Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Strategi Pemasaran Meningkatkan Penjualan Kue Lapis Terap Menggunakan SWOT Dan AHP : (Studi Kasus: UMKM Lapis Tarakan) Simanjuntak, Fena Marthina; Gunawan, Suwardi; Tosungku, La Ode Ahmad Safar
Jurnal Teknik Industri (JATRI) Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Teknik Industri (JATRI)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatri.v2i1.1014

Abstract

UMKM Lapis Tarakan merupakan usaha di bidang produksi kue yang bertempat produksi di Jl. Flamboyan No.47, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Toko Lapis Tarakan berada di Jl. Jend. Sudirman, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Salah satu produk unggulan dari usaha ini yaitu kue lapis terap karena merupakan oleh-oleh khas Kota Tarakan. Strategi yang dijalankan saat ini kurang optimal, sehingga perlu adanya strategi khusus. Formulasi strategi dimulai dengan pengumpulan input dasar yaitu identifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal. Tahap selanjutnya yaitu tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak. Hasil dari matriks IFE dan EFE dicocokkan menjadi matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis SWOT untuk merumuskan alternatif strategi. Tahap terakhir yaitu pengambilan keputusan strategi yang akan menjadi prioritas dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process sebagai rekomendasi strategi perusahaan. Berdasarkan hasil analisa posisi perusahaan, produk kue lapis terap berada pada posisi sel 2 yaitu grow and build. Sehingga didapatkan prioritas utama yaitu strategi menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam memperkuat citra kue lapis terap sebagai produk oleh-oleh khas kota Tarakan. Prioritas kedua adalah strategi melakukan promosi dengan konsep yang menarik dan kekinian. Prioritas ketiga adalah strategi mengikuti kegiatan pameran produk lokal ataupun UMKM yang diadakan oleh pemerintah. Prioritas keempat adalah strategi meningkatkan promosi dengan teknologi yang ada melalui berbagai media. Prioritas kelima adalah strategi memberikan informasi kepada masyarakat untuk ikut mendukung produk kue lapis terap sebagai oleh-oleh khas kota Tarakan.
Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Metode HEALTHQUAL dan Importance Performance Analysis (IPA) Thamrin, M Husni; Tosungku, La Ode Ahmad Safar; Gunawan, Suwardi
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 2 (2025): April
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i2.44780

Abstract

Puskesmas X provides 12 services, including general polyclinic. This study measures service quality using the HEALTHQUAL method with five dimensions: empathy, tangible, safety, efficiency, and improvement, and determines improvement priorities through the IPA diagram. The results show an importance level of 4.277, with empathy at 4.283, tangible at 4.218, safety at 4.464, efficiency at 4.214, and improvement at 4.218. The performance level is 4.192, with empathy at 4.193, tangible at 4.124, safety at 4.104, efficiency at 4.270, and improvement at 4.255. Safety has the highest importance score (4.464), while efficiency has the highest performance score (4.270). Based on the IPA diagram, priority attributes for improvement include facility comfort, environmental safety, patient protection from infections, and trust in staff. Recommendations include re-arranging the waiting area, improving air circulation, providing handsanitizers, implementing SOPs for PPE, and evaluating staff performance. These improvements are expected to enhance service quality and trust in Puskesmas X.
Marketing Strategy Analysis to Increase Income Using SWOT and Analytical Hierarchy Process (AHP) (Case Study: Sablon Dzain Art) Fadillah, J.J.Z Hariadi; Tosungku, La Ode Ahmad Safar; Pawitra, Theresia Amelia
IJIEM - Indonesian Journal of Industrial Engineering and Management Vol 6, No 1: February 2025
Publisher : Program Pascasarjana Magister Teknik Industri Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/ijiem.v6i1.26449

Abstract

Dzain Art is a business that offers  clothing screen printing services. The development of Dzain Art's business has not been optimal due to its relatively small income. The marketing strategies employed have not been optimal in attracting the market's interest in using clothing printing services. The right marketing strategy will influence potential customers to use the offered clothing printing services, which will have a positive impact on the business's development. Designing a marketing strategy using the SWOT method to formulate strategies that can be applied in marketing clothing printing and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to prioritize the best marketing strategies for Dzain Art. Score of the Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix is 3.0118 and the score of the External Factor Evaluation (EFE) Matrix is 2.6765. Dzain Art's position based on the IE Matrix is in Quadrant IV, which indicates that the clothing printing business is in the Growth and Build condition. In Growth and Build position, Dzain Art is suitable for implementing intensive and integrative strategies. The formulation of marketing strategies on the SWOT Matrix produces nine marketing strategies that can be implemented to market clothing printing. The priority order of marketing strategies that Dzain Art can apply in marketing clothing screen printing using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method is increasing and expanding collaboration with institutions or communities in providing uniform clothing,second priority is enhancing promotion through social media, and third priority is utilizing digital printing production equipment.
ANALISIS MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PRODUK PEYEK DENGAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) (STUDI KASUS: CV AZRA SENTOSA JAYA) Elviani, Rafifah Nur; Tosungku, La Ode Ahmad Safar; Gunawan, Suwardi
Journal of Industrial Engineering and Operation Management (JIEOM) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v8i1.16652

