Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pelatihan Membuat dan Menggunakan Alat Peraga Game Eleven Pieces Multiplication (GEPION) untuk Memudahkan Menghitung Perkalian pada Guru di Sekolah Dasar Framz Hardiansyah; Muhammad Misbahudholam AR; Sama '
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i2.984

Abstract

Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari hari selalu bersangkutan dengan ilmu matematika lebih tepatnya pada kemampuan berhitung. Dalam hal ini kemampuan berhitung dibutuhkan manusia sejak sekolah dasar, akan tetapi saat ini banyak siswa disekolah dasar kurang berminat untuk belajar matematika dikarenakan matematika itu sulit untuk dipelajari. Keterampilan melakukan operasi perkalian pada siswa kelas III masih rendah. Hal itu disebabkan media pembelajaran yang dilakukan kurang tepat. Salah satu pembaharuan dalam media pembelajaran yang ditawarkan penulis yaitu dengan menggunakan media pembelajaran game eleven pieces multiplication. Tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui cara kerja dari game eleven pieces multiplication, 2) Untuk mengetahui implementasi media pembelajaran game eleven pieces multiplication pada mata pelajaran matematika untuk menumbuhkan minat belajar siswa di sekolah dasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif. Hasil dan pembahasan yang dilakukan, meliputi: 1) Merancang desain sekaligus pembuatan game eleven pieces mulitiplication, dalam pembuatan media ini sangatlah mudah dengan menggunakan alat-alat sederharna seperti stik dari kayu. Selain itu media ini mudah dibawa kemana saja dan sangat sesuai untuk dimiliki guru dan peserta didik, 2) Merumuskan cara penggunaan game eleven pieces multiplication, oleh peserta didik tingkat sekolah dasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Game eleven pieces multiplication merupakan sebuah media yang dapat membantu dan mempermudah siswa sekolah dasar pada mata pelajaran matematika perkalian. 2) Dengan adanya game eleven pieces multiplication ini menambah minat dan rasa percaya diri siswa terhadap mata pelajaran matematika sangat tinggi.
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Penyelesaian Masalah Lingkungan Sekitar Melalui Scientific Approach Siswa Kelas V SDN Lanjuk I Manding Sumenep Sama'
Jurnal Pendidikan Modern Vol 3 No 3 (2018): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v3i3.37

Abstract

Penelitian ini di latarbelakngi oleh keterampilan dan kompetensi yang harusdikuasai oleh siswa masih sebatas pada keterampilan berpikir tingkat rendahdan hal itu membuat siswa belum mampu menyelesaikan permasalahan dilingkungan sekitarnya.Sehingga siswa tidak mampu mengembangkanpotensinya. Model, metode dan media pembelajaran yang digunakan gurumasih menggunakan pembelajaran yang terpusat pada guru, yaitu ceramahdan hanya fokus di dalam kelas. Konsep tersebut akan berdampak kepadahasil belajar siswa. Hal itu di buktikan dari observasi awal yang di lakukanoleh peneliti dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 62 yang ditentukan oleh sekolah.dari jumlah seluruh siswa kelas V sebanyak 15 siswa,yang mencapai KKM hanya 5 siswa dengan presentase 33%, sedangkan 10siswa dengan persentase 67% belum mecapai KKM. Tujuan penelitian iniadalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS Siswa Kelas VSDN Lanjuk I. yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruhsiswa kelas V SDN Lanjuk I semester II tahun pelajaran 2017-2018 yangberjumlah 15 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampaibulan Maret Tahun 2018. Instrumen pengumpulan data adalah lembaraktivitas siswa serta hasil tes belajar siswa. Penelitian ini menyajikan hasilobservasi aktivitas dan hasil tes belajar yang diperoleh dari nilai observasiaktivitas siswa dan tes hasil belajar setiap siklus. aktivitas siswa diperolehskor 27 dengan persentase 56,71%.Siklus I aktivtas siswa rata-rata mencapai60,41%. Hasil belajar mencapai 60% dengan jumlah siswa yang tuntassebanyak 9 orang. Pada siklus II aktivtas siswa rata-rata mencapai 74,26%.Sedangkan hasil belajar mencapai 75 dengan jumlah siswa yang tuntassebanyak 13 orang. Dengan demikian Pendekatan Saintifik dapatmeningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS materi Penyelesaian masalahlingkungan sekitar Siswa kelas V SDN Lanjuk I Manding Sumenep.
STRUKTUR NILAI LOKALITAS PAPAREGAN MADURA SEBUAH ALTERNATIF BUDAYA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR: STRUKTUR NILAI LOKALITAS PAPAREGAN MADURA SEBUAH ALTERNATIF BUDAYA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Sama' Sama'; Debrine Stefany
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 3 No. 2 (2018): Volume 3 Nomor 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.924 KB) | DOI: 10.23969/jp.v3i2.1132

