Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KESESUAIAN KARAKTERISTIK ANTARA PERKARA PERSAINGAN USAHA DAN PENGADILAN NIAGA Chandra Yusuf
Jurnal ADIL Vol 12, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ajl.v12i2.2115

Abstract

Perbaikan dari suatu peraturan wajib diikuti dengan materi yang sesuai dengan peristiwa kongkritnya. Dalam perkara persaingan usaha yang diputus oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, pelaku usah dapat mengajukan upaya banding, yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2019 tentang  Tata Cara Pengajuan dan Pemeriksaan Keberatan Terhadap Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Di Pengadilan Niaga. Dalam peraturannya, pengajuan keberatan diajukan ke Pengadilan Negeri. Setelah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, keberatan diajukan ke Pengadilan Niaga yang diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2021 tentang  Tata Cara Pengajuan dan Pemeriksaan Keberatan Terhadap Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Di Pengadilan Niaga. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan ppendekatan normati yuridis. Dilihat dari pendekatan tersebut, karakter dari perkara persaingan usaha tidak dapat tercakup dalam perkara yang sederhana. Apabila perkara persaingan usaha dipaksakan diselesaikan di Pengadilan Niaga, maka Hakim di Pengadilan Niaga akan memiliki masalah pembuktian yang rumit atau tidak sederhana nantinya.
KEPASTIAN HUKUM DALAM PENYELESAIAN PELANGGARAN ETIKA RANGKAP JABATAN NOTARIS OLEH MAJELIS PENGAWAS DAERAH Alidatussadiyah Almuslimah; Mohammad Ryan Bakry; Chandra Yusuf
Jurnal ADIL Vol 12, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ajl.v12i2.2111

Abstract

Dalam menjaga marwah suatu jabatan profesi notaris diperlukan adanya lembaga pengawas notaris. Lembaga ini dituntut untuk dapat menegakkan disiplin terhadap penyelenggaraan profesi notaris juga dalam hal penegakan hukum dalam terjadi pelanggaran kode etik notaris. Teknis pasti terhadap penindakan pelanggaran etik rangkap jabatan oleh Majelis Pengawas perlu dielaborasi agar menjadi jelas kepastian hukumnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami dan menganalisis bagaimana peranan Majelis Pengawas Wilayah dalam penyelesaian pelanggaran etika rangkap jabatan menurut Undang-Undang Jabatan Notaris dan wujud impementasi kepastian hukum dalam putusan tindakan Majelis Pengawas Wilayah terhadap pelanggaran kode etik rangkap jabatan oleh notaris. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis-normatif. Referensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, buku-buku, jurnal, sumber dari media elektronik, dokumen akta, dan peraturan perundang-undangan serta peraturan kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Majelis Pengawas Wilayah dalam penyelesaian pelanggaran etika rangkap jabatan terhadap notaris terikat pada wilayah yurisdiksinya. Terhadap notaris yang terbukti bersalah dapat diberikan sanksi peringatan tertulis, pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat, hingga pemberhentian dengan tidak hormat. Wujud impementasi kepastian hukum dalam putusan tindakan Majelis Pengawas  Wilayah dapat diukur melalui: benchmarking kejelasan aturan (jernih), konsisten, mudah diperoleh, diterbitkan oleh pemerintah, dan diakui
PEMBEBANAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA AKAD MURABAHAH Siti Jamilah; Endang Purwaningsih; Chandra Yusuf
Jurnal ADIL Vol 12, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ajl.v12i1.1915

