Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Electrichsan

Evaluasi Sistem Penangkal Petir Eksternal Pada Gedung Program Sarjana Universitas Ichsan Gorontalo : Evaluasi Sistem Penangkal Petir Eksternal Pada Gedung Program Sarjana Universitas Ichsan Gorontalo Lutfi, Lutfi Purwansyah; Pratiwi, Amelya Indah; Humena, Steven
Jurnal Electrichsan Vol. 13 No. 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v13i2.894

Abstract

Abstrak Daerah Indonesia merupakan wilayah tropis dengan hari guruh tertinggi di idunia yakni berkaisar antara 180-260 setiap hari guruh pertahun dapat terjadi kerapatan sambaran petir ke tanah (NG) dapat mencapai 30 setiap tahun. Terdapat beberapa lokasi yang rawan akibat terjadinya sambaran petir. Sambaran petir juga dapat menyebabkan suatu kerusakan pada bangunan, peralatan, sistem keamanan dapat dipasang pada gedung-gedung tinggi. Salah satu system pengamannya adalah sistem penangkal petir dan pentanahan. Masalah bagian Gedung program sarjana Universitas Ichsan Gorontalo diantaranya radius proteksi yang akan terpakai untuk menyatakan lingkup penangkal petir, adalah seberapa banyaknya suatu daerah yang harus dicakup oleh penangkal petir sehingga pada suatu daerah tersebut yang mugkin mempunyai kecil dapat disambar petir. Evaluasi sistem penangkal petir eksternal pada gedung program sarjana perkuliahan dilakukan dengan menggunakan metode bola bergulir. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan sistem proteksi petir berada pada bagian gedung dengan tingkat proteksi III, yaitu bagian atap.Nilai efisiensi sistem penangkal petir yang diperoleh sebesar 0,83. Nilai ini masih berada di bawah tingkat proteksi yang dibutuhkan, yaitu 80% < E ≤90%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem penangkal petir tersebut masih belum memberikan perlindungan yang optimal terhadap sambaran petir.Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan tiang finial pada bagian sayap kanan dan sayap kiri atap gedung dengan jarak 4 meter. Penambahan tiang finial ini akan meningkatkan nilai efisiensi sistem penangkal petir menjadi 0,90. Nilai ini sudah memenuhi tingkat proteksi yang dibutuhkan. Kata kunci: evaluasi sistem penangkal petir, metode bola bergulir, gedung program sarjana perkuliahan, tingkat proteksi petir air termination Abstract Indonesia, a tropical country, is located in the equatorial territory with the highest number of thunderstorm days in the world. It reaches 180-260 thunderstorm days per year. The density of lightning strikes on the Earth (NG) can reach 30 per year. Several locations are prone to lightning strikes. Lightning strikes can also cause damage to buildings, equipment, and security systems installed in tall buildings. One of the security systems is the lightning protection and grounding system. Problems related to the building of the Post-Graduate Program of Universitas Ichsan Gorontalo include the radius of protection used to express the scope of the lightning protection, namely how far of an area must be covered by the lightning protection so that in that area there is a possibility or a chance of being struck by lightning. The external lightning protection system evaluation of the building of the Post Graduate Program of Universitas Ichsan Gorontalo is carried out using the rolling ball method. The evaluation results show that the level of need for a lightning protection system is the building with protection level III, namely the roof. The obtained value of lightning protection system efficiency is 0.83. This value is still below the required level of protection, namely 80% < E ≤90%. It indicates that the lightning protection system still does not provide optimal protection against lightning strikes. The improvements required are adding finial poles to the right wing and left wing of the building roof at a distance of 4 meters. The addition to the finial pole increases the efficiency value of the lightning protection system to 0.90. The value meets the required level of protection. Keywords: lightning protection system evaluation, rolling ball method, post-graduate program building, air termination lightning protection level
Analisis Sistem Kendali Dan Monitoring Motor Induksi Tiga Fasa Berbasis Scada Ulil Amri, Ulil Amri; Pratiwi, Amelya Indah; Humena, Steven
Jurnal Electrichsan Vol. 13 No. 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v13i2.1034

