Claim Missing Document
Check
Articles

KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN MORTAR MENGGUNAKAN AGREGAT UMALULU Hunggurami, Elia; Bunganaen, Wilhelmus; Parimbaha, Mbulu
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.853 KB)

Abstract

Beton dan mortar merupakan dua bahan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah pekerjaan konstruksi. Beton merupakan bahan yang paling sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi, seperti bahan pembentuk fondasi, kolom, balok dan pelat serta bentuk-bentuk struktur lainnya. Begitu juga dengan mortar yang sering dimanfaatkan sebagai plesteran dinding bangunan dan pengisi/spesi bangunan. Sungai Umalulu, Kecamatam Umalulu adalah salah satu tempat yang menyediakan agregat untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, bendungan dan perumahan di seluruh daerah Kabupaten Sumba Timur khususnya bagian selatan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan agregat Umalulu, serta untuk mengetahui perbandingannya terhadap beton yang menggunakan agregat Takari.Benda uji beton yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Nilai kuat tekan yang direncanakan sebesar 15 MPa dan 25 MPa. Benda uji mortar yang digunakan berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran untuk mortar 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr, 1PCC : 8Psr dan 1PCC : 10Psr. Waktu perawatan benda uji beton dan mortar adalah 28 hari.Kuat tekan beton yang menggunakan agregatUmalulu lebih rendah dari beton yang menggunakan agregat Takari pada berbagai variasi campuran dandemikian juga pada benda uji mortar, untuk semua variasi komposisi campuran Takari.Concrete and mortar are two ingredients that have a very important role in a construction work. Concrete is the most frequently used material for construction works, such as foundations, columns, beams and plates and other structural forms.  Likewise, mortar is often used as a plaster for building walls and fillers of building species. Umalulu River, Umalulu district is one place that provides aggregate for infrastructure development such as roads, dams and housing in all areas of East Sumba regency, especially in the south.  The aim of this research is to find out the compressive strength of concrete and mortar using Umalulu aggregate, and to ompare it to concrete using Takari aggregate. To test the concrete, a cylindrical object was used with a diameter 15 cm and a height 30 cm.  The planned compressive strength value is 15 MPa and 25 MPa with a total of 18 test pieces.  The object used to test the mortar were cubes measuring 5 x 5 x 5 cm with mixed composition for mortar 1PCC: 4Psr, 1PCC: 6Psr, 1PCC: 8Psr and 1PCC: 10Psr and total test specimens of 36 pieces.  The concrete and mortar test objects were cured for 28 days. Concrete strength of concrete using Umalulu aggregate is lower than concrete using Takari aggregate on various mixed variations and likewise on mortar test specimens, for all variations of the composition of the Takari mixture
IDENTIFIKASI KUAT ACUAN TERHADAP JENIS KAYU YANG DIPERDAGANGKAN DI KOTA KUPANG BERDASARKAN SNI 7973:2013 Hunggurami, Elia; Utomo, Sudiyo; Messakh, Beddy Y.
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.097 KB)

Abstract

According to results of the test, quality code of each woods is: Timber = E14, Spinach = E14, Red Teak = E12, Candlenut wood = E10 and Cassowary = E15.The compressive strength perpendicular to the wood fibers: Timber= 23,00 MPa, Spinach = 31,00 MPa, Teak Red = 9,67 MPa, Candlenut= 8.67 MPa and cassowary= 21,67 MPa. The compressive strength parallel to the wood fibers: Timber = 70,33 MPa, Spinach = 79,33 MPa, Teak Red = 36,00 MPa, Candlenut= 26,00 MPa and cassowary = 50,00 MPa. Value bending strength of wood: Timber= 132,06 MPa, Spinach= 174,66 MPa, Teak Red= 59,64 MPa, Candlenut= 51,12 MPa and cassowary= 110,76 MPa. The percentage value of compressive strength test comparison between the wood fibers parallel investigation against SNI 7973: 2013: Timber= 164,01%, Spinach= 197.80%, Teak Red= 59.57%, Candlenut= 57.00% and Cassowary= 73,61%. Value percentage ratio of compressive strength test perpendicular to the wood fibers are examined against SNI 7973: 2013: Timber= 365.29%, Spinach= 527,12%, Teak Red= 131,54%, Candlenut= 143,64% and Cassowary= 479,20%. Percentage value comparison test between the flexural strength of the wood studied the SNI 7973: 2013: Timber= 312,64%, Spinach = 445,74%, Teak Red = 121,51%, Candlenut= 154,76% and Cassowary= 215.99%.
KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR Hunggurami, Elia; Utomo, Sudiyo; Resi, Aristofel R.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.849 KB)

