Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Implementasi Sistem Radar Frequency Modulated Continuous Wave Untuk Deteksi Jarak Berbasis Usrp Achmad Cahyo Saputro; Dharu Arseno; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak RADAR (Radio Detection and Ranging) merupakan sebuah sistem yang memancarkan gelombang yang dapat mengukur jarak, kecepatan dan posisi dari suatu objek. Sistem radar bekerja dengan memancarkan gelombang melalui transmitter ke arah objek kemudian objek memantulkan kembali gelombang yang ke receiver. Setelah gelombang diterima oleh receiver kemudian diolah untuk dapat melihat sinyal yang dihasilkan. Di Indonesia radar masih mengalami kendala terutama dalam segi harga yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem radar. Teknologi Software Defined Radio (SDR) dapat menjadi solusi untuk membangun suatu sistem radar. Teknologi SDR menggunakan software sebagai pengganti dari hardware yang digunakan sebagai mixer, filter, modulator/demodulator dan sebagainya. Dengan demikian teknologi SDR dapat mempermudah dalam membangun suatu sistem radar. Salah satu implementasi dari teknologi SDR adalah sistem radar berbasis Universal Software Radio Peripheral (USRP). USRP merupakan hardware yang didukung dengan software GNU Radio Companion untuk membuat konfigurasi dari sistem radar. Dalam penelitian tugas akhir ini menggunakan jenis sinyal Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW). FMCW memiliki banyak keuntungan diantaranya memiliki desain yang sederhana dan memerlukan daya yang rendah untuk memancarkan sinyal dan memiliki resolusi sinyal yang tinggi sehingga lebih baik untuk mendeteksi sebuah objek yang diamati. Pengujian implementasi sistem radar FMCW yang dibuat bekerja pada frekuensi 1 GHz dan bandwidth sebesar 10 MHz. Pada pengujian ini melakukan rekayasa jarak dengan menggunakan delay. Skema pengujian ini digunakan untuk mendeteksi pergeseran kecil objek dari antena sejauh 1 meter dan posisi objek pada jarak 1 meter dan 2 meter. Kata kunci : Software Defined Radio (SDR), Universal Software Radio Peripheral (USRP), Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW), GNU Radio Abstract RADAR (Radio Detection and Ranging) is a system that emits waves that can measure the distance, speed and position of an object. The radar system works by emitting waves through the transmitter towards the object then the object reflects back the wave to the receiver. After the wave is received by the receiver then it is processed to be able to see the signal produced. On Indonesia radar is still experiencing problems, especially in terms of the price needed to make a radar system. Software Defined Radio (SDR) technology can be a solution for building a radar system. SDR technology uses software as a substitute for hardware that is used as a mixer, filter, modulator / demodulator and so on. Thus SDR technology can make it easier to build a radar system. One of the implementations of SDR technology is a radar system based on Universal Radio Peripheral Software (USRP). USRP is hardware that is supported by GNU Radio Companion software to make configuration of the radar system. In this final project research uses Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW) signals. FMCW has many advantages including having a simple design and requiring low power to transmit signals and have a high signal resolution so it is better to detect an observed object. Testing the implementation of the FMCW radar system that is made working at a frequency of 1 GHz and a bandwidth of 10 MHz. In this test, engineering the distance using delay. This testing scheme is used to detect small shifts of objects from an antenna as far as 1 meter and position objects at a distance of 1 meter and 2 meters. Keywords : Software Defined Radio (SDR), Universal Software Radio Peripheral (USRP), Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW), GNU Radio