Abstract

Motor induksi tiga fasa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak yang biasa digunakan sebagai aktuator atau alat penggerak di industri. Melihat konsumsi daya yang digunakan pada motor induksi tiga fasa dengan metode konvensional serta dilihat dari hasil investigasi dan analisa penyerapan daya di industri masih terbilang tinggi, maka dengan menggunakan variable frequency drive bisa mereduksi penyerapan daya pada motor induksi tiga fasa. Pada penelitian ini dirancang skema kendali motor secara konvensional dan kendali motor menggunakan variable frequency drive dengan monitoring scada. Pada rancangan ini diamati tegangan, arus, dan frekuensi untuk mengetahui penyerapan daya pada motor induksi tiga fasa dengan menggunakan dua metode kendali motor. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kendali motor dengan menggunakan metode konvensional lebih banyak menyerap daya jika dibandingkan dengan kendali motor dengan menggunakan variable frequency drive. Dan juga ketahanan motor yang lebih lama masa penggunaannya yaitu dengan menggunakan variable frequency drive jika dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Monitoring karakteristik motor induksi tiga fasa lebih ramah pengguna jika mnggunakan variable frequency drive dibanding menggunkan metode konvensional. Kendali motor dengan menggunakan variable frequency drive lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI DAYA PADA TRAFO DISTRIBUSI GARDU GLS 084, 50 kVA DI DESA POLOHUNGO Laindjong, Moh. Rifaldi; Humena, Steven; Asri, Muhammad
Jurnal Electrichsan Vol. 13 No. 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v13i2.1042

Abstract

Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, pada saat beban dihidupkan maka distribusi beban tidak sinkron sehingga terjadi ketidakseimbangan beban yang mempengaruhi suplai daya Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian untuk menganalisis ketidakseimbangan beban tersebut. akibat kerugian yang terjadi pada gardu distribusi GLS 84 di desa Polohungo. Data terukur dari lapangan operasi distribusi digunakan sebagai acuan untuk menemukan dan menentukan gardu distribusi dengan beban tidak seimbang. Secara umum, beban tidak seimbang dapat dengan mudah diinduksi dengan melihat hasil pengukuran arus netral. Jika arus netral lebih besar atau sama dengan arus fasa diperoleh, beban yang tidak seimbang pada jaringan harus dicurigai. Induksi beban tidak seimbang juga dapat dilihat dari besarnya arus untuk masing-masing fasa (R, S dan T) yang memiliki selisih yang besar.Dari hasil prosentase terlihat bahwa pada malam hari ketidakseimbangan beban pada trafo lebih besar (19%), dibandingkan pada siang hari yaitu (5%). Hal ini disebabkan oleh penggunaan listrik yang tidak merata sehingga menimbulkan beban yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban menyebabkan arus mengalir pada penghantar netral. Arus ini merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh PT. PLN karena di sepanjang penghantar netral terdapat hambatan. Ada kebutuhan untuk perawatan transformator triwulanan, trimester atau tahunan untuk mencegah ketidakseimbangan beban, dan untuk mencegah kerusakan pada transformator.
Perancangan Sistem Elektrikal Gedung Asrama Terpadu Man 1 Kota Gorontalo Gobel, Rilly; Humena, Steven; Putra Surusa, Frengki Eka; Febrianto Karinda, Abd. Razak
Jurnal Electrichsan Vol. 11 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v11i2.288

Abstract

Di Indonesia sendiri, desain instalasi listrik diatur dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2011. Dalam peraturan tersebut sudah jelas bagaimana cara memasang instalasi listrik yang baik dan benar, yang merupakan standar instalasi listrik di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini melakukan perancangan instalasi listrik pada bangunan gedung sesuai dengan Standar PUIL 2011, menentukan spesifikasi komponen dan pengaman yang dibutuhkan, menentukan besarnya daya yang digunakan untuk pengajuan langganan listrik ke PT. PLN (Persero). Metode perencanaan sistem elektrikal gedung menggunakan standar – standar yang telah ditentukan yaitu Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 dan SNI Konservasi energi pada sistem pencahayaan 2011. Hasil dari perhitungan diperoleh arus sebesar 80,16 amper, sehingga pembatas MCB induk yang dipilih dengan kapasitas 100 Amper. Untuk pengajuan layanan sambungan daya listrik kepada PT. PLN (Persero) yaitu sebesar 22.000 VA dengan pembatas MCB 100 Amper. Total Arus Maksimal yaitu 100 Amper dan nilai KHA 125 Amper, jenis dan luas penampang kabel yang dipilih untuk kabel induk berdasarkan PUIL 2011 yaitu NYM 3 x 35 mm2. In Indonesia itself, the design of electrical installations is regulated in the General Electrical Installation Regulations (PUIL) of 2011. In these regulations it is clear how to install a good and correct electrical installation, which is the standard for electrical installations in Indonesia. The purpose of this research is to design electrical installations in buildings in accordance with the 2011 PUIL Standard, determine the specifications for components and security needed, determine the amount of power used for submitting electricity subscriptions to PT. PLN (Persero). The building electrical system planning method uses predetermined standards, namely General Regulations for Electrical Installation (PUIL) 2011 and SNI for energy conservation in lighting systems 2011. The results of the calculation obtained a current of 80.16 amperes, so that the main MCB limiter is selected with a capacity of 100 Amperes. To submit an electrical power connection service to PT. PLN (Persero) which is equal to 22,000 VA with a limiter of 100 Ampere MCB. Total Maximum Current is 100 Ampere and KHA value is 125 Ampere, the type and cross-sectional area of the cable selected for the main cable based on PUIL 2011 is NYM 3 x 35 mm2.
Analisis Gangguan Hubung Singkat Pada Sistem Kelistrikan PT HARVEST Gorontalo Indonesia Menggunakan Software ETAP 19.0.1: arus gangguan hubung singkat, simetris, asimetris, sistem proteksi. Rifal, Rifaldi polapa; Zainuddin, Muammar; Humena, Steven
Jurnal Electrichsan Vol. 13 No. 1 (2024): Mei2024
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v13i1.848

