Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Isolation and Identification Nanocalcium from Oyster Shell Lia Handayani; Faisal Syahputra
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 20 No 3 (2017): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 20(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.743 KB) | DOI: 10.17844/jphpi.v20i3.19776

Abstract

Oyster shell is one of the most potential solid waste as a source of natural calcium because it containsmore than 60% of CaCO3. The purposes of this research was to utilizing oyster shell into nanocalcium bycalcinations method, to characterise of nanocalcium. The oyster shell were milled in planetary ball millto fine a powder to uniform size of the sifted flour using a sieve of 200 mesh sieve. And then, Oyster shellpowder is calcinated in furnace with 900°C for 4 hours. the resulting material was denoted by nano-CaO. Theyield of nanocalcium obtained was 57.06%. Based on the analysis, nanocalcium contained calcium mineral(56.77%/100 g) and lead (15.9 ppm). The morphology of the sampel surface of the nanocalcium sampel wascomprises homogenous shape and size of particles with crystal form as vaterite and some aragonite.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Dapur bagi Ibu-Ibu Desa Paya Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati; Cut Rahmawati; Meliyana Meliyana
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.145 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v2i2.6172

Abstract

Limbah merupakan permasalahan yang belum terpecahkan. Namun limbah organik setidaknya dapat lebih termanfaatkan dibandingkan limbah anorganik yaitu dengan mengubahnya menjadi pupuk. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik (POC) dari limbah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga adalah memberikan informasi pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengolahan limbah secara efisien, sehingga masayarakat Desa Paya Kecamatan Trienggadeng tidak sembarangan menumpuk sampah-sampah organik yang nantinya akan menimbulkan aroma tak sedap sehingga mengundang penyebaran bibit penyakit. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah menyajikan materi kemudian melakukan praktik langsung untuk membuat POC. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan dan proses yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan.
Sintesis Silika Dari Abu Sekam Padi Dan Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Bata Ringan Meliyana Meliyana; Cut Rahmawati; Lia Handayani
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i2.5533

Abstract

Pemanfaatan limbah pertanian yaitu abu sekam padi menjadi silika merupakan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan. Abu sekam padi mengandung banyak silika sehingga sangat layak untuk dimanfaatkan. Bata ringan sebagai material dinding memiliki kekurangan terutama pada kuat tekan dan daya serap air, hal ini disebabkan karena penggunaan foaming agent menyebabkan pori-pori membesar dan kuat tekan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh silika yang disintesis dari abu sekam padi terhadap karakteristik bata ringan. Kinerja bata ringan ditinjau terhadap kuat tekan, daya serap air, dan kuat tekan setelah terjadi peningkatan suhu. Sintesis silika dengan metode sol-gel menggunakan NaOH 2,5 N dan HCl 1 N. Dari pengamatan XRF dan FTIR menunjukkan silika yang dihasilkan dari abu sekam padi cukup baik dengan kandungan silika 89,17%.  Silika yang dihasilkan dicampurkan ke dalam campuran bata ringan berdasarkan berat semen sebesar 0,5, 10 dan 15%. Massa jenis bata ringan dikontrol pada 800 kg/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bata ringan mengalami peningkatan kuat tekan hingga 3,11 MPa, namun pengaruh silika terhadap daya serap air tidak menunjukkan ada pengaruh yang signifikan. Pada pengujian terhadap pembakaran pada suhu 200 – 400°C selama 25 menit menunjukkan ada penurunan kuat tekan, namun bata ringan pada penambahan silika 5% sudah terlihat rapuh. Penambahan silika pada bata ringan dapat diaplikasikan.
Penambahan nano CaO limbah cangkang kijing (Pilsbryocncha exilis) pada media bersalinitas untuk pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) Asmaini Asmaini; Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 1 (April, 2020)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v7i1.1927

