelatihan brain gym terhadap perkembangan literacy pada anak kelas 1 sekolah dasar, selain itu juga untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan skor perkembangan literacy antara siswa laki-laki dan perempuan setelah diberikan pelatihan brain gym. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh siswa-siswi kelas satu sekolah dasar negeri se-Kelurahan Ngringo, Jaten, Karanganyar. Sampel penelitian diambil dengan cara cluster random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengumpulan data menggunakan tes prestasi kemampuan membaca dan menulis. Metode analisis data menggunakan paired sample t-test dan independent sample t-test dengan program SPSS12. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian pelatihan brain gym terhadap perkembangan kemampuan literacy pada anak SD kelas satu dengan Sig. (2-tailed) 0.000 < 0,05 level of significant (α). Perbedaan kemampuan literacy antara siswa laki-laki dengan perempuan menunjukkan hasil Sig.(2-tailed) 0,294 > 0,05 level of significant (α) yang menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan. Kata Kunci : brain gym, literacy
Hubungan antara Regulasi Emosi dan Komunikasi Interpersonal dalam Keluarga dengan Perilaku Seksual Pranikah Remaja pada Siswa SMA Negeri 2 Klaten Rafika Nur Kusumawati; . Hardjono; Istar Yuliadi
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 5, No 1 Jun (2016): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah seks pada remaja seringkali mencemaskan para orang tua dan para pendidik. Permasalahan yang dihadapi oleh para remaja adalah dorongan seksual yang sudah mulai muncul pada seorang remaja. Oleh karena itu regulasi emosi yang baik dan keikutsertaan keluarga dalam mengarahkan remaja dalam kegiatan yang positif sangat dibutuhkan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  antara regulasi emosi dan komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan perilaku seksual remaja pada siswa SMA Negeri 2 Klaten, Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan sampel  menggunakan stratified random sampling, melaui  tiga alat pengumpulan data, yaitu skala perilaku seksual, skala regulasi emosi, dan skala komunikasi interpersonal dalam keluarga. Metode yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah metode regresi linear berganda, dan untuk mengetahui hubungan antarvariabel dilakukan uji korelasi. Subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri 2 Klaten, dengan mengambil 70 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan negatif  antara regulasi emosi dengan perilaku seksual pranikah remaja (r = -0,282, p = 0,018), dan terdapat pengaruh regulasi emosi pada perilaku seksual pranikah remaja (p = 0,018). Tidak terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dalam keluarga dengan perilaku seksual pranikah (p = 0,519). Regulasi emosi  dan komunikasi interpersonal dalam keluarga secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku seksual pranikah remaja (p = 0,043). Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal dalam keluarga dan regulasi emosi seseorang dan secara bersama-sama dapat menurunkan dorongan perilaku seksual pranikah remaja.
Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Ditinjau dari Pola Asuh Orangtua pada Siswa Kelas IX SMP Islam Al Abidin Surakarta Arafat Arumsari; . Hardjono; Rin Widya Agustin
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 5, No 1 Jun (2016): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemandirian dipandang penting dalam kehidupan remaja. Kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan remaja untuk menuju masa dewasa, agar para remaja dapat memasuki dunianya dengan mantap tanpa hambatan yang berarti. Kemandirian pada remaja berawal dari keluarga dan dipengaruhi oleh pola asuh orangtua.Penelitian komparatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan  kemandirian remaja yang signifikan ditinjau dari pola asuh orangtua pada siswa kelas IX SMP Islam Al Abidin. Penelitian ini merupakan penelitian  populasi. Adapun kriteria sampel dalam penelitian adalah: Sisiwa SMP Islam Al Abidin Surakarta kelas IX. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua skala psikologi, yaitu skala kemandirian  dan skala pola asuh orangtua. Metode analisis yang digunakan adalah one way anova.Hasil perhitungan one way anova memperlihatkan nilai F hitung (0,554) < F tabel (3,108) dan taraf  signifikansi 0,577> 0,05. Hasil tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan kemandirian yang signifikan ditinjau dari pola asuh orangtua pada sisiwa kelas IX SMP Islam Al Abidin Surakarta.
The Correlation between Working Memory Capacity and Grade Point Average of Medical Students Batch 2012 Faculty of Medicine Sebelas Maret University Itqan Ghazali; . Santoso; . Hardjono
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 4, No 1 (2015): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.562 KB)