Abstract

ABSTRACT RIFALDI POLAPA. T2119008. ANALYSIS OF SHORT CIRCUIT FAULTS IN PT HARVEST GORONTALO INDONESIA'S ELECTRICAL SYSTEM USING ETAP 19.0.1 SOFTWARE PT Harvest Gorontalo Indonesia is an internationally standardized pharmaceutical company. The main activity of this company is the processing of herbal medicine with quality maintenance. To meet production targets, a power supply of 866 kVA is used which is connected to several supporting busbars. In the distribution of electric power, it is certainly inseparable from various kinds of faults, including symmetric and asymmetric short circuit faults. The purpose of this research is to calculate the contribution value of the short circuit current at the load bus and ensure that the system protection performance works properly. This research is begun by calculating manually and then compared with the ETAP 19.0 software with a calculation difference of 0.969. Short circuit current calculations are performed on the bus that represents each network, namely the 3 LVMDP buses closest to the source, the 4 HVAC buses between the source and the load, and the 4 AHU buses closest to the load. Based on the calculation results the short circuit current L-L-L is higher than all types of existing faults. Especially the fault on the 3 LVMDP bus which is closest to the source, namely 28.844 kA. In addition, the magnitude of the short circuit current on the AHU load bus is 4,220 kA for L-L-L, 3,861 kA for L-L-G, 3,666 kA for L-L, and 2,341 kA for L-G. Based on the ETAP simulation results, in general, the currently installed protection system still shows good coordination. It is shown in the performance of CB HVAC and CB Main Production capable of breaking at a Rage of 60-120ms before CB LVMDP works. Keywords: short circuit fault current, symmetrical, asymmetrical, protection system ABSTRAK RIFALDI POLAPA. T2119008. ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SISTEM KELISTRIKAN PT HARVEST GORONTALO INDONESIA MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 19.0.1 PT Harvest Gorontalo Indonesia merupakan perusahaan farmasi yang telah terstandarisasi internasional. Perusahaan ini memiliki kegiatan utama yaitu pengolahan jamu herbal yang terjaga mutu dan kualitasnya. Untuk memenuhi target produksi, suplay daya digunakan sebesar 866 kVA yang terhubung pada beberapa busbar penunjang. Dalam pendistribusian tenaga listrik tentu tidak terlepas dari berbagai macam gangguan, diantaranya adalah gangguan hubung singkat simetris dan asimetris. Tujuan dari Penelitian ini adalah menghitung nilai kontribusi arus hubung singkat pada bus beban dan memastikan kinerja proteksi sistem bekerja dengan baik. Penelitian ini dimulai dengan menghitung manual kemudian dibandingkan dengan software Etap 19.0 yang memiliki selisih perhitungan sebesar 0,969. Perhitungan arus hubung singkat dilakukan pada bus yang mewakili setiap jaringan yaitu bus 3 LVMDP terdekat dengan sumber, bus 4 HVAC berada antara sumber dan beban serta bus 4 AHU terdekat dengan beban. Dari hasil perhitungan arus hubung singkat L-L-L lebih tinggi dari seluruh jenis gangguan yang ada. Terutama gangguan pada bus 3 LVMDP yang terdekat dengan sumber yaitu sebesar 28,844 kA. Selain itu, besar arus hubung singkat yang dirasakan pada bus beban AHU berturut-turut adalah 4,220 kA untuk L-L-L, 3,861 kA untuk L-L-G, 3,666 kA untuk L-L, dan 2,341 kA untuk L-G. Berdasarkan hasil simulasi Etap secara umum sistem proteksi yang terpasang saat ini masih menunjukkan koordinasi yang baik. Hal ini ditunjukkan pada kenerja CB HVAC dan CB INDUK R PRODUKSI mampu memutus pada rage 60-120 ms sebelum CB LVMDP bekerja. Kata Kunci: arus gangguan hubung singkat, simetris, asimetris, sistem proteksi
PERENCANAAN GROUNDING DI GEDUNG BARU UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO: rounding, gedung baru, Perencanaan, PUIL 2011. Mus, Imann; Pratiwi, Amelya Indah; Humena, Steven
Jurnal Electrichsan Vol. 13 No. 1 (2024): Mei2024
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v13i1.860