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembebanan jaminan hak tanggungan  pada  akad  murabahah,  menganalisis  pendaftaran  atas  jaminan  hak tanggungan  pada  akad  murabahah.  Metode  yang  digunakan  adalah  metode pendekatan  yuridis-normatif.  Referensi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah  buku-buku,  jurnal,  sumber  dari  media  elektronik,  dokumen  akta,  dan peraturan  perundang-undangan  serta  peraturan  kebijakan.  Berdasarkan  hasil penelitian,  diketahui  bahwa  pelaksanaan  pembebanan  hak  tanggungan  pada  akad murabahah  sama  seperti  pembebanan  hak  tanggungan  pada  perjanjian  kredit, prinsip  akad  murabahah  sebagai  perjanjian  jual  beli  tidak  dilaksanakan  secara benar  melainkan  dianggap  sebagai  perjanjian  utang  piutang.  Pelaksanaan  akad murabahah juga tidak dilakukan sebagaimana ketentuan Dewan Syariah Nasional Nomor: 04/DSN-MUI/IV/2000, Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005, Buku Standar Produk Perbankan Syariah Murabahah, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan  Nomor  31/POJK.05/2014 yang  mana  Murabahah merupakan  transaksi jual  beli  dengan  mekanisme  Bank  membelikan  barang  yang  diinginkan  oleh Nasabah,  kemudian  menjual  kembali  kepada  Nasabah  dengan  tambahan  komisi yang telah disepakati bukan perjanjian utang piutang. Mekanisme pendaftaran hak tanggungan  pada  akad  murabahah  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara  yakni  cara konvensional  sebagaimana  diatur  dalam  Undang-Undang  Nomor  4  Tahun  1996 tentang  Hak  Tanggungan  dan  cara  elektronik  sebagaimana  ketentuan  Pasal  1 angka  6  Peraturan  Menteri  Agraria  dan  Tata  Ruang/Kepala  Badan  Pertanahan Nasional  Nomor  9  Tahun  2019  tentang  Pelayanan  Hak  Tanggungan  Terintegrasi Secara  Elektronik.  Perbedaan  pendaftaran  secara konvensional  dan elektronik  ini adalah  pendaftaran  hak  tanggungan  secara  elektronik  masih  hanya  dapat dilakukan pada objek hak tanggungan yang merupakan milik debitur sendiri.
TANGGUNG RENTENG PEMEGANG SAHAM TERHADAP PAJAK TERHUTANG STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BEKASI NOMOR 645/PDT.G/2018/PN.BKS JO 492/PDT/2018/PT.BDG Benny Batubara; Endang Purwaningsih; Chandra Yusuf
Jurnal ADIL Vol 12, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ajl.v12i2.2112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab Pemegang saham terhadap kewajiban pembayaran hutang pajak perseroan, selain itu ingin mengetahui perjanjian kredit yang menjadi dasar sebagai modal yang disetor PT. Dharma Budhi Lestari. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penulisan yuridis normatif. Dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan. Data diperoleh dari data primer, sekunder dan tersier. Hasil dari penelitian adalah Pemegang saham wajib bertanggungjawab atas hutang pajak perseroan sebatas modal yang disetor tidak pada harta kekayaan pribadinya, sedangkan untuk Direksi wajib bertanggungjawab atas hutang pajak perseroan sampai dengan harta pribadinya. Pada modal yang disetor berdasarkan atas perjanjian kredit yang dibuat adalah sah dikarenakan perjanjian tersebut memiliki kesepakatan dan kehendak dari masing-masing pihak yang membuat perjanjian tersebut.
GAGASAN HAK INGKAR DALAM PELAKSANAAN JABATAN NOTARIS DI INDONESIA: STUDI ANALISIS DAMPAK PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 49/PUU.X/2012 Fitrah Fidhira; Mohammad Ryan Bakry; Chandra Yusuf
Jurnal ADIL Vol 12, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ajl.v12i1.1916