Abstract

Salinitas diperairan dapat menimbulkan tekanan osmosis yang berbeda dengan tekanan osmosis dalam tubuh organisme perairan. Ion Ca2+ merupakan salah satu ion yang terkandung dalam kadar salinitas yang menentukan tekanan osmosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nano kalsium cangkang kijing (NCCK) pada pakan dan lingkungan dalam pemeliharaan media bersalinitas 4 ppt. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari dilaboratorium perikanan, Universitas Abulyatama. Berat rata-rata ikan pada awal penelitian yaitu 1,82 gram dengan jumlah ikan 648 ekor dengan menggunakan 9 akuarium yaitu 72 ekor/akuarium. Data dianalisis menggunakan uji T (perbandingan) antara ikan nila tanpa penambahan NCCK pada pakan dan lingkungan (A) dengan penambahan NCCK sebanyak 2% pada pakan (B) dan penambahan NCCK sebanyak 40 mg/L pada lingkungan (C). Hasil yang diperoleh antara perbandingan A dan B adalah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat namun berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang dan kelangsungan hidup. Untuk uji T antara perlakuan A dan C berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang dan kelangsungan hidup, namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat. Sedangkan untuk uji T antara perlakuan B dan C berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan berat dan panjang. Kalsium mempunyai peran penting dalam proses osmoregulasi pada ikan, dengan adanya penambahan kalsium dapat mempercepat osmoregulasi. Hasil uji kadar kalsium (Ca2+) dengan proses kalsinasi menggunakan metode AAS (Atomic Absortion Spectrophotometer) adalah 77,15%.Kata kunci: cangkang kijing; nano CaO; osmoregulasi; salinitas Water salinity can cause osmotic pressure which is different from the osmotic pressure that occurs in the body of the aquatic organisms. The Ca2+ ion is one of the ions contains in salinity which can initiate the osmotic pressure. This study aims to find out the effect of nano calcium addition from the mussel shell (NCCK) in the fish feed and the environment in the 4 ppt salinity media. This research was done for 40 days in a fishery laboratory, Abulyatama University. The average weight of fish at the study was 1.82 grams, with the number of fish 648 using 9 aquariums that is 72 fish/aquarium. The data were analyzed using the t-test (comparison) between (A) tilapia without the addition of NCCK in the fish feed and environment, (B) tilapia with the 2% addition of NCCK in the fish feed, (C) tilapia with the 40mg/L addition of NCCK in the environment (C). The result obtained from the ratio of A and B shows a significant effect on fish weight growth. However, this result did not affect the fish length and survival rate. Moreover, the result from the t-test between A and C also shows a significant effect on the length and survival rate. Nevertheless, this result did not affect fish weight growth. Further, the t-test between B and C shows a significant effect on the survival rate but did not have any effect on the fish growth both in weight and length. Calcium has an essential role in the osmoregulation process in fish, with the addition of calcium can accelerate osmoregulation. The result of the Calcium (Ca2+) test with the calcination process using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method was 77.15%.Keywords:  mussel shell; nano CaO; osmoregulation; salinity
Efektivitas penambahan nano CaO cangkang kepiting bakau (Scylla serrata) kedalam pakan komersial terhadap pertumbuhan dan frekuensi molting udang galah (Macrobrachium rosenbergii) Saidi Zufadhillah; Azwar Thaib; Lia Handayani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 5: No. 2 (October, 2018)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v5i2.811

Abstract

AbstrakPenelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2017 sampai dengan November 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan. Pada perlakuan A (pakan komersial tanpa penambahan nano CaO, perlakuan B (pakan komersial dengan penambahan 1% nano CaO), perlakuan C (pakan komersial dengan penambahan 2% nano CaO), perlakuan D (pakan komersial dengan penambahan 3% nano CaO). Hasil penelian menunjukkan bahwa frekuensi molting yang dihasilkan masing-masing perlakuan yaitu A 1,33 kali/ekor, B 1,67 kali/ekor, C 197 kali/ekor dan D 2,14 kali/ekor. Pertumbuhan bobot yang dihasilkan pada masing-masing perlakuan yaitu A 1,77 g, B 2,02 g, C 2,39 g, dan D 2,58 g. Pertumbuhan panjang yang dihasilkan pada masing-masing perlakuan yaitu A 1,63 cm, B 1,76 cm, C 2,11 cm, dan D 2,29 cm.Kata kunci: penggantian cangkang; nano kalsium; pertumbuhan; udang galahAbstractThis research began in August 2017 until November 2017. The experimental design used was 4 treatments and 2 replications. In treatment A (commercial feed without addition of nano CaO), treatment B (commercial feed with the addition of 1% nano CaO), treatment C (commercial feed with the addition of 2% nano CaO), treatment D (commercial feed with the addition of 3% nano CaO). the results showed that the frequency of molting produced by each treatment was 1.33 times / head, B 1.67 times / head, C 197 times / head, and D 2.14 times / head. the weight growth produced in each treatment was A 1.77 g, B 2.02 g, C 2.39 g, and D2.58 g. Long growth produced in each treatment is A 1.63 cm, B 1.76 cm, C 2.11 cm, and D 2.29 cm.Keywords: molting; nano calcium; growth; prawn
Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap Nilai Rendemen CaO Cangkang Tiram (Crassostrea Gigas) Lia Handayani; Reza Zuhrayani; Nadia Putri; Riska Nanda
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i1.1007

Abstract

Oyster shell contained more than 60% of calcium carbonate.it can be used as natural calcium source. Calcium oxide (CaO) can be converted from natural calcium carbonate (CaCO3) at high temperature with decomposition reaction. The purpose of this research was to isolating calcium oxide and to know the yield of CaCO3 decomposition. Calcined samples oyster shells flour is at 500ºC, 700ºC,  900°C and 1100ºC for 2 hours. The sequential data yield of CaO obtained was 96.65%; 96.57%; 60.41% and 54.67%.
Histologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Dipelihara Pada Media Bersalinitas Dengan Penambahan Kalsium Cangkang Langkitang (Faunus ater) Tedi Kasvarin; Lia Handayani; Faisal Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2601