Abstract

Perkembangan daerah yang sejalan dengan perkembangan pembangunanterus meningkat sehingga kebutuhan material untuk pembangunan juga meningkat. Pembangunan di daerah – daerah berkembang masih menggunakan beton sebagai bahan konstruksi. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlu adanya eksplorasi tempat baru.Masyarakat pada kecamatan Fatuleu Barat mengambil pasir pada Kali Mas untuk dijadikan sebagai material pembangunan konstruksi beton karena jarak pengambilan pasir lebih dekat dibandingkan dengan pengambilan dari quarry Takari. Tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan beton dan mortar menggunakan pasir Kali Mas dibandingkan dengan pasir Takari. Benda uji beton yang dipakai berbentuk silinder 15 x 30 cm dengan mutu rencana 15 MPa dan 25 MPa dengan durasi curing 7, 14dan 28 hari. Sedangkan mortar berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan komposisi campuran 1Pcc : 2Psr, 1Pcc : 4Psr, 1Pcc : 6Psr dan 1Pcc : 8Psr dengan durasi curing 3,7, 21 dan 28 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton dan mortar yang menggunakan pasir Kali Mas lebih besar dari pada menggunakan pasir Takari. The growth of regions which is in step with the establishment progress continuous to increase so material requirements for construction has also been increasing. Development in developing areas still uses concrete as a construction material. The need for concrete material is so high same needing for exploration of new places. Communities in Fatuleu Barat Subdistrict took sand from Kali Mas serve as construction concrete material because the distance was closer than taking from quarry Takari. The purpose of this research is to find out compressive strength of concrete and mortar using Kali Mas sand compared with Takari sand. The object that used for the manufacture of concrete cylinder measuring 15 x 30 cm with a quality planned is 15 MPa and 25 MPa with 7, 14 and 28 days of curing duration. While the object which is used to make manufacture of mortar cube measuring 5 x 5 x 5 cm with a mixed composition 1 pcc: 2 psr, 1 pcc: 4 psr, 1 pcc: 6 psr and 1 pcc: 8 psr with duration of curing 3, 7, 21 and 28 days. Based on concrete strength test result with mortar that use Kali Mas sand greater than using Takari sand.
KEANDALAN METODE HASPERS DAN WEDUWEN PADA DAS MANIKIN Nasjono, Judi K.; Hunggurami, Elia; Sarty, Mariana G.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.334 KB)

