Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agrin : Jurnal Penelitian Pertanian

PENGENDALIAN HAMA BUBUK KEDELAI (Callosobruchus analis F.) DENGAN BIJI SIRSAK (Annona muricata) Harinta, Yos Wahyu; R., Nugraheni; Setyorini, Agung
Agrin Vol 20, No 1 (2016): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2016.20.1.316

Abstract

The aim of this research is to know the influence of the flour soursop seed of the controlling pestCallosobruchus analis at the soursop seed. This research has been implemented experimentally, consists of twophases. The first is to know the effectivity of the flour soursop seed against mortallity of the beetle C. analis. andthe laying of eggs, while the second phases is to know the influence of the flour soursop seed against the influenceof the beetle population C. analis. This research has used RAL/CRD/ Completely Randomized Design with onetreatment factor that is : the dosege of the flour soursop seed,consiste of A) the flour soursop seed, dosege 1,50g/100g ; B) the flour soursop seed, dosage 1,00 g/100 g ; C) the flour soursop seed, dosage 0,50 g/ 100 g; O)Control/without treatment. Every tretment is repeated five time. The observation of the parameter is : mortalityand development of the beetle C. analis, the percentageof the seed damage and the decrease of the seed heavy.The result of this research indicated that; the flour soursop seed influenced for the mortality and devolepment C.analis at the soy bean seed; the flour soursop seed can reduce for damage and the decrease of the seed heavyagainst attacking C. analis. The effective dosage of the flour soursop seed for controlling the beetls C. analis, isnot founded yet. From the result of this research, can be concluded that the flour soursop seed by dosage 1,50 g/100 g seed can influence for increasing mortality and decreasing the expansion of the beetle powder C. analis atthe say been seed and can reducing the damage and the decreasing the soy bean seed heavy because of theattacking the powder of beetle C. analis at storaging, the effective dosage of the flour soursop seed for controllingthe beetle C. analis is not founded yet.Keywords: the flour soursop seed (Annona muricata), the powder of beatle Callosobruchus analis F. ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung biji sirsak terhadap pengendalian hamaCallosobruchus analis pada biji kedelai. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen, yang terdiri dari dua tahap,tahap pertama adalah mengetahui efektifitas tepung biji sirsak terhadap mortalitas kumbang C. analis danpeletakan telur sedangkan tahap kedua mengetahui pengaruh tepung biji sirsak terhadap perkembangan populasikumbang C. analis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL/CRD) dengan 1 faktor perlakuanyairu dosis tepung biji sirsak. Adapun dosis perlakuan adalah dosis tepung biji sirsak yang terdiri dari (A) Tepungbiji sirsak , dosis 1,50 g / 100 g; (B) Tepung biji sirsak, dosis 1,00 g / 100 g; (C) Tepung biji sirsak , dosis 0,50 g/ 100 g; (O) Kontrol / Tanpa Perlakuan. Tiap Perlakuan diulang lima kali. Parameter pengamatan adalah ;mortalitas dan perkembangan kumbang C. analis, persentase kerusakan biji dan penyusutan bobot biji. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tepung biji sirsak berpengaruh terhadap mortalitas dan perkembangan C. analispada biji kedelai ; tepung biji sirsak dapat mengurangi terhadap kerusakan dan penyusutan bobot biji kedelaiterhadap serangan C. analis; belum didapat dosis tepung biji sirsak yang efektif untuk mengendalikan kumbangC.analis. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tepung biji sirsak dengan dosis 1,50 g / 100 g biji dapatberpengaruh terhadap peningkatan mortalitas dan penurunan perkembangan kumbang bubuk Callosobruchusanalis F. pada biji kedelai serta dapat mengurangi kerusakan dan penyusutan bobot biji kedelai akibat serangankumbang bubuk Callosobruchus analis F. di penyimpanan, namun belum didapat dosis tepung biji sirsak yangefektif untuk mengendalikan kumbang C. analis F.Kata kunci: Tepung biji sirsak (Annona muricata), Kumbang bubuk Callosobruchus analis F.
ADOPSI INOVASI PERTANIAN DI KALANGAN PETANI DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Harinta, Yos Wahyu
Agrin Vol 15, No 2 (2011): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2011.15.2.192