Metode Indetifikasi Rongga Pada Batang Kayu Dengan Menggunakan Ground Penetrating Radar (gpr) Andini Dwi Pratiwi; Dharu Arseno; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan pemancar sinyal elektromagnetik yang dipancarkan dari objek kemudian dipantulkan menjadi gelombang elektromagnetik. Pada sistem radar terdiri dari pemancar, penerima. GPR biasanya digunakan dalam berbagai media, termasuk batu, tanah, air bersih, trotoar, dan struktur benda keras lainnya. GPR juga digunakan untuk mengetahui karakteristik sebuah objek dan GPR dapat melihat gambaran objek yang sudah diimplementasi.Pada penelitian ini akan melakukan identifikasi pada sebuah batang pohon yang berupa kayu yang memiliki dua jenis yaitu, kayu berongga dan kayu tidak rongga. Penelitian ini dilakukan karena banyaknya pohon yang tumbang akibat kekeroposan pada batang pohon yang sulit untuk dilihat dengan kasat mata. Maka dari itu dilakukan identifikasi pada batang kayu menggunakan GPR untuk mempermudah pengecekkan keadaan dari batang kayu tersebut. Hasil pengujian eksperimen ini terhadap model GPR yang dibuat untuk menunjukkan bahwa sistem GPR bisa mendeteksi kekeroposan pada sebuah batang kayu yang bekerja pada frekuensi 1-8 GHz. Hasil pengukuran batang kayu pada satu titik bisa dibedakan hasil sinyalnya hanya relatif kecil. Hasil lain yang didapat pada scanning melingkar kita dapat mengidentifikasi kayu utuh dan kayu berlubang. KATA KUNCI -- Ground Penetrating Radar, Vector Network Analyzer, Kayu, S-Parameter.
Model Penerjemah Isyarat Gerakan Tangan Berbasis Efek Doppler Putri Milhatun Ni’mah; Dharu Arseno; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Radar CW adalah salah satu radar yang umum digunakan untuk mendeteksi efek Doppler dari satu target bergerak. Radar tersebut mendeteksi keberadaan objek dan menempatkan posisinya di ruang terbuka dengan mentransmisikan energi elektromagnetik dan mengamati gema yang dikembalikan. Hasil yang diperoleh dari simulasi diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan sistem human to machine interface. Pada Tugas Akhir ini adalah merancang suatu sistem yang dapat menerjemahkan isyarat gerakan tangan yang telah ditentukan berdasarkan tanggapan Doppler. Dalam Tugas Akhir ini, radar CW yang beroperasi pada 10 GHz dipelajari dan diusulkan untuk mendeteksi gerakan tangan manusia. Investigasi eksperimental dilakukan dengan simulasi komputer dan modul radar CW HB100. Hasil eksperimental ini menunjukan bahwa radar CW dapat membedakan beberapa gerakan tangan. Gerakan tangan yang direkam dengan radar CW menghasilkan keluaran berupa sinyal. Kemudian sinyal tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan proses cross-correlation pada MATLAB. Kata Kunci : Radar, Continuous wave radar, Efek Doppler, Cross-correlation Abstract The CW radar is one of the radars commonly used to change the Doppler effect of a moving target. This radar diverts objects and places its position in open space by transmitting electromagnetic energy and moving the echoes needed. The results obtained from the simulation are expected to be used as a reference in developing the human interface system to the engine. In this Final Project is to discuss a system that can translate motion signals that have been determined based on Doppler responses. In this Final Project, CW radar operated at 10 GHz is studied and provided to support human hand movements. Experimental investigations were carried out with computer simulations and CW HB100 radar modules. This experimental result shows that CW radar can distinguish several hand movements. Hand gesture approved with radar. Then the signal can be distinguished by using a cross-correlation process in MATLAB. Keywords: Radar, Continuous Wave Radar, Doppler Effect, Cross-Correlation.
