Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEPUNAHAN BAHASA DAERAH DI TANAH RANTAU Azis, Atri Dewi; Mahyuni, Mahyuni; Syahdan, Syahdan; Yusra, Kamaluddin
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol 5, No 1 (2019): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jseh.v5i1.27

Abstract

Bahasa merupakan alat komunikasi dan berinteraksi antar sesama Dalam interaksi sosial ini sudah menjadi keniscayaan adanya saling memengaruhi di antara bahasa-bahasa yang digunakan. Bahasa yang mayoritas digunakan akan bertahan dan mempersempit ruang gerak bahasa-bahasa lain yang jarang digunakan oleh penuturnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor penyebab kepunahan bahasa daerah dan memberikan gambaran tentang kondisi penggunaan bahasa daerah di tanah rantau dengan pembatasan pada Bahasa Bugis (BB) di pulau Lombok. Penelitian telah dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2017 di Labuhan Haji Lombok Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian didasarkan oleh letak geografis yang termasuk salah satu daerah yang banyak dihuni oleh perantau asal Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bahasa Bugis sebagai bahasa interaksi intrasuku Bugis di Lombok masih sering digunakan oleh penutur suku Bugis. Hal ini berarti bahwa Bahasa Bugis sangat sulit ditemukan di pulau Lombok. Bahasa daerah dapat terus hidup dan berkembang dengan menjadikannya berprestise dengan cara mendorong seluruh anggota keluarga untuk tetap berusaha berbahasa daerah sebagai bahasa komunikasi pertama di dalam keluarga. Penelitian ini merekomen-dasikan perluasan sampel penelitian untuk dikembangkan supaya gambaran detail tentang kondisi bahasa Bugis di Lombok dapat terpetakan lebih memadai.
TRAUMATIC HEALING BAGI ANAK-ANAK KORBAN BENCANA GEMPA BUMI DI LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT Azis, Atri Dewi; Ansar, Ansar
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 1, No 2 (2019): Volume 1 Nomor 2 Juli 2019
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v1i2.25

Abstract

Setelah gempa bumi mengguncang Pulau Lombok pada tanggal 29 Juli 2018 dengan magnitude 6,4 SR masyarakat mengalami depresi dan trauma yang sangat dahsyat, sehingga membutuhkan traumatic healing yang diharapkan dapat menyembuhkan mental bagi korban bencana. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah melakukan penanganan trauma (traumatic healing) bagi korban bencana khususnya anak-anak usia dini. Penanganan traumatic healing memiliki empat titik poin, yaitu fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Karena keempat titik poin tersebut merupakan prinsip keseimbangan dalam hidup manusia. Kegiatan yang lain adalah melakukan pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah partisipatif. Metode ini berorientasi kepada upaya peran serta mitra secara langsung dalam berbagai proses kegiatan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan. Jenis kegiatan yang telah dilakukan, antara lain sosialisasi kegiatan kepada anggota kelompok mitra, melakukan pendampingan dan traumatic healing kepada anak-anak korban bencana gempa bumi, melakukan permainan-permainan yang atraktif dan menyenangkan, outbond, dan pemberian hadiah kepada anak-anak, melakukan sosialisasi pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana.
PENGEMBANGAN METODE PERMAINAN DAN LAGU DI PAUD/TK RINJANI UNIVERSITAS MATARAM Azis, Atri Dewi; Kamaluddin, Kamaluddin; Khotimah, Khusnul
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Teknik Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i1.66

Abstract

Permasalahan yang sering dialami oleh lembaga pendidikan anak usia dini adalah kurangnya sarana dan prasarana permainan yang edukatif, sementara anak-anak usia dini sangat senang jika diajak bermain. Untuk itu, tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengembangan metode permainan dan lagu bagi anak PAUD/TK Rinjani Universitas Mataram. Metode kegiatan yang dilakukan adalah metode sosial partisipatif yang berorientasi kepada peran aktif mitra secara langsung dalam berbagai proses kegiatan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan. Beberapa jenis kegiatan yang akan dikerjakan, antara lain melakukan pendampingan kepada anak-anak PAUD/TK melalui permainan-permainan yang mendidik dan menyenangkan, pemberian hadiah kepada anak-anak, menerapkan sekolah alam sebagai media untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus sebagai wahana bermain, belajar, dan pengembangan kognitif bagi anak-anak PAUD/TK.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Tugas Belajar Mandiri Azis, Atri Dewi; Zamzam, Ahmad; Sribagus, Sribagus; Fitriana, Eka
Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram Vol 3, No 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/amtpb.v3i2.75