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah : untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsiinovasi pertanian di kalangan petani di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo dan untuk mengetahui apakahterdapat hubungan antar faktor-faktor tersebut terhadap kecepatan adopsi inovasi pertanian di kalangan petani diKecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.Penelitian ini merupakan penelitian survey .yaitu Penelitian yangmengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.Unit analisanya adalah individu. Penelitian survei ini merupakan survei penjelasan (explanatory/ cormfirmatory)yaitu untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa. Dari data yang diperoleh dianalisis denganmenggunakan: Pengukuran tendensi sentral (Median) dari setiap inti/ekor variabel; Analisis korelasi antarvariabel dan Analisis jalur (Path Analysis). Berdasarkan analisis statistik, didapat hasil sebagai berikut: 1.Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi inovasi pertanian di kalangan petani di Kecamatan GatakKabupaten Sukoharjo, adalah: Sifat/Karakteristik Inovasi (X1) ; Sifat/Karakteristik Calon Pengguna (X2) danSaluran Komunikasi (X4). 2. Berdasarkan evaluasi atas uji Kausalitas , memperlihatkan bahwa semua jalurdalam Diagram Path hanya terdapat tiga path antara variabel independent dan variabel dependent yang signifikansecara statistk pada tingkat 0,01 dan 0,05 significant level. Hal ini terlihat pada p-value <0,01 pada variableSifat/Karakteristik Calon Pengguna (X2) dan pada p-value < 0,05 pada variable Sifat/Karakteristik Inovasi (X1)dan Saluran Komunikasi/Media yang Digunakan (X4), sedangkan Variabel Pengambil Keputusan AdopsiInovasi (X3) dan Kualifikasi/Keadaan PPL (X5) tidak signifikan karena p-value > 0,05; akan tetapi bila darianalisa Direct effect Kualifikasi/Keadaan PPL (X5) arah pengaruhnya positif yakni 0,104. SedangkanPengambil Keputusan Adopsi Inovasi (X3) mempunyai arah pengaruh yang negatif (-0,138) terhadap kecepatanadopsi inovasi. Sedangkan berdasarkan analisa ANOVA dengan SPSS untuk mengetahui apakah terdapatperbedaan antara Pengurus dan Anggota Kelompok tani dalam mengdopsi inovasi yakni dengan menganalisisnilai kritis dari tabel F, dan dapat terlihat bahwa p < 0,05 sehingga hipotesa Nol dapat ditolak dan Hipotesaalternatife yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat adopsi inovasi Pengurus dan Anggota Kelompoktani dapat diterima, yaitu F (1,88) = 47,772 ; p< 0,05.Kata kunci: Adopsi- Inovasi ABSTRACTThis study assesses the influence of velocity and examines whether there are relationship among thefactors on the velocity of agriculture innovation adoption among farmers in Gatak sub-district, Sukoharjoregion. This study is a survey research, which is a study using sample from population and using questionnaireas a main method to gather data. The unit analysis is an individual farmer. This survey study is a survey withexplanatory/confirmatory to explain causal relationship and hypothesis testing. The data is analyzed withstatistics central tendency measurement, correlations and path analysis technique. The statistics analysis revealsthe results as follows: 1.The factors influencing the velocity of agriculture innovation adoption among farmers inGatak sub-district, Sukoharjo region, are: Characteristics Innovations (X1), Characteristics Potential User(X2), and Communication Media (X4). From factor X1, the indicators that significantly influencing the velocityof agriculture innovation adoption are the benefit and the observability of the innovation. From factor X2, theindicators that significantly influencing the velocity of agriculture innovation adoption are social economicsstatus (i.e., farmer control over farm area); personal variable (i.e., courage to take risk); and communicationbehavior (i.e., the level of participation in farmer group, inter-personal communication, and look forinformation). While from factor X4, the indicator that significantly influencing the velocity of agriculturalinnovation adoption are inter-personal network and mass media. 2.Further analysis with ANOVA and SPSS totest whether there are differences between management and member of the farmers association on theinnovation adoption shows that there are differences in the innovation adoption level between the managementand the member of the farmers association with F (1,88) = 47,772; p < 0,05.Keywords: Innovation - Adoption
PENGARUH TEPUNG DAUN SIRSAK (Annona muricata) TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN KUMBANG Callosobruchus analis F. PADA BIJI KEDELAI DAN KACANG HIJAU Harinta, Yos Wahyu
Agrin Vol 17, No 1 (2013): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2013.17.1.200

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (i) pengaruh tepung daun sirsak terhadap mortalitas danperkembangan Callosobruchus analis serta kerusakan dan penyusutan biji kedelai dan kacang hijau, dan (ii)mendapatkan dosis tepung daun sirsak yang paling efektif untuk mengendalikan Callosobruchus analis pada bijikedelai dan kacang hijau. Eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Perlakuan terdiriatas kedelai (A) dan kacang hijau (B) dan dosis tepung daun sirsak yakni 1 g/100 g; 2 g/ 100 g; 3 g/ 100 g, dankontrol/tanpa perlakuan. Tiap Perlakuan diulang lima kali. Parameter yang diamati: persentase mortalitasimago, jumlah telur yang diletakkan, jumlah telur yang menetas menjadi imago, persentase kerusakan biji, danpersentase penyusutan bobot biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun sirsak: (i) berpengaruhterhadap mortalitas dan perkembangan C. analis pada biji kedelai dan kacang hijau, (ii) dapat mengurangiterhadap kerusakan dan penyusutan bobot biji terhadap serangan C. analis. Namun demikian, belum didapatkandosis tepung daun sirsak yang efektif untuk mengendalikan kumbang C.analis. Tepung daun sirsak mulai dosis 2g/100 g biji dapat menurunkan perkembangan kumbang C. analis, serta dapat mengurangi kerusakan danpenyusutan bobot biji akibat kumbang C. analis saat di penyimpanan.Kata kunci : tepung daun sirsak (Annona muricata); Callosobruchus analis F., kematian, perkembangan.ABSTRACTObjectives of this study were to know the effect of soursop leaf on mortality and development ofCallosobruchus analis F., and how damage and reduction on soybean and mungbean grains seed caused by C.analis F, as well., and (to obatain the effective dosage of soursop leaf flour to control C. analis on soybean andmungbean grains. The research was implemented experimentally by using complete randomized design (CRD),by three replicates. Treatment was consisted of soybean and mungbean and the dosage of soursop leaf flour i.e. 1g/100 g , 2 g/100 g, 3 g/100g, and control (without treatment). The observed variables were: the percentage ofthe imago mortality, the percentages of seed damage, and the reduction of the seed weight. The result indicatedthat: (i) the soursop leaf flour gave significant effect on mortality of C.analis on soybean and mungbean, and (ii)reduced damage and decrease of the seed weightdue to C. anali. Unfortunatelly, the effective dosage of thesoursop leaf to control C.analis was not found yet. Flour leaf dosage 2 g/100 g seeds could decreased thedevelopment of C.analis and reduced the percentage of the damage and seed weight loosed caused by humblebeeC.analis in the storage.Key words: the flour of soursop leaf (Annona muricata); Callosobruchus analis F., mortality, development