Abstract

Pada saat musim hujan, terjadi kenaikan tinggi muka air dan ketidakseimbangan debit yang ditimbulkan dari daerah hulu dengan penampang Sungai Manikin di bagian hilir. Debit maksimum dengan menggunakan data hujan perlu dievaluasi dengan debit maksimum terukur. Perhitungan besarnya debit maksimum dilakukan dengan menggunakan rumus rating curve DAS Manikin, Metode Haspers dan Metode Weduwen. Hasil analisis debit maksimum terukur periode 2009–2015 menggunakan persamaan rating curve Sungai Manikin diperoleh debit maksimum terbesar terjadi pada tahun 2009 dengan Qmaks = 154,901 m3/det, nilai terkecil yaitu pada tahun 2010 dengan Qmaks =  20,982 m3/det. Debit maksimum Metode Haspers yang terbesar terjadi pada tahun 2015 dengan Qmaks = 172,017 m3/det, nilai terkecil terjadi pada tahun 2011 dengan Qmaks = 84,224 m3/det. Debit maksimum Metode Weduwen terbesar terjadi pada tahun 2015 dengan Qmaks = 214,608 m3/det, nilai terkecil terjadi pada tahun 2011 dengan Qmaks =   82,654 m3/det. Nilai R squared Metode Haspers dan Weduwen berturut-turut adalah -0,236 dan -2,019. Tingkat kesalahan (R squared) adalah kurang dari 0,36 dengan interpretasi yang tidak memuaskan. Dengan demikian, Metode Haspers dan Weduwen tidak andal/layak dipergunakan pada DAS Manikin.During the rainy season, be an increase of water level and flow imbalances arising from cross-sectional area of the river upstream to downstream Manikin. Maximum debit by using rain data needs to be evaluated with maximum measurable debit. Calculation of the maximum discharge done using the rating curve formula of DAS Manikin, methods Haspers and Weduwen. The results of the measured maximum discharge analysis for the period 2009 - 2015 use the equation the curve rating of Manikin River obtained the greatest maximum discharge occurred in 2009 with Q max = 154,901 m 3 / sec, the smallest value was in 2010 with Q max = 20,982 m 3 / s. Maximum discharge counted Haspers method is the largest that occurs in 2015 with Q max = 172,017 m 3 / sec, the smallest value occurring in  2011 with Q max = 84.224 m 3 / sec. Method of Weduwen the largest maximum discharge occurred in 2015 with Q max = 214,608 m 3 / s, the smallest value occuring in 2011 with Q max = 82,654 m 3 / s. The value of R squared successively of Haspers and Weduwen is -0.236 and -2.019 . The error R squared is less than 0.36 with unsatisfactory interpretation. So, The Methods of Haspers and Weduwen  are not reliable or worthy of use in the Manikin River Basin.
PENGARUH TINDAKAN PENGAWETAN TERHADAP SIFAT MEKANIS KAYU KELAPA Hunggurami, Elia; Ramang, Ruslan; Djenmakani, Yuliana
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.575 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawetan terhadap sifat mekanis dari kayu kelapa.Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen yaitu dengan memberikan bahan pengawet CCB dengan konsentrasi 3%, 6%, 10%.Respon yang diamati adalah kuat tekan sejajar serat, kuat tekan tegak lurus serat dan kuat lentur.Metode pengawetan yang diterapkan adalah rendaman dingin selama 2 minggu. Dari hasil penelitian dan analisis data diperoleh nilai dari sifat mekanis kayu kelapa sebelum dan sesudah pengawetan.Sebelum pengawetan diperoleh nilai kuat tekan sejajar serat sebesar 18.67 N/mm2, kuat tekan tegak lurus serat sebesar 4.22 N/mm2, dan kuat lentur sebesar 13.81 N/mm2. Sedangkan setelah diberi pengawetan 3% terjadi peningkatan terhadap nilai kuat tekan sejajar serat sebesar 7.12% yaitu 20 N/mm2, kuat tekan tegak lurus serat sebesar 5.12% yaitu 4.44 N/mm2 dan kuat lentur sebesar 34.76% yaitu 18.61N/mm2; diberi pengawetan 6% terjadi peningkatan terhadap nilai kuat tekan sejajar serat sebesar 39.26% yaitu 26 N/mm2, kuat tekan tegak lurus serat sebesar 58.06% yaitu 6.67 N/mm2 dan kuat lentur sebesar 87.76% yaitu 25.93 N/mm2; dan pengawetan 10% terjadi peningkatan terhadap nilai kuat tekan sejajar seratsebesar 71.40% yaitu 32 N/mm2, kuat tekan tegak lurus serat sebesar 158.06% yaitu 10.89 N/mm2 dan kuat lentur sebesar 119.91% yaitu 30.37 N/mm2.
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR TERHADAP KUAT TEKAN DAN SIFAT KEDAP AIR MORTAR Bunganaen, Wilhelmus; Hunggurami, Elia; Bei-Ngala, Yustanius
Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.486 KB)