Abstract

Madurese people maintain the language and culture of Madura which serves as a symbol of pride, identity and as a means of communication. Madurese language as an oral discourse has a wide coverage area, on the other hand written literature and oral literature. Generally, the contents of paparegan in Sumenep Madura are merely biological but they contain clear values ​​in them. Based on the formulation of the problem, the purpose of this study refers to the description of the paparegan structure used in the District of Bluto. Structure is the relationship between the constituent elements in the overall arrangement. Structural theory addresses two problems, namely ethical and aesthetic problems. The approach used is a qualitative approach. Data collection techniques are carried out in triangulation (combined), data analysis is inductive, and the results of qualitative research emphasize structure rather than assumptions. This study sought to obtain empirical data and conduct a study of paparegan structures in Bluto District. Sumenep. The findings in the field stated that there were 3 forms of paparegan that were preserved, namely Karmina, Talibun and Saloka. Karmina is called paparegan (pantun) lightning because it only consists of 2 rows that render a-a. Talibun is a long type of paparegan with a very abundant number of rows. As for Saloka is paparegan which consists of a number of concurrent stanzas - connected if they are written, muted. Elementary School Students should properly study Paparegan culture which is rich in Madurese locality values ​​for future educational purposes.
Realizing Creative Innovative Education through Increasing Digitalization Skills in Learning with Canva Media in the Era of Smart Society 5.0: Wujudkan Pendidikan Inovatif Kreatif melalui Peningkatan Kemampuan Digitalisasi dalam Pembelajaran dengan Media Canva di Era Smart Society 5.0 S. Sama'; Syaiful Bahri; Muh. Misbahudholam AR.
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.092 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang864

Abstract

The purpose of community service activities is based on various findings about problems owned by partners, namely SDN Kepanjin Kec. Sumenep City, Sumenep Regency. The forms of the problem are: a). Because some teachers have not utilized technology in the learning process and b). the learning process is still carried out conventionally. So that the proposing team offers solutions to provide understanding and increase the knowledge of partner teachers about the use of technology through Canva media. This community service activity at SDN Kepanjin was held in March 2022. The activities carried out included workshops for teachers of SDN Kepanjin. The steps of this service activity include; preparation of activities, implementation of activities, and post-activities. The conclusions of the results of community service are; a). Community service activities about realizing creative innovative education through increasing digitalization capabilities in learning with canva media in the era of smart society 5.0 have been carried out well. b). Community service activities at SDN Kepanjin received an enthusiastic response from the teachers. and c) Workshop participants understand well how to use canva media in the learning process. Abstrak Tujuan dari dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan dari berbagai temuan tentang permasalahan yang dimiliki oleh mitra yaitu SDN Kepanjin Kec. Kota Sumenep Kab.sumenep. Adapun bentuk masalah yaitu: a). Karena beberapa guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam proses pembelajaran dan b). proses pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. Sehingga tim pengusul menawarkan solusi untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan guru mitra tentang penggunaan teknologi melalui media Canva. Kegiatan pengabdian masyarakat di SDN Kepanjin ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi workshop untuk guru-guru SDN Kepanjin. Adapun langkah-langkah kegiatan pengabdian ini meliputi; persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan pasca kegiatan. Kesimpulan dari hasil kegatan pengabdian kepada masyarakat yaitu; a). kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang mewujudkan pendidikan inovatif kreatif melalui peningkatan kemampuan digitalisasi dalam pembelajaran dengan media canva di era smart society 5.0 telah terlaksana dengan baik. b). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN Kepanjin mendapatkan respon yang antusias dari para guru. dan c) Peserta workshop memahami dengan baik tentang cara penggunaan media canva dalam proses pembelajaran.
PERAN DOSEN PPKn DALAM MENANAMKAN CIVIC DISPOSITION BAGI MAHASISWA PGSD DI ERA INDUSTRY 4.0 Sama'; Kurratul Aini
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.746 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i3.2499