Abstract

Background: Learning achievement is an indicator of success in learning process. There are 3 17% of college students who have difficulty in learning that caused them to have low learning achievement. As one of cognitive ability, working memory is the major factor that affects learning achievement. Level of working memory affects someones ability to learn subjects, understand text book and solve problems in exam. Student with low working memory capacity mostly has poor learning achievement, hard to focus on teachers explanation and easily forget the instructions in learning process. Methods: This research is an observational analytic study with cross sectional approach. It was done in Faculty of Medicine Sebelas Maret University, Surakarta. Samples were students with age more than 16 years-old, Body Mass Index more than 17, never experiencing heavy head trauma, not having chronic disease, and were willing to be respondent and approved the informed consent. Sampling was done by purposive sampling method after selected based on inclusion and exclusion criteria. Result: Fifty five students were included in the study, 4 students (7.27%) with low working memory capacity and low GPA, 2 students (3.64%) with low working memory and high GPA, 21 students (38.18%) with high working memory capacity and low GPA, 28 students (50.91%) others were students with high working memory capacity and high GPA. Result shown p = 0.269 (p > 0.05) from data analysis with significance number ? = 0.05 and Odds Ratio (OR) value = 2.67. Conclusion: There was no significant correlation between working memory capacity and GPA of medical student batch 2012 Faculty of Medicine Sebelas Maret University. Keyword: Working Memory Capacity, GPA, Learning Achievement, Medical Student.
Hubungan Riwayat Atopik dan Masa Kerja dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Cuci Motor di Kecamatan Jebres Surakarta Nur Ismi Mustika Febriani; Nurrachmat Mulianto; . Hardjono
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 2, No 1 (2013): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Irritant contact dermatitis is the most common form of occupational skin disease, accounting for up to 80% of all occupational skin disorders. Atopic history and work period are risk factors for irritant contact dermatitis. This study aimed to analyze the relation of atopic history and work period with the incidence of irritant contact dermatitis on motorcycle wash workers at District of Jebres in Surakarta. Method: This study was observational analytics with cross sectional approach. Subjects were male who worked in motorcycle wash at District of Jebres in Surakarta. Samples were 60 workers. This samples were taken by fixed disease purposive sampling. Data were collected by questionaire and digital autograph, then analyzed by multiple logistic regression analysis using SPSS 17.0 for windows. Result: The results of atopic history analysis showed that there was a positive relationship between atopic history and the incidence of irritant contact dermatitis. Motorcycle wash workers who had atopic history would increase the risk to get irritant contact dermatitis 8.44 times than workers who hadnt atopic history (OR = 8.44; CI 95% 2.203 s/d 32.341). The results from analysis variable of work period showed significant relationship between work period and the incidence of irritant contact dermatitis. The worker who had worked ? 3 years had a greater risk 4.91 times than workers who had worked < 3 years (OR = 4.91; CI 95% 1.365 s/d 17.675). Conclusion : There was a positive relationship between atopic history and work period with the incidence of irritant contact dermatitis on motorcycle wash workers at District of Jebres in Surakarta. The motorcycle wash workers who had atopic history and had worked ? 3 years would increase the risk of irritant contact dermatitis. Keywords : irritant contact dermatitis, atopic history, work period, motorcycle wash workers
TINGKAT STRES DITINJAU DARI KESIAPAN MENIKAH DAN KECERDASAN EMOSI PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Vera Bekti Rahayu; . Hardjono; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.897 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.33