Abstract

Notaris  dalam  menjalankan  jabatannya  berdasarkan  pasal  16  ayat  (1)  huruf  f Undang-Undang  Nomor  30  Tahun  2004  mempunyai  kewajiban  untuk merahasiakan  isi  Akta,  Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  49/PUU.X/2012 memberikan  dasar  bahwa  pasal  66  bertentangan  dengan  Undang-Undang  Dasar Pasal  27  ayat  (1)  dan  Pasal  28D  (1).  Konsekuensi  logis  putusan  ini  yakni terbukanya  argumentasi  perihal  konsep  dan  penerapan  hukum  hak  ingkar  dalam pelaksanaan  jabatan  Notaris.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian hukum normatif dengan pendekatan statute dan analytical jurisprudence. Analisis dilakukan  terhadap  Putusan  Mahkamah  Konstitusi  Nomor  49/PUU.X/2012  dan Undang-Undang  Jabatan  Notaris  Nomor  30  Tahun  2004.  Hasil  analisis menemukan  bahwa:  Pertama,  Pasca  dikeluarkannya  Putusan  Mahkamah Konstitusi  Nomor  49/PUU.X/2012,  maka  Undang-Undang  Jabatan  Notaris Nomor  30  Tahun  2004  perihal  hak  ingkar,  dapat  dikecualikan    jika  berkaitan dengan due Process of law, akibat hukumnya adalah pemanggilan seorang Notaris tidak  memerlukan  lagi  persetujuan  Majelis  Pengawas  Daerah;  Kedua,  secara konseptual terdapat dua substansi utama yang menjadi argumentasi penting pasca- putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 49/PUU.X/2012, yaitu prinsip equal before the  law  akan  sejalan  dengan  prinsip  due  process  of  law,  dan  perlakuan  yang berbeda  terhadap  jabatan  Notaris  yang  mengedepankan  peran  Majelis  Pengawas Daerah  harus  dipahami  dalam  kerangka  Kode  Etik  Notaris,  bukan  pada  tataran fungsi peradilan.
ANALISIS TERHADAP KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PADA PERSEROAN TERBATAS YANG MELAKUKAN PENGUMPULAN DANA DONASI YANG DIDUGA DIGUNAKAN UNTUK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Muhammad Rizqi; Chandra Yusuf
Jurnal Hukum Adigama Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Hukum Adigama
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/adigama.v2i2.6537

Abstract

Public Institution is a legal person under the Indonesian act number 14 year of 2008 about Public Information Openness. Under that act, Public Institution have an obligation to publish all the information on that regulation. Public Institution, under the Indonesian act of Public Information Openness means legislative, executive, judicative and any other institution who obtain operational funds from state income (ABPN) or regional income (APBD), public funds or foreign income. There’s an issue among Private Company and Public Information Commission, where the Private Company appointed as a Public Institution by the Judge from Indonesian Information Public Commission. There’s a gap on that dispute, because Private Company obeyed under the Indonesian act of Private Company number 40 year of 2007. The judge had consideration when decided Private Company to become a Public Institution, it’s because of that Private Company managed public donation and distribute that donation into several foundation. The other problem is the private company refused to be named as a Public Institution, so there’s no obligation for the private company to publish any information about the corporation.
PENYULUHAN HUKUM MENGENAI URGENSI INTEGRITAS AKADEMIK BAGI SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 JAKARTA PUSAT Mohammad Ryan Bakry; Endang Purwaningsih; Chandra Yusuf
Info Abdi Cendekia Vol 3 No 1: Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.766 KB) | DOI: 10.33476/iac.v3i1.35

Abstract

Integritas Akademik dewasa ini menjadi satu diantara identitas penting pembangunan intelektual yang tidak hanya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, namun membangun cita moralitas bangsa yang luhur. Kejujuran, kredibilitas, kewajaran, kehormatan dan tanggung jawab adalah merupakan karakteristik prinsip dari Integritas Akademik yang secara universal telah diterima sebagai bagian penting penyelenggaraan pendidikan khususnya tingkat menengah. Integritas Akademik secara teoritis adalah sejalan dengan dimensi intelektual dan dimensi moralitas. Selanjutnya secara praktik menjadi panduan kepada siswa dalam hal penyusunan dan penerbitan karya ilmiah untuk mencapai standar kualitas tinggi. Mengingat arti penting Integritas Akademik, maka subyek yang relevan untuk dilakukan upaya penyuluhan hukum adalah siswa pendidikan menengah, sebagai satu diantara stakeholder pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Pemilihan locus penyuluhan hukum dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 3 Jakarta Pusat,dengan pertimbangan sebagai satu diantara bentuk pendidikan menengah dan sejalan dengan prinsip kemanfaatan bahwa akses mudah dari Universitas YARSI. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dikerjakan dengan model ceramah dan pelatihan pemberian pre-test dan post test yang diselenggarakan bekerjasama dengan aparatur Madrasah Aliyah Negeri 3 Jakarta Jakarta Pusat. Rata-rata terhadap 50 (lima puluh) responden dengan menggunakan 10 (sepuluh) indikator dengan hasil pre-test adalah 2,97 (dua koma sembilan tujuh) dan post-test adalah 3,59 (tiga koma lima sembilan). Secara umum berdasarkan hasil pre-test dan post test diketahui terdapat peningkatan pemahaman esensi dari prinsip integritas akademik, bentuk-bentuk tindakan yang sejalan dan tidak sejalan dengan integritas akademik serta bagaimana implementasinya pada penyelenggaraan pendidikan di MAN 3
Penerapan Fungsi Sosial Terhadap Hak Kekayaan Intelektual Di Dalam Masyarakat Chandra Yusuf; Nelly Ulfah Anisariza
Nagari Law Review Vol 2 No 2 (2019): Nagari Law Review (NALREV)
Publisher : Faculty of Law, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/nalrev.v.2.i.2.p.144-152.2019