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat memberikan pajanan ke dalam bahasa target secara maksimal melalui kegiatan empat keterampilan bahasa dan dua pengetahuan bahasa seperti kosakata dan tata bahasa. Ini dapat dilakukan melalui salah satu Program yang disebut Google Classroom dimana materi dalam bentuk dokumen word, excel, pdf, video, audio, dll dapat diintegrasikan ke dalam ruang kelas yang berbasisi IT. Rancangan materi tersebut telah dilatihkan kepada guru-guru bahasa Inggris yang tergabung dalam Muswarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Madrasah Aliyah di Kabupaten Lombok Timur. Mereka merespon kegiatan ini dengan sangat baik diketahui dari pernyataan dan keaktifan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam pelatihan penyusunan tugas mandiri melalui Google Classroom, Google Form dan Google Driver.
Critical Discourse Analysis of Barack Obama Speech Dwi Martika; Mahyuni; Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2c (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2c.659

Abstract

Critical Discourse Analysis is often applied to analyze political discourse including public speaking. The analysis of this thesis is based on a theory of CDA and its analysis methods which were represented by Thomas N. Huckin. Whereas the discussion used the descriptive qualitative research method which deals with data that are in the form of words, rather than statistics and attempts to arrive at a rich description of something systematically. It starts by analyzing some features in the text as a whole. Then, it is continued by analyzing some features at sentence-level and word levels. Since it is a critical discourse, therefore those features are analyzed critically. In a fact, it is found a deficiency in analyzing each feature based on the speech of Obama. The last is by doing contextual interpretation; it is summarized what language expression is used by Obama to uncover power and ideology. The interpretation is also based on the results from the two previous analyses. The result shows that CDA can explore the relationships between language, power, and ideology. Through the language used, it can be known the strength of power and the purpose of the speaker, which the power is strongly felt, and the ideology is seen as well as understandable.
Pendidikan Karakter Pada Sastra Lisan Sasak: Sebuah Kajian Filologis Eka Fitriana; Lalu Muhaimi; M. Fadjri; Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.794 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v3i2.21

Abstract

Salah satu nilai sosio-kultural masyarakat yang dapat diangkat sebagai suatu nilai pendidikan karakter adalah sastra lisan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sastra lisan adalah teks lisan yang tergolong sebagai bagian dari folklor yang perlu dikaji dan dipelajari secara mendalam dalam rangka pengembangan pendidikan karakter. Secara khusus hasil kajian terhadap sastra lisan ini dapat dijadikan sumber dan dasar untuk memperbaiki kualitas sumberdaya manusia menjadi sumberdaya manusia Indonesia yang memiliki nilai-nilai heroisme, kejujuran, pintar, beretos kerja tinggi, kreatif, dan religius. Persoalan nilai kultural dan pendidikan karakter yang dipresentasikan didalam paper ini adalah nilai kultural masyarakat yang tertuang pada sastra lisan masyarakat Sasak di Lombok. Teori yang dipergunakan dalam mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter tersebut adalah teori filologi dan teori nilai. Selanjutnya, metode yang dipergunakan dalam menganalisis data penelitian untuk paper ini mencakup metode penggalian data (data discovery methods) dan metode analisis wacana kritis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa karya sastra lisan yang menjadi obyek penelitian, Tembang Rengganis, mengandung lima belas dari delapan belas nilai pendidikan karakter yang diamanatkan oleh pemerintah Indonesia untuk diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut adalah nilai religius, jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, independen, nasionalisme, cinta tanah air, ramah/komunikatif, cinta damai, cinta lingkungan, kepedulian sosial, dan bertanggung jawab. Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter seperti ini telah dikembangkan dan, bahkan, telah diaplikasikan oleh masyarakat Sasak jauh sebelum pendidikan karakter diintroduksi dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Code Switching In Classroom Discourse: A Sociolinguistic Study Reni Yulandari; Lalu Muhaimi; Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.747 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v3i2.30