Abstract

Penggunanan mortar pada pekerjaan dinding rumah, kamar mandi, ataupun bak air saat ini belum maksimal karena banyak dijumpai retak dan tidak kedap air. Dalam mengatasi masalah ini biasa digunakan bahan kimia tambahan (chemical admixtures), tetapi bahan kimia tersebut harganya mahal dan sulit didapat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula pasir terhadap kuat tekan dan sifat kedap air pada mortar. Benda uji yang dipakai untuk pembuatan mortar berbentuk kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm dengan variasi penambahan gula pasir 0%, 0,05%, 0,10%, 0,15%, 0,20%, 0,25%, dan 0,30% dari berat semen. Variasi campuran yang dipakai adalah 1PCC : 4Psr, 1PCC : 6Psr, dan 1PCC : 8Psr. Kuat tekan mortar maksimum adalah kuat tekan mortar dengan penambahan gula pasir 0,10 – 0,15% dan menyebabkan kenaikan kuat tekan 18,4% dari kuat tekan mortar normal. Porositas dan absorpsi mortar yang paling kecil adalah mortar dengan tambahan gula pasir 0,10 – 0,15% . Porositas mortar turun 9,99% dari porositas mortar normal dan absorpsi turun 11,84% dari absorpsi mortar normal.
PERENCANAAN DRAINASE KOTA SEBA Krisnayanti, Denik S.; Hunggurami, Elia; Dhima-Wea, Kristina N.
Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.855 KB)

Abstract

Drainage aims to drain the water from an area that comes from rain water and waste water, in order to avoid excessive inundation. The purpose of this study is planned drainage system in the city of Seba to drain water during the rainy season to prevent inundation of rainfall that is too big. The drainage zone divided into 4 zone based one the contour and the water canal that would be canalized. The divided zone also based on Seba Region RDTR (2011). Based on the calculation of the results obtained by the rectangular canal as many as 44 canals and a trapezoid shape as many as 21 canals. Canal base width (b) the average for the rectangular-shaped canal is 0.80 m, while the trapezoidal canal average of 0.50 m. The width of the surface of the trapezoidal canal average of 0.65 m. Planning drainage canals adapted to existing research data canals at the sites. There are 12 canal base width of the canal remains were taken from the existing canal data, while existing canals steeper modified according to plan based on the calculation of flood discharge plan
KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SUNGAI BENLELANG DAN SUNGAI LEMBUR SERTA AGREGAT KASAR SUNGAI LEMBUR Mau, Meihizkia Y.; Hunggurami, Elia; Sir, Tri M. W.
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.501 KB)