Abstract

This article analyzes the position of ideal social functions in IPR which should be regulated by the government. The purpose of writing this article is to examine the social functions of the government to overcome the conflicting intellectual property rights of individuals with the rights of other individuals. This article proves that IPR aims to protect individual intellectual property. The application of IPR has separated intellectual property from the people. Though intellectual property arises in the community. The community environment can provide inspiration to find ideas. Individuals cannot live outside the community. Therefore, intellectual property must provide benefits to the community. Social functions will play a role in overcoming conflicts of intellectual property rights between owners. The dialectic pendulum that sways between the two points of view will stop and produce the most ideal position. In accordance with the dialectic of Hegel which places the initial position (thesis) which has a circle within itself. The negation that occurs makes the change to the final position (anti-thesis), which results in the most recent position (synthesis). If individual discoveries are absolute rights, then other individuals also have the same rights. IPR will be bound in its use in the community. If an individual's intellectual property rights conflict with the rights of other individuals, the government will emphasize social functions in overcoming them.
Keberlakuan Pemberian Uang Panjar Berdasarkan Hukum Adat Analisis Perjanjian Jual Beli Tanah Yang Dapat Membatalkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Dan Surat Kuasa Menjual Yang Dibuat Oleh Notaris Herina; Mohammad Ryan Bakry; Chandra Yusuf
JOSH: Journal of Sharia Vol. 3 No. 01 (2024): Januari : JOSH: Journal of Sharia
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/josh.v3i01.605

Abstract

Applicability of giving down payment based on customary law: analysis of land sale and purchase agreements that can cancel binding sale and purchase agreements and power of attorney to sell made by a notary. The payment system is known as down payment or receipt money. Buying and selling with a down payment system is a sale and purchase that is usually carried out in the community. By way of the buyer providing part of the payment as collateral or binding the transaction, and setting a deadline to pay off the remaining price. The purpose of this study is to examine more deeply the provision of down payment as a token of appreciation in land sale and purchase agreements based on customary law in Indonesia. To analyze whether or not a land sale and purchase agreement is valid orally and has been given a down payment as a sign of completion. The type of research used in this research is normative juridical research method. The normative juridical approach is a problem approach by viewing, analyzing and interpreting theoretical matters relating to legal principles in the form of conceptions, norms, rules of laws and regulations, court decisions, agreements and doctrines (teachings). The legal moral position of down payment is useful as the main benchmark in agreements made by customary law communities related to goodwill. This is appropriate that in customary law goodwill and halal clauses are the main and foremost things. Because morality is very closely related to law, where a good law is a law based on morality, so that a law has a spirit, both from the product of the law and the spirit of law enforcers, so that the law can be upheld in order to obtain justice, legal certainty and expediency. The law provides a limit on how morals can be carried out with various law enforcement efforts, not just with threats/sanctions for violators.
Application of code of conduct sanctions against notary officials sentenced to prison Shabril Ahmad Thaariq; Frengki Hardian; Chandra Yusuf
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 14 No. 01 (2024): Informatika dan Sains , Edition March 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Notary is a general official who is authorized to make an Authentic Deed to carry out his duties and functions in serving the community, Notaries are Members of the Association, namely the Indonesian Notary Association (INI) and Notaries are subject to the Code of Ethics, and are supervised by the Supervisory Council, but do not close the fact that there are still Notaries who violate the Code of Ethics, even commit criminal acts, and there are Notaries after leaving prison continue to carry out their positions, The method used is normative juridical research, which is conducting legal research by reviewing library materials or secondary data as a basis for research.The Indonesian Notary Association is the Notary Honorary Council which is authorized to allow or not allow the authorities, courts, prosecutors to process laws against Notaries involved in a case