Realisasi Sistem Radar Stepped Frequency Continuous Wave (sfcw) Menggunakan Universal Software Radio Peripheral (usrp) Devy Roro Dinar Adellie; Dharu Arseno; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Radio Detection and Ranging (Radar) adalah suatu perangkat atau metode yang menggunakan gelombang elektromagnetik dalam frekuensi radio untuk mendeteksi jarak, kecepatan, serta karakteristik dari suatu objek. Sistem radar terdiri dari pemancar, penerima, antenna, unit pemrosesan sinyal dan unit pengolahan data. Berdasarkan sinyal yang dikirim, radar dapat dibagi dua yaitu pulse wave (Radar Pulsa) dan continuous wave. Salah satu jenis radar continuous wave yaitu Stepped Frequency Continous Wave (SFCW) radar. SFCW mampu menghasilkan jangkauan yang lebih luas dan dapat menghasilkan range yang lebih besar. Perangkat lunak yang dapat mengembangkan teknologi radar adalah Software Defined Radio (SDR). SDR merupakan salah satu contoh pengembangan pada bidang teknologi telekomunikasi. SDR dapat digunakan untuk perancangan rangkaian radio, fleksibilitas dalam operasi, biaya lebih rendah dan mempermudah untuk mendesain. Untuk mengimplementasikan SDR dapat menggunakan Universal Software Radio Peripheral (USRP). USRP berfungsi sebagai pengganti hardware yang bekerja sebagai transmitter dan receiver pada dua antenna. Implementasi pada perancangan sistem radar SFCW menggunakan USRP yang akan dioperasikan melalui perangkat lunak GNU Radio. GNU Radio berfungsi untuk menyediakan modul pemrosesan sinyal untuk mengimplementasikan sistem komunikasi radio. Pada pengujian sistem radar SFCW menggunakan USRP dapat dilakukan dengan frekuensi sebesar 1 GHz dan bandwidth sebesar 10 MHz. Hasil secara fungsional sudah sesuai dengan yang dibutuhkan, sinyal FFT yang dihasilkan pada saat delay diubah puncak sinyal FFT berubah sesuai dengan delay yang sudah diatur pada GNU Radio. Pada delay 400 ns 1.3 dB, delay 500 ns 1.25 dB dan delay 1.2 dB. Hasil deteksi pergeseran kecil untuk melihat fasa pada saat pergerakan pelan menjauhi antena dan mendekati antena. Hasil deteksi posisi objek pada saat delay diubah mengalamin perubahan, dilihat dari sinyal FFT semakin besar delay maka semakin besar nilai amplitude. Kata Kunci: Radar, SFCW, GNU Radio, USRP. Abstract Radio Detection and Ranging (Radar) is a device or method that uses electromagnetic waves in radio frequencies to detect the distance, speed, and characteristics of an object. The radar system consists of a transmitter, receiver, antenna, signal processing unit and data processing unit. Based on the signal sent, the radar can be divided into two, namely pulse wave (Radar Pulsa) and continuous wave. One type of continuous-wave radar is the Stepped Frequency Continuous Wave (SFCW) radar. SFCW can produce a wider range and can produce a greater range. Software that can develop radar technology is Software Defined Radio (SDR). SDR is one example of development in the field of telecommunications technology. SDR can be used for radio circuit design, flexibility in operation, lower costs and easier to design. To implement SDR you can use Universal Software Radio Peripheral (USRP). USRP functions as a hardware replacement that works as a transmitter and receiver on two antennas. Implementation in the design of the SFCW radar system uses USRP which will be operated through the GNU Radio software. GNU Radio functions to provide a signal processing module to implement a radio communication system. In testing the SFCW radar system using USRP can be done with a frequency of 1 GHz and bandwidth of 10 MHz. The functional results are by what is needed, the FFT signal generated when the delay has changed the peak of the FFT signal changes according to the delay set on GNU Radio. At a delay of 400 ns 1.3 dB, a delay of 500 ns 1.25 dB and a delay of 1.2 dB. The result of a small shift detection to see the phase when moving slowly away from the antenna and approach the antenna. The result of detecting the position of the object when the delay is changed experiences a change, as seen from the FFT signal, the greater the delay, the greater the amplitude value. Keywords: Radar, SFCW, GNU Radio, USRP.
