Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN ATAS FUNGSI SOSIAL PADA TINDAKAN EKONOMI PELAKU LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Satria, Awang Tri; Burhan, Umar; Manzilati, Asfi
MediaTrend Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to: 1) determine how actors in sharia microfinance institutions provide the perception toward the social function of the economic action undertaken. 2) determine the form of the social functions performed by the actors in sharia microfinance institutions. This study used a qualitative method with phenomenological approach.The findings of this study are: 1) the perception of the social function by the actors of sharia microfinance institutions respectively: a) perception of social function is as management of zakat, infaq, and alms known in the concept of Baitul Maal. b) the social function as a medium of empowerment of poor communities where the sharia microfinance institutions are capable in producing new entrepreneurs. c) the social function as propaganda/symbols of Islam, Islamic microfinance institutions serve to eradicate the practice of existing usurer in the community. 2) The form of social functions held by sharia microfinance institutions are: a) The distribution of social grants, the distribution of development aid in the form of mosques, procurement assistance of Al-Quran,  home renovation, distribution of Zakat funds as well as scholarships to students who cannot afford school. b) Help the poor public capital, capital assistance is intended for the poor, capital assistance is also easy for small traders in accessing financing. c) Optimalization the role of sharia microfinance institutions by opening branches in remote areas which aim to facilitate the public in accessing Sharia financial institutions and also propaganda symbols of Islam in religious activities.
Evaluasi Kecukupan Nutrisi Induk Sapi Potong di Desa Leran Wetan dan Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban Asri Nurul Huda; Mashudi Mashudi; Kuswati Kuswati; Trinil Susilawati; Sri Wahjuningsih; Nurul Isnaini; Aulia Puspita A Yekti; Awang Tri Satria
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 19, No 2 (2018): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.55 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2018.019.02.6

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan nilai nutrisi untuk induk sapi potong di Desa Leran Wetan dan Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Data diambil dengan metode survei menggunakan kuisioner kepada 15 responden di masing-masing desa. Sampel pakan diambil di masing-masing peternak responden kemudian dianalisis proksimat dan dilanjutkan uji kecernaan BK dan BO secara in vitro di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.  Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan induk sapi potong di masing-masing desa antara 2-3 ekor, bobot badan 300-350 kg/ekor, dengan tujuan pemeliharaan untuk menghasilkan pedet. Jenis pakan yang sering diberikan bervariasi meliputi rumput gajah, rumput lapang, limbah pertanian seperti jerami padi dan jerami jagung serta dedak padi sebagai pakan tambahan. Konsumsi BK pakan di Desa Leran Wetan rata-rata adalah 5,853 ± 1,663 kg/ekor/hari dan di Desa Leran Kulon adalah 5,943 ± 1,325 kg/ekor/hari sedangkan kebutuhan berdasarkan bobot badannya adalah 7,4 – 8,3 kg/ekor/hari. Ransum dengan pakan basal limbah pertanian di Desa Leran Kulon memiliki KcBK sebesar 27,844 ± 0,679% sedangkan ransum dengan pakan basal rumput memiliki nilai KcBK lebih tinggi yaitu 44,919 ± 1,800%. Nilai KcBK Ransum berbasis jerami di Desa Leran Wetan adalah 27,918 ± 0,692% dan yang berbasis rumput adalah sebesar 44,434 ± 2,026%. Nilai KcBO di Desa Leran Kulon pada ransum berbasis jerami dan rumput berturut-turut adalah 30,234 ± 46,412% dan 46,412 ± 1,778% sedangkan di Desa Leran Wetan berturut-turut adalah 33,689 ± 1,081% dan 52,989 ± 3,139%. Berdasarkan hasil studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pakan yang dikonsumsi oleh ternak masih belum memenuhi kebutuhannya. Penggunaan limbah pertanian dapat menurunkan nilai kecernaan ransum maka sebaiknya diganti dengan hijauan seperti leguminosa dan rumput. Pakan dengan kualitas yang baik akan meningkatkan performa reproduksi induk sapi potong. 
KAJIAN ATAS FUNGSI SOSIAL PADA TINDAKAN EKONOMI PELAKU LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH Awang Tri Satria; Umar Burhan; Asfi Manzilati
MediaTrend Vol 10, No 1 (2015): Maret
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/mediatrend.v10i1.3294

