Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis penggunaan majaz isti’arah dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat mutasyabihat atau ambigu. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi tujuan dan metode penafsiran serta hasil pembahasan terkait konsep Hakikat dan Majaz. Tujuan utama adalah merinci peran isti’arah dalam memberikan makna esoteris pada ayat-ayat yang dapat menimbulkan pemahaman ganda. Metode penelitian melibatkan analisis tekstual Al-Qur'an dengan pendekatan ilmiah-rasional, khususnya melalui kajian bahasa dan sastra, dengan penekanan pada wacana majas, terutama metafora. Penelitian ini juga melibatkan pembagian konsep Hakikat dan Majaz untuk memahami bagaimana isti’arah dapat diterapkan sebagai alat interpretasi. Hasil pembahasan mencakup interpretasi variasi yang muncul dari konsep Hakikat dan Majaz dalam menerapkan isti’arah. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang cara isti’arah berperan dalam menjelaskan makna ayat-ayat yang kompleks, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman umat Islam terhadap Al-Qur'an. Penelitian ini juga memberikan pemahaman tentang konsep isti’arah yang tidak selalu diterima di semua kalangan ulama, namun tetap menjadi bagian integral dari disiplin ilmu tafsir dan Al-Qur'an. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya mendekati Al-Qur'an secara dogmatis-ideologis, tetapi juga membuka pintu bagi pendekatan ilmiah-rasional dalam memahami teks suci Islam ini.