Perancangan Dan Implementasi Antena Planar Uwb Dengan Slot Dan Patch Sirkular Muhammad Naufal Darma Putra; Dharu Arseno; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Ultra Wideband (UWB) adalah teknologi yang menggunakan frekuensi yang sangat lebar dengan rentang frekuensi antara 3,1 – 10,6 GHz menurut Federal Communication Commision (FCC) di tahun 2002, UWB sanggup menyalurkan data dengan kecepatan 480 Mbps. Dalam teknologi UWB, tidak dibutuhkan modulasi dalam sistem telekomunikasi, antena yang dibutuhkan harus memiliki bandwidth yang lebar karena semakin besar pulsa maka bandwidth semakin kecil, dan sebaliknya semakin sempit pulsa maka bandwidth semakin besar. Tugas akhir ini akan membahas mengenai perancangan dan implementasi antena planar dengan kriteria Ultra Wideband dengan metode slot berbentuk sirkular. Untuk mengetahui cara kerja antena tersebut, maka dilakukan simulasi terlebih dahulu dengan menggunakan software. Antena planar yang dirancang nantinya dengan komponen patch sirkular yang bertujuan untuk mengetahui nilai impedansi matching, slot sirkular untuk mengetahui frekuensi rendahnya, dan gap untuk mengetahui bandwidth secara keseluruhan. Setelah semuanya dibuat, lalu dilakukan penggabungan komponen antara patch dan slot sirkularnya. Hasil yang didapat dari pengukuran tersebut adalah dengan nilai return loss setelah dilakukannya pengukuran adalah -11,333 dB. Nilai VSWR pada saat frekuensi di 8 GHz adalah 1,747 dan nilai di gain sebesar 1,932 dB dengan bandwidth dari frekuensi 7,6 – 12,4 GHz sebesar 4,8 GHz. Kata kunci : Ultra Wideband (UWB), Antena Planar, Antena Slot, bandwidth. ABSTRACT Ultra Wideband (UWB) is a technology that uses a very wide frequency with a frequency range between 3.1 - 10.6 GHz according to the Federal Communication Commission (FCC) in 2002, UWB is able to transmit data at 480 Mbps. In UWB technology, there is no need for modulation in telecommunication systems, the antenna needed must have a wide bandwidth because the greater the pulse, the smaller the bandwidth, and conversely the narrower the pulses the greater the bandwidth. This final project will discuss the design and implementation of planar antennas with the Ultra Wideband criteria with a circular shaped slot method. To find out how the antenna works, the simulation is done first using software. Planar antenna designed later with circular patch components that aim to find out the value of impedance matching, circular slot to know the low frequency, and the gap to know the overall bandwidth. After everything is created, then do the merge component between the circular patch and slot. The results obtained from these measurements are the return loss value after the measurement is -11,333 dB. The VSWR value at the frequency of 8 GHz is 1.747 and the gain is 1.932 dB with bandwidth from 7.6 to 12.4 GHz at 4.8 GHz. Keywords: Ultra Wideband (UWB), Planar Antenna, Slot Antenna, bandwidth
Antena Monopole Elips Ultra Wideband (UWB) Sebagai Sensor Tingkat Bending Utami Ananda Ridwan; Aloysius Adya Pramudita; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Antena dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan mengedepankan ukuran yang lebih kecil sesuai dengan kemajuan perangkat komunikasi. Ketika antena diletakkan di suatu material antena akan mengalami bending. Dengan adanya penekukan pada antena yang diletakkan pada permukaan struktur maka muncul sifat conformal dan tentunya perubahan ini akan mengakibatkan adanya pengaruh penekukan pada karakteristik antena seperti return loss, bandwidth, dan VSWR. Penelitian ini dilakukan dengan proses analisis menggunakan software dan direalisasikan menggunakan antena mikrostrip printed monopole ultra wideband dengan patch elips, substrat berbahantextile cordura dengan permitivitas relative (ER) = 1.6, ketebalan dielektrik 0.5mm sedangkan patch, feedline, dan groundplane menggunakan bahan copper tape dengan ketebalan dielektrik 0.1 mm, dan triplek sebagai objek observasi bending antena. Dari hasil simulasi dan pengukuran lapangan telah didapatkan dan diamati bahwa perubahan-perubahan yang terjadi ketika antena mengalami penekukan adalah adanya perubahan pada karakteristik antena seperti nilaireturn loss, bandwidth, dan VSWR.Hasilpengukuran semakinkecil radiustekukan yang terjadi pada antena maka nilai return loss akan semakin kecil, fractional bandwidth dan VSWR akan semakin besar. Sedangkan semakin besar radius tekukan yangterjadi pada antena maka nilai return loss akan semakin besar, fractional bandwidth dan VSWR akan semakin kecil. Kata kunci— Antena Mikrostrip, Ultra Wideband, Bending, Antena Monopole
Perancangan Antena Mikrostrip Array Pada Frekuensi X-band Untuk Aplikasi Radar Cuaca Rahmita Rufaidah; Aloysius Adya Pramudita; Radial Anwar
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak dan memetakan benda-benda seperti kapal laut, pesawat terbang dan kendaraan bermotor. Daerah cakupan radar dapat ditentukan dari bandwidth, daya pancar, propagasi sinyal, gain, beamwidth dan polarisasi antena. Pola radiasi satu elemen antena relatif lebar dan setiap elemen memberikan gain yang rendah, hal ini hanya dapat dipenuhi dengan memperbesar ukuran antena yaitu dengan membentuk elemen sesuai dengan konfigurasi geometri tertentu yang disebut dengan array. Pada penelitian kali ini membahas tentang antena mikrostrip array pada frekuensi x-band untuk aplikasi radar. Setiap penambahan jumlah elemen antena array, maka semakin kecil pola radiasi sidelobe yang terjadi namun arus eksitasi transmisi yang diperlukan menjadi lebih banyak. Sehingga penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh antena array yang digunakan pada aplikasi radar terhadap nilai pola radiasi dan beamwidth yang dihasilkan dari adanya penambahan array tersebut. Hasil dari antena mikrostrip array pada frekuensi x-band ini telah memenuhi spesifikasi antena dengan VSWR yaitu 1,39, bandwidth 86 MHz, beamwidth azimuth 19,5° dan beamwidth elevasi 19,8° dan gain antena sebesar 13,23 dBi. Hasil tersebut sudah memenuhi spesifikasi antena aplikasi radar dengan beamwidth yang s3mpit serta gain yang cukup besar.Kata Kunci: Antena mikrostrip array patch persegi, beamwidth, aplikasi radar
Perancangan Sistem Radar SFCW Menggunakan SDR Untuk Mendeteksi Gerakan Shabrina Zahira; Erfansyah Yudhi Eka Ali; Aloysius Adya Pramudita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio Detection and Ranging (RADAR) merupakan teknologi untuk mendeteksi, mengidentifikasi, mengukur jarak, arah, ketinggian, serta kecepatan suatu target dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Radar juga dapat digunakan untuk keamanan, ketika ada pergerakan dari orang yang terlihat mencurigakan namun terbatas oleh layar kamera CCTV, teknologi radar dapat memungkinkan untuk mendeteksi target mulai dari pergerakan sekecil apapun. Terdapat banyak jenis radar, dan salah satunya adalah Stepped Frequency Continuous Wave (SFCW) radar. Radar SFCW bekerja dengan memancarkan sinyal pulsa pada domain frekuensi. Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam pengembangan sistem radar membuat Software Defined Radio (SDR) marak digunakan karena mudah diimplementasikan serta sederhana. Perancangan radar dengan memanfaatkan software diharapkan dapat menurunkan biaya untuk perancangan hardware, serta mendukung radar yang dapat multi fungsi dan lebih sederhana. Pada penelitian Tugas Akhir ini, akan dilakukan simulasi pada perancangan sistem radar SFCW untuk mendeteksi gerakan menggunakan GNU Radio. Jarak akan di rekayasa menggunakan blok delay. Sistem radar SFCW untuk mendeteksi gerakan akan disimulasikan dengan frekuensi cut–off 500 MHz dan variasi delay kecil, sedang, dan besar. Hasil pergeseran yang terjadi di setiap delay tersebut adalah 0.1 �� untuk delay kecil, 2.5 �� untuk delay sedang, dan 10 �� untuk delay besar. Dapat dilihat bahwa perubahan delay sangat berpengaruh pada pergeseran posisi target. Semakin besar delay yang diberikan, maka semakin jauh pergeseran target yang ada.Kata Kunci : SFCW Radar, SDR, Gerakan, GNU Radio