Abstract

ABSTRACT This study aims to: 1) determine how actors in sharia microfinance institutions provide the perception toward the social function of the economic action undertaken. 2) determine the form of the social functions performed by the actors in sharia microfinance institutions. This study used a qualitative method with phenomenological approach. The findings of this study are: 1) the perception of the social function by the actors of sharia microfinance institutions respectively: a) perception of social function is as management of zakat, infaq, and alms known in the concept of Baitul Maal. b) the social function as a medium of empowerment of poor communities where the sharia microfinance institutions are capable in producing new entrepreneurs. c) the social function as propaganda/symbols of Islam, Islamic microfinance institutions serve to eradicate the practice of existing usurer in the community. 2) The form of social functions held by sharia microfinance institutions are: a) The distribution of social grants, the distribution of development aid in the form of mosques, procurement assistance of Al-Quran, home renovation, distribution of Zakat funds as well as scholarships to students who cannot afford school. b) Help the poor public capital, capital assistance is intended for the poor, capital assistance is also easy for small traders in accessing financing. c) Optimalization the role of sharia microfinance institutions by opening branches in remote areas which aim to facilitate the public in accessing Sharia financial institutions and also propaganda symbols of Islam in religious activities.
PEMBERIAN KUNYIT DALAM AIR MINUM UNTUK AYAM BROILER Awang Tri Satria; Eko Widodo; Osfar Sjofjan
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2008): April
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kunyit dalam air minum terhadap konsumsi pakan, bobot badan dan konversi pakan. Materi yang digunakan adalah 3800 ekor ayam pedaging umur 15 hari. Didasarkan konsumsi pakan hariannya, penelitian ini didesain untuk membuat 5 perlakuan, yaitu pakan basal (P) dan berturut-turut penambahan 0,125%, 0,250%, 0,375%; 0,500%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung kunyit dalam air minum secara signifikan berpengaruh (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dan bobot badan, tetapi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konversi pakan. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kunyit dalam air minum dapat meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan ayam pedaging.
Identifikasi potensi wilayah Kabupaten Nganjuk sebagai sentra pengembangan produksi sapi potong Nanang Febrianto; Jaisy Aghniarahim Putritamara; Awang Tri Satria
Livestock and Animal Research Vol 18, No 3 (2020): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.244 KB) | DOI: 10.20961/lar.v18i3.45990

Abstract

Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menganalisis potensi wilayah Kabupaten Nganjuk dalam usaha peternakan sapi potong.Metode: Pemilihan lokasi penelitian dengan menggunakan teknik purposive. Penelitian menggunakan metode survey. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Nganjuk berada didataran rendah dengan ketinggian antara 46-96 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berada di pegunungan dengan ketinggian 150-750 mdpl. Temperatur di dataran rendah berkisar antara 23-33C dengan kelembapan udara 75-78%, di wilayah pegunungan suhu udara berkisar antara 20-30C dengan kelembapan 80%. Produksi pakan ternak asal limbah pertanian dan perkebunan sebesar 572.594,94 ton/tahun dengan kandungan BK sebesar 276.926,99 Ton. Pemanfaatan lahan kritis yang ditanami hijauan makanan ternak sebesar 913.000 ton/tahun. Kepadatan ternak sapi potong sebesar 1,64 LU/ha.Kesimpulan: Kesimpulan penelitian Kabupaten Nganjuk merupakan wilayah potensial untuk pengembangan sapi potong dilihat dari potensi agroklimat, potensi sumber daya pakan dan potensi lahan.