Abstract

Stres dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindari, karena stres dapat menimpa siapa saja. Pada mahasiswi tingkat akhir, stres dapat terjadi karena ketertekanan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan menyelesaikan skripsi. Tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu dalam menghadapinya. kemampuan yang dapat mempengaruhi tingkat stres adalah kesiapan menikah dan kecerdasan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan menikah dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir Prodi Psikologi FK UNS Surakarta. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi tingkat akhir yang dalam proses mengerjakan skripsi sebanyak 66 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu: skala tingkat stres, skala kesiapan menikah, dan skala kecerdasan emosi. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung = 13, 684, p<0,05, dan nilai R = 0,550. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan menikah dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir Prodi Psikologi UNS Surakarta. Secara parsial menunjukkan nilai rx1y = -0,279 dengan p = 0,025 (p<0,05), artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kesiapan menikah dengan tingkat stres. Semakin tinggi kesiapan menikah semakin rendah tingkat stres, sebaliknya semakin rendah kesiapan menikah semakin tinggi tingkat stres. Nilai rx2y = -0,119 dengan p = 0,346 (p>0,05), menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan tingkat stres. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,303 atau 30,3%, terdiri atas sumbangan efektif kesiapan menikah terhadap tingkat stres sebesar 22,01% dan sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap tingkat stres sebesar 8,29%. Ini berarti masih ada 69,7% faktor lain yang mempengaruhi tingkat stres selain kesiapan menikah dan kecerdasan emosi.   Kata kunci: tingkat stres, kesiapan menikah, kecerdasan emosi, dan mahasiswi tingkat akhir.
PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI MELALUI PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF (STUDI EKSPERIMEN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PRODI PSIKOLOGI FK UNS) . Hardjono; Tri Rejeki Andayani; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.741 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.35

Abstract

Kecemasan menghadapi ujian akhir seringkali menghambat aktivitas mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Tidak sedikit mahasiswa yang telah selesai menyusun tugas akhir dengan sengaja menunda ujian skripsi karena takut dan cemas menghadapi tahap ujian  tersebut.  Kebiasaan untuk menunda-nunda penyelesaian tugas yang terkait dengan akademik (prokrastinasi akademik) akan memberikan pengaruh besar dalam prestasi studi dan lama studi yang ditempuh. Penelitian ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menurunkan tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi dengan cara meningkatkan ketrampilan berbicara di depan umum (presentasi) melalui pelatihan komunikasi efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan jumlah 20 subyek penelitian mahasiswa tingkat akhir Prodi Psikologi FK UNS yang memiliki tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi diatas rata-rata, yang terdiri dari 10 orang subyek eksperimen dan 10 orang subyek kontrol. Subyek ditentukan berdasarkan teknik purposive nonrandom sampling. Desan penelitian menggunakan Pretest-posttest Control Group Design dan teknik  analisis  data  menggunakan  pendekatan independent samples t-test. Hasil uji independent samples test menunjukkan nilai t sebesar -2,123 dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,048 (p < 0,05) sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua mean benar-benar berbeda. Karena sebelum perlakuan kedua kelompok berada pada taraf yang sama, maka perbedaan ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh perlakuan “Pelatihan Komunikasi Efektif” terhadap penurunan tingkat kecemasan menghadapi validasi proposal skripsi / sidang skripsi subyek penelitian. Hasil ini dikonfirmasi dengan hasil uji paired samples t-test skor pretest dan skor posttest yang menunjukkan nilai T sebesar 4,339 dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,002 (p < 0,05) yang menunjukkan kedua mean benar-benar berbeda, atau dapat diduga bahwa terjadi penurunan skor kecemasan setelah subyek mendapatkan “Pelatihan Komunikasi Efektif”.   Kata Kunci: komunikasi efektif, kecemasan menghadapi ujian skripsi, mahasiswa psikologi
EFEKTIVITAS PELATIHAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN . Hardjono; Aditya Nanda Priyatama; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.223 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i1.64

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas pelatihan motivasi intrinsik terhadap komitmen organisasi karyawan. Motivasi intrinsik merupakan suatu  bentuk motivasi yang berasal dari dalam diri individu dalam menyikapi suatu tugas dan pekerjaan yang diberikan kepada individu dan membuat tugas dan pekerjaan tersebut  mampu memberikan kepuasan batin bagi diri individu sendiri. Populasi penelitian ini di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sampel penelitian sejumlah 36 orang yang tersebar di setiap fakultas. Teknik analisis data yang akan dilakukan menggunakan teknik analisis uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan mean pretest sebesar 107.0278 dan mean posttest sebesar 110.6389. signifikansi sebesar 0,003 dengan t hitung sebesar 3,146 dan db sebesar 35. t tabel didapatkan sebesar 2,042. artinya Ho ditotal dan Ha diterima. Terdapat  perbedaan yang positif komitmen organisasi antara sebelum dilakukannya pelatihan dan sesudah dilakukannya pelatihan motivasi intrinsik. Kata Kunci: Pelatihan Motivasi Intrinsik, Komitmen Organisasi