Perancangan dan Analisis Antena Mikrostrip untuk Mendeteksi Glukosa Dalam Sebuah Produk Sania Uswah Nafisah; Aloysius Adya Pramudita; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Susu mengandung kadar gula dan perlu diidentifikasi atau diukur karena penting untuk informasi sebelum dikonsumsi. Untuk mengukur kadar gula melalui sifat dielektrik dalam susu memiliki beberapa metode tradisional dan akan memakan waktu lama serta mahal. Namun dengan teknik gelombang mikro menggunakan antena microstrip yang berfungsi sebagai sensor dapat berguna sebagai metode yang lebih cepat untuk menentukan sifat dielektrik susu. Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi yaitu berada diatas 3 GHz. Antena dirancang dengan tujuan berfungsi sebagai sensor untuk menentukan kadar gula, sehingga frekuensi dari antena ini adalah 6,8 GHz. Ketika perubahan kadar glukosa susu, sifat dielektrik jaringan sekitarnya juga akan berubah sehingga dapat dikalibrasi untuk mendeteksi perubahan konsentrasi glukosa dalam sebuah produk. Hasil simulasi antena yang telah ditempelkan dengan objek gelas yang berisi susu bekerja di frekuensi 6,8 GHz yaitu Return Loss dan VSWR yang bergeser dibandingkan dengan antena yang tidak ditempelkan dengan objek. Hasil frekuensi yang didapatkan kemudian di analisis menggunakan Teknik pencocokan kurva (Curve Fitting). Persamaan Curve Fitting mendapatkan nilai R-square sebesar 1, maka model regresi linear fourier yang dihasilkan mampu melakukan estimasi dengan baik karena mendapatkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 1 memberikan pengertian bahwa hanya 100% kemampuan model taksiran atau persamaan garis lurus. Kata Kunci — Susu Murni, Microstrip, Glukosa. Return Loss, VSWR
Perancangan Antena Mikrostrip Sebagai Sensor Pendeteksi Kadar Air pada Benih Tomat Ghehena Latipah Adha Sahara; Aloysius Adya Pramudita; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Pada Tugas Akhir ini akan menggunakan antena mikrostrip sebagai sensor deteksi kadar air pada benih tomat. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pada benih tomat masih terbatas. Untuk penggunaan antena mikrostrip sebagai sensor deteksi kadar air pada benih juga masih belum banyak ditemukan. Selain itu, biasanya orang-orang hanya akan mengira-ngira kadar air pada benih tomat. Pada penelitian ini antena yang digunakan adalah antena mikrostrip patch rectangular yang bekerja pada frekuensi 3GHz. Teknik pencatuan yang digunakan adalah discrete port. Antena ini akan digunakan sebagai sensor deteksi kadar air pada benih tomat dalam kondisi basah, penjemuran 10 menit pertama hingga 12 dan kering. Metode yang digunakan adalah dengan memasukan benih tomat ke antena yang telach dibuat seperti penampang dan dihubungkan dengan VNA (Vector Network Analyzer). Kandungan air pada benih tomat dihitung terlebih dahulu menggunakan metode gravimetri. Hasil yang dicapai pada penelitian ini yaitu telah didapatkan antena yang bekerja pada frekuensi 3GHz dan telah berhasil membedakan antara benih basah dan benih kering. Dengan metode curve fitting persamaan yang didapat adalah persamaan polinomial dengan nilai Sum Square of Error (SSE) sebesar 0,01944, nilai R-Square sebesar 0,902, dan nilai Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 0,04647.Kata Kunci-antena mikrostrip, sensor, benih tomat, discrete port.