Abstract

Osmoregulasi adalah proses pengaturan konsentrasi cairan dengan menyeimbangkan pemasukkan serta pengeluaran cairan tubuh. Ikan Nila bersifat hiperosmotik apabila proses osmoregulasi tidak berjalan dengan baik akan mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hingga kamatian.Keberhasilan osmoregulasi ikan nila ditentukan oleh ketepatan pengaturan tekanan osmotik, selain melalui reasa salinitas, hal lain yang harus diperhatikan adalah keberadaan mineral kalsium pada media pemeliharaan agar air dan ion ion yang terkandung dalam lingkungan dan tubuh  ikan berada pada kondisi yang seimbang.Pada media bersalinitas. kalsium bermanfaat sebagai kofaktor berbagai jenis enzim serta berperan dalam meningkatkan aktivitas saraf. Insang berfungsi sebagai pengatur osmoregulasi sehingga perubahan – perubahan yang terjadi pada lingkungan akan secara langsung berdampak pada struktur histologi insang.Salah satu sumber kalisum yang dapat diberikan adalah CL.. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan kalsium CL kedalam lingkungan bersalinitas berpengaruh terhadap histologi insang ikan nila serta pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap nonfaktorial, dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas Abulytama Aceh dan pengujian histologi insang dilakukan di Central Pet yang dimulai dari bulan Januari sampai Februari 2021. Parameter ujiadalah histologi insang, tingkat kelangsungan hidup ikan, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kalsium CL berpengaruh terhadap kerusakan insang. Perlakuan terbaik dijumpai pada Ca20 (pemberian CL 20 ppm).
PENGARUH PENAMBAHAN ARANG AKTIF TULANG IKAN DALAM PAKAN TERHADAP HISTOLOGI USUS IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Fanni Risna; Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i2.1113

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of reactive activated charcoal to the intestinal histology of tilapia (Oreochromis niloticus). 8.5 Lampoh Keude, Aceh Besar. Measurement of intestinal histology of tilapia was carried out at the Histology Laboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, Syiah Kuala University. The method used in this study is a completely randomized design method (CRD) with 4 treatments and 3 repetitions. The parameter tested was intestinal villi length. The treatments in this study were treatment A (control), treatment B (addition of activated charcoal 1%), treatment C (addition of activated charcoal 2%), and treatment D (addition of activated charcoal 3%). The results showed that the addition of the best charcoal active bone fish to intestinal histology was in treatment C with the addition of 2% activated charcoal with 344.44 µm intestinal villi length
Gambaran Histologi Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Terpapar Pestisida Golongan Organofosfat Nova Fifi Alfis; Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2581

Abstract

Abstrak: Peningkatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang relatif cepat mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan masyarakat. Dalam proses pengelolaannya, petani menggunakan bahan kimia berupa pestisida untuk mencukupi kebutuhan pangan tersebut. Salah satu pestisida yang umum digunakan ialah golongan organofosfat berbahan aktif diazinon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana toksisitas dan tingkat kerusakan jaringan insang ikan nila yang terpapar pestisida berbahan aktif diazinon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Prosedur penelitian terdiri dari pemeliharaan hewan uji, adaptasi hewan uji (aklimatisasi), pembuatan konsentrasi perlakuan (uji pendahuluan, uji sesungguhnya analisis probit), dan pengamatan tingkah laku ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pestisida berbahan aktif diazinon berpengaruh terhadap mortalitas dan histopatologi insang ikan nila. Perlakuan dengan pemaparan konsentrasi pestisida 8,49 menunjukkan pencemaran berat dimana terdapat kerusakan pad edema dan fusi insang ikan nila.Kata kunci : diazinon, ikan nila, pestisida, uji toksisitas akut LC50-96 jam
Aplikasi Penggunaan Enzim Protease Kasar Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) Pada Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Zenni Farida; Nurhayati Nurhayati; Lia Handayani
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2600

Abstract

Tanaman biduri merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dieksplorasi secara optimal sebagai sumber enzim protease yang berfungsi menghidrolisis protein menjadi asam amino sehingga asam amino tersebut lebih mudah di proses oleh tubuh ikan.Penambahan protease dalam pakan diharapkan dapat membantu menghidrolisis protein kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim protease kasar tanaman biduri yang diberikan pada pakan ikan nila. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 perlakuan 2 ulangan. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan nila dengan ukuran 3-5 cm sebanyak 36 ekor per akuarium, wadah penelitian yang digunakan aquarium berukuran 60x40x40 cm dengan tinggi 30 cm dan volume air 72 liter.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian enzim protease getah rubek kedalam pakan berpengaruh terhadap histologi usus ikan nila dimana perlakuan terbaik dijumpai pada  perlakuan B (1%) dengan panjang vili usus 395 µm yang mengalami peningkatan hingga 176 µm, pada lebar vilim 95µm yang mengalami peningkatan 31 µm. Pada parameter pertumbuhan perlakuan terbaik dijumpai pada B (1%).