Abstract

Era revolusi industri 4.0 ini mengharuskan dunia pendidikan untuk berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman yang mengharuskan terciptanya SDM unggul dan berpengetahuan untuk dapat memfilter hal-hal yang negatif yang dapat membunuh karakter kewaganegaraan (Civic Disposition) masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dosen pengampuh mata kuliah PPKn dalam menanamkan civic disposition pada mahasiswa prodi PGSD di era revolusi 4.0. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, wawancara dan angket. Teknik anaslisis data dalam penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari data tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman civic disposition kepada mahasiswa melalui mata kuliah PPKn di STKIP PGRI Sumenep belum maksimal, hal itu dikarenakan dalam proses perkuliahan hanya menerapkan pemahaman secara teori saja, tidak menekankan kepada pembentukan niali-nilai moral dan civic disposition mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi di revolusi industri 4.0 tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga dampak negatif, sehingga peran dosen pengampuh mata kuliah PPKn dalam mengembangkan civic disposition pada mahasiswa di era revolusi industry 4.0 ini sangat dibutuhkan dan interest, dan PPKn merupakan sebuah mata kuliah yang berbasis pembentukan moral dan civic disposition mahasiswa.
The Implementation of Ecoliteracy as a Learning Resource to Improve Environmental Care Attitudes in Elementary Schools Muhammad Misbahudholam AR; Sama' Sama'; Kurratul Aini
Mimbar Sekolah Dasar Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53400/mimbar-sd.v10i1.51256

Abstract

Ecoliteracy refers to learning outside the classroom by utilizing the surrounding environment as a learning resource. This study aimed to determine the steps for implementing ecoliteracy with nature as a learning resource in improving environmental care attitudes in elementary schools. This study employed classroom action research, involving 20 fourth-grade students as participants. This study was divided into two cycles, each of which comprised four stages. The instruments used in the study were the student's environmental care attitude observation sheet and environmental care attitude sheet, and the teacher's activity sheet. The findings revealed that the caring attitude towards the environment reached an average of 61%; 14 students (70%) were in the caring category and six students (30%) in the very caring category. The learning outcomes of Cycle 1 were four students (20%) who passed and 16 students (80%) who failed. The attitude of caring for the environment in the Cycle 2 increased following the implementation of ecoliteracy learning steps, as indicated by the questionnaire results that one student (5%) was in the caring category, and 19 students (90%) in the very caring category. Meanwhile, the learning outcomes obtained in the Cycle 2 were 15 students (75%) in the complete category and five students (15%) in the incomplete category.
Pelatihan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SDN Palongan Kurratul Aini; Yetti Hidayatillah; Muhammad Misbahudholam AR; Sama' Sama'; Syaiful Bahri; Yeni Puji Astuti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.6851

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di SDN Palongan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 3-4 September 2022 yang diikuti oleh 23 peserta. Tujuan kegiatan PkM ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami Projek Profil Pelajar Pancasila melalui pendekatan Project Based Learning (PjBL) sehingga guru mampu mendeskripsikan perencanaan kegiatan projek sebagai panduan bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai di tingkat Sekolah Dasar (SD) pada Kurikulum Merdeka. Kegiatan workshop dan pelatihan ini dibagi dalam 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pasca-pelaksanaan. Kegiatan ini membantu guru di tingkat SD, khususnya guru di SDN Palongan untuk memahami Profil Pelajar Pancasila dan PjBL dalam implementasinya dengan baik. Berdasarkan hasil kegiatan diperoperoleh hasil sebesar 83% peserta mengatakan dapat memahami materi dengan baik dan 91% peserta/guru menjawab kegiatan PkM sangat membantu dalam mengimplementasikan pembelajaran di sekolah. Dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan tim pengabdi dan para peserta, dimana guru sudah memahami tentang bagaimana mengimplimentasikan Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui Pendekatan PjBL di SDN Palongan.This community service activity was held at SDN Palongan, Bluto District, Sumenep Regency, East Java Province, on September 3-4, 2022, and 23 participants attended. This service activity aims to improve the ability to understand the Pancasila Student Profile Project through a Project Based Learning (PBL) approach so that teachers can describe project activity planning as a guide for educators in carrying out learning according to the Elementary School level in the Merdeka Curriculum. The workshop and training activities are divided into three stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the post-implementation stage. The workshop and training activities are divided into 3 stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the post-implementation stage. This activity helps teachers at the elementary school level, especially at SDN Palongan, understand the Pancasila Student Profile and PBL in its implementation properly. Based on the activity results, 83% of participants said they could understand the material well and 91% of participants/teachers answered that PkM activities were very helpful in implementing learning at school. It can be concluded that this service activity was carried out well in accordance with the expectations of the service team and the participants, where the teacher already understood how to implement the Strengthening of the Pancasila Student Profile through the PBL Approach at SDN Palongan. 
Strategi Pencegahan Money Politic Melalui Pengawasan Pertisipatif Masyarakat Di Kecamatan Kalianget Sama Sama
Jurnal Hukum dan Sosial Politik Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Hukum dan Sosial Politik
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jhsp-widyakarya.v1i1.401