Abstract

This research attempts to find out the most frequently used type and the function of codeswitching, also the implication of code-switching towards the teaching and learning situation in two classrooms of the fourth semester at English Education Department, University of Mataram. The descriptive qualitative method was adopted in conducting this method. The data collection was done through observation, recording and interview. The results of this study showed that three are types of code-switching are found in 129 utterances which contain code-switching in the classrooms.  The most frequently used type was Intra-sentential switching, which appeared in 70,5% of the utterances, followed by tag switching (16,2%) and inter-sentential switching (13,1%). There were two functions of code-switching found in this study, they ware translation and communicative function which included motivating, giving feedback, checking comprehension, joking, and expressing state of mind. The implication of code-switching in teaching and learning situation was considered as one of the good strategies to built an efficient and conducive teaching and learning situation in the classrooms, as it is necessary in certain condition and still hard to avoid since it is helpful for material explanation as well as an ice breaker.
Kajian Filologis Terhadap Karya Sastra Bugis untuk Mengembangkan Pendidikan Karakter Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v5i2.114

Abstract

Karya sastra dikenal dalam dua kelompok, yaitu sastra modern dan sastra tradisional. Karya sastra sangat kaya dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Didalamnya tersimpan berbagai khasanah kebudayaan, tata krama dan nilai-nilai kehidupan masyarakat. Karya sastra yang dapat dipelajari bukan hanya karya sastra nasional saja, tetapi juga karya sastra yang bertema kedaerahan. Di dalam beberapa sastra daerah memiliki nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berfikir positif, berhati baik, dan berperilaku baik. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. Alasan pemilihan desain deskriptif kualitatif karena penelitian ini mencoba mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Sastra Bugis Pangeran Barasa. Dari cerita tersebut dapat ditemukan nilai-nilai pendidikan karakter berdasarkan teori Thomas Lickone yaitu karakter yang berkaitan dengan konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Penelitian ini membuktikan bahwa karya sastra masyarakat Bugis terkandung nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa menjadi acuan dalam pengembangan karakter. Hasil kajian penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sastra karena terkandung nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai tujuan pendidikan dan pengajaran, seperti aspek pendidikan susila, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan keagamaan.Kata Kunci: Pendidikan karakter, Sastra Bugis, Filologi
Symbolic Meanings of Equipments Used in Mappacci Buginese Traditional Ceremony Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2021): May
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i1.167

Abstract

This paper aims to elaborate the meaning and message contained in the symbol of equipments used in the ceremony of Mappacci. Mappacci is a traditional pre-marriage the ceremony carried out from generation to generation by Bugis tribe for the purpose of cleaning or purifying the bride from bad things. This study used an analytical descriptive approach in which researcher observed and interviewed the local people and the process of ceremony in order to gain data. The result shows that in carrying out the Mappacci ceremony, nine kinds of equipment are prepared by Bugis tribe. Equipment used in Mappacci in general are pillows, silk covers, jackfruit leaves, banana shoots, pacci leaves, rice, candles, pacci containers, brown sugar, and coconut. All of them contain meaningful and important cultural symbols which become an unuttered message. The symbols generally contain hope and prayers for the welfare and happiness of the bride and groom. It is suggested that further research will conduct a deeper analysis on other cultural ceremonies performed by Bugis tribe.  
Effect of Temperature and Time Storage to pH and Color Changes of Palm Sap (Arenga pinnata Merr) after Tapping Ansar Ansar ANSAR; Nazaruddin Nazaruddin; Atri Dewi Azis
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 8, No 1 (2019): MARET
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.057 KB) | DOI: 10.23960/jtep-l.v8i1.40-48

Abstract

Flos masculus at palm can be produced a palm sap after tapping process. Palm sap have quality degradation due to effect environment temperature. The purpose of the study was to evaluate the effect of temperature and storage time to changes pH and color of palm sap after tapping. The research samples were obtained from farmers in Pusuk, West Lombok, NTB. The research parameters were observed is changes pH and color of palm sap during storage. The sample of the research was storaged at temperature variation of 10, 29, and 40oC, and then observed each 2 until 10 hour. The results of the research showed the temperature and time storage was affected to pH and color palm sap after tapping. After 10 hour pH of palm sap changed from 7.0 to 2.6 at temperature of 40oC, 4.8 at temperature of 29oC, and 6.6 at temperature of 10oC. Palm sap which storage at temperature 10oC has pH quality decrease is lowest than at temperature of 29 and 40oC. The higher temperature storage, the bigger pH decrease. The pH decreases, the L* and b* values also decrease significantly, but the value of a* does not change significantly at various storage temperatures.