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, termasuk Kota Balikpapan yang akan menjadi salah satu pintu masuk menuju Ibu Kota Negara (IKN) baru. Hal tersebut menuntut UMKM di Kota Balikpapan untuk dapat memenuhi permintaan oleh-oleh dari para wisatawan. CV Azra Sentosa Jaya merupakan salah satu UMKM di Kota Balikpapan yang bergerak pada industri makanan berupa peyek kepiting dengan brand Kampoeng Timoer. Pada aktivitas rantai pasok yang dilakukannya, seringkali berpotensi menimbulkan berbagai risiko, seperti ketidakpastian supplier memenuhi kebutuhan bahan baku dan lamanya durasi waktu produksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan manajemen risiko untuk meminimalkan terjadinya risiko dalam perusahaan. Metode manajemen risiko yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Supply Chain Operation Reference (SCOR) untuk pemetaan aktivitas bisnis dan House of Risk (HOR) untuk penilaian risiko. Terdapat 21 kejadian risiko dan 15 penyebab risiko dengan 7 penyebab risiko prioritas yang diperoleh berdasarkan diagram pareto. Penyebab risiko prioritas tersebut kemudian diberikan 7 usulan tindakan mitigasi yang dapat diterapkan oleh perusahaan.Kata Kunci:  Risiko, Manajemen Risiko, Supply Chain Operation Reference (SCOR), House of Risk (HOR), Tindakan Mitigasi
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DENGAN METODE QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) PADA WISATA BUKIT MAHONI Difa, Gevi Alfandi; Tosungku, La Ode Ahmad Safar; Utomo, Duhto Suh
Journal of Industrial Engineering and Operation Management (JIEOM) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v8i1.17752

Abstract

Wisata Bukit Mahoni yang terletak di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, merupakan destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam yang memukau dan beragam aktivitas rekreasi. Meskipun memiliki potensi untuk menarik wisatawan lokal dan internasional, jumlah pengunjung telah menurun secara signifikan sejak dibuka pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja Wisata Bukit Mahoni dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner yang disebarkan kepada para pemangku kepentingan dan pengunjung. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE), diikuti dengan matriks SWOT dan QSPM. Temuan-temuan tersebut memberikan rekomendasi strategis untuk mengoptimalkan upaya pemasaran dan meningkatkan jumlah pengunjung.Kata Kunci: Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif, IFE, EFE, SWOT
Perancangan Strategi Pemasaran Produk Parfum Brand Y Melalui Tiktok Menggunakan Metode SWOT dan QSPM Dalam Upaya Peningkatan Penjualan Saleha; Utomo, Dutho Suh; Tosungku, La Ode Ahmad Safar
Jurnal Teknik Industri (JATRI) Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Teknik Industri (JATRI)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/fehqq255

Abstract

Parfum Brand Y merupakan produk dari PT XYZ yang dipasarkan melalui platform TikTok. Namun, strategi pemasaran produk ini menghadapi tantangan seperti sulitnya mendeskripsikan aroma secara visual, lemahnya identitas merek, serta kendala dalam koordinasi dengan kreator konten. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi pemasaran yang tepat agar promosi parfum brand Y menjadi lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), yang dilakukan melalui tiga tahap: input, pencocokan, dan pengambilan keputusan.Pada tahap input, diperoleh skor Internal Factor Evaluation (IFE) sebesar 2,48 dan External Factor Evaluation (EFE) sebesar 2,76, yang menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi strategi pertumbuhan. Berdasarkan Matriks IE, PT XYZ berada pada kuadran V, yang merekomendasikan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil serupa juga ditunjukkan oleh Grand Strategy Matrix, di mana perusahaan berada pada kuadran I, yang mendukung strategi pertumbuhan melalui penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Strategi-strategi tersebut kemudian dirumuskan menjadi 14 alternatif melalui analisis SWOT dan diprioritaskan menggunakan QSPM. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi dengan nilai Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi sebesar 5,40 adalah mengoptimalkan kolaborasi dengan kreator berpengalaman melalui TikTok Shop dan Live Streaming. Strategi prioritas lainnya mencakup pengalokasian anggaran khusus untuk Spark Ads bersama kreator dengan ulasan autentik, pengembangan konten storytelling dan edukatif, evaluasi berkala terhadap performa kreator, serta inovasi desain dan ukuran produk. Strategi-strategi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas promosi digital, membangun kepercayaan konsumen, serta memperkuat citra brand.
Analisis Kualitas Pelayanan pada Ritel Tradisional dengan Metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Retail Service Quality Scale (RSQS) Dadang, Ali; Isharyani, Muriani Emelda; Tosungku, La Ode Ahmad Safar
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 3 (2025): July
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i3.49761

Abstract

This study was conducted to assess the service quality of UMKM Amplang Bontang Store by applying the Customer Satisfaction Index (CSI) and the Retail Service Quality Scale (RSQS). The results indicate that the overall service quality is relatively good, as reflected in a CSI score of 74%, signifying that customers are fairly satisfied with the store’s services. Among the dimensions, social interaction achieved the highest CSI score (83%), while the policy dimension recorded the lowest (63%). Further analysis using the RSQS method identified that the policy dimension has the most significant negative gap (-1.0). Specifically, attribute KB4 (-1.91) emerged as the lowest-performing attribute, making the policy dimension particularly KB4 the primary focus for service improvement.