Abstract

Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan konstruksi terus meningkat sehingga kebutuhan akan material untuk pembangunan juga meningkat, salah satunya adalah beton. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlu adanya eksplorasi tempat baru untuk pengambilan material beton.Masyarakat Alor yang bermukim di dekat aliran sungai memanfaatkan agregat sungai sebagai material beton.Biasanya pasir sungai yang digunakan oleh masyarakat berasal dari pasir sungai Benlelang di Kecamatan Alor Tengah dan pasir sungai Lembur di Kecamatan Lembur.Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui nilai kuat tekan betonyang menggunakan bahan agregat halus Benlelang dan Lembur serta agregat kasar Lembur dan membandingkan nilai kuat tekannya dengan beton yang menggunakan agregat Takari. Benda uji yang dipakai berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan mutu rencana 15 MPa dan 25 MPa dengan durasi curing 28 hari.Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan untuk mutu beton 15 MPa dan 25 MPa yang direncanakan, nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat Takari lebih tinggi dibandingkan dengan Benlelang dan Lembur.The need for building materials for construction work continues to increase so that the need for materials for development also increases, one of which is concrete. The need for concrete material is so high there is a need for exploration of new places for concrete material retrieval. Alorcommunity who live near the river flow utilize river aggregateas a concrete material. Usually the river sand used by the community comes from the sand of the river Benlelang in the Sub-district south Alor and the sand of Lembur River in Lembur Sub-district.This study aims determine the compressive strength of concrete using fine aggregate Benlelang and Lembur and coarse aggregate Lembur and compare the value of compressive strength using Takari aggregate. Concrete test specimens that are used in the form of cylinder with diameter 15 cm and height 30 cm with quality plan 15 MPa and 25 MPa with curing duration 28 days. Based on the results of the compressive strength test for the planned concrete quality of 15 MPa and 25 MPa, The value of concrete compressive strength using fine aggregate Takari is higher than Benlelang and Lembur.
PENDEKATAN BERORIENTASI OBJEK UNTUK PEMODELAN RESPONS SUATU HAMPARAN WIALAYAH PERKOTAAN TERHADAP HUJAN Pah, Jusuf J. S.; Freitas, Lucelina F. De A.; Hunggurami, Elia
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.274 KB)

Abstract

This work prepared a framework for an object-oriented urban terrain hydrological response model, and was meant to work in conjunction with the preparatory module for urban terrain data capturing, prepared in previous work. This framework engages five classes of object namely terrain cell, clock, precipitation, neighbor identifier and terrain platform. Based on the framework, an object-oriented prototypical model was constructed in MS-Excel environment to demonstrate the workability of the framework. Applying the model on an exemplar case shows that the module mimics well the hydrological response of the terrain and ca accurately replicate the surface run-off response of the terrain. The degree of accuracy was shown to be 95,15% just for a 9 cells modeling. Engaging terrain cells in greater number can yield more accurate results.
PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR Sina, Dantje A. T.; Hunggurami, Elia; Menezes, Amorin
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.026 KB)

Abstract

ABSTRAKKetersedian material alam untuk konstruksi sangatlah terbatas, di lain pihak permintaan akanmaterial tersebut terus meningkat, sehingga perlu dicoba untuk menggunakan materialalternatif seperti memanfaatkan barang bekas yang sering menjadi sampah sebagai materialkonstruksi. Salah satu alternatif yang dicoba adalah kertas koran bekas sebagai materialtambahan dalam campuran batako semen portland untuk menggantikan sebagian pasir,sehingga dapat mengurangi pemakaian pasir dan diharapkan dapat mengurangi sampah sertadiperoleh batako semen portland yang memiliki bobot lebih ringan. Penelitian dilakukandengan membuat batako semen portland berlubang (hollow block) berdimensi 40 x 20 x 10cm yang terdiri dari batako semen portland normal (tanpa penggantian pasir dengan kertaskoran) dan batako semen portland dengan penggantian pasir dengan kertas koran masingmasingsebanyak 15%, 20%, 25% dan 30% volume pasir. Hasil penelitian menunjukanbahwa penambahan kertas koran bekas dalam campuran batako semen portland untukmenggantikan sebagian pasir mengakibatkan penurunan nilai kuat tekan dan peningkatannilai penyerapan air (absorpsi). Kuat tekan batako semen portland normal pada umur 28 hariadalah sebesar 6,71 MPa, nilai ini menurun menjadi berturut-turut sebesar 6,51 MPa, 5,90MPa, 5,08 MPa dan 4,51 MPa pada penambahan kertas koran sebesar 15%, 20%, 25% dan30% volume pasir sedangkan absorpsinya masing masing 8,43%, 8,72%, 9,18% dan 10,36%pada penambahan kertas koran berturut-turut sebesar 15%, 20%, 25% dan 30% volume pasir,lebih tinggi dari batako tanpa penambahan kertas yaitu 6.53 %