Abstract

Abstrak Sistem Grounding pada sebuah bangunan sangatlah penting untuk mencegah kerusakan peralatan dan kejutan listrik akibat arus lebih. Gedung baru yang nantinya difungsikan sebagai gedung rektorat dan perkuliahan di Universitas Ichsan Gorontalo masih dalam pembangunan dan belum memiliki sistem perencanaan grounding sehingga melalui penelitian ini kami melakukan perancangan grounding meliputi lokasi ideal dimana elektroda grounding akan ditanam, jenis elektroda, jumlah elektroda yang digunakan, kedalaman elektroda dll sehingga sistem memenuhi standar PUIL 2011 yakni tahanan grounding tidak lebih dari 5 ohm. Metode pengukuran tahanan grounding yang digunakan adalah metode 3 titik dengan menggunakan elektroda galvanis yang berukuran diameter 16 mm dan 8mm serta 2 buah elektroda bantu. Elektroda diketanahkan pada kedalaman tanah 50 cm, 100 cm, dan 150 cm. Berdasarkan Hasil analisa data dari pengukuran dan perhitungan tahanan grounding dapat disimpulkan bahwa lokasi 3 adalah lokasi paling ideal, yang dipilih sebagai lokasi penempatan elektroda pada gedung baru Rektorat dengan menggunakan 2 elektroda berpenampang 16 mm yang diparalelkan pada kedalaman 150 cm.
ANALISA KEBUTUHAN LISTRIK DI DESA GURIKA MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Nyoman, Rismanto; Humena, Steven; Botutihe, Sjahril
Jurnal Electrichsan Vol. 14 No. 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/electrichsan.v14i1.1375

Abstract

Desa Gurika ini terletak di Indonesia Bagian Timur Provinsi Papua Pengunungan, Kabupaten Lanny Jaya, Distrik Tiom, Desa Gurika. Desa itu berpenduduk sebanyak 97 jiwa laki-laki, 66 jiwa perempuan, dengan jumlah keseluruhan 163 jiwa. Denga begitu banyaknya jumlah penduduk di Desa Gurika, diperlukan analisis pembangkit listrik tenaga surya demi memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Gurika. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data yang diperlukan untuk pengolahan prakiraan beban di tahun mendatang. Langkah pertama penelitian ini yaitu mencari referensi buku-buku maupun jurnal dengan tema yang sama, kemudian mengumpulkan data dari PLN (Persero) Kabupaten Lanny Jaya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, dibutuhkan beberapa panel surya. Pendekatan yang dilakukan dengan menghitung berapa panel surya yang dibutuhkan untuk memenuhui kebutuhan listrik sebesar 5.175 Watt per jam sebagai antisipasi rugi-rugi pada sistem. Rugi-rugi diasumsikan sebesar 20% dari energi total dan energy cadangan). T otal kebutuhan listrik dikalikan dengan rugi-rugi pada system, yaitu 5.175 x 20% = 1.035-Watt penggunaaan energi listrik dalam sehari. Total jumlah panel surya yang dibutuhkan untuk 250 Wp adalah 319-unit panel surya. Sistem PLTS 1,25 kWp telah bekerja secara optimal dengan menghasilkan daya keluaran rata-rata 1.035 kWh/hari. Hal ini menunjukkan bahwa dalam hal pembangkit energi listrik, sistem PLTS dengan utilitas PLN telah dikatakan optimal dan dapat menjadi referensi untuk penerapan energi listrik Photovoltaic dengan skala yang sama.