Abstract

The democratic party in the State of Indonesia is realized through the General Election mechanism, which is carried out at various levels from the village to the district. Democracy is often interpreted as the people, by the people, and for the people, or more clearly, the term democracy is the overall highest power in the hands of the people. This type of research is a descriptive research and qualitative research approach. This research was conducted in Kalianget District, Sumenep Regency. There are three strategies for preventing crime violations, the first is Primary Crime Prevention, the second is Secondary Crime Prevention, and the third is Tertiary Crime Prevention. Of the three concepts, the Primary Prevention Strategy is more effective in conducting political socialization. This strategy aims to increase public awareness and knowledge through political socialization so that money politics in society does not occur during the General Election process in Kalianget District.
INOVASI PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN E-COMIC BAGI GURU SDN KEBUNAGUNG II SUMENEP Kurratul Aini; Muhammad Misbahudholam AR; Sama' Sama'; Hodairiyah Hodairiyah; Siti Arifa; Choli Astutik
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v4i2.741

Abstract

This Community Service (PKM) activity was carried out at SDN Kebunagung II, Sumenep City District, Sumenep Regency, East Java Province. The purpose of this PKM activity is to improve teachers' ability to create learning media using technology so that teachers are able to create an active learning environment through digital comics as a learning medium in helping teachers deliver material at the Elementary School (SD) level in the Independent Curriculum, and aims to solve the problems of teachers at SDN Kebunagung II in maximizing students' digital literacy and numeracy competencies. This training activity is divided into 3 stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the post-implementation stage. This activity helps teachers at the elementary level, especially teachers at SDN Kebunagung II to understand the use of technology as a learning medium. Based on the results of the activity, it is known that teachers are very enthusiastic about using technology-based learning media in the form of digital comics. It can be concluded that this service activity was carried out well in accordance with the expectations of the service team and the participants, where teachers already understand how to implement technology as a form of learning media at SDN Kabunagung II
Enhancing the Welfare of Non-Permanent Teachers in the Sumenep Islands: The Imperative for Regional Regulations Mukhlishi Mukhlishi; Yetti Hidayatillah; Supandi Supandi; Khoirul Asiah; Choli Astutik; Hasan Basri; Sama' Sama'
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i2.5182

Abstract

Non-permanent teachers, in carrying out their duties and responsibilities as educators and instructors, have the right to earn income above the minimum living standards and social welfare guarantees. Teachers highly anticipate the issuance of regional regulations in the field of education in an effort to improve the welfare of teachers in Sumenep. This research aims to determine the urgency of regional regulations for improving the welfare of non-permanent teachers in the Sumenep Islands. This research uses a qualitative approach, which is a descriptive analysis with a case study type. Informants were determined using the purposive sampling method, and the informants in this study were 7 school principals, 25 honorary teachers, and seven salary treasurers. Data collection used three methods, namely, interviews, observation, and documentation. The collected data was analyzed using an interactive analysis model. According to the study's findings, the pay for non-permanent teachers as a whole is still below the minimum living standards set in the Sumenep region. Teachers do not always hope to be able to take part in the civil service selection so that teachers' minimum living needs can be met and social